Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fariz Muriyadi
"Ignition merupakan salah satu faktor agar motor bakar mempunyai efisiensi yang tinggi. Ignition yang baik diberikan pada timing yang tepat agar pembakaran campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar berlangsung sempurna. Penelitian ini memberikan salah satu solusi peningkatan efisiensi motor bakar dengan menerapkan sequential dual ignition pada satu ruang bakar. Ignition timing dua buah busi diatur secara mandiri untuk dibandingkan hasil pembakarannya. Busi primer dipertahankan pada ignition timing 16o sebelum TMA, sementara busi sekunder divariasikan pada ignition timing 13 o,14 o,15 o,16 o,17 o,18 o,19 o sebelum TMA yang nantinya akan disebut sebagai variasi 1 hingga 7.
Variasi ini menghasilkan kadar emisi sebagai berikut : 1,67%, 1,86%, 1,99%, 2%, 2%, 2%,2%, 1,56% CO, 2,16%, 2,13%, 2,36%, 2,25%, 2,46%, 2,57%, 2,61% CO2, 260 ppm, 235 ppm, 317 ppm, 246 ppm, 264 ppm, 241 ppm, 184 ppm HC, serta 16,58%, 16,37%, 16,43%, 16,26%, 16,2%, 16,1%, 16,25% O2. Jika dibandingkan dengan emisi busi tunggal yang berkadar 1,65% CO, 2,1% CO2, 178 ppm HC, dan 16,5% O2, maka sequential dual ignition menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna karena menghasilkan CO2 yang lebih banyak dan O2 yang lebih sedikit. Sementara perubahan power kendaraan jika dibandingkan busi tunggal adalah sebagai berikut : -0,41%, -0,43 %, -0,41%, 0%, -0,84%, +0,37%, 0%. Maka disimpulkan kinerja motor bakar empat langkah yang diberikan sequential dual ignition menjadi lebih baik dalam segi emisi dan power serta mencapai optimal pada pengaturan 16o sebelum TMA pada busi primer dan 18o sebelum TMA pada busi kanan.

Ignition is one factor that has a combustion efficiency. Ignition timing is good given the right to burn the fuel and air mixture in the combustion chamber is complete. This study provides one solution to increase combustion efficiency by implementing a dual sequential ignition in a combustion chamber. Ignition timing is set two plugs independently to compare the results of combustion. The primary spark plug ignition timing is maintained at 16o before TDC, while the secondary spark ignition timing was varied at 13 o, 14 o, 15 o, 16 o, 17 o, 18 o, 19 o before TDC which will be referred to as a variation of 1 to 7.
These variations result in emission levels as follows: 1.67%, 1.86%, 1.99%, 2%, 2%, 2%, 2%, 1.56% CO, 2.16%, 2.13% , 2.36%, 2.25%, 2.46%, 2.57%, 2.61% CO2, 260 ppm, 235 ppm, 317 ppm, 246 ppm, 264 ppm, 241 ppm, 184 ppm HC, and 16.58%, 16.37%, 16.43%, 16.26%, 16.2%, 16.1%, 16.25% O2. When compared with single spark emission yield of 1.65% CO, 2.1% CO2, 178 ppm HC, and 16.5% O2, then the dual sequential ignition combustion is more complete because it produces more CO2 and more O2 slightly. While the change in vehicle power when compared to a single spark plug is as follows: -0.41%, -0.43%, -0.41%, 0%, -0.84%, +0.37%, 0%. Performance of four stroke internal combustion engine, we conclude that given sequential dual ignition for the better in terms of emissions and achieve the optimal power settings and 16o before TDC on the primary spark plugs and spark plug 18o before TDC on the right.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42977
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hikaru Trinita Salsabila
"Perkembangan teknologi terasa semakin inovatif, tidak terkecuali dengan teknologi transportasi. Berbagai inovasi alat transportasi terus dikembangkan untuk memudahkan manusia dalam melakukan mobilitas. Kebutuhan akan transportasi dirasakan oleh semua kalangan, termasuk bagi para penyandang tuna daksa, Inovasi kendaraan listrik pribadi yang ramah bagi penyandang tuna daksa dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi mereka untuk melakukan mobilitas secara mandiri. Pada kendaraan listrik tentunya membutuhkan motor listrik sebagai komponen penggerak. Pemilihan motor listrik perlu diperhatikan agar dapat memenuhi performa kendaraan yang diinginkan. Pada penelitian ini dilakukan pemilihan serta analisis kinerja traksi motor yang akan digunakan sebagai penggerak kendaraan listrik roda tiga untuk penyandang tuna daksa. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu studi literatur, perhitungan, simulasi, dan analisis. Pada tahap pertama yaitu melakukan studi literatur mengenai perbandingan jenis-jenis motor listrik yang umum digunakan sebagai penggerak kendaraan. Pada tahap kedua yaitu melakukan perhitungan gaya hambat kendaraan yang meliputi gaya hambat guling, gaya hambat aerodinamis, dan gaya hambat gradien, Selanjutnya dilakukan perhitungan kebutuhan torsi, kecepatan putar, dan daya untuk menentukan spesifikasi motor listrik. Setelah itu dilakukan pengolahan data untuk mendapat karakteristik daya motor, torsi motor, kecepatan kendaraan, dan karakteristik traksi. Pada tahap ketiga dilakukan simulasi menggunakan perangkat lunak Matlab Simulink untuk mengetahui estimasi performa kendaraan terhadap suatu siklus berkendara. Pada tahap analisis dilakukan analisis karakteristik traksi dan konsumsi energi. Dari hasil penelitian diperoleh motor listrik yang sesuai adalah QS260 1000W BLDC Hub Motor dengan daya maksimum 1800 Watt dan torsi maksimum 115 Nm. Berdasarkan vii Universitas Indonesia perhitungan dan analisis yang dilakukan, kendaraan dapat mencapai kecepatan maksimum sebesar 44 Km/jam pada jalan datar dan mampu menanjak hingga kemiringan 15% dengan kecepatan 25 Km/jam. Dari hasil simulasi menggunakan siklus berkendara FTP-75 sebagai referensi, kendaraan menggunakan energi baterai sebanyak 16,3% dan mengonsumsi daya listrik sebesar 3,9 kWh/100 Km.

Technological developments are increasingly innovative, including transportation technology. Various transportation innovations continue to be developed to make it easier for humans to carry out mobility. The need of transportation is felt by all people, including disabled people. The innovation of private electric vehicle for disabled people can provide convenience and comfort for them to drive independently. An electric vehicles obviously requires an electric motor as a driving component. The selection of an electric motor needs to be considered in order to meet the desired vehicle performance. In this study, the selection and analysis of the traction performance of the motor that will be used as a driver for three-wheeled electric vehicles for disabled people is carried out. This research consists of four stages, those are literature study, calculation, simulation, and analysis. The first stage is conducting a literature study on the comparison of the types of electric motors that are commonly used as vehicle propulsion. In the second stage is calculating the vehicle's resistance force, including rolling resistance force, aerodynamic drag force, and gradient resistance force. Then the calculation of torque, rotational speed, and power requirements is carried out to determine the specifications of the electric motor. After that, data processing is carried out to obtain the characteristics of motor power, motor torque, vehicle speed, and traction performance. In the third stage, a simulation is carried out using the Matlab Simulink software to estimate vehicle performance for a driving cycle. At the last stage, the analysis of traction characteristics and energy consumption is carried out. From the research results, it was found that the appropriate electric motor is the QS260 1000W BLDC Hub Motor with a maximum power of 1800 Watts and a maximum torque of 115 Nm. Based on the calculations and analysis, the vehicle can reach a ix Universitas Indonesia maximum speed of 44 Km/hour on flat roads and is able to climb up to a slope of 15% at a speed of 15 Km/hour. From the simulation results using the FTP-75 driving cycle as a reference, the vehicle uses 16,3% battery energy and consumes 3,9 kWh/100 Km of electrical power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Jatar
"Kebakaran dan ledakan akibat kebocoran gas LPG adalah penyebab kerusakan dengan total nilai kerugian yang sangat tinggi. PT X merupakan perusahaan yang mempunyai 4 buah tangki penyimpanan gas LPG dengan masing-masing mempunyai maksimum volume 2.500 MT. Untuk melihat risiko bahaya kebakaran yang terjadi maka diperlukan suatu penelitian penilaian risiko agar dapat di lakukan pemetaan dampak dari kebakaran tersebut. Metode yang digunakan ialah analisa risiko kuantitatif (QRA) dengan mensimulasikan kebakaran menggunakan program computational fluid dynamics 3 dimensi menggunakan software FLACS. Simulasi dilakukan dengan 2 skenario.
Hasil simulasi dilakukan dengan 2 skenario yaitu, skenario pertama dengan diameter kebocoran 50 mm dengan laju kebocoran gas sebesar 3.91 kg/s tercatat radiasi panas dengan risiko membahayakan ada pada tangki penyimpanan 4 yaitu sebesar 280 kW/m2 dan pada skenario kedua dengan kebocoran 150 mm dengan laju kebocoran gas sebesar 35.57 kg/s, tercatat radiasi panas dengan risiko membahayakan ada pada tangki penyimpanan 1 sebesar 980 kW/m2 dan pada tangki penyimpanan 4 sebesar 1.100 kW/m2. Dampak radiasi kebakaran sangat dipengaruhi oleh faktor : kondisi lingkungan, ketinggian area dari titik api dan besarnya kebocoran. Hasil penelitian kebakaran terhadap berbagai skenario, dijadikan masukan untuk menentukan program tanggap darurat.

Fires and explosions caused by LPG gas leaks causing damages with a very high total loss value. PT X is a company which have 4 gas storage tanks of LPG with each having a maximum volume of 2,500 MT. Evaluating the risk of fire hazard, needed a risk assessment research,in order to be able to do mapping the impact of the fire. The method used is quantitative risk analysis (QRA) by simulating fires using a 3 dimensional computational fluid dynamics program using FLACS software.
The fire will be simulated in 2 different scenarios. The first scenario with 50 mm leakage diameter with a gas leakage rate of 3.91 kg / s, the simulation showed thermal radiation with a dangerous risk hit the storage tank no 4 which has 280 kW / m2 and in the second scenario with 150 mm leak with gas leakage rate of 15.75 kg / s, thermal radiation with a dangerous risk existed in the storage tank no 1 which has 980 kW / m2 and in the storage tank no 4 which has 1,100 kW / m2. The impact of fire radiation is strongly influenced by factors: environmental conditions, the height of the area from the point of fire and the amount of leakage. The results of fire research on various scenarios, used as input to determine the emergency response program.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53641
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audy Christian Rayvano Kalalo
"Penelitian ini berfokus pada analisa struktur rangka bidang dan rangka ruang dengan menggunakan program MATLAB. Tujuan penelitian ini adalah membuat dan memvalidasi program aplikasi MATLAB yang dapat menganalisa struktur rangka batang dalam beberapa model dan menganalisa perpindahan, kesetimbangan gaya dan gaya dalam pada beberapa model rangka bidang dan rangka ruang yang ditentukan. Metode analisa yang digunakan adalah metode elemen hingga. Metode tersebut akan dimasukkan dalam MATLAB yang nantinya akan menjadi suatu program yang bisa digunakan dalam proses perhitungan dengan hanya memasukkan beberapa data yang diperlukan seperti data material, koordinat nodal, hubungan antar nodal (elemen) dan gaya luar yang bekerja pada struktur. Program tersebut divalidasi dengan beberapa metode lain seperti metode keseimbangan titik, metode potongan (ritter), metode matriks kekakuan, program MATLAB dan program web truss online untuk memastikan program yang dibuat dapat digunakan. Hasil dari perhitungan program MATLAB adalah nilai perpindahan nodal, reaksi perletakan dan gaya dalam setiap batang, dimana hasil ini akan dianalisa sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa perbedaan luas penampang pada struktur dapat mempengaruhi besarnya perpindahan atau deformasi, deformasi maksimum terjadi pada nodal paling tinggi akibat pengaruh beban angin pada sebuah struktur.

This study focuses on the structural analysis of plane truss and space truss using the MATLAB program. The purpose of this research is to create and validate a MATLAB application program that can analyze truss structures in several models and analyze displacements, equilibrium of forces, and internal forces in several specified plabe truss and space truss models. The analytical method used is the finite element method. This method will be included in MATLAB which will later become a program that can be used in the calculation process by only entering some of the necessary data such as material data, nodal coordinates, relationships between nodes (elements), and external forces acting on the structure. The program was validated by several other methods such as the point balance method, ritter method, stiffness matrix method, MATLAB program, and online truss web program calculations are the values of nodal displacements, bearing reactions, and forces in each rod, and these results will be analyzed according to the objetives of this study. The results of the study state that the difference in the cross-sectional area of the structure can affect the amount of displacement of deformation, the maximum deformation will occur at the highest nodal due to the influence of wind loads on the structure.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florensia Rosary Meida Devinta
"Penelitian ini membahas solusi untuk meningkatkan kinerja lalu lintas pada pintu rawa bokor seiring dengan adanya peningkatan penumpang Bandara Soekarno Hatta. Perhitungan kinerja lalu lintas kondisi eksisting yang digunakan mengacu pada Dirjen Bina Marga 1997, 2 langkah validasi forecast yaitu pertama validasi pertumbuhan penumpang 2017 dengan pertumbuhan data penumpang BSH kemudian validasi permodelan digunakan pada hasil simulasi permodelan dengan kondisi eksisting, dan hasil uji skenario merupakan hasil dari Vissim. Pengujian kinerja didasarkan pada skenario Do-Nothing kondisi eksisting dan 3 skenario Do-Something strategi penguraian panjang antrian pada tahun 2017.
Hasil pengujian skenario Do-Something yang didapat mampu mengurai panjang antrian yang terjadi, skenario terbaik ditunjukan pada skenario Do-Something 2. Skenario tersebut berupa pembuatan jembatan yang layang dengan rute searah jarum jam dan membuat sodetan untuk menuju ke arah tol.Dengan skenario Do-Something 2 mampu mengurangi panjang antrian sebesar 55 persen dari kondisi eksisting.

The purpose of this research is to improve traffic performance on the Rawa Bokor lane due to the passengers at Soekarno Hatta Airport.The calculation of the performance of the traffic uses existing conditions that refer to the Director General of Highways 1997, 2 validation steps that is the first validation forecast passenger growth in 2017 with growth of passenger data validation BSH then modeling used in the modeling simulation results with existing conditions, and test results of the scenario is the result of VisSim. Performance testing based on one Do Nothing existing condition scenario and three Do Something decomposition strategy of long queues in 2017 scenarios.
The test results obtained from the Do Something scenario is able to reduce the long queues that happen, which is best shown in Do Something scenario 2. The scenario was the construction of a bridge overpass in a clockwise route direction and create a new road to the highway toll road. In scenario Do Something 2, the queue length is reduced by 55 percent from existing conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S66820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elriandri
"Analisa Fitness for Service (FFS) dilakukan sebagai penilaian secara kuantitatif dalam mengevaluasi kondisi integritas pipa penyalur. Pada dasarnya, penilaian FFS membantu menentukan kondisi komponen peralatan apakah dapat beroperasi dengan aman meskipun terdapat kekurangan yang telah terindikasi hingga level lebih tinggi yaitu dengan menggunakan Finite Element Metode (FEM). Pipa penyalur bawah laut yang mengalami kebocoran disebabkan oleh tarikan jangkar pada sambungan flange, mengalami deformasi secara plastis dan diketahui terangkat setinggi kurang lebih 1 meter dan sebagai langkah mitigasi telah dilakukan inspeksi dan perbaikan oleh Perusahaan. Setelah itu permodelan dilakukan dalam merekonstruksi proses deformasi pipa tersebut. Kemudian dilakukan analisa-analisa hingga Vortex Induced Vibration (VIV) dan Fatigue. Hasil analisa yang dilakukan pipa penyalur tersebut masih dalam kondisi acceptable sehingga masih layak pada kondisi normal operasi. Simulasi arus juga dipertimbangkan dalam penelitian dengan beberapa sensitivitas untuk mendapatkan estimasi umur layan dari kondisi pipa penyalur. Hasil perhitungan berdasarkan sensitivitas arus dihasilkan bahwa estimasi umur layan pipa penyalur paling rendah selama 3 tahun

The Fitness for Service (FFS) analysis is performed as a quantitative assessment to evaluate the integrity condition of a pipeline. Essentially, FFS assessment helps determine whether equipment components can operate safely despite existing deficiencies. This evaluation is carried out using the Finite Element Method (FEM). In the case of an underwater pipeline that experiences leaks due to anchor pull at the flange connection, it undergoes plastic deformation and is lifted approximately 1 meter. As a mitigation step, inspection and repairs have been carried out by the company. Subsequently, modeling is performed to reconstruct the deformation process of the pipeline. Then, analyses are performed for Vortex Induced Vibration (VIV) and fatigue. The results of these analyses indicate that the pipeline is still in an acceptable condition, making it suitable for normal operation. Additionally, flow simulations are considered in the study, with various sensitivities to estimate the remaining service life of the pipeline. Based on sensitivity to flow conditions, the minimum estimated service life of the pipeline is 3 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Ramang
"Dalam pengoperasian motor induksi 3 fasa tipe squirrel cage dengan kapasitas besar perlu diketahui parameter utama agar dapat memprediksi kondisi pengoperasian itu sendiri. Gejala umum dalam kondisi pengoperasian adalah suplai tegangan tak seimbang, arus lebih yang menyebabkan panas lebih. Suplai tegangan tak seimbang akan menyebabkan penurunan kinerja motor induksi. Parameter yang dilihat adalah efisiensi dan derating factor. Kemudian dalam skripsi melihat perbandingan standar antara NEMA, IEEE dan IEC dalam menganalisa kinerja motor induksi. Secara umum metode ini berupa metode non destruktif dengan memakai simulink MATLAB, karena tidak langsung menggunakan peralatan. Hasil simulasi ini memudahkan untuk proses pengoperasian seperti misalnya pemeliharaan, kondisi tegangan lebih, proses starting dan stopping motor induksi.

In the operation of three phases induction motor whose type is squirrel cage with large capacity, main parameters are needed to be known in order to predict the operating conditions. Common indications in operating conditions such us; unbalance supply voltage, over current, which cause overheating. Unbalance voltage supply will cause derating performance of induction motor. The parameters which will be analyzed are efficiency and derating factor. Then, in this final project show the comparation of NEMA, IEEE and IEC to analyze performance of induction motor. Generally, this method is a non destructive method using MATLAB Simulink, since it does not use the equipment directly. The result of simulation abridges to process such as maintenance operation, overvoltage conditions, the process of starting and stopping the induction motor."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Riyanto Widjaja
"Latar belakang: Keterlambatan bicara merupakan gejala yang paling sering menjadi alasan orang tua membawa anak dengan gangguan spektrum autis (GSA) untuk berobat. Walaupun demikian menegakkan diagnosis GSA tidaklah mudah dan tidak banyak tenaga kesehatan yang mampu melakukannya. Indonesia merupakan suatu negara kepulauan dengan jumlah tenaga kesehatan yang terbatas sehingga kerap kali sulit melakukan diagnosis. Kuesioner Keterlambatan Bicara “Anakku” diharapkan dapat digunakan sebagai alat diagnosis yang mudah dan sahih serta dapat menjangkau seluruh pelosok Indonesia.
Metode: Studi diagnostik yang dilakukan terhadap anak usia 18 bulan – 3 tahun yang datang ke klinik dokter spesialis anak konsultan neurologi dengan keterlambatan bicara. Tahap awal dilakukan uji validasi kuesioner pada populasi yang sama. Setelah itu, dilakukan pembuatan kurva ROC terhadap kuesioner yang telah divalidasi untuk menentukan titik potong skor. Komponen yang dinilai adalah skor gangguan interaksi, skor gangguan komunikasi non-verbal, dan skor perilaku repetitif. Diagnosis GSA berdasarkan kuesioner bila terdapat gangguan interaksi dan perilaku repetitif. Sebagai baku emas adalah penegakkan diagnosis GSA oleh konsultan neurologi anak yang dilakukan berdasarkan DSM-5.
Hasil penelitian: Validasi kuesioner menunjukkan validitas (seluruh pertanyaan memiliki r > 0,251 dengan p < 0,05) dan reabilitas (Cronbach alpha 0,906 untuk skor interaksi, 0,853 untuk komunikasi non-verbal, dan 0,766 untuk skor perilaku stereotipik/repetitif) yang baik. Titik potong skor gangguan interaksi adalah nilai 6 ke atas menunjukkan gangguan dengan nilai sensitifitas 0,857 dan spesifisitas 0,762. Titik potong skor gangguan komunikasi adalah nilai 7 ke atas menunjukkan gangguan dengan nilai sensitifitas 0,833 dan spesifisitas adalah 0,944. Titik potong skor perilaku stereotipik/repetitif adalah nilai 4 ke atas menunjukkan gangguan dengan nilai sensitifitas 0,769 dan spesifisitas adalah 0,571. Selama penelitian didapatkan 134 anak dengan rerata usia 27,6±5,35 bulan dan 59 (44%) datang dengan gangguan spektrum autis. Angka kejadian GSA adalah Kuesioner keterlambatan bicara Anakku memiliki sensitifitas 0,86; spesifisitas 0,83; LR+ 5,06; LR- 0,17; nilai duga positif 0,8; nilai duga negatif 0,89 dalam mendiagnosis GSA.
Simpulan: Kuesioner keterlambatan bicara Anakku memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang cukup baik untuk menegakkan diagnosis GSA pada anak usia 18 bulan – 3 tahun yang datang dengan keterlambatan bicara.

Introduction: Children with autism spectrum disorder (ASD) frequently come with speech delay. Diagnosing ASD is tricky since it is based on examiner observational skill while no laboratory or radiology result can lead to ASD diagnosis. ASDQ is a self-administered rating scale questionnaire with 3 scoring domain (interaction deficit score, communication deficit score, and stereotypic/repetitive behaviour score). This study meant to evaluate the diagnostic performance of ASDQ for speech delay related ASD.
Method: Parents who brought their child age 18 months to 3 years to the assigned neuropediatric clinics with speech delay were asked to fill the self-administered ASDQ. Questionnaire was validated, ROC curves were made, and cut off points were calculated. ASD based on ASDQ is diagnosed if there is interaction deficit with stereotypic/repetitive patterns. Final diagnosis is based on child neurology expertise with DSM-5 criteria as the gold standard.
Result: Validation of ASDQ showed that it was valid (all question had r > 0.251 with p < 0.05) and reliable (Cronbach alpha 0.906 for interaction deficit score, 0,853 for non-verbal communication deficit score, and 0.766 for stereotypic/repetitive behaviour score). Cut off point for interaction deficit score was ³6 with 0.857 sensitivity and 0.762 specificity. Cut off point for communication deficit score was ³7 with 0.833 sensitivity and 0.944 specificity. Cut off point for stereotypic/repetitive behaviour score was ³4 with 0.833 sensitivity and 0.944 specificity. Prevalence of ASD was 59 (44.6%) out of 134 children aged 18 months – 3 years old come with speech delay with mean age 27,6±5,35 months. Diagnostic specification for ASDQ in diagnosing ASD was 0.86 sensitivity, 0.83 specificity, 5.06 positive likelihood ratio, 0.17 negative likelihood ratio, 0.8 positive predictive value, 0.89 negative predictive value.
Conclusion: ASDQ has good sensitivity and specificity for diagnosing ASD in children age 18 months – 3 years old with speech delay.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilyasa Rafif
"Dalam pengawasan lingkungan perbatasan wilayah laut, wireless sensor network merupakan teknologi yang kini sedang dikembangkan sebagai pendeteksi kapal asing dalam jangkauan wilayah pengawasannya. Sistem ini terdiri dari nodal-nodal sensor yang tersebar pada permukaan laut dengan tujuan untuk mengetahui efek gelombang kapal yang terjadi pada permukaan laut yang berkomunikasi dengan cluster head pada wilayah geografisnya yang tehubung juga pada sink (pusat penerima informasi sistem) secara wireless. Efek gelombang kapal yang direspon oleh sensor akan teridentifikasi sebagai kapal asing yang memasuki wilayah pengawasan.
Pada sistem sebelumnya terdapat fitur estimasi kecepatan kapal yang membuat sistem menghitung kecepatan kapal secara otomatis jika kapal telah terdeteksi oleh 4 sensor. Kemudian, dalam penelitian ini penulis mengembangkan fitur estimasi kecepatan dalam sistem untuk dapat mengestimasi kecepatan kapal dengan lebih efisien dan lebih akurat. Pengembangan fitur yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan metode estimasi kecepatan kapal ketika kapal dengan menggunakan 3 sensor yang telah mendeteksi kapal sebagai pengestimasi kecepatannya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala tertentu terhadap ukuran kapal dan jarak sensor yang seharusnya diimplemantasikan dalam sistem pengawasan yang sesungguhnya. Hasilnya, setelah dibandingkan metode estimasi kecepatan menggunakan 3 nodal dan metode estimasi 4 nodal terhadap kecepatan actual kapal yang seharusnya, diperoleh nilai presentase error pada estimasi menggunakan 3 nodal yang lebih kecil dibandingkan dengan 4 nodal. Nilai tersebut tercapai dengan presentase error estimasi 3 nodal sebesar 53.33% dan estimasi menggunakan 4 nodal sebesar 183.33%.

In maritime boundary surveillance, wireless network is the most common tools developed nowadays for detecting foreign ship across the area. This system consists of sensor nodes which are spread on several sea surface points in order to communicate with each of its particular area cluster head that also wirelessly connected to the sink (centre of informations receiver). Ship wave effect responded by the sensor will be identified as foreign ship which enters surveillance area. By far, the current development of this technology is creating a feature that can estimate a ship velocity automatically with four sensors.
In this research the writer developed a feature to estimate a velocity in certain system which can predict the ship velocity in an efficient way accurately. Feature development proposed by the writer is using ship velocity estimation method by utilizing three sensors as the velocity estimator which already detected the ship. This research uses certain scale of ship size and sensor distance, which are feasible to be implemented in real surveillance system.
The result of this research shows that compared to the actual ship velocity, the error presentation of velocity estimation system using three nodes is smaller than the error presentation of velocity estimation system using four nodes. The error presentation of three nodes presentation is 53.33% while estimation with four nodes gave an error presentation up to 183.33%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64897
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Jaya
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pencarian dan pembentukan portofolio optimal masing-masing dari tiga indeks saham yang dipergunakan dalam Bursa Efek Indonesia, yaitu Kompas100, LQ45 dan JII berdasarkan pendekatan Efficient Frontier, Single Index Model dan Constant Correlation Model. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data closing price mingguan dari saham-saham ketiga indeks tersebut, data IHSG sebagai market price serta BI rate sebagai risk free rate. Hasil penelitian menunjukkan portofolio yang dihasilkan dari indeks Kompas100 menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan menggunakan Single Index Model, sedangkan portofolio yang dihasilkan dari indeks LQ45 dan JII menghasilkan kinerja yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan Efficient Frontier.

ABSTRACT
This thesis discusses the search of stocks and the forming of optimal portfolios of each of the three stock indexes used in the Indonesia Stock Exchange, namely Kompas100, LQ45 and JII based on Efficient Frontier Model, Single Index Model and Constant Correlation Model. The study was conducted using weekly closing price of shares of the three indexes, the market price index as well as the BI rate as the risk free rate.The results show that the portfolio of Kompas100 produce better performance by using the Constant Correlation Model, while the portfolio of LQ45 and JII produce better performance by using the Efficient Frontier approach.
"
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>