Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136372 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Vicky Rahman. Penelitian ini membahas unsur intrinsik dan ekstrinsik nivel Sirah. Pengkajian unsur-unsur tersebut merupakan upaya untuk memahami makna novel Sirah. Dalam mengkaji unsur intrinsik dan ekstrinsik, data-datanya diambil dari isi novel Sirah dan data-data sosial yang berkaitan dengan isi novel tersebut.
Analisis dibatasi pada suatu pemahaman bahwa sebuah karya mengandung makna bagi pembaca atau masyarakat. Pengertian makna menurut KBBI adalah arti atau maksud pembicara atau penulis yang mengaku pada suatu bentuk kebahasaan. Sedangkan pengertian manka menurut Hirsch dalam Sugihastuti mengacu pada arti teks dalam kaitannya dengan konteks yang lebih besar. Maksud konteks ini adalah konteks yang ada di dalam dan di luar karya sastra. Penulis berasumsi bahwa konteks di dalam karya sastra adalah unsur intrinsik yang membangun cerita sedangkan konteks di luar karya sastra adalah konteks sosial dan budaya yang ada di masyarakat yang dijadikan materi cerita. Dari kedua pengertian mengenai makna tersebut, penulis berpendapat bahwa novel Sirah sebagai bentuk kebahasaan mengandung makna yang mempunyai konteks yang telah disebutkan di atas.
Proses analisis makna novel Sirah adalah dengan mendeskripsikan unsur-unsur intrinsiknya. Seusai menganilisis unsur intrinsiknya, maka hasil analisis tersebut digunakan untuk mengkaji unsur ektrinsik novel Sirah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna yang terkandung dalam novel ini adalah mengenai perilaku menyimpang dalam pemilihan lurah."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Nurvian Megarifni
"Tesis ini adalah sebuah laporan penelitian mengenai penerjemahan ungkapan budaya materi yang ada dalam novel Fires of Winter (1980) karya Johanna Lindsey. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan pesan dari satu bahasa ke bahasa lain. Salah satu hambatan yang sering ditemukan penerjemah adalah penerjemahan cultural words, yaitu suatu ungkapan yang memuat suatu unsur budaya spesifik. Ada lima kategori ungkapan budaya yang dapat menimbulkan hambatan ini, salah satunya adalah kategori budaya materi (material culture), yaitu bentuk kebudayaan yang berwujud benda-benda yang memiliki nilai guna dan nilai sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan korelasi antara teknik penerjemahan dengan keberhasilan penerjemahan ungkapan bermuatan budaya materi bahasa Inggris di dalam novel Fires of Winter (1980) karya Johanna Lindsey dan padanannya dalam bahasa Indonesia dalam novel terjemahannya berjudul Gairah Cinta Viking (2011) yang diterjemahkan oleh Elliyanti Jacob Saleh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan menggunakan ancangan kualitatif dengan model penelitian komparatif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa di dalam novel Fires of Winter karya Johanna Lindsey terdapat 7 kategori budaya materi. Dalam menerjemahkan ungkapan bermuatan budaya materi tersebut, penerjemah menerapkan 12 teknik penerjemahan tunggal dan 3 teknik kombinasi dua teknik penerjemahan (kuplet). Dari total 100 data yang dianalisis, 88 data ditemukan sepadan, sedangkan 12 data ditemukan tidak sepadan. Dengan pembulatan jumlah persentase kesepadanan 80%, maka penerjemahan ungkapan bermuatan budaya materi dalam novel Fires of Winter karya Johanna Lindsey dapat dinyatakan berhasil. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam menerjemahakan ungkapan budaya materi, khususnya ungkapan berupa nomina dalam karya sastra, teknik penerjemahan padanan lazimmerupakan teknik penerjemahan yang paling tepat. Hal ini karena nomina budaya materi memiliki definisi yang konkret, mulai dari bentuk, fungsi, hingga bahan baku budaya tersebut dapat dilihat langsung dan tidak terpengaruh oleh konteks. Akan tetapi dalam menerapkan teknik ini, pengetahuan serta ketelitian penerjemah akan budaya dan struktur bahasa TSu dan TSa, serta riset mendalam mengenai budaya tersebut, sangat dibutuhkan agar isi pesan yang ada dalam TSu dapat tersampaikan dalam TSa secara utuh.

This thesis is a research report on the translation of material culture words in the novel Fires of Winter (1980) by Johanna Lindsey. Translation is an activity of transferring messages from one language to another. One of the obstacles that translators often encounter is the translation of cultural words, which is words that contains a specific cultural element. There are five categories of cultural words that can cause these obstacles, one of which comes in the form of material culture, which is a culture in the form of things or objects that has benefits and historical values. This study aims to describe the correlations between translation techniques and the success of translating phrases containing material culture words in Johanna Lindseys Fires of Winter (1980) novel from English to Indonesian language. The methodology used in this research is the library research method using a qualitative approach with a comparative research model. This study revealed that in Johanna Lindsey's Fires of Winter (1980) novel there are 7 categories of material culture. In translating material culture words, the translator applies 12 single translation techniques and 3 couplet translation techniques (a combination of two translation techniques). From 100 data analyzed, 88 data achieved equivalence in terms of contents and messages, while 12 data failed to achieve equivalence or were considered as mistranslations. By rounding up the equivalence percentage of 80%, the translation of material culture words in Johanna Lindseys Fires of Winter (1980) novel is successful. Based on these findings, it can be concluded that in translating material culture words, especially in the form of nouns inside literature, the established equivalent technique is the most appropriate translation technique to translate them. It is because material culture is a noun that has a concrete definition, starting from the form, the function, even the raw material of the culture can be described clearly and will not be affected by the context surrounding the words. However, in applying this technique, the translators knowledge and sensitivity about the culture and grammatical structure of both SL and TL languages, as well as in-depth research on the culture involved, are needed so that the message contained in the SL can be conveyed in the TL as a whole. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadly
"Perjodohan merupakan hal yang masih hangat dibicarakan karena dapat membuat salah satu pasangan menderita, khususnya pihak perempuan. Kasus-kasus mengenai perjodohan pun masih menjadi perbincangan dalam warta di Indonesia. Salah satu karya sastra Jawa yang membahas mengenai perjodohan adalah novel Kumandhanging Katresnan karya Any Asmara. Perjodohan tersebut dianggap sebagai pemenuhan atas takdir dari Tuhan. Para tokoh dalam novel Kumandhanging Katresnan dituntut untuk patuh terhadap perjodohan yang menjadi takdirnya. Tujuan penelitian ini bermaksud menjabarkan kritik terhadap takdir dalam novel Kumandhanging Katresnan melalui para tokoh dalam novel Kumandhanging Katresnan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perjodohan dapat memberikan dampak buruk secara psikologis terhadap perempuan dan rentan mendapat kekerasan. Selain itu, para tokoh sebagai individu memiliki kebebasan dalam menentukan hidupnya, akan tetapi individu yang dapat berterima dalam menjalani kehidupan yang telah menjadi ketetapan Tuhan, akan mendapatkan hasil yang tidak terduga. Berdasarkan analisis, dapat disimpulkan bahwa individu yang berterima pada ketetapan Tuhan akan memperoleh ketenteraman, kedamaian, dan kebahagiaan.

Arranged marriage is still warm to be talked about because it can make one of the couples suffer, especially for the women. Cases of arranged marriage were still a discussion in Indonesia news. One of Javanese literary works that discussed the arranged marriage was the novel Kumandhanging Katresnan by Any Asmara. The marriage is regarded as fulfilling the destiny of God. The characters in the Kumandhanging Katresnan novel are required to be obedient to the arranged marriages that become their destiny. The purpose of this research aims to describe the criticism of fate in the novel Kumandhanging Katresnan through the characters in the novel Kumandhanging Katresnan. This study uses qualitative methods with a sociological approach. The results showed that arranged marriages can have a psychological impact on women and are vulnerable to violence. Besides, the characters as individuals have the freedom to determine his life, but individuals who can be accepted in living a life that has become God's provision will get unexpected results. Based on the analysis, it can be concluded that the individual who is grateful to God's determination will obtain peace, peace, and happiness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Puspa Madasari
"Tesis ini membongkar bagaimana kekuasaan bekerja membentuk diskursus arus utama novel-novel Indonesia hari ini. Melalui Foucauldiandiscourse analysis, ditelusuri asal-usul terbentuknya diskursus dominan dalam tiga genre novel: novel islami, percintaan, dan perlawanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapitalisme bersama-sama dengan negara menjadi aktor utama pembentuk diskursus utama.
Novel islami yang pada awalnya otonom, pada akhirnya pun harus tunduk dan berkompromi dengan kepentingan kapitalisme dan negara demi tetap mendapat ruang dalam wacana arus utama. Sumbangan utama tesis ini adalah membuka diskusi kritis terhadap diskursus kesusastraan Indonesia seraya memberi pemahaman bahwa ruang perlawanan senantiasa terbuka, baik terhadap wacana kesusastraan itu sendiri maupun terhadap kekuasaan pada umumnya.

This thesis aims to find out and explain how power works to form Indonesia's existing novels currently become the main/ruling discourses within the society.Using Foucauldian Discourse Analysis, the thesis seek to find the origins of the formation of dominant discourse in three novel genres: Islamic, romance and critical/debunking novels. The research finds that capitalism together with the state become the two main factors behind the creation of such main discourses.
Islamic novels which were autonomous at the initial stage later fell into the trap of capitalism and compromised itself and were cooptated to serve the interest of capitalists, markets and the state in an attempt to stay in the main discourse. The Islamic novels even form a coalition with the two actors in one ultimate goal of creating the main discourse which is seen beneficial for all of them. The main contribution of this thesis is allowing and opening critical discussion on main discourses in Indonesian literature while providing an insight and understanding that there will always be room of resistance and being critical against ruling discourses within te country's literature as well as against power in general.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Diki Permata Fridadixa
"My Name is María Isabel (1993) karya Alma Flor Ada merupakan sebuah kisah yang diceritakan dari sudut pandang seorang anak berlatar belakang budaya Hispanik bernama “María Isabel Salazar López” yang meninggalkan negara asalnya untuk tinggal di kota New York. Buku ini meningkatkan kesadaran tentang perlakuan diskriminatif atau tidak menyenangkan yang diterima oleh sang gadis Hispanik setelah pindah ke tempat baru. Penelitian ini menggunakan teori kekerasan simbolik Pierre Bourdieu dan teori relasi kuasa Michel Foucault guna menganalisis bagaimana kekerasan simbolik dan relasi kuasa antara guru dan murid di kelas memengaruhi identitas budaya dan harga diri María Isabel sebagai murid dari etnis minoritas, serta perkembangannya untuk mengatasi kekerasan tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kekerasan simbolik yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kekuasaan antara guru dan murid telah melemahkan harga diri María Isabel sekaligus membungkam suaranya. Namun demikian, penelitian ini juga menemukan bahwa terlepas dari efek negatif yang diakibatkan oleh kekerasan simbolik yang diterimanya, María Isabel telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa terhadapnya dengan membela identitas budaya Hispanik melalui esainya. Kata kunci: My Name is María Isabel, kekerasan simbolik, relasi kuasa, murid etnis minoritas, identitas budaya

Alma Flor Ada’s My Name is María Isabel (1993) is a story told from the perspective of a child of Hispanic background named “María Isabel Salazar López” who left her country to live in New York City. The book raises the awareness of the discriminatory or unfavorable treatment received by the Hispanic girl upon her moving to the new place. This study uses Pierre Bourdieu’s symbolic violence theory and Michel Foucault’s power relation theory to analyze how the symbolic violence and the teacher-student power relation in the classroom affect María Isabel’s cultural identity and self-esteem as an ethnic minority student, and her development to cope with the violence. The result of this research finds that the symbolic violence caused by the teacher-student power imbalance has weakened María Isabel’s self-esteem and silenced her voice. Nevertheless, the research also discovers that despite the negative effects of the symbolic violence she receives, María Isabel has demonstrated remarkable resistance towards it by standing up for her Hispanic cultural identity through her essay. Keywords: My name is María Isabel, symbolic violence, power relation, ethnic minority student, cultural identity"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Mira Alida Machmud
"Alasan dan Tujuan Penelitian Menganalisis maksud, pesan-pesan dan Pendahuluan dalam roman Kaas. Metode Penelitian Intrinsik. Hasil Penelitian--Dapat diketahui metode baik bagaimana yang dipakai Elsschot dalam menganalisis suatu novel. Kesimpulan: orang harus puas akan apa yang sudah'diperolehnya, tanpa memaksakan diri diluar batas kemampuan dan harus jujur terhadap diri sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masnia Rahayu
"Masyarakat Papua menjunjung tinggi adat istiadat yang sangat lekat dengan ideologi patriarki sehingga menguasai kehidupan masyarakat termasuk kehidupan perempuan. Budaya patriarki di Papua memiliki keterkaitan antara perempuan dan lingkungannya. Melalui dua novel yang berjudul Tambo Bunga Pala dan Hutan Rahasia karya Aprila Wayar, novelis perempuan Papua pertama yang paling produktif, menunjukkan upaya resistensi perempuan Papua menggugat dominasi patriarki yang memarginalkan perempuan dan alam Papua. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana resistensi perempuan Papua melalui alam dan perspektif ekofeminisme transformatif ditampilkan sebagai kritik terhadap dominasi patriarki dalam dua novel karya Aprila Wayar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teori naratif Tzvetan Todorov (1985) digunakan untuk menganalisis makna dan hubungan dari peristiwa dan resistensi tokoh utama dalam cerita pada kedua novel. Selanjutnya, penelitian ideologis menggunakan teori ekofeminisme yang dikemukakan oleh Karen J. Warren (1997) untuk melihat dinamika resistensinya. Temuan artikel ini menunjukkan bahwa Meskipun perjuangan perempuan di Papua belum dikatakan berhasil, namun proses dalam menuju keberhasilan tersebut masih terus dilakukan. Penguatan subjektifitas perempuan dalam ruang publik, privat, dan literasi dapat menggugat posisi perempuan Papua sebagai subordinat di Indonesia maupun di Papua.

The Papuan people respect traditions which are very closely related to the patriarchal ideology so that they dominate people's lives, including the lives of women. The patriarchal culture in Papua has a relationship between women and their environment. Through two novels entitled Tambo Bunga Pala and Hutan Rahasia by Aprila Wayar, the first Papuan female novelist. She shows the resistance efforts of Papuan women to challenge patriarchal domination which marginalizes Papuan women and nature. This article aims to discuss the resistance of Papuan women through nature and the perspective of transformative ecofeminism presented as a critique of patriarchal domination in two novels by Aprila Wayar. The method used in this research is qualitative method. Tzvetan Todorov's (1985) narrative theory was used to analyze the meaning and relationship between events and the main character's resistance in the stories in both novels. Furthermore, ideological research uses the ecofeminism theory proposed by Karen J. Warren (1997) to see the dynamics of resistance. The findings of this article show that although the struggle of women in Papua has not been said to be successful, the process towards success is still ongoing. Strengthening women's subjectivity in public, private, and literacy spaces can challenge the position of Papuan women as subordinates in Indonesia and in Papua."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen Grace Yousuf
"ABSTRAK
Penulisan sripsi ini bertujuan untuk melihat perkembangan sikap dan pandangan tokoh-tokoh tentang hubungan keluarga dan perkawinan dalam kedua novel tersebut di atas serta meninjau percampuran budaya Cina dan Amerika yang terjadi. Hal ini saya lakukan dengan membadingkan sikap dan pandangan tokoh-tokoh dalam kedua novel tersebut.
Dalam melakukan pembahasan saya menggunakan pendekatan tradisionla historis. Di sini saya mengaitkan sejarah bangsa Cina di Amerika dengan latar fisik dan latar situasi masyarakat yang mempengaruhi sikap dan pandangan tokoh-tokoh dalam novel Eat a Bowl of Tea dan The joy Luck Club.
Setelah melakukan pembahasan, maka saya berkesimpulan bahwa terdapat perkembangan sikap dan pandangan dalam tokoh-tokoh kedua novel tersebut, sebagai akibat dari masuknya pengaruh budaya Amerika. Adapun pengaruh budaya Amerika terasa lebih besar dalam perkembangan sikap dan pandangan tokoh-tokoh dalam novel The Joy Luck Club.

"
1995
S14065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Yanti
"Tujuan karya tulis ini adalah untuk memperoleh pemahaman tentang tokoh wanita yang dominan dan efeknya terhadap tokoh lelaki di dalam keluarga. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kritik sastra tradisional dengan menggunakan tekstual sebagai fokus utama serta ditunjang dengan latar belakang sejarah dan sosio-ekonomi yang ada untuk menciptakan interpretasi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Pamela Nauli
"Terjemahan beranotasi ini membahas masalah dalam terjemahan pertama The Famous Five: Five Go To Demon 's Rock. Dengan membandingkan teks sumber dengan teks terjemahan pertama teridentifikasi dua jenis masalah. Pertama, di teks sumber dihilangkan beberapa bagian yang berupa klausa, kalimat, dan paragraf. Kedua, terdapat bagian teks sumber yang diterjemahkan, namun mengakibatkan kesalahpahaman pada pembaca teks terjemahan pertama. Akibatnya, pembaca teks sumber dan pembaca teks sasaran pertama menerima tanggapan yang berbeda, deskripsi cerita ada yang terpotong, dan ada penggambaran karakter yang tidak jelas. Kesalahan yang terjadi pada terjemahan pertama mungkin disebabkan oleh ketidaktelitian penerjemah pertama. Akan tetapi, mungkin kesalahan itu juga disebabkan oleh pengeditan dan kesalahan cetak di penerbit. Oleh karena itu, untuk membetulkan bagian yang tidak tepat, saya membuat terjemahan yang bare dengan menerapkan teori yang ditawarkan oleh Newmark dan Nida dan Taber. Terjemahan yang baru ini diharapkan dapat memberikan tanggapan yang sama antara pembaca TSa dan TSu.

Problems found in the previous translation of the novel, The Famous Five: Five Go To Demon 's Rock will be discussed through this annotated translation. By comparing the source text and the previous translation, two categories of problems are identified. First, there are some missing parts: clauses, sentences, and paragraphs. Second, there are also some translated parts which affect to the misunderstanding to the previous translation readers. As a result, the source text and the previous translation readers get the point of the story with different effects, there are missing plots description, and an indistinct character description. Those mistakes may occur because of previous translator is less accurate. However, some mistakes may occur as the impact of the editing process and misprint at the publisher. Therefore, to make them correct, retranslation is done. The retranlsation refers to some theories given by Newmark and Nida and Taber. This new translation is expected to transfer similar effects of the source text to the target text reader."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25953
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>