Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85058 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S10542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusniardi Setiawan Azis
"Penelitian mengenai orang-orang Tionghoa di Malang pada tahun 1942-1949 ini ditujukan untuk melengkapi penulisan tentang sejarah lokal dan sejarah etnis Tionghoa di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Selain menggunakan sumber-sumber tertulis, penelitian ini juga dilengkapi dengan menggunakan sumber-sumber lisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan orang-orang Tionghoa di Malang pada tahun 1942 _ 1949, yang merupakan masa pendudukan Jepang dan masa Revolusi, mengalami beberapa perubahan dalam bidang politik, sosial, dan ekonomi. Di bidang politik, pemerintah Jepang memaksa orang-orang Tionghoa yang memiliki orientasi politik berbeda-beda untuk bersatu serta melarang seluruh organisasi sosial dan politik Tionghoa. Di bidang sosial, pemerintah pendudukan Jepang menutup sekolah-sekolah Tionghoa dan menerapkan kebijakan pengerahan massa terhadap orang-orang Tionghoa sebagaimana diterapkan juga kepada orang-orang pribumi. Di bidang ekonomi, pemerintah pendudukan Jepang menganggap orang-orang Tionghoa sebagai sumber pendapatan ekonomis yang potensial. Untuk itu, pemerintah pendudukan Jepang membentuk Komite Hoakiao Penolong Kesengsaraan sebagai wadah untuk mengumpulkan derma dari orang-orang Tionghoa Malang. Kehidupan orang-orang Tionghoa di Malang pada masa Revolusi juga mengalami beberapa perubahan. Di bidang politik, persatuan antara orang-orang Tionghoa kembali pecah. Mereka terbagi-bagi ke dalam orientasi-orientasi politik yang berbeda-beda. Di bidang sosial, salah satu persoalan yang dihadapi orang-orang Tionghoa di Malang adalah pendidikan bagi anak-anak Tionghoa. Persoalan ini baru terpecahkan pada tahun 1949 dengan kembali dibukanya sekolah Tiong Hoa Hwee Kwan. Di bidang ekonomi, potensi ekonomi yang dimiliki orang-orang Tionghoa di Malang digunakan oleh pemerintah Republik. Pada bulan November 1945, mereka memberikan sumbangan sebesar f. 50.000 kepada pemerintah Republik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S12646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1976
S12934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Hastuti
"Ritus pertukaran telah menguatkan hubungan penduduk di Hulu Sembakung meski dibelah oleh batas negara. Sementara, batas negara dikonstruksi oleh kekuasaan yang dianggap sebagai pemilik kedaulatan tunggal. Kondisi ini melahirkan kepentingan penguasa untuk membuat patuh penduduk perbatasan terhadap proses rekonstruksi kekuasaan negara yang terjadi. Di lain pihak, wilayah perbatasan telah memiliki konsep ruang dimensi sosial-budaya yang telah lama hadir sebelum negara merekonstruksi konsep ruang teritorial. Negosiasi lintas batas yang dilakukan oleh penduduk setempat merupakan upaya penduduk untuk mempertahankan lanskap budaya dan memposisikan diri dalam arena sosial lintas-batas yang berusaha dihilangkan oleh negara.

Rite of exchange has been strengthening relationships between residents in Hulu Sembakung although split by borders. Meanwhile, borders are constructed by power which was considered to be the owner of a single sovereignity. This condition produces interests among authorities to make border residents submissive to the reconstruction of nation control that happened. On the other hand, the border area has had its own concept about socio-culture spatial dimensions that has long been presented before the country reconstruct the concept of the territorial. Cross-border negotiations conducted by local residents is an effort to preserve the cultural landscape and to position themselves in the cross-border social arena that is omitted by the state."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulud Tumenggung Sis
"Napulus Wongken Weru didirikan oleh orang-orang Minahasa yang berdiam disekitar wilyah Tanjung Priok pada tanggal 11 Okteber 1954. Napulus adalah suatu perkumpulan yang memberikan bantuan meteri dan materi kepada anggota-anggotanya sesuai dengn kebutuhan. Jang menjadi anggota ialah orang-orang Minahasa yang berumur 18 tahun keatas dan sudah mepunyai matya pencaharian.."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1970
S12787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardi
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995
306 SUH c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Setyaningsih
"Penelitian ini berangkat dari fenomena yang banyak dialami oleh mahasiswa. Banyak mahasiswa yang mengalami stres, selain karena tugas-tugas sebagai mahasiswa, kurangnya keuangan, konflik dengan teman, lingkungan yang tidak nyaman, juga karena "budaya” yang berbeda. Hal tersebut mengakibatkan perubahan-perubahan dalam diri mahasiswa. Setiap perubahan memerlukan usaha-usaha penyesuaian diri, Penyesuaian diri dapat berupa penyesuaian mental (Palliative Coping). Keefektifan coping lebih banyak dipengaruhi oleh persepsi seseorang. Sebab coping sendiri merupakan proses yang dipengaruhi oleh penilaian kognitif seseorang, Maksudnya, setelah seorang mempersepsikan lingkungan, ada 2 (dua) kemungkinan yang terjadi : pertama, rangsang yang dipersepsikan berada dalam batas-batas optimal sehingga timbullah kondisi "Homeostasis". Kemungkinan kedua, bila rangsang itu berada diatas batas optimal mengakibatkan seseorang menjadi stres.
Subyek yang terlibat dalam penelitian ini adalah 120 mahasiswa yang berlatar belakang etnis Madura Latar belakang etnis Madura sengaja diambil karena selain jumlah mereka yang paling besar dibandingkan etnis lain yang ada di Surabaya juga karakteristik etnis Madura yang unik Karakteristik etnis Madura yang unik yaitu ekspresi spontan dan terbuka. Karena karakteristik seperti inilah masyarakat Madura sering mendapat stigma “kasar”.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Berawal dari pengalaman langsung yang dialami subyek berkaitan dengan perasaan stres. Hal-hal yang membuat subyek stres diperoleh melalui angket Setelah dipa oleh hal-hal yang membuat subyek merasa stres kemudian dilakukan wawancara terbuka Tujuan wawancara adalah memperoleh gambaran mengenai cara-cara obyek mengatasi masalah atau stres. Setelah diperoleh informasi bagaimana subyek mengatasi masalah kemudian diidentifikasi berdasarkan teori dari Taylor.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, penerapan strategi perilaku coping yang dijelaskan oleh Taylor, juga berlaku pada mahasiswa dengan latar belakang etnis Madura. Gaya koping yang dilakukan oleh mahasiswa yang berlatar belakang etnis Madura tak terpisahkan dari 8 (delapan) strategi ; 3 (tiga) strategi yang terpusat pada masalah dalam bentuk, konformasi, mencari dukungan sosial, dan dalam merencanakan pemecahan masalah, sedangkau 5 (lima) stratégi lainnya yang berpusat pada emosi dalam bentuk kontrol diri, membuat jarak,penilaian kembali secara positif menerima tanggung jawab dan dalam bentuk lari atau menghindar. Kedua mahasiswa Madura yang masih tinggal di Madura maupun yang tinggal di Surabaya mempunyai kecenderungan menggunakan gaya koping yang berpusat pada emosi yaitu dengan cara lari atau menghindar.
Sehubungan dengan coping yang dilakukan individu untuk mengatasi atau menangani berbagai problema kehidupan, coping bertujuan untuk mengembalikan fungsi psikologis (menstabilkan atau menetralisir kembali keadaan individu) seperti biasa. Apapun gaya coping yang diambil atau digunakan, tugas coping adalah tetap untuk mengurangi atau mengatasi situasi dan kondisi lingkungan yang membahayakan individu, bahkan juga untuk penyesuain diri individu dengan realitas sosial yang ada sehingga individu dapat mempertahankan diri dalam kondisi apapun."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Asruchin
"Sebagai negara yang bersemboyan Bhineka Tungal Ika_, memang Indonesia terbantuk dari beraneka ragam suku bangsa-1engkap dengan segala identitasnya yang melekat. Mereka itu terdiri dari suku bangsa yang diketahui sebagai penduduk asli dari pulau- pulau/daerah yang terbentang luas mulai Sabang sampai Morauke, maupun suku-suku bangsa ketu_runan dari luar yang telah lama menetap dan mengakui Republik Indonesia sebagai tanah air satu-satunya. Di antara kelompok masyarakat tersebut, suku bangsa Tionghoa merupa_kan tipe yang amat menarik untuk di jadikan sumber peneli_tian sosial.Agaknya tidak berlebihan jika dikatakan masalah Tiong_hoa merupakan masalah yang selalu aktual di manapun, tidak terkecuali di negara kita. Masalah ini cukup peka di kalangan masyarakat, sehingga perlu mendapatkan penanganan _"
Depok: Universitas Indonesia, 1979
S12711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Makmur Makka, 1945-
[place of publication not identified]: [publisher not identified], 2012
920.72 MAK a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Kandahlawy, Syaikh Muhammad Yusuf
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1998
297.9 ALK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>