Ditemukan 5723 dokumen yang sesuai dengan query
Moore, Arthur Cotton
New York : McGraw-Hill, 1998
720.288 097 MOO p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Strike, Jmaes
London: Routledge, 1994
720.47 STR a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Strike, James
London: Routledge , 1994
720.288 STR a
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Brooker, Graeme
London: RIBA Enterprises, 2004
729 BRO r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Brooker, Graeme
"Re-readings is an authoritative testament to the complex process of remodelling existing buildings. Although buildings have always been reused, the process of doing so has rarely been treated as an artform."
London: RIBA , 2004
e20440284
eBooks Universitas Indonesia Library
Brooker, Graeme
London: RIBA Publishing, 2018
729 BRO r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Brooker, Graeme
"This book defines the history of modern interior design through the reuse of existing buildings. This approach allows the history of the interior to be viewed as separate from the history of architecture and instead enables the interior to develop its own historical narrative. Following a brief introduction, the book is organized in six chapters on the following themes: home, work, retail, display, leisure, and culture."
London : Laurence King, 2013
R 729 BRO k
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
New York: McGraw-Hill, 1982
720.286 NEW
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Mutia Sekar Hapsari
"Penggunaan tema pada ruang komersil yang semakin marak belakangan ini sering diterjemahkan dalam elemen-elemen ruang yang simbolik dan memiliki kecenderungan untuk menjadi kitsch. Kitsch yang merupakan bentuk palsu dari karya seni pada masa lalu akan dibahas dalam taraf keruangan sebagai simbol dari pengalaman atau tema. Tulisan ini akan memfokuskan pembahasan kepada fungsi dari objek kitsch yang digunakan dalam ruang dan bagaimana kehadirannya dapat membangun pengalaman dalam ruang, khususnya ruang komersil. Sesuai dengan argumen yang dinyatakan pada awal penulisan skripsi, ternyata penggunaan objek kitsch dalam ruang dapat membentuk pengalaman jika menggunakan penyimbolan yang tepat dan memiliki interaksi dengan pengguna.
The use of themes in commercial spaces that has increased these past few years is often translated into symbolic interior elements and has a tendency to become kitsch. Kitsch which is a low form of art will be analyzed in interior space as a symbol of an experience or a theme. This writing focuses on the analysis of the function of kitsch object that is used as an element of space and how kitsch can be a part of space experience. Corresponding to the previous statements, apparently bringing kitsch elements into interior spaces can create particular experience as long as it uses the right symbol and encourages interaction with the user."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42699
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Muhammad Hatta
"Adaptive reuse merupakan suatu metode konservasi untuk menjaga keberlanjutan bangunan bersejarah. Menjaga keberlanjutan bangunan bersejarah adalah suatu hal yang penting, mengingat pada bangunan tersebut terkandung nilai budaya berupa nilai sejarah, estetika, sosial, ilmiah, dan spiritual yang dapat mencerminkan karakter masyarakat yang membangunya. Karakter masyarakat ini menjadi suatu aset suatu bangsa dalam membangun masa depan agar tidak kehilangan jati diri suatu bangsa. Gedung Juang 45 Bekasi yang berada pada Jl. Sultan Hasanudin No.39, Setiadarma, Kec. Tambun Sel., Kabupaten Bekasi yang baru saja mengalami konservasi dengan metode adaptive reuse menjadi contoh kasus menarik untuk melihat bagaimana penerapan konservasi dilakukan hingga dapat menjaga nilai budaya dari karakter masyarakat. Gedung Juang 45 Bekasi telah berdiri sejak tahun 1906 dan telah mengalami peristiwa mulai dari penjajahan Belanda yang berujung dengan perbudakan masyarakat Tambun, hingga perjuangan masyarakat nya dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Perbudakan ini tentunya menjadi suatu memori kelam bagi masyarakat Bekasi, namun bukan berarti memori ini harus dihilangkan melainkan harus dijadikan suatu pelajaran di masa depan. Melalui Gedung Juang 45 Bekasi, kita dapat mempelajari bagaimana adaptive reuse dapat memaknai suatu memori hingga menciptakan signifikansi budaya yang merupakan cerminan dari karakter masyarakat.
Adaptive reuse is a method of conservation in order to maintain the sustainability of historic buildings. It is important to maintain the sustainability of historic buildings, considering that these buildings embodied cultural significance in the form of historical, aesthetic, social, scientific, and spiritual values ââthat can reflect the character of the people who built them. The character of this society becomes an asset to generate future civilization so as not to lose the identity of a nation. Gedung Juang 45 Bekasi which is located at Jl. Sultan Hasanudin No.39, Setiadarma, Kec. Tambun Sel., Kabupaten Bekasi, that was just recently done a conservation by using the adaptive reuse method, become an interesting case example to see how the application of conservation is carried out to maintain the cultural significance of the community's character. Gedung Juang 45 Bekasi has been established since 1906 and has experienced multiple events including the Dutch colonialism which led to the slavery of the Tambun community, and the struggle of its people to achieve and maintain independence. This slavery is certainly a dark memory for the people of Bekasi, but it does not mean that this memory have to be removed, but must be used as a lesson for the future. Through Gedung Juang 45 Bekasi, we will learn how adaptive reuse can interpret a particular memory to create cultural significance which reflect the character of society."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library