Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Dhita Indryati
"Permasalahan mengenai anak sering menjadi topik pembicaraan yang menarik. Anak sebagai generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan pembangunan dan keberlangsungan hidup bangsa Indonesia justru mengalami kondisi yang memprihatinkan. Permasalahan mengenai kesejahteraan anak terutama mengenai masalah pendidikan mereka. Banyak anak Indonesia yang tidak bisa merasakan pendidikan yang seharusnya mereka terima. Anak-anak ini bagaimanapun akan tetap menjalani kehidupan mereka. Mereka tetap ada harapan, impian atau cita-cita yang ingin mereka wujudkan. Tujuan dari skripsi ini adalah menggambarkan bagaimana stratega adaptasi yang mereka lakukan dalam rangka mencapai aspirasi masa depan yang mereka inginkan. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Padurenan Bantar Gebang Bekasi, satu lokasi yang masih banyak terdapat anak-anak putus sekolah. Didapatkan 7 kasus anak putus sekolah di RT 02/ RW 03 dari kasus-kasus ini dapat ditemukan pola adaptasi pada mereka, kebanyakan dari mereka melakukan adaptasi dengan cara konformitas dengan mengikuti pendidikan gratis, namun ditemukan juga dua pola lain yaitu dengan cara inovasi dan dan ritualisme. Pendidikan gratis ternyata mendapat sambutan dari kalangan anak-anak yang memiliki keinginan untuk bersekolah namun terbentur dengan kondisi ekonomi yang mereka alami. Munculnya pola adaptasi dengan cara inovasi akibat kurangnya kontrol yang ketat dari pihak-pihak yang terkait dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah. Berupa tindakan melanggar hukum dengan memalsukan ijasah. Hal ini seharusnya bisa dicegah seharusnya bisa dicegah jika ada pengawasan yang ketat dalam hal pembuatan ijasah, Masyarakat dengan pengetahuan yang kurang melihat permalsuan ijasah sebagai hal yang biasa terlebih lagi pemalsuan ini berhasıl sehingga persepsi masyarakat menjadi salah Selain itu kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya pencatatan kelahiran masih kurang sehingga ditemukan kasus anak yang memiliki tanggal kelahiran yang berbeda, hal ini dapat menimbulkan masalah baru yang berkaitan dengan identitasnya terutama jika akan melamar pekerjaan atau mengurus surat-surat penting.

Problems regarding children are often an interesting topic of conversation. Children as the nation's next generation who will continue the development and survival of the Indonesian nation are actually experiencing worrying conditions. Problems regarding children's welfare, especially regarding their education. Many Indonesian children cannot experience the education they should receive. These children will still live their lives anyway. They still have hopes, dreams or aspirations that they want to make come true. The aim of this thesis is to describe the adaptation strategies they carry out in order to achieve their desired future aspirations. This research was conducted in the Padurenan Bantar Gebang Bekasi sub-district, a location where there are still many out-of-school children. There were 7 cases of children dropping out of school in RT 02/RW 03. From these cases, a pattern of adaptation could be found in them, most of them adapted by conformity by taking free education, but two other patterns were also found, namely by innovation and ritualism. Free education has been welcomed by children who have the desire to go to school but are hampered by the economic conditions they are experiencing. The emergence of a pattern of adaptation by means of innovation is due to the lack of strict control from the parties involved and the public's knowledge is still low. In the form of breaking the law by falsifying a diploma. This could have been prevented, it should have been prevented if there was strict supervision regarding the production of diplomas. People with insufficient knowledge see forgery of diplomas as a normal thing, what's more, this forgery is successful so that people's perceptions become wrong. Apart from that, the lack of public awareness of the importance of birth registration is still lacking, so cases of children who have different birth dates are found, this can give rise to new problems related to their identity, especially if they are applying for a job or taking care of important documents."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Supena
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat dijadikan rujukan untuk meramalkan terjadinya putus sekolah secara dini di Sekolah Dasar. Sebuah model teoritik tentang prediktor putus sekolah telah diajukan sebagai hipotesis penelitian dan diuji untuk melihat kesesuaiannya dengan data di Iapangan. Ada 7 variabel Iaten yang ditelili untuk dilihat pengaruhnya terhadap putus sekolah dini yaitu (1) rendahnya prestasi belajar, (2) rendahnya keterikatan siswa terhadap sekolah, (3) kedekatan anak dengan teman yang putus sekolah, (4) rendahnya kemampuan menangguhkan kesenangan jangka pendek, (5) rendahnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, (6) rendahnya aspirasi orang tua mengenai pendidikan anak dan (7) rendahnya tingkat pendidikan orang tua.
Ada 184 anak yang terlibat sebagai sampel penelitian. Mereka adalah anak-anak usia Sekolah Dasar yang menjalani kegiatan mencari uang di sejumlah tempat keramaian di kota Bekasi, yaitu pasar, mal, slasiun kereta api, temrinal, dan lampu merah. Sejumlah angket, wawancara dan studi dokumen telah digunakan untuk mengumpulkan data dalam studi ini. Program LISREL versi 8.30 digunakan untuk menguji model teoritik yang dihipotesiskan. Penelitian juga dilengkapi dengan kajian kualitatif melaIui wawancara mendalam kepada 4 subjek yang telah putus sekolah.
Analisis kuantilatif menemukan bahwa rendahnya prestasi belajar dan rendahnya keterikatan siswa terhadap sekolah berpengaruh Iangsung terhadap terjadinya putus sekolah dini di Sekolah Dasar. Rendahnya keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak berhubungan tidak Iangsung dengan rendahnya prestasi belajar dan dengan terjadinya putus sekolah. Keterlibatan orang tua berhubungan dengan prestasi belajar dan putus sekolah melalui pengaruhnya terhadap keterikatan siswa terhadap sekolah. Kedekatan dengan teman putus sekolah, rendahnya kemampuan menangguhkan kesenangan jangka pendek dan rendahnya aspirasi orang tua berhubungan tidak langsung dengan rendahnya prestasi belajar dan terjadinya putus sekolah. Ketiga variabel tersebut berhubungan dengan prestasi belajar dan putus sekolah melalui pengaruhnya terhadap keterikatan siswa terhadap sekolah. Tingkat pendidikan orang tua ditemukan tidak signifikan pengaruhnya terhadap putus sekolah dan terhadap variabel lainnya.
Kajian kualitatif memberi dukungan terhadap hasil analisis kuantitatif. Putus sekolah merupakan sebuah peristiwa yang kejadiannya dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersumber dari berbagai pihak di antaranya adalah anak itu sendiri, kondisi keluarga, teman bermain dan situasi sekolah. Kamalasan dan komitmen siswa yang rendah terhadap sekolah telah menjadi pemicu anak keluar dari sekolah. Rendahnya komitmen terhadap sekolah di antaranya disebabkan karena pengaruh teman yang telah putus sekolah, godaan mencari uang dan bermain, rendahnya aspirasi dan partisipasi orang tua dalam pendidikan anak, serta pengalaman yang buruk di sekolah. Ditemukan keoenderungan bahwa pada awalnya anak menjalani aktivitas sekolah secara baik dan wajar. Berbagai kondisi telah menyebabkan anak mulai menjalani aktivitas mencari uang sebagai kegiatan tambahan di Iuar jam sekolah. Berbagai pengalaman yang terjadi selama menjalani sekolah sambil mencari uang, akhirnya mendorong mereka keluar dari sekolah.
Hasil-hasil penelitian memberi implikasi terhadap beberapa hal di antaranya adalah (1) putus sekolah bukan semata-mata persoalan ekonomi, tetapi juga persoalan sosial-psikologis yang ada pada anak, keluarga, dan masyarakat, (2) penanggulangan putus sekolah harus didekati secara komprehensif dengan menyoroti berbagai permasahan yang menjadi faktor penyebabnya dan melibatkan berbagai pihak yang terkait, (3) pemerintah, sekolah dan masyarakat perlu memberi perhatian yang Iebih serius di dalam menyikapi persoalan anak-anak yang putus sekolah, dengan cara mengembangkan langkah-Iangkah atau program yang sistimatik untuk menoegah dan menanggulanginya.

Abstract
The purpose of this research is to identify the variables that can be used as references in predicting the early school-dropout in the Elementary School (Sekolah Dasar). A theoretical model about the predictor of the school-dropout has been proposed as a research hypothesis and tested to see the relevance with the data. There are seven laten variables that have been studied to see the effect on the early school-dropout. These seven variables are (1) low academic achievement (2) low school bonding (3) students' closeness with the drop-outs (4) low ability to delay gratification (5) low involvement of the parents in children's education (6) low parents' aspiration in the children's education (7) low parents' level of education.
There are 184 students involved as the samples of the research. They are at the Elementary School age who work for money in several public places ln Bekasi, such as markets, malls, train station, bus stations, and the traflic lights. Questionnaires and intenriews have been used to collect data in this research. LISREL program 8.30 version is used to test the hypolhized theoretical model. This research is also completed with the qualitative data through deep interview on four students drop-out.
The quantitative analysis found that the low academic achievement and the low school bonding directly affect on the early school-dropout. Low involvement of the parents in chidren's education is indirectly related with students? low academic achievement and the accurances of school-dropout. The parents' involvement relate with academic achievement and the school-dropout through the effect on school bonding. Students? closeness with the drop-outs, low ability to delay gratification and low parents aspiration are indirectly related with low academic achievement and school-droout. These three variables relate with academic achievement and school-dropout thmugh the effect of school bonding. Parents level of education does not have a significant effect on the school-dropout and other variables.
Qualitative data supports the result of the quantitative data. The school-dropout is a phenomenon that is influenced by many factors. These are the students themselves, the conditions of the family, playmates, and the school conditions. Laziness and low students commitment to school have been triggers for the students to dropout from School. Low commitment to school is caused by the influence of school-dropouts. temptation to eam money and playing, low aspiration and participation of the parents in students education, and bad experience happens in school. At the beginning, the students do their school activity well. Many conditions caused them to start working for money as an additional activity out of the school hour. Many experiences happen during the school and working for money. lt finally force them to dropout.
The results of the research give an implication to some factors. They are: (1) school-dropout is not only a matter of finance but also it is a matter of social-psychology of the students, family and society. (2) the solution of school dropout have to be approached comprehensively by conceming some problems as the factors caused involving many related parties (3) The govemment, school and society need to give more serious attention in dealing with this problem by developing systematic program to prevent and to solve it.
"
2004
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nanang Sudjana
Jakarta: BKKBN, 1983
361.1 SUD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>