Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S11650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Adhianingsih
"Skripsi ini merupakan salah satu dari sedikit banyak hasil penelitian atas iklan radio berbahasa Indonesia. Penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik untuk menganalisis tuturan yang dituturkan oleh penuturnya. Di samping itu, penulis juga menganalisis partikel-partikel fatis yang ada di dalam tuturan. Daya ilokusi yang muncul dalam penelitian ini berjumlah empat belas jenis, yaitu memberitahu, berargumentasi, meminta penjelasan, memerintah, meminta, mengusulkan, meminta informasi, memberi nasihat, menjamin, memuji, mengeluh, menyindir, memutuskan, dan membuktikan, sedangkan partikel fatis yang muncul adalah ayo, deh, dong, halo, kan, kok, lho, nah, nih, sih, toh, tuh, dan ya. Salah satu hal yang menarik dari penelitian ini adalah daya ilokusi dan partikel-partikel fatis dapat saling berkombinasi.
Hasil dari penelitian sederhana ini, penulis menemukan pemakain daya ilokusi memberitahu yang lebih dominan dibandingkan dengan memuji dan menjamin. In iterjadi mungkin disebabkan oleh kebudayaan orang Indonesia, umumnya, dan pengkilan khususnya, yang malu menunjukan kelebihan produknya dibandingkan produk lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
S11109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto Arif Santoso
"
ABSTRAK
Dalam bahasa Jawa ada sebutan untuk percakapan yang mengandung kata-kata kasar, keji dan kotor yaitu pisuhan. Secara harafiah pisuhan berarti cacian atau makian. Pisuhan ini sering muncul dalam percakapan informal baik di lingkungan masyarakat maupun di pesawat radio dan televisi. Herawati (1987; 2) dalam penelitiannya mendapatkan sejumlah kata-kata pisuhan yaitu dari lingkungan yang berpendidikan tinggi, dari keluarga priyayi, dari orang-orang yang berasal dari desa, dan dari golongan yang tidak berpendidikan, serta orang-orang yang berprofesi rendah seperti tukang becak, sopir, makelar, kenek, dan sebagainya.
Kehadirannya di pesawat radio dan televisi juga menandakan bahwa pisuhan sebagai fenomena kebahasaan -dalam hal ini kebahasaan Jawa- secara sadar atau tidak sadar telah dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Oleh sebab itu dapat dipahami bahwa pisuhan banyak berperan sebagai bumbu komunikasi tidak resmi seperti dalam percakapan antarkawan, antarsejawat, antarkolega dan sebagainya. Sedangkan dalam komunikasi resmi seperti di kelas, seminar atau forum ilmiah pisuhan jarang sekali dipakai, namun bukan berarti tidak pernah ada dalam komunikasi resmi, ada tetapi jumlahnya sedikit.
"
1998
S11639
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Rahyono, 1956-
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Mirah Rezekiwati
"Penelitian mengenai alat kohesi gramatikal berupa referensi pada iklan berbahasa Prancis. Tujuannya adalah untuk melihat keutuhan teks iklan berbahasa Prancis melalui alat kohesi referensi dan acuannya. Teori yang digunakan adalah teori mengenai wacana dan teks, koherensi, teori mengenai kohesi, teori alat kohesi gramatikal berupa referensi mencakup jenis-jenis referensi yang dinyatakan oleh alat-alat kohesi, teori mengenai jenis acuan dan diafora, serta teori iklan. Data berupa unsur verbal dan nonverbal dalam 70 buah iklan, didapat dari beberapa majalah berbahasa Prancis yaitu L'Express Weekend, Le Point, Elie, Vogue, Madame dari berbagai edisi yang terbit antara tahun 1989-1994.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keutuhan teks iklan didukung oleh keterkaitan alat-alat kohesi referensi dengan acuannya. A1at-alat kohesi referensi yang digunakan dalam iklan adalah alat-alat kohesi referensi jenis persona berupa pronomina persona, ajektiva posesif, pronomina posesif, alat kohesi referensi jenis demonstrativa berupa alat kohesi referensi netral, selektif, dan adverbial, dan alat kohesi perbandingan umum dan khusus. Sedangkan acuan yang digunakan adalah acuan endoforis berupa unsur verbal yaitu acuan yang terdapat pada teks iklan itu sendiri mencakup acuan anaforis dan kataforis, acuan endoforis berupa unsur nonverbal atau acuan yang terdapat pada teks iklan tetapi berupa gambar iklan, dan acuan eksoforis.
A1at-alat kohesi referensi yang menggunakan acuan endoforis verbal mendukung keutuhan teks iklan dengan cara menghubungkan bagian-bagian dalam teks iklan itu sendiri, alat-alat kohesi referensi yang menggunakan acuan endoforis nonverbal (gambar iklan), mendukung keutuhan teks iklan dengan cara menghubungkan teks iklan dengan situasi yang dihadirkan oleh gambar iklan. Sedangkan alat-alat kohesi referensi yang menggunakan acuan eksoforis mendukung keutu_han teks iklan dengan cara menghubungkan teks tersebut dengan kenyataan dunia luar, atau menghubungkan pengiklan dengan pembaca secara langsung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14412
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Endah Astuti
"Penelitian ini membahas tentang makna dan maksud yang terkandung dalam panyandra bahasa Jawa. Panyandra adalah salah satu ungkapan dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menggambarkan suatu hal atau suatu keadaan dengan jalan membandingkannya. Dua hal yang dibandingkan berupa referen pebanding dan referen pembanding. Permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini adalah referen pembanding apa saja yang digunakan sebagai perbandingan dalam panyandra, lalu persamaan komponen apa saja sehingga kedua referen tersebut dibandingkan dan maksud apa yang terkandung dalam ungkapan panyandra. Data Panyandra yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari buku-buku Paramasastra Bahasa Jawa, yaitu Ngengrengan Kasusastran Jawi, Ringkes Mentes, Titi Basa, Sapala Basa Jawa, dan Memetri Basa Jawa II. Penelitian ini menggunakan teori referensial, yaitu segi tiga Odgen Richards, kemudian teori analisis komponen makna menurut Widdowson dan teori Ilokusi menurut Searle. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa panyandra digunakan oleh orang Jawa sebagai sarana untuk menggambarkan suatu hal atau keadaan dengan cara membandingkannya dengan benda-benda alam yang ada di lingkungan mereka. Panyandra digunakan untuk maksud memuji, menyatakan kemarahan dan mengecam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karyanti
"Teks merupakan rangkaian kalimat yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan makna. Salah satu keadaan yang dapat menunjukkan hubungan antarkalimat dalam teks adalah dengan melihat struktur tematis teks tersebut. Struktur tematis tidak hanya menunjukkan penyebaran unsur-unsur tema dan rema dalam teks namun juga memperlihatkan bagaimana unsur-unsur tema tersebut tersusun dan terkait dalam teks.
Skripsi ini mengupas struktur tematis yang terdapat dalam tubuh teks iklan berbahasa Prancis. Alasan pemilihan data tersebut adalah karena tubuh teks iklan merupakan bagian yang paling menunjukkan sifat iklan yang informatif dan persuasif sehingga menarik untuk dilihat struktur tematisnya.
Penelitian dilakukan dengan menganalisis data berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Combettes mengenai struktur tematis (istilah struktur tematis merupakan terjemahan istilah progression thematique dari Combettes). Data yang terkumpul berjumlah 42 teks iklan yang diambil dari majalah-majalah Prancis terbitan tahun 1995-1996 dan terdiri dan 6 jenis iklan; perawatan kecantikan (9), mobil (6), produk elektronik (8), minuman (6), makanan (5) dan asesoris (8).
Teori yang dikemukakan oleh Combettes pada mulanya menerangkan mengenai indikator unsur tema dan rema, yaitu konteks (indikator utama dalam teks), urutan unsur kalimat, penambahan tanda semantis dan intonasi) dan mengemukakan juga tentang bentuk-bentuk yang merupakan penanda unsur tema yaitu repetisi, pronominalisasi dan subtitusi leksikal yang pada umumnya didahului oleh artikula tentu, demonstatif atau posesif. Setelah mengetahui indikator dan penanda tersebut, kita baru dapat mencari struktur tematisnya.
Jenis-jenis struktur tematis menurut Combettes adalah struktur linear (tema kalimat berasaf dari rema kalimat sebelumnya), konstan yang menampilkan tema yang sama pada setiap kallmatnya, turunan (tema atau rema kalimat diturunkan menjadi sub-subtema pada kalimat berikutnya), kombinasi dan struktur tematis terputus di mana tema suatu kalimat tidak dapat dihubungkan secara langsung pada tema atau rema sebelumnya.
Jenis struktur tematis yang diturunkan pada data sebanyak 8 jenis, yaitu linear, konstan, kombinasi turunan dan konstan, kombinasi turunan dan linear, kombinasi linear dan konstan, kombinasi 3 jenis struktur, kombinasi 4 jenis struktur dan kombinasi lain (struktur linear dengan struktur lain).
Analisis pada data juga menunjukkan adanya dua jenis struktur tematis yang tidak disebutkan dalam teori, yaitu struktur Banda yang terdapat pada kombinasi linear-konstan, di mans suatu kalimat yang memiliki lebih dari satu tema memperlihatkan sekaligus dua jenis struktur tematis (linear dan konstan) dan struktur lain, yaitu tema suatu kalimat mengulang kalimat sebelumnya secara keseluruhan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis struktur yang paling dominan adalah kombinasi struktur linear dan konstan (sebanyak 50%) dan tidak ditemukan adanya hubungan atau keterkaitan antara jenis iklan dengan jenis struktur tematis karena suatu jenis iklan memiliki paling sedikit dua variasi jenis struktur tematis.
Seperti layaknya semua karya di dunia ini, maka skripsi ini pun masih terdapat kekurangan. Terbatasnya data tidak dapat memperjelas beberapa kecenderungan yang ditemukan dalam analisis sehingga hal itu tidak dapat ditarik sebagai kesimpulan. Oleh karena itu, penelitian dengan jumlah atau jenis data yang lebih banyak mungkin akan dapat menemukan keteraturan-keteraturan yang lebih mutlak dari struktur tematis pada teks iklan berbahasa Prancis.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S14397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjutak, Irada Aslinda
"Penelitian pemilihan kata dalam iklan berbahasa Jerman dari segi semantis dan ragam bahasa yang digunakan bertujuan untuk menunjukkan pentingnya peranan pemilihan kata dalam menarik perhatian dan mempengaruhi konsumen. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari iklan-iklan yang terbit di majalah Brigitte, Spiegel, dan Stern yang terbit antara tahun 1986-1987. Jumlah iklan yang diteliti sebanyak 75 buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kata-kata yang digunakan dalam iklan berbahasa Jerman sengaja dipilih yang mempunyai nilai positif dan menimbulkan efek estetis. Sedangkan ragam bahasa yang paling banyak digunakan dalam iklan berbahasa Jerman adalah ragam bahasa sehari-hari. Ragam bahasa keilmuan hanya dipakai dalam iklan produk tertentu yang banyak membutuhkan istilah khusus. Kata-kata yang berasal dari bahasa asing hanya dipergunakan dalam iklan yang ditujukan kepada masyarakat golongan menengah ke atas."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S15144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhlish
"A discourse generally consists of a number of sentences. In this case one sentence and another sentence should be related to each other. The relations among them can be identified through the components connecting those sentences, which are called cohesive devices.
This research aims at describing cohesion in Javanese discourses, especially concerning the grammatical and lexical cohesive devices. Also, the cohesive ties among their components in various discourses are examined.
The theory for this analysis is based on Halliday and Hasan's Cohesion in English (1979) and Language, Context and Text (1985). The theory is chosen since it is relevant to the subject and is also by far the most comprehensive.
The data for this research is taken from various sources so that it is expected to represent the real uses of Javanese. The data is collected through the observation method, that is, by using the techniques of recording and noting on the data cards. Then, the data are analyzed by a distributional method.
In this research, a great variety of grammatical cohesive devices, lexical cohesive devices, and even cohesive ties are found. There are four types of grammatical cohesive devices, i.e. reference, substitution, ellipsis, and con-junction; and six types of lexical cohesion, viz, repetition, synonymy, antonymy, hyponymy, meronymy, and collocation. For the group of the grammatical cohesions, some types of reference, covering personal pronouns, demonstrative pronouns, and reference by definite markers are obtained; substitution comprises noun and clause substitution; ellipsis covers noun, verb, and clause ellipsis; while the con-junctions are indicated by some marks of conjunctive relations. Besides, the semantic conjunctive ties are analyzed, comprising additive, adversative, causal, temporal, conditional, alternative, conclusive, validity and intensity. For the group of lexical cohesion, the types of repetition are shown by complete repetition, modified repetition, partial repetition, and additional repetition; synonymy is marked by the linguistic unit with similar or the same meaning; antonymy is realized through the lingual unit with binary, polar, relational and multiple taxonomic antonymy; hyponymy is constructed by superordinate-hyponym, hyponymsuperordinate and co-hyponym relations; meronymy is organized by holonym-meronym, meronym-holonym, and co-meronym, while collocation can be identified through noun and verb collocations. From the analysis of the cohesive ties, the cohesive devices used in one type of discourse and another type vary respectively, whereas the distance between the constituents is dominated by the immediate ties.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Andiani
"ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji wacana iklan radio yang berbentuk iklan adlibs dengan menggunakan pendekatan analisis wacana dan pragmatik. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan pelanggaran prinsip kerja sama yang terjadi, sehingga dapat diketahui fungsinya dalam iklan adlibs di radio. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan cara mendeskripsikan. Hasil dari penelitian menunjukkan struktur wacana iklan adlibs yang paling banyak digunakan adalah struktur pola IV, yaitu tanpa menggunakan sapaan/salam. Kemudian, pelanggaran prinsip kerja sama yang ditemukan paling banyak terjadi adalah pelanggaran maksim relevansi yang sengaja dilakukan agar pendengar radio tidak mengira sedang mendengarkan sebuah iklan.

ABSTRACT
Research is an adlibs radio advertisement discourse analysis using discourse and pragmatic approach. This analysis aims to determine the structure and violation of the cooperative principle, so it can be known the function in adlibs radio advertisement. This research is qualitative research by describing. The result showed the structure of adlibs radio advertisement most widely used the type IV, which doesn rsquo t use greeting in the dialogue. Then, violation of the cooperative principle found the most common is violation of maxim of relevance which purposely done, so the audience do not think they are listening to an advertisement. "
2016
S66069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>