Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79521 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Asty Nofika Utami
"ABSTRAK
Peran suami sangat penting untuk membantu istri dalam mengurangi nyeri persalinan. Cara yang dapat dilakukan oleh suami antara lain massase, relaksasi napas dalam, imajinasi, posisi dan kompres. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pengalaman cara suami membantu mengurangi nyeri persalinan istri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana. Sampel penelitian terdiri dari suami yang mendampingi dan memberikan dukungan serta cara untuk mengurangi nyeri selama persalinan sebanyak 43 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel diambil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70% lebih responden menggunakan teknik relaksasi napas dalam, massase atau sentuhan, perubahan posisi serta teknik distraksi. Sedangkan kurang dari 50% responden menggunakan teknik kompres untuk mengurangi nyeri persalinan. Hasil penelitian merekomendasikan untuk meningkatkan peran suami dalam mengurangi nyeri persalinan.

ABSTRACT
Husband role is very important to help his wife to reduce labour pain. Several ways can be done by husband, such as massage, deep breathing relaxation, guided imagery, positioning and compress. The purpose of this research was to describe husband's experience to help reducing wife's labour pain. This research used quantitative method with simple descriptive design. Samples consist of 43 husbands who were accompanying, providing, and helping his wife to reduce pain during labour experiences. This study used purposive sampling where sample taken based on intended purpose. This research used questionnaire as instrument.
The result showed that more than 70% of respondents used deep breathing relaxation, massage, position changes as well as guided imagery, whereas less than 50% of respondents used the compresses technique to reduce labour pain. Researcher suggests husbands to increase their role in reducing labour pain."
2012
S43291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin
"Dalam rangka mewujudkan suatu masyarakat yang disebut work-life balance society di mana para pekerja memiliki semangat tinggi untuk bekerja di samping mengasuh anak ataupun merawat anggota keluarga, pemerintah Jepang membuat kebijakan yang disebut Ikuji Kaigo Kyuugyou Hou (育児・介護休業法) yang dapat diartikan sebagai Undang-Undang Cuti Mengasuh Anak dan Merawat Keluarga. Sejak awal diberlakukannya pada tahun 1992, kebijakan cuti mengasuh anak tersebut telah melalui beberapa kali evaluasi dan revisi. Untuk meneliti tingkat keterlibatan ayah dalam kebijakan pemerintah Jepang yang didukung pula oleh banyak perusahaan tersebut, peneliti menggunakan metode studi dokumen dan analisis kualitatif. Tingkat keterlibatan ayah dalam kebijakan cuti mengasuh anak ini kemudian ditinjau dengan menggunakan teori four-factor model of father involvement (Lamb dan Pleck) dan teori Role Identity (Alicia D. Cast). Hasilnya, tingkat keterlibatan ayah dalam kebijakan cuti mengasuh anak yang terbilang rendah dan jauh dari angka yang ditargetkan pemerintah tidak sejalan dengan tingginya persentase perusahaan yang memberlakukan kebijakan. Sehingga dapat disimpulkan pandangan tradisional masyarakat Jepang bahwa mengasuh anak bukanlah tugas utama ayah masih mendominasi persepsi kaum ayah terhadap peran ayah itu sendiri.

In order to create work-life balance society where each citizen works with a sense of satisfaction in work-related responsibilities, and at the same time are able to take care of a child or a family member, Japan Government enacts a policy named Ikuji Kaigo Kyuugyou Hou (育児・介護休業法) and also known as Child Care and Family Care Leave Law. Since the beginning of the implementation in 1992, Child Care and Family Care Leave Law has been through some evaluation and revision. To examine father involvement in this policy made by Japan Government which also supported by many companies, I use document study and qualitative analysis methods. Father involvement in childcare leave policy then analyzed based on four-factor model of father involvement theory (by Lamb dan Pleck) and Role Identity Theory (by Alicia D. Cast). The main results is that father involvement in childcare leave policy in Japan which remain low and far from the number Japan Government targeted is not match to the high rate of companies implementing the policy. In conclusion, fathers’ perception about fathers role are still dominated by Japanese traditional point of view that childcare is not father’s main task."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hasyim Asyari
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model intervensi untuk meningkatkan perilaku tanggung jawab dalam paternal involvement keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan responden penelitian sebanyak 23. Kriteria responden adalah ayah yang memilki anak usia 2-12 tahun, tinggal dan menetap di Jabodetabek. Rancangan program intervensi menggunakan metode quasi experimental one group pre-test dan post-test dengan teknik perubahan perilaku melalui pelatihan dan teknik behaviour activation. Uji statistik dengan menggunakan non parametrik wilcoxon signed-ranks test menunjukkan perilaku tanggung jawab ayah dalam paternal involvement pada post-test M=32.65, SD=1.027 lebih tinggi dibandingkan pada pre-test M=25, SD=4.758, dengan skor signifikan yaitu Z = -4.203, dengan value Asymp. Sig 2 tailed sebesar 0,000. Hasil ini selaras dengan analisa deskriptif kualitatif yang menunjukkan bahwa perilaku tanggung jawab dalam paternal involvement pada ayah meningkat setelah diberikan pelatihan dan penerapan teknik behaviour activation.

ABSTRACT
This study aims to make intervention model to improve behavior of responsibility in paternal involvement. The method used in this research is qualitative and quantitative approach with sample size of 23 respondents. The criterion of respondents are fathers, having children age 2-12 years old, and lives in Jabodetabek. The design of intervention program used quasi experimental one group pre-test and post-test methods with behavioral change techniques through training and application of behavioral activation technique. Statistical analysis of mean comparisons using wilcoxon signed-ranks non parametric test having average of responsibility behavior in paternal involvement in the post-test M = 32.65; SD = 1,027 is higher than pre-test M = 25; SD = 4.758. Meanwhile the post-test score of responsibility behavior in paternal involvement has significantly higher score than pre-test score Z = -4.203, with Ρ value Asymp. Sig 2 tailed is 0,000, with 0.05 l.o.s. These results are same with analysis of the qualitative study showed that responsibility behavior in paternal involvement after training and application of behavioral activation techniques have increased. Such outcome proved that intervention model succeeded to improve behavior of responsibility in paternal involvement of fathers in Jabodetabek.
"
2019
T52144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi
"Karya ilmiah ini meneliti tentang proses transformasi identitas yang terjadi terhadap Josephine Alibrandi dan John Barton di dalam novel Looking for Alibrandi. Josephine Alibrandi dan John Barton berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang berbeda. Josephine berasal dari keluarga imigran Italia yang tinggal di pinggiran kota, sebaliknya John Barton berasal dari keluarga politisi di Australia. Walaupun mereka berasal dari keluarga dengan latar belakang berbeda, mereka memiliki permasalahan yang sama terhadap identitas yang mereka punya. Keinginan mereka untuk diakui sebagai diri mereka sendiri mendorong mereka untuk mencari identitas mereka. Alasan saya memilih penelitian terhadap novel ini karena saya merasa bahwa novel ini menarik bagi para remaja dan juga dapat menginspirasi mereka untuk mencari identitas mereka di dalam masyarakat. Transformasi identitas adalah sesuatu yang pasti dan akan terjadi pada hidup seseorang. Josephine Alibrandi dan John Barton mewakili kelompok umum dari remaja-remaja di dunia dalam hal jenis kelamin dan juga kelas sosial. Setiap individu, akan tetapi, memiliki solusi mereka masing-masing terhadap masalah ini dan juga cara untuk mencari identitas mereka. Karya ilmiah ini menyimpulkan bahwa transformasi identitas terjadi pada Josephine Alibrandi dan John Barton terjadi dengan cara yang berbeda. Masing-masing juga memiliki strategi yang berbeda untuk mengatasi permasalahan mereka dan juga mendapatkan hasil yang berbeda.

This paper examines the progress of identity transformation of Josephine Alibrandi and John Barton in the novel Looking for Alibrandi. Josephine and John come from different family backgrounds. Josephine comes from an Italian immigrant family who lives in a suburban area, whereas John Barton comes from a politician family in Australia. Although they come from different family backgrounds, they still have the same problems in their identities. Their desire to be seen as themselves in the society compels them to find their identity. The reason I intend to do a research on this novel is because I think this novel is interesting for teenagers and it can inspire them to find their identity in the society. Identity transformation is something that should and will occur in anyone?s life. Josephine Alibrandi and John Barton represent the general group of teenagers in the world in terms of gender and social class. Each individual, however, has their own solution and way to find their identity. This paper concludes that identity transformation happens in both Josephine Alibrandi and John Barton in different ways. Each of them also has different strategies to overcome the problem and get different results."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Maharani Hardjono
"Skripsi ini tentang ayah sebagai caregiver orang dengan skizofrenia yang dibahas dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial, menggunakan metode kualitatif deskriptif. Orang dengan skizofrenia membutuhkan caregiver untuk membantu aktivitas sehari-hari. Caregiver terkategori menjadi tiga yaitu primary, secondary, dan tertiary yang didasari pada intensitas pemberian perawatan sehari-hari dan keputusan medis bagi ODS, serta serta pemenuhan kebutuhan finansial terkait perawatan bagi ODS. Peran pemberian perawatan oleh caregiver di Indonesia masih lekat dengan gender perempuan, yang umumnya menjadi primary caregiver, dan mengalami beban yang mengganggu kesejahteraannya. Oleh karena itu menjadi penting untuk meneliti bagaimana para ayah yang sebagai kepala keluarga juga terlibat menjadi caregiver bagi anak-anaknya yang mengalami skizofenia. Mengingat bila mereka mengalami beban terkait peran sebagai caregiver berpotensi mengganggu keberfungsian sosial dan kesejahteraan ayah. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada Januari hingga Juni 2024, melalui wawancara dengan dua informan yang dipilih secara accidental sampling karena berdasarkan ketersediaan dan kesediaan informan, dimana data terbatas dan yang tidak bersedia terlibat dalam penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pengalaman informan sebagai ayah dan caregiver tergolong sebagai secondary dan tertiary caregiver, dimana mereka tidak terlibat pada keputusan medis bagi ODS. Meskipun demikian, informan sebagai caregiver ayah ini juga mengalami beban sebagaimana hasil penelitian selama ini mengungkapkan dialami primary caregiver. Pengalaman beban yang dialami informan sebagai caregiver ayah dari putri-putrinya yang mengalami skizofenia adalah beban finansial. Untuk mengatasi beban tersebut, kedua informan menggunakan strategi koping yang didominasi kegiatan spiritual.

This study regarding fathers as caregivers of people with schizophrenia who are discussed from the discipline of Social Welfare Science, using a descriptive qualitative method. People with schizophrenia need caregivers to help with daily activities. Caregivers are categorized into three, namely primary, secondary and tertiary based on the intensity of providing daily care and medical decisions for people with schizophrenia. The role of providing care by caregivers in Indonesia is still closely linked to the female gender, who generally become primary caregivers, and experience burdens that interfere with their welfare.  Therefore, it is important to research how fathers who are the heads of families are also involved in being caregivers for their children with schizophrenia. Considering that if they experience a burden related to their role as caregivers, it has the potential to interfere with the social functioning and welfare of the father. The data collection of this research was carried out from January to June 2024, through interviews with two informants who were selected by accidental sampling because it was based on the availability and willingness of informants, where data was limited and those who were not willing to be involved in the research. The study revealed that the informant's experience as a father and caregiver was classified as a secondary and tertiary caregiver, where they are not involved in medical decisions for ODS. However, the informant as a father's caregiver also experienced a burden as the results of research so far revealed that the primary caregiver experienced. The experience of the burden experienced by the informant as a caregiver for the father of his daughters who have schizophrenia is a financial burden. To overcome this burden, the two informants used a coping strategy that was dominated by spiritual activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Damayanti
"Perilaku kekerasan dalam pacaran merupakan salah satu bentuk perilaku agresivitas yang sering dimunculkan oleh para remaja saat sedang mengalami konflik dengan pasangan sebagai bentuk penyelesaian masalah mereka. Namun, perilaku tersebut dapat dicegah dengan cara adanya peran dari keterlibatan orangtua seperti keterlibatan ayah. Studi korelasi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara keterlibatan ayah dan perilaku kekerasan dalam pacaran pada remaja madya.
Pengukuran keterlibatan ayah dilakukan dengan menggunakan alat ukur Father Involvement Scale dan pengukuran perilaku kekerasan dalam pacaran dilakukan dengan menggunakan alat ukur The Revised Conflict Tactics Scale. Partisipan penelitian berjumlah 354 orang remaja berusia 14 ndash; 18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara keterlibatan ayah pada domain perilaku dan perilaku kekerasan dalam pacaran pada remaja madya r = -0.095.

Dating violence is a form of aggressive behavior that are often showed by adolescences while experiencing conflict with their partner as a form of problem solving. However, such behavior can be prevented by parent involvement role, such as father involvement. This correlation study was conducted to find out the relationship of father involvement and dating violence in middle adolescence.
Father involvement was measured using Father Involvement Scale and Dating violence behavior was measured using The Revised Conflict Tactics Scale. The participants of this study consisted of 354 adolescences aged 14 ndash 18 years old. The result showed that there is significant negative relationship between father involvement in behavioral domain and dating violence behavior in mid adolescence r 0.095."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meeker, Meg
Jakarta: Opus Press, 2012
306.874 2 MEE s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yunika Anziana Aviary
"Nyeri persalinan menjadi pemikiran tersendiri bagi ibu bersalin, terutama ibu primi. Nyeri berefek negatif jika tidak ditangani. Berbagai macam penanganan nyeri persalinan telah dikembangkan. Penelitian bentuk deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman ibu primipara mengurangi nyeri saat persalinannya. Penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap 43 responden ibu primipara di wilayah Puskesmas Cimanggis, Jagakarsa dan Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% lebih responden melakukan peningkatan pengetahuan, napas dalam, memfokuskan pikiran pada pernapasan, relaksasi otot, effurage, dan perubahan posisi. Cara-cara meningkatkan keefektifan teknik pengurangan nyeri persalinan perlu dikembangkan lagi, sejalan dengan tingginya angka ibu yang sudah menerapkan teknik-teknik tersebut pada persalinannya.

Labor pain become a special thought for the mother's own birth, particularly for primiparous. Pain has negative effects if it is untreated well. Because of that, various ways have been developed to manage labor pain. The purpose of this descriptive research is determine the primiparous experience reduced pain during labor. The study was conducted with a purposive sampling of respondents 43 primiparous in the area of Cimanggis, Jagakarsa and Pasar Rebo Health Center.
The result of the research can be concluded that more than 50% of respondents do the enhancement of knowledge, a deep breath, focus mind onbreathingg, muscle relaxation, effuarage, and position changes. The ways to improve the effectiveness of labor pain reduction techniques are necessary to be developed again, aligned with the high number of mothers who have applied these techniques in labor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S54234
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kumara Anggita
"Skripsi ini berisi bagaimana tokoh Anna Sergeevna Odintsova dalam novel Antara Ayah dan Anak karya Ivan Sergeyevich Turgenev mampu mendekonstruksi makna cinta romantik yang selama ini cenderung merugikan perempuan. Untuk menganalisis permasalahan ini, digunakan teori feminis eksistensialis Simone de Beauvoir mengenai perempuan dalam cinta. Gagasan transendensi dari de Beauvoir penting digunakan sebagai pisau analisa terhadap cinta dalam relasinya dengan eksistensi perempuan. Transendensi menjadi penting dalam upaya mencapai cinta yang setara. Melalui pendekatan eksistensialisme de Beauvoir terlihat bahwa Anna Seergevna Odintsova selaku tokoh perempuan dalam novel Antar Ayah dan Anak telah bertransendensi sehingga dia mampu mendapatkan cinta otentik yang sifatnya membangun bagi dirinya sendiri dan orang lain.

This mini thesis is about how the main character in Ivan Sergeyevichs, Anna Sergeevna, deconstructs the meaning of romantic love, which tends to bring harm towards women. The existentialism theory by Simone de Beauvoir about lsquo woman in love is used to analyze this conflict. De Beauvoir idea of transcendence is important to analyze love in relation to the existence of women. Transcendence becomes important in achieving reciprocal love. Through De Beauvoir 39 s existentialism approach, it appears that Anna Sergeevna Odintsova as a female character in the novel has transcended, so she can gain authentic love with constructive attribute that is useful for others and her as well. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benson, Leonard
New York: Random House , 1968
301 BEN f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>