Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153003 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ester Novitauli
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2009
S10435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kartika
"Nowadays, International trading has become more opened, because the reduction of tariff barrier and non-tariff barrier. This situation made a competition between nation become more complex. Many countries use dumping strategic to win the international competition. Dumping actually is a normal strategic in trading world. It?s become unfair when it causes injury to domestic industry. Because dumping categorize as Unfair Trade Practices, many countries (members of World Trade Organization/WTO) used anti dumping action to deal with unfair trade practices being carried out by their trading partners.
Researcher?s main concern is in imposition of anti dumping duties. To know how anti dumping duties can protect the domestic industries. Researcher also want to analyze the problems on anti dumping actions that levies to some imported goods that causes injury to domestic industries. Whether the decision is to impose or not to impose an anti dumping duty to that imported goods. The researcher used qualitative approach and use descriptive method to analyze this report.
The result of this research showed that anti dumping duties act can protect the domestic industries and make competitive price in domestic market. The problems when anti dumping duty imposed to some product are: complain from the exporting country because the price of the product in domestic market will be more expensive than before. And Complain from the domestic consumers because it makes goods used by the domestic consumers more costly. If the decision is not to imposed the anti dumping duty with the ?national interest? reason it also a problems because there?s no clear guidance on national interest test in Indonesian anti dumping legislation. This is why the people said that ?anti dumping is a double edge sword?. But whatever the merits of anti dumping, Indonesia should continue to take their national interest into account before levying these duties.
"
2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Liestafiani
"Perubahan kebijakan atas ekspor minyak sawit adalah fenomena yang menarik. Hal ini karena kebijakan tersebut berada diantara dua hal yang saling bertolak belakang, pendapatan yang diterima dari ekspor minyak sawit sangat membantu untuk menyeimbangkan penerimaan dan pengeluaran pada anggaran negara. Di sisi lain, persediaan minyak sawit yang sedikit dapat menyebabkan masalah besar yang berdampak pada masyarakat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dasar pertimbangan pemerintah menetapkan kebijakan bea keluar sebagai instrumen stabilisasi CPO untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif.
Berdasarkan penelitian, dasar pertimbangan pemerintah menetapkan kebijakan bea keluar adalah kekokohan dasar hukum, tarif yang situasional dan kondisional, dan sifat kebijakan yang fleksibel. Dikarenakan alasan pengusaha memilih untuk mengekspor daripada memenuhi kebutuhan di dalam negeri adalah harga di luar lebih tinggi dibanding di dalam negeri, peneliti memiliki saran. Pemerintah harus menggunakan pendapatan yang diterima dari ekspor minyak sawit untuk mengembangkan industri di dalam negeri sehingga harga minyak sawit di dalam negeri tidak berbeda jauh dengan harga di luar negeri.

The changing policy of export on palm oil is an interesting phenomenon. Because of the policy its stand in two different things, the income received from the palm oil export is quite tempting for balancing the revenue and the expense the state budget. On the other hands, the small amount of supply of the palm oil may cause a huge problem that effect to the society.
This research is aimed to analyze government consideration base to determine export duties policy as instrument to stabilize CPO domestic needs. To answer that question, the approach used for the research is qualitative.
Based on the research, government consideration base to determine export duties policy are a strong law base, situational and conditional tariff, and flexibility nature of policy. Because of the reason entrepreneur choose to export CPO than fulfill domestic needs is CPO price abroad more high than domestic, the researcher have a recommendation. Government must use the income received from palm oil export to develop domestic industry so CPO price abroad to domestic not too different."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Bernardus P. W.
"Hotel Borobudur merupakan hotel bintang lima bertaraf internasional yang berlokasi di Jakarta. Untuk menjaga kestabilan tingkat hunian kamarnya, hotel Borobudur menggunakan bauran promosi untuk kegiatan promosinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi dari pelaksanaan bauran promosi di hotel Borobudur Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survai dengan jenis penelitian deskriptif analisis. Untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, kesempatan dan ancarnan yang dihadapi hotel Borobudur, penulis menggunakan analisis SWOT.
Produk yang ditawarkan oleh hotel Borobudur kepada konsumen mencakup membership hotel yang bernama discovery club yaitu di mana konsumen ditawarkan untuk menjadi anggota atau konsumen tetap dari hotel Borobudur dengan berbagai fasilitas dan kemudahan yang akan diperoleh seperti discount untuk kamar, adanya pemakaian fasilitas hotel tak terbatas,adanya undangan bila hotel Borobudur mengadakan suatu acara dan banyak lagi.Hotel Borobudur pun cukup sering untuk mengadakan acara-acara yang sifatnya aural atau charity dengan bekerjasama dengan kedutaan-kedutaan asing maupun para artis ibukota. Klub Borobudur menawarkan menu-menu makanan yang khas dan merupakan ciri khas hotel Borobudur dengan harga khusus,seperti buy one get one free, all you can eat dan sebagainya.
Segmen pasar dari hotel Borobudur adalah orang-orang asing yang tinggal di Indonesia maupun yang berasal dari luar negeri. Produk yang ditawarkan kepada mereka adalah adanya jaminan keamanan bagi mereka, voucher menginap dan menggunakan fasilitas hotel dengan rate khusus, pemberian discount bagi penggunaan function room, meeting room dan wedding packet, serta adanya kims yaitu kartu discount khusus bagi orang-orang asing yang ingin menginap dan menggunakan fasilitas hotel Borobudur. Tetapi hotel Borobudur tidak mengabaikan konsumen dalam negeri, dan strategi pemasaran yang dilakukan kepada mereka dengan menetapkan kurs rupiah dengan harga khusus terutama pada masa-masa low seasons.
Pesaing/kompetitor utama hotel Borobudur adalah hotel-hotel bintang lima berlian terutama hotel-hotel yang memiliki terobosan-terobosan dalam bidang pemasaran atau promosi, seperti bila ada suatu hotel yang berhasil mernbawa tamu panting untuk menginap di hotel tersebut (tamu negara atau artis terkenal) dapat dikatakan sebagai pesaing utama hotel Borobudur dan bila hal itu terjadi hotel Borobudur akan mempelajari secara sungguh-sungguh terhadap promosi hotel tersebut.
Hasil analisis SWOT menunjukkan pelaksanaan bauran promosi di Hotel Borobudur Jakarta sudah cukup baik, karena promosi yang dilakukan hotel Borobudur lebih menekankan pada segi kearnanan bagi konsumen, hal ini sangatlah penting mengingat situasi politik dan keamanan Indonesia yang tidak menentu saat ini dan banyaknya kemudahan-kemudahan yang ditawarkan kepada konsumen lewat discount dan harga khusus, baik bagi konsumen asing maupun kunsumen lokal. Dan kepada media-pun hotel Borobudur telah menjaga dan membina hubungan secara baik, seperti cukup seringnya hotel Borobudur mengundang mereka bila akan mengeluarkan produk-produk baru, begitu pula dengan pelanggannya, hotel Borbudur selalu aktif menghubungi dan mengontak para pelanggannya baik lewat telephon, fax atau e-mail sehingga diharapkan dapat meningkatkan citra positif hotel Borobudur.
Namun masih terdapat beberapa penyimpangan / kekurangan, seperti kurang aktif atau kurang gencarnya hotel Borobudur melakukan promosi terhadap produknya, hal ini dapat dilihat dari jarangnya hotel Borobudur memasang iklan bila hotel Borobudur telah melakukan suatu kegiatan, belum dapat melakukan suatu terobosan besar dengan mengundang tamu-tamu panting untuk menginap, meskipun hal tersebut telah dicoba dilakukan tetapi belum rnembuahkan hasil yang maksimal, dan adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan public relations dan advertising. Atas dasar kenyataan tersebut maka penulis menyarankan agar melakukan promosi secara gencar (hard selling) terutama yang berhubungan dengan event-event besar, lakukan secara terus menerus terobosan-terobosan baru dengan menawarkan produk-produk yang kompetitif bagi konsumen ,sehingga target pasar dapat dicapai secara maksimal. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Gusti Nugraha
"ABSTRAK
Berdasarkan permasalahan yang terjadi Pemerintah melalui Menteri Keuangan
telah menetapkan pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas impor produk
Polyester Staple Fiber sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 196/PMK.011/2010
tentang Pengenaan Bea Masuk Anti Dumping Terhadap Impor Polyester Staple Fiber dari
Negara India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Taiwan dan berlaku sampai dengan tanggal
22 November 2015. Kemudian dengan diberlakukan perpanjangan BMAD, banyak para
industri khususnya industri hilir menyatakan penolakan karena akan merugikan industri
benang atau spinners dan hilir tekstil dalam negeri.
Penelitian tesis penulis merupakan penelitian normative yang bersifat kualitatif
dengan menggunakan teori Keadilan (justice), penulis melakukan pembahasan terhadap
pokok-pokok permasalahan guna menghasilkan suatu kesimpulan dan saran-saran atas hasil
penelitian.

ABSTRACT
Based on the problems that occurred the Government through the Ministry of
Finance has set the imposition of Anti Dumping Import Duty (BMAD) on imports of
Polyester Staple Fiber according Minister of Finance Regulation No. 196 / PMK.011 / 2010
concerning Imposition of Anti-Dumping Duty on the Import of Polyester Staple Fiber from
India , Republic of China, and Taiwan and valid until November 22, 2015. Then with the
imposition of the extension of BMAD, many industries, especially downstream industries
declared rejection because it would harm the industry of yarn or spinners and downstream
of domestic textiles.
The author's thesis research is a qualitative normative research using the theory of
Justice, the authors do the study of the main issues to obtain a conclusion and suggestions
on the results of research."
2017
T47792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rivan Helmyanda Putra
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S10451
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Akbar Bintoro
"[ABSTRAK
Indonesia merupakan produsen biji kakao terbesar ketiga di dunia. Namun dengan
daya saing dan kinerja Industri pengolahan yang masih rendah dibandingkan negara
kompetitor. Pada tahun 2011 kebijakan bea keluar terhadap komoditas biji kakao
diberlakukan untuk mendorong tumbuhnya industri pengolahan kakao. Penelitian
dilakukan menggunakan beberapa indeks perdagangan yaitu: Revealed
Comparative Advantage, Indeks Spesialisasi Perdagangan, dan analisis Constant
Market Share (CMS) dari tahun 2005 hingga 2013 untuk melihat pengaruh bea
keluar pada daya saing industri kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kebijakan bea keluar melukai nilai ekspor komoditas kakao secara keseluruhan.
Namun, muncul tanda perbaikan daya saing industri kakao dengan meningkatnya
ekspor dari produk olahan kakao.

ABSTRACT
Indonesia is the third largest producer of cocoa beans in the world. However it has
low both in terms of competitiveness and overall performance in processing
industry compared to competitor countries. For that reason in 2011 export tax policy
of the cocoa beans enacted to encourage growth in the cocoa processing industry.
The study was conducted using several trade indexes which are Revealed
Comparative Advantage, Trade Specializatin Index and Constant Market Share
(CMS) from year 2005 to 2013 to see the policy impact on the competitiveness of
cocoa industry. The results showed that export tax policy hurt Indonesia?s cocoa
export value. However, there is a signs of improvement in cocoa industry
competitiveness with an increase in processed cocoa products from export value of
cocoa., Indonesia is the third largest producer of cocoa beans in the world. However it has
low both in terms of competitiveness and overall performance in processing
industry compared to competitor countries. For that reason in 2011 export tax policy
of the cocoa beans enacted to encourage growth in the cocoa processing industry.
The study was conducted using several trade indexes which are Revealed
Comparative Advantage, Trade Specializatin Index and Constant Market Share
(CMS) from year 2005 to 2013 to see the policy impact on the competitiveness of
cocoa industry. The results showed that export tax policy hurt Indonesia’s cocoa
export value. However, there is a signs of improvement in cocoa industry
competitiveness with an increase in processed cocoa products from export value of
cocoa.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S10336
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metha Mandasari
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2009
S10448
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniadie
"Banyaknya tawaran pekerjaan di luar negeri dengan gaji serta upah yang tinggi, merupakan suatu anugerah dan suatu kesempatan bagi sebagian orang untuk mencoba nasib peruntungan di negeri orang. Tenaga kerja Indonesia (TKI/TKW) yang berangkat ke luar negeri sebetulnya sadar akan resiko yang dihadapi, namun kelangkaan peluang kerja dan untuk mendapatkan upah yang tinggi mendorong mereka pergi ke luar negeri dan berani menanggung segala resiko. Kurangnya pengawasan pemerintah maupun instansi yang terkait dalam proses pengiriman tenaga kerja keluar negeri seolah-olah menjadi bumbu penyedap untuk melancarkan tujuan para penyalur tenaga kerja mengeruk keuntungan dari para pencari pekerja tersebut dan menjadikan mereka tersebut hanyalah objek dari suatu kejahatan yang dinamakan perdagangan manusia. Perdagangan Manusia merupakan suatu tantangan yang sangat mendasar di bidang Hak Asasi Manusia karena sangat kental dengan unsur-unsur ancaman, kekerasan dan bentuk-bentuk pemaksaan lainnya.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang peranan pemerintah dalam menangani permasalahan TKI/TKW yang menjadi korban dari perdagangan manusia, dan memberikan informasi yang jelas tentang persyaratan menjadi TKI/TKW yang hendak bekerja di luar negeri serta usaha/tindakan pemerintah dalam pemberian sanksi hukum terhadap para pelaku kejahatan perdagangan manusia. Dalam tujuan penulisan tersebut, mungkin sudah tiba saatnya bagi Indonesia memikirkan perlunya semacam. Badan Usaha Milik Negara yang menangani TKI/TKW secara professional dibawah pengawasan DEPNAKERTRANS dan dalam pelaksanaannya bekerja sama dengan para pengerah tenaga kerja di seluruh Indonesia. Tenaga kerja yang dilatih secara professional, pasti akan mendapatkan. hasil optimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T16628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>