Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gita Dwi Permatasari
"Ketika tahun 1960 industri batik tulis dan cap berkembang sangat pesat di Indonesia, khusunya di sentra batik Laweyan, Surakarta. Namun seiring berkembangnya zaman, teknologi dan perubahan kebijakan pemerintah, industri yang memiliki produk dengan nilai ekonomis dan kebudayaan yang tinggi ini keberadaannya semakin terancam karena banyak pengusaha batik tulis dan cap mengalami kerugian dan menutup usahanya akibat biaya produksi meningkat dan adanya batik printing yang semakin yang memperkecil pasar batik cap dan tulis.
Penelitian ini bertujuan untuk menghidupkan klaster industri batik tulis dan cap melalui model investasi usaha batik home industry tulis dan cap yang layak dijalankan menggunakan metode financial analysis, dan engineering economic analysis berdasarkan indicator profitabilitas yaitu NPV,IRR, Payback Period dan Benefit Cost Ratio(BCR) dan juga pemetaan kondisi lingkungan internal dan eksternal dari industri batik cap dan tulis Laweyan. Selanjutnya dilakukan analisa sensitivitas untuk faktor yang dominan terhadap usaha ini yaitu, penurunan harga jual, kenaikan harga bahan baku, kenaikan biaya tenaga kerja, dan utilisasi kapasitas produksi.
Hasil penelitian menunjukkan model usaha batik home industry ini layak dijalankan dengan nilai investasi Rp76,794,601, menghasilkan NPV Rp 82,956,978, IRR 33%, payback period 3,1 (3 tahun 2 bulan) dan BCR 2.1. Sedangkan untuk investasi 1 klaster dibutuhkan dana investasi sebesar Rp 10,837,5425,000 dan alokasi biaya produksi tahunan senilai Rp 55,253,971,200 yang dapat memperkerjakan sebanyak 85.170 orang tenaga kerja dengan keuntungan bersih tahun pertama sebesar Rp 2,433,789,907. Pemetaan kondisi industri menunjukkan klaster industry batik Laweyan berada pada keadaan berkembang dan membangun.

In 1960 traditional batik industry was growing very rapidly, especially in the center of batik industry Laweyan, Surakarta. However as times change, technology development and government policy bring traditional batik industry ,that has high economic value and culture, is threatened its existences. Many owner of batik traditional industry were lose out and close down their business because production costs rise and batik printing reduce increasingly market of traditional batik.
The main objective of the study is to revive traditional batik industry through investment model of traditional batik home industry that could make profit and feasible to run using financial analysis method and engineering economic analysis based on the profitability indicator NPV, IRR, Payback Period and Cost Benefit ratio (BCR) and also mapping of internal and external environmental conditions of traditional batik industry in Laweyan. Analysis was followed by sensitivity analysis for the dominant factor in traditional batik home industry such as selling price declining, raw material price increasing, labor costs increasing, and utilization of production capacity declining.
The results showed business model of batik home industry can be run with an investment worth Rp76, 794.601, yielding NPV Rp 82,956,978, IRR 33%, payback period is 3.1 (3 years 2 months) and BCR 2.1. Whereas the investment for a industry cluster required investment funds Rp 10,837,5425,000 and annual allocation cost Rp 55,253,971,200 which may employ 85,170 worker with the first year's net profit Rp 2,433,789,907. Mapping industrial conditions showed Laweyan batik industry cluster is at growth and build situation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42883
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Aisha Rizal
"Peningkatan konsumsi terhadap bahan baku untuk menghasilkan barang yang padat polusi dalam proses produksi dan siklus hidupnya menyebabkan permasalahan lingkungan. Sektor industri yang mampu mempercepat proses produksi, menyerap tenaga kerja secara massal, menyumbang besar terhadap perekonomian nasional dan lokal, perlu ditinjau layaknya perkembangan ini dari aspek lingkungan. Pencemaran lingkungan terjadi di area yang padat industri seperti Kota Pekalongan. Sumber daya air di Kota Pekalongan yang meliputi sungai ataupun air tanah mengindikasikan bahwa terjadi pencemaran air akibat kegiatan Industri Batik. Walaupun pencemaran terjadi, Industri Batik dikategorikan sebagai kegiatan usaha dengan risiko rendah. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan dan studi kepustakaan. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalis secara deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, upaya penyederhanaan proses perizinan dengan mengkategorikan perizinan berdasarkan tingkat risko suatu usaha tidak mencerminkan risiko dari industri batik.

Increased consumption of raw materials to produce goods that highly pollutes in its production process and life cycle causes environmental problems. The industrial sector, which is able to accelerate production process, absorb labor massively, and contribute greatly to the national and local economy, needs to be reviewed its development from an environmental perspective. Environmental pollution occurs in densely industry-populated areas such as Pekalongan City. The water resources in Pekalongan City which include rivers or ground water indicate that there is water pollution due to the activities of the Batik Industry. Although pollution occurs, the Batik Industry is categorized as a low-risk business activity. This research is a normative juridical research using legislation approach and literature study. The data obtained were then processed and analyzed descriptively analytically. The results of this study indicate that the effort to simplify the licensing process by categorizing permits based on the level of risk of a business does not reflect the true risks of the batik industry."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ravita Sari
"Proses produksi Industri batik menghasilkan air limbah yang memiliki kandungan bahan kimia berbahaya. Untuk menjaga kualitas lingkungan, maka diperlukan upaya pengelolaan. Laweyan telah melakukan upaya pengelolaan air limbah, tetapi pelaksanaannya kurang bagus. Tujuan tesis ini adalah mengevaluasi pengelolaan air limbah, menganalisis persepsi masyarakat tentang pengelolaan air limbah, dan merumuskan strategi pengelolaan air limbah. Metode yang digunakan adalah metode mix-method. Berdasarkan hasil penelitian, pengelolaan air limbah yang berjalan bagus hanya aspek teknis dan manajerial, aspek ekonomi dan lingkungan tidak berjalan bagus. Sebanyak 61 masyarakat masih memiliki persepsi yang baik mengenai dampak pengelolaan air limbah yang telah dilakukan. Analisis SWOT menunjukkan bahwa kondisi pengelolaan air limbah di Kampoeng Batik Laweyan terletak pada kuadran I Diagram Kartesius. Kesimpulan yang didapatkan adalah pengelolaan air limbah berjalan belum bagus, sebagian besar masyarakat masih persepsi yang baik terhadap pengelolaan air limbah, dan strategi prioritas adalah supports an aggressive strategy.

The process of batik industry produces wastewater which contains dangerous chemical substances. In order to maintain the quality of environment, therefore it requires management strategy. Laweyan has conducted some wastewater management system, but the implementation has not been running well. The purpose of this thesis is to evaluate wastewater management system, to analyse people perception in accordance with wastewater management system and to formulate wastewater management system. The method that has been used is the mix method. Based on the research, the wastewater managment system only the technique and managerial system aspects that have been running well, but not economic and enviromental aspects. About 61 percents of the people still believe that the good impact of wastewater managment system. SWOT analysis shows that the condition of the wastewater management system is in kuadran I Cartesius Diagram. The conclusion that the wastewater management system is not running well yet, most of the people still have a good perception of the good impact wastewater management system, and priority of strategy is supports an aggressive strategy.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirunnisa
"Skripsi ini membahas mengenai usaha perbatikan di Desa Trusmi-Cirebon yang masih tergolong industri rumahan, namun dapat berkembang dengan baik dan dapat membantu perekonomian masyarakat di Desa Trusmi-Cirebon, serta melestarikan seni batik cirebon. Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta sejarah yang mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya dilaku kan tahap interpretasi data, dan tahap terakhir adalah historiografi.
Hasil temuan ini menunjukan bahwa pada tahun 1950-1987 adanya dinamika industri batik di Desa Trusmi-Cirebon karena perubahan dalam memproduksi dan mendistribusikan industri batik tersebut. Eksistensi industri batik di Trusmi perlahan meningkat setelah mengalami perubahan proses (teknik) pembuatan batik dan upaya dari pemerintah untuk mengembangkan industri tekstil memberikan dampak yang baik untuk Trusmi. Kesuksesan industri batik trusmi ini mampu membantu kehidupan sosial ekonomi masyarakat TrusmiCirebon.

This undergraduate thesis discusses the business of batik in Trusmi-Cirebon Village, which is still classified as home industry, but can grow well and can help the social economy in Trusmi-Cirebon Village, and preserve the art of batik cirebon. The methods and sources used in the research are historical methods, namely: through the heuristic stages, source criticism so as to get historical facts close to the reality of the events written. Next is the data interpretation stage, and the last stage is historiography.
These findings show that in 1950-1987 the dynamics of batik industry in Trusmi-Cirebon Village due to changes in producing and distributing the batik industry. The existence of the batik industry in Trusmi is slowly increasing after experiencing changes in the process (technique) of batik making and the efforts of the government to develop the textile industry gives a good impact to Trusmi. The success of trusmi batik industry is able to help the socio-economic life of Trusmi-Cirebon community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69348
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enda Apriani
"ABSTRAK
Serat kelapa muda dan kertas bekas dapat dijadikan kertas daur ulang untuk industri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang alat pres guna mempercepat pengeringan lembaran kertas. Ukuran plat atas dan plat bawah, yaitu 420 mm x 520 mm x 1 mm. Sistem tekan dari lembaran kertas daur ulang setengah kering dilakukan dengan cara menekan dari plat atas ditekan ke bawah, kemudian dikunci bagian samping alat agar kadar air yang terdapat pada lembaran kertas dapat keluar dan kertas dapat kering dengan sempurna. Pada plat bawah, dipasang heat elemen sebanyak 12 buah dengan total daya sebesar 60 watt. Hasil dari penelitian ini dihasilkan sebuah alat pres dengan kemampuan pemanasan maksimal alat, yaitu suhu 70ºC dengan komposisi lembaran kertas SKM : KB sebesar 25 : 75 (%) pada variasi perekat PVAc 2% dengan waktu selama 43,5 menit."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2019
600 JIA XI:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
R. Agung Wijono
"Metoda life cycle assessment model cradle to wheel industri biodiesel sawit untuk kajian potensi dampak lingkungan dari rantai suplai perkebunan sawit, CPO mill, pabrik biodiesel, blending plant, SPBU, dan kendaraan transportasi. Analisis kategori dampak dan perhitungan menggunakan skenario roadmap biodiesel nasional, skenario roadmap tanpa membuka lahan baru, skenario transportasi tanpa menggunakan biodiesel, skenario besaran emisi transportasi, skenario pengaruh campuran biodiesel terhadap emisi, serta rencana strategi pelaksanaan roadmap biodiesel nasional. Melimpahnya produksi CPO Indonesia duapuluh juta ton/tahun, kemandirian teknologi industri biodiesel, dan sifat biodiesel yang ramah lingkungan, sehingga biodiesel sawit sebagai bahan bakar alternatif mampu mendukung ketahanan energi nasional yang berkelanjutan.

Life cycle assessment method with the cradle to wheel model of oil palm biodiesel industry to study the potential environmental impact of the supply chain oil palm plantation, CPO mill, biodiesel plant, blending plant, gas station, and vehicle transportation. Analysis of impact categories and calculation using the national biodiesel roadmap scenarios, roadmap scenario without opening new plantation, transportation scenario without use biodiesel, the scenario of transportation emissions, scenario of effect the biodiesel mixture on emissions, and plan strategies for the national biodiesel roadmap. An abundance of Indonesian CPO production of twenty million tons/year, independent biodiesel industry technology, and environment-friendly nature of biodiesel, so palm oil biodiesel as alternative fuels capable of supporting a sustainable national energy security."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27953
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit
"Industri batik Bengle yang berasal dari Desa Bengle merupakan salah satu ciri khas (landmark) di Kabupaten Tegal. Batik Bengle telah berkembang di Desa Bengle lebih dari 30 tahun yang lalu. Keberadaan batik Bengle mulai berkembang setelah adanya pengakuan dari UNESCO yang menyatakan bahwa Batik sebagai warisan tak benda milik Indonesia.Pemerintah Indonesia juga menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari Batik. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengadakan Program Visit Jateng 2013 yang menjadikan industri Batik Bengle menjadi satu – satu nya sentra batik di Kabupaten Tegal. Penelitian ini mengkaji wilayah jangkauan industri batik Bengle dengan mengkaitkan beberapa variabel seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, jenis produk, moda transportasi, jaringan jalan, dan jarak. Dalam penelitian ini, jumlah populasi sebanyak 30 industri batik dan sampel yang digunakan sebanyak 4 industri batik (Kisik melik indah, Batik Canting asli tegalan, Rahma Mandiri, dan Mitra amalia batik). Penentuan jumlah sampel menggunakan metode Purpose Sampling dengan syarat sampel penelitian adalah berprofesi sebagai pembatik dan penjual, dan telah membatik lebih dari 10 tahun.
Hasil penelitian menunjukan bahwa menunjukan bahwa lokasi industri batik Bengle yang berada di dekat jalan kolektor tergolong dalam wilayah jangkauan dekat. Sedangkan lokasi industri batik Bengle yang berada di dekat jalan lokal tergolong dalam wilayah jangkauan sedang dan wilayah jangkauan jauh. Wilayah jangkauan tersebut memiliki persamaan dalam karakteristik demografi yaitu konsumen dengan jenis kelamin perempuan yang berusia lebih dari 30 tahun dan bekerja di sektor formal, jenis produk yang dibeli konsumen berupa Kain batik, dan Moda transportasi yang digunakan konsumen yaitu transportasi pribadi berupa motor.

Bengle batik industry which from Bengle village is one of characteristic (landmark) in Tegal regency. Bengle batik has grown in Bengle village more than 30 years ago. The existence of Bengle batik began to develop after recognition from UNESCO that Batik as Indonesia's intangible heritage, the Indonesian government also decision dated October 2 as Batik day.In addition, the Provincial Government of Central Java also held program Visit Central Java 2013, which makes Bengle batik industry become one of batik centers in Tegal regency. This study examines coverage area of Bengle batik industry by linking several variables such as age, gender, occupation, type of product, mode of transportation, road network, and distance.
The results showed that showed that Bengle batik industry location which near collector road belonging to the region close range. While Bengle batik industry location which near local road belonging to the. In this study, the total of population around thirty industry and sample be used around four batik industry (Kisik Melik Indah, Batik Canting asli tegalan, Rahma Mandiri, and Mitra amalia batik). Determination of the number of samples using the method of Purpose Sampling with sample requirements are batik and works as a salesman, and has done the batik more than 10 years. regional medium range and the regional far range range have similarities in the demographic characteristics of the consumers by gender women aged That’s regional more than 30 years and worked in the formal sector, types of products purchased in the form of batik cloth, and the mode of transport used in the form of motorcycle.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sardjono
"Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sistem merek individual belum secara efektif digunakan untuk mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di industri batik, khususnya di beberapa pusat industri batik di Jawa, yakni Bantul di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kauman di Pekalongan dan Laweyan di Solo. Namun demikian, fakta bahwa UKMUKM batik tersebut berkumpul dalam sebuah komunitas, organisasi atau dalam hubungan kekerabatan, menunjukkan adanya potensi untuk mengembangkan merek kolektif, yang mana dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang tidak dapat diatasi oleh sistem merek individual. Dengan mengembangkan merek kolektif, hal ini juga dapat menjadi sebuah strategi untuk mengantisipasi serangan perdagangan bebas. Misalnya tekstil impor dengan pola batik; yang sebenarnya bukanlah termasuk batik asli Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, UKM-UKM batik Indonesia harus diayomi dan dihimbau untuk mendaftarkan merek kolektif mereka dan untuk membangun prasarana pemasaran, melalui standarisasi komunitas batik lokal dan pendaftaran merek kolektif. Penelitian yang dibahas dalam artikel ini berfokus pada perkembangan penggunaan merek kolektif oleh sebuah komunitas batik yang telah lama terbentuk di Kampung Batik Laweyan, Solo, sebagai sebuah strategi untuk dapat bersaing dengan tekstil berpola batik yang diimpor, sekaligus sebagai upaya perlindungan atas warisan tradisional budaya batik."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
340 UI-ILR 5:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Aliyya Safira
"Meningkatnya kesadaran dan kepedulian konsumen terhadap lingkungan, secara logis akan mengarahkan perilaku mereka dalam memilih produk yang ramah lingkungan.
The increase of consumers awareness of and concerns for the environment, logically will lead their behaviour in selecting environment-friendly products.
In Indonesia, wearing batik apparel as daily use is now becoming a trend. Less formal compared to business suits, people wearing batik for both informal as well as formal occasion. Today, synthetic colour batik is highly accessible, easy to find in the market and almost used by people in Indonesia. In contrast to natural colour batik, that is less produced by certain batik producers since it takes longer and time-consuming. However, natural colour batik has its uniqueness for making it rare to find a similar design which eventually becomes its competitive advantage. As a matter of more prolonged in the production process and limited resource, the price of natural colour batik comes higher.
This study looks at the relationship among consumers environmental consciousness, perception, and perceived value to influence their purchasing decision towards natural colour batik as an environmentally friendly apparel product.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham
"Kegiatan pertambangan dan industri nikel pada kawasan Pomalaa telah memberi dampak terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penerapan good mining practice, ekologi industri, dan tanggung jawab sosial diharapkan dapat menyeimbangkan aktivitas pertambangan dan industri dengan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Permasalahan akibat kegiatan pertambangan dan industri nikel adalah perubahan kualitas lingkungan, prasarana sosial yang belum memadai, serta penyerapan tenaga kerja yang minim. Riset ini bertujuan menganalisis kondisi lingkungan dan sosial ekonomi masyakarat, serta membuat model keseimbangan kawasan pertambangan dan industri nikel yang berkelanjutan. Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat, serta menggunakan Analytical Network Process ANP untuk membuat model keseimbangan. Hasil riset memperlihatkan adanya perubahan kondisi lingkungan akibat kegiatan pertambangan, prasarana sosial yang masih kurang, persepsi dan mata pencaharian yang beragam, serta rendahnya pendapatan masyarakat. Model keseimbangan kawasan pertambangan dan industri nikel yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan menerapkan konsep good mining practice, ekologi industri, dan tanggung jawab sosial secara seimbang.

Mining activity and nickel industry in the Pomalaa area have affected the environment, social, and economy. It is expected that the implementation of good mining practice, industrial ecology, and social responsibility will balance the mining and industrial activities with the sustainability of environment, social, and economy. The problems caused by the mining activity and nickel industry are the changes of environmental quality, inadequate social infrastructure, and minimal employment. This research aims to analyze the environmental and socio-economy conditions of the community as well as creating a balanced model of the sustainable mining area and nickel industry. The descriptive method with the qualitative approach is used to know the environmental, social, and economic conditions of the community. The Analytical Network Process ANP is also used to make balance model. The research results show the existence of changes in the environmental changes due to the mining activity, inadequate social infrastructure, diverse perceptions and livelihoods, and low community income. The balanced model of the mining area and sustainable nickel industry can be realized by implementing the concept of good mining practice, industrial ecology, and social responsibility in a balanced manner."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
D2523
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>