Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indra Setiawan
"ABSTRAK
Dengan semakin menipisnya cadangan enerji yang ada di bumi kita ini, hanya ada
dua pilihan untuk tetap melanjutkan kehidupan generasi berikutnya yaitu dengan
menciptakan sumber enerji baru atau dengan menggunakan enerji yang sudah ada
dengan sehemat mungkin. Tulisan ini akan membahas penggunaan enerji yang
lebih efisien, khususnya pada teknologi pengkondisian udara di bangunan. Hal ini
dikarenakan pada sebuah bangunan, 60% penggunaan energinya diperuntukkan
sistem pengkondisian udara. Oleh karena itu pada masa perancangan bangunan,
biasanya sudah dirancang sistem pengkondisian udara yang seefektif mungkin.
Namun hal ini perlu dibuktikan agar sistem yang terpasang pada bangunan sesuai
dengan yang direncanakan pada tahap perancangan, yaitu dengan melakukan
Testing and Commissioning.

ABSTRACT
With the diminishing energy sources in this planet, we have only two choices to
continue the existence of the next generation: By making new energy sources or
by using the existing energy as efficient as possible. This writing will discuss
about a more efficient way to use energy, especially in the building?s air
conditioning technology. This is because in a building, there is at least 60% of the
energy used for the air conditioning systems. That?s why people usually design
the most efficient air conditioning system at the design stage. However, we must
prove that the existing air conditioning system is exactly the same with what the
design said, or perhaps better, by doing Testing and Commissioning.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42899
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Alfonso
"Ketersediaan energi yang berbasis fosil akan menjadi barang yang langka pada beberapa puluh tahun kedepan. Sementara itu populasi manusia setiap tahun semakin bertambah, yang artinya pemakaian energi juga ikut bertambah. Seperti yang kita ketahui, semua manusia pasti membutuhkan tempat peneduh, dan hampir 80% aktifitas manusia berada dalam bangunan. Untuk memenuhi aktifitas sehari-hari, maka dibutuhkan kenyamanan pada bangunan dengan penggunaan energi yang tepat guna. Tulisan ini akan membahas bagaimana cara perhitungan indeks konsumsi energi pada bangunan, terutama pada bangunan dalam tahap perancangan, sehingga hasil dari perhitungan indeks konsumsi energi ini dapat menjadi masukan untuk melakukan alternatif penghematan energi maupun dalam melakukan perubahan-perubahan disain.

Fossil-based energy will become a rare item in the next decade. Meanwhile, human population is increasing every year, which means that the energy consumption also increases. As we know, all people definitely need a housing and people do almost 80% of their activities in the building. In order to feel comfort in their activity day to day, people must feel comfort inside the building with the appropriate energy usage. This paper will discuss how we can calculate the energy efficiency index in buildings, especially for new building projects, so we can make another alternative for energy saving and can make a beter design for the new building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42920
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail
"Skripsi ini membahas mengenai sistem pengaman pada motor chiller, dimana chiller ini digunakan sebagai sistem penyejukan ruangan pada gedung bertingkat. Pengamanan terhadap chiller sangat diperlukan terutama untuk melindungi motornya dari gangguan sehingga juga dapat melindungi chiller dari kerusakan yang terjadi, selain itu untuk melindungi lingkungan disekitar maupun pada makhluk hidup (manusia). Gangguan yang timbul pada chiller dapat disebabkan oleh arus dan tegangannya, beban yang tidak stabil di motor maupun dari lingkungannya; sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada motor, kebakaran dan kematian. Peralatan pengaman yang digunakan dalam sistem pengaman motor chiller dapat berupa circuit breaker (MCCB dan ELCB) maupun Phase Failure Relay (Motor Saver). MCCB digunakan sebagai pengaman hubung singkat, beban lebih dan arus lebih; ELCB untuk arus bocor; sedangkan Motor Saver digunakan untuk pengaman tegangan kurang/lebih, asimetris tegangan, hilangnya salah satu phasa maupun tegangan balik pada Chiller yang disebabkan oleh motor.

The focus of this study is worked through about protection system at motor chiller, which is the chiller used for air conditioner system in high rise building. Chiller protection is very important specially to protect the motor from disturbance so the chiller can be protected from damage. Also to protect the environment and human living, specially human being. The disturbance on chiller can be caused by electricity current and power supply, unstable load on motor chiller and around chiller with the result can caused damage on motor, fire or death. Protection device that is used inside motor chiller protection system are circuit breaker (MCCB and ELCB) and also Phase Failure Relay (Motor Saver). MCCB is using as protector from short circuit, overload and over current; ELCB as protector from leaked current; while Motor Saver is using as protector from under/over voltage, asymmetry voltage, lose one of voltage and reversal voltage on chiller which is cause by motor chiller."
Depok: Program Sarjana Ekstensi Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40593
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Aqilla
"Dalam menghadapi tantangan sistem kelistrikan yang semakin kompleks, evaluasi kualitas daya listrik menjadi sangat penting untuk memastikan keandalan dan efisiensi distribusi energi. Di gedung pemerintahan, di mana operasional yang efisien dan berkelanjutan sangat diperlukan, evaluasi kualitas daya listrik pada panel distribusi memainkan peran krusial untuk mendukung kinerja sistem kelistrikan yang optimal. Parameter-parameter seperti tegangan, arus, ketidakseimbangan tegangan dan arus, harmonisa tegangan dan arus, serta faktor daya adalah indikator utama dalam menjaga kestabilan dan efisiensi sistem kelistrikan. Penelitian ini menggunakan Power Quality Analyzer (PQA) untuk memantau parameter kualitas daya secara real-time dengan pengambilan data setiap satu menit selama enam hari. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa hampir seluruh parameter memenuhi standar yang berlaku. Namun, nilai harmonisa arus melebihi batas yang standar acuan yang dapat berpotensi mempengaruhi kinerja peralatan listrik. Berdasarkan temuan ini, pemasangan filter harmonisa dapat mengurangi dampak harmonisa arus dan meningkatkan efisiensi sistem. Namun, jika dilihat secara keseluruhan, kualitas daya listrik di gedung pemerintahan ini sudah cukup baik, sehingga tidak diperlukan pemasangan filter tambahan. Penelitian ini menekankan pentingnya pemantauan kualitas daya secara berkelanjutan untuk memastikan keandalan dan keberlanjutan sistem kelistrikan, serta mendukung pengelolaan energi yang efisien di gedung pemerintahan

In facing the challenges of increasingly complex electrical systems, the evaluation of power quality becomes crucial to ensure the reliability and efficiency of energy distribution. In government buildings, where efficient and sustainable operations are essential, evaluating the power quality of distribution panels plays a critical role in supporting the optimal performance of electrical systems. Parameters such as voltage, current, voltage and current imbalances, voltage and current harmonics, and power factor are key indicators in maintaining the stability and efficiency of the electrical system. This study uses a Power Quality Analyzer (PQA) to monitor power quality parameters in real-time with data collection every minute for six days. The evaluation results show that nearly all parameters meet the applicable standards, yet the harmonic current values exceed the reference limits, potentially affecting the performance of electrical equipment. Based on these findings, the installation of harmonic filters can reduce the impact of current harmonics and improve system efficiency. However, overall, the power quality in this government building is sufficiently good, making the installation of additional filters unnecessary.This study emphasizes the importance of continuous power quality monitoring to ensure the reliability and sustainability of electrical systems, as well as to support efficient energy management in government buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Amelia Herstyana Kinanti
"ABSTRAK
Penggunaan peralatan listrik pada gedung BPKP Pusat sangat beragam sehingga besar beban listrik mengalami variasi dan dapat berbeda-beda setiap saat. Hal ini dapat mengurangi kualitas daya listrik. Skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui kualitas daya listrik pada gedung pemerintahan BPKP Pusat. Parameter yang mempengaruhi kualitas daya listrik adalah tegangan dan frekuensi listrik. Parameter tersebut kemudian dibandingkan dengan standar yang ada di Indonesia. Setelah dilakukan pengamatan, teradapat kelebihan nilai tegangan dan nilai faktor daya di bawah 0,85 pada malam hari. Selain itu nilai THDi dan IHDi orde 3 diatas standar yang seharusnya. Dengan menggunakan analisis aliran daya maka perancangan filter  pasif dilakukan. Kemudian pemasangan filter mampu mengurangi nilai THDi menjadi dibawah standar.

ABSTRACT
The use of electrical equipment in the Central BPKP building is very diverse so that large electrical loads experience variations and can vary at any time. This can reduce the quality of electric power. This thesis is a quantitative study that aims to determine the quality of electric power in the central BPKP government building. Parameters that affect the quality of electric power are electrical voltage and frequency. These parameters are then compared to the standards in Indonesia. After observing, there is an excess of the stress value and the power factor value is below 0.85 at night. Besides that the THDi and IHDi values are 3rd order above the standard that should be. By using power flow analysis, passive filter design is carried out. Then the installation of the filter can reduce the THDi value to below the standard."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cetra Palupi Rengganis
"Energi listrik sangat penting dalam aktifitas di gedung perkantoran, hal ini sangat menunjang dalam operasional di gedung perkantoran. Peralatan seperti pengkondisian udara merupakan peralatan yang banyak mengkonsumsi energi listrik. Hampir sekitar 57% penggunaan energi listrik digunakan untuk sistem pengkondisian udara. Hal ini merupakan suatu pemborosan energi jika tidak mempergunakan sistem dengan baik dan efisien. Untuk menanggulangi masalah tersebut dilakukan efisiensi energi. Salah satu metode yang sekarang dipakai untuk mengefisienkan pemakaian energi adalah konservasi energi. Konservasi energi adalah peningkatan efisiensi energi yang digunakan atau proses penghematan energi. Dalam proses ini meliputi adanya audit energi yaitu suatu metode untuk menghitung intensitas konsumsi energi suatu gedung atau bangunan.
Berdasarkan audit awal terlihat bahwa pemakaian energi listrik lebih besar dipergunakan untuk sistem tata udara (57%) dan sistem pencahayaaan (13%). Berdasarkan hasil audit energi rinci, diperoleh harga IKE untuk system pencahayaan adalah masih lebih besar dari standard yaitu sebesar 15 Watt/m². Peluang Hemat Energi (PHE) pada audit energi di sistem tata udara yaitu dengan cara pembersihan pada unit AHU yaitu meliputi pembersihan saringan udara (filter), sudut kipas, sirip (fin) evaporator dan kisi keluaran (grill) pada unit-unit AHU. Peluang Hemat Energi (PHE) yang kedua adalah dengan Mengatur (setup) temperatur air keluar (Leaving Chilled Water Temperature = LCWT) pada chiller.

The electricity is very important element to support all activities in office building. The equipments like air condition (AC) needs more electricity to be operated. There is almost 57% of elecricity is used to support this system (air condition). This percentage desribes that air condition system is an equipment that needs more electricity in the office and its become inefficiency in using electricity. To take an overcome for this problem, we need to do efficiency in using energy. One of the method that now used to efficient the energy is called 'energy conservation'. Generally, this method is used to saving the energy. There is one thing that must be done in this activity, which is 'energy audit'.
In this process, audit energy is one of method to calculate Intensity Consume Energy (IKE) at on particular building. The first preliminary audit shown that more energy, which is 57% is used to operate the air condition (AC) system and 13% is used to operate the lighting system. Based on details audit, IKE for lighting system is still higher/bigger from the maximum standard, which is 15 Watt/m². The opportunity of saving energy on audit energy in air condition system is done by cleaning up the AHU unit that consist of: cleaning up the filter, the propeller corner, fin, the evaporator and the grill in AHU units. The second Conservation Opportunity of Energy (COE) to saving the energy is done by set up the Leaving Chilled Water Temperature (LCWT).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50957
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Hamdani
"Konsep Nearly Zero Energy Building merupakan salah satu aspek kunci dalam menghadapi tantangan lingkungan global saat ini. Gedung X yang berlokasi di Jakarta Selatan selama tahun 2022 konsumsi energinya termasuk dalam kategori agak boros sehingga masih perlu dilakukan implementasi Nearly Zero Energy Building. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran langsung konsumsi energi untuk tiap klasifikasi peralatan listrik, kemudian dipilih alteranif investasi untuk pengemahatan konsumsi energinya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh potensi penghematan dan produksi energi pada Gedung X yang dapat diterapkan. Terdapat empat alternatif strategi yaitu Penggantian Cooling Tower dan Pompa CWP, instalasi BAS, Penggantian LED Dim Light, Instalasi Panel Surya, semuanya mengahasilkan NPV yang positif kecuali Instalasi Panel Surya. Alternatif instalasi panel surya memakan biaya investasi yang paling mahal dan menghasilkan NPV yang negatif, seluruh kombinasi investasi yang melibatkan instalasi panel surya akan menghasilkan NPV yang negatif, sehinga penerapan NZEB dengan investasi panel surya disimpulkan tidak layak di Gedung X. Selanjutnya Kombinasi penggantian cooling tower & pompa CWP, Instlasi BAS, dan Penggantian LED Dim Light menghasilkan nilai paling baguns dibanding skenario lain yaitu pengembalian NPV Rp 437,853,822, penurunan IKE sebesar 11.76 menjadi “efisien’ dan penurunan emisi karbon sebesar 1,172,648 (kg CO2/kWh).

The Nearly Zero Energy Building concept is one of the key aspects in facing current global environmental challenges. Building Data collection is carried out by directly measuring energy consumption for each classification of electrical equipment, then investment alternatives are selected to reduce energy consumption. This research aims to obtain the potential for energy savings and production in Building X that can be implemented. There are four alternative strategies, namely Cooling Tower and CWP Pump Replacement, BAS installation, LED Dim Light Replacement, Solar Panel Installation, all of which produce a positive NPV except Solar Panel Installation. The alternative of installing solar panels requires the most expensive investment costs and produces a negative NPV, all investment combinations involving solar panel installation will produce a negative NPV, so that the implementation of NZEB with solar panel investment is concluded to be unfeasible in Building X. Furthermore, the combination of replacing the cooling tower & CWP pump, BAS installation, and LED dim light replacement produced the best value compared to other scenarios, namely NPV return of IDR 437,853,822, IKE reduction of 11.76 to "efficient" and reduction of carbon emissions of 1,172,648 (kg CO2/kWh)."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Wijayanti
"Pemetaan suhu perlu dilakukan pada saat gudang atau alat pendingin pertama kali digunakan. Selain itu, pemetaan suhu diperlukan secara berkala sesuai dengan kebijakn yang berlaku untuk pemastian efektivitas penyimpanan berada pada suhu yang dipersyaratkan sesuai dengan produk yang diperuntukkan. Oleh karena itu, diperlukan pemetaan suhu dengan prosedur yang sesuai untuk memastikan suhu pada mesin terutama chiller. Prosedur yang digunakan dalam metode ini mengikuti Protokol Pemetaan Suhu di PT Enseval Putra Megatrading. Dari hasil analisis didapatkan bahwa terdapat titik panas dengan total 365 kali pencatatan suhu ≥ 7°C dan tidak melewati suhu 8°C. Sementara itu, untuk titik terdingin tercatat 244 kali pencatatan suhu ≤ 3°C dan tidak kurang dari suhu 2°C.

Temperature mapping needs to be done when the warehouse or
refrigeration equipment is first used. In addition, temperature mapping is required periodically in accordance with applicable policies to ensure storage effectiveness is at the required temperature according to the intended product. Therefore, it is necessary to map the temperature with the appropriate procedures to ensure the
temperature of the engine, especially the chiller. The procedure used in this method follows the Temperature Mapping Protocol at PT Enseval Putra Megatrading. From the results of the analysis it was found that there were hotspots with a total of 365 recordings of temperatures ≥ 7°C and not exceeding 8°C. Meanwhile, for the coldest point, 244 times the temperature was recorded ≤
3°C and not less than 2°C.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Rahman Aisyah
"Sick building syndrome (SBS) merupakan salah satu keluhan kesehatan akibat buruknya kualitas udara dalam ruang kerja. Sebanyak 20% pegawai negeri di Jakarta mengalami SBS. Kandungan bakteri udara menjadi salah satu penyebabnya karena mengeluarkan endotoksin dan menyebabkan alergi. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui hubungan kejadian SBS dengan kandungan bakteri udara dalam ruang kerja. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional. Pengambilan sampel udara menggunakan metode volumetric air sampling, yaitu metode penghisapan bioaerosol. Keluhan gejala SBS diukur melalui kuesioner pada 228 pegawai negeri, lalu dihubungkan dengan jumlah koloni bakteri udara pada 40 titik ruang dari 5 gedung instansi pemerintahan di wilayah Jakarta. Hasil studi menunjukkan sebanyak 46,5% dari seluruh responden mengalami SBS. SBS juga ditemukan berhubungan dengan jenis kelamin (p= 0,00, OR= 0,22) dan riwayat migrain (p= 0,00, OR= 3,45). Hubungan signifikan SBS dengan jumlah koloni bakteri udara dalam ruang kerja ditemukan di gedung 2 (p < 0,05, OR 0,69). Studi ini menunjukkan jumlah koloni <700 koloni per m3 udara akan melindungi pegawai dari keluhan SBS. Menjaga kebersihan ruangan dan manajemen pengelolaan ventilasi, serta perlindungan kesehatan individu perlu dilakukan untuk mengurangi keluhan SBS pada pegawai negeri. riwayat migrain (0,00).

Sick building syndrome is one of health complaints due poor indoor air quality in office room. There was 20% of civil servant in Jakarta experienced sick building syndrome due their office room. Airborne bacteria is the causes of SBS because release endotoxins and cause allergies. This research used cross-sectional study. Volumetric air sampling measured airborne bacteria at 40 rooms from 5 buildings of government offices in Jakarta. Sick building syndrome from 228 respondents measured through questionnaire. The result of study, sick building syndrome happened to 46.5% from all respondents. Sick building syndrome and airborne bacteria do not have relationship, measure for whole respondens statistically. Also, SBS linked with sex (p= 0,00, OR= 0,22) and migraine (p= 0,00, OR= 3,45), statictically. However, this study found the relationship of sick building syndrome and airborne bacteria at building 2 (p <0.05, OR 0.69). The bacteria colonies under 700 per m3 will protect civil servants from sick building syndrome. Manage the ventilation and office room hygiene, also protect the personal health needs to be done to reduce sick building syndrome complaints within civil servants."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Zhafari
"Sistem pendingin pada sebuah bangunan menyumbang energy yang cukup besar pada total energy dari bangunan tersebut. Pemilihan dan penghematan system pendingin yang tepat akan membantu untuk mengurangi konsumsi energy pada system pendingin bangunan. Salah satu cara penghematan pada system pendingin adalah dengan menggunakan bahan-bahan renewable energy sebagai sumber energinya. Gedung Mechanical Research Center yang berada di wilayah Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat telah menggunakan system pendingin absorpsi tenaga matahari guna memanfaatkan sumber panas terbarukan yang dapat menghemat konsumsi energy pada suatu gedung.
Tujuan penelitian ini mencoba untuk mengevaluasi besar konsumsi energy yang dikeluarkan oleh absorption chiller pada gedung MRC, evaluasi dilakukan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak IES-VE, IES-VE adalah perangkat lunak yang membantu penggunanya untuk mendesain dan mengevaluasi fenomena-fenomena pada suatu bangunan hasil yang didapat dari simulasi ini akan digunakan sebagai perbandingan terhadap hasil artificial intelligence menggunakan metode artificial neural network dan fuzzy.

Cooling systems in a building contribute considerable energy to the total energy of the building. Choosing and saving the right cooling system will help to reduce energy consumption in building cooling system. One way of saving on the cooling system is to use renewable energy as a source of energy. Building Mechanical Research Center located in the Faculty of Engineering, University of Indonesia, Depok, West Java has been using solar energy absorption cooling system to utilize renewable heat sources that can save energy consumption in a building.
The purpose of this study was to evaluate the energy consumption of absorption chiller in the MRC building, the evaluation was done by simulation using IES VE software, IES VE is software that help its users to design and evaluate phenomena in a building result Obtained from this simulation will be used in comparison to artificial intelligence result using artificial neural network and fuzzy method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67968
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>