Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Retno Wijayanti
"Buah oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb.) merupakan tanaman yang secara empiris memiliki efek diuretik, sehingga diduga memiliki efek antihipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihipertensi dari ekstrak etanol 70% buah oyong pada tikus putih jantan yang diinduksi larutan NaCl. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Sprague-Dawley dibagi dalam enam kelompok yaitu kontrol normal, kontrol induksi, kontrol Tensigard®, dan tiga kelompok dosis ekstrak buah oyong. Induksi larutan NaCl (3,75g/kg bb) diberikan pada setiap kelompok perlakuan, kecuali kelompok kontrol normal, secara per oral selama 14 hari. Pada hari ke-15 dilanjutkan pemberian sediaan uji berupa larutan CMC 0,5% (kontrol normal dan induksi), Tensigard®, dan ekstrak buah oyong dengan dosis 274,5; 411,75; dan 617,62 mg/200g bb hingga hari ke-28. Pengukuran tekanan darah sistol, diastol, dan arteri rata-rata dilakukan pada hari ke-14, 21, 24, dan 28 menggunakan alat pengukur tekanan darah non-invasif CODA®. Penelitian dilanjutkan dengan pengukuran volume urin 24 jam untuk melihat efek diuretik. Hasil analisis pengukuran tekanan darah menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% buah oyong dapat menurunkan tekanan darah sistol, diastol, dan darah rata-rata secara bermakna pada hari ke-24 pengujian, namun hasil analisis pengukuran volume urin 24 jam tidak menunjukkan perbedaan bermakna antar kelompok.

Gourd fruit (Luffa acutangula (L.) Roxb.) is the crop that empirically has diuretic effect, so it might be had antihypertensive effect. This research aimed to know the antihypertensive effect of 70% ethanol extract of ridged gourd fruit in sodium chloride induced white male rats. Thirty male rats strain Sprague-Dawley were divided into six groups of 5 animals each were used and administered orally with CMC liquid 0,5% (normal control), NaCl liquid 3,75 g/kg bw (induced control), Tensigard ® (Tensigard® control), and three groups of gourd fruit extract. Sodium chloride liquid as inducer was administered orally for 14 days, then continued by giving the gourd fruit extract (274,5; 411,75; and 617,62 mg/200g bw), Tensigard®, and CMC 0,5%. The blood pressure (systole, diastole, and arterial blood pressure) was measured on the day 14th, 21st, 24th, and 28th using CODA® non-invasive blood pressure. After that, the research was followed by measurement of the urine volume in 24 hours to know the diuretic effect. Result from analysis of blood pressure data showed that the 70% ethanol extract of gourd fruit could significantly reduce blood pressure (systole, diastole, and average blood pressure) on hypertensive rats in days 24th, however result of the analysis urine volume in 24 hours did not show significant difference inter-group."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42854
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Purwanti
"Hiperlipidemia merupakan faktor resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner yang berbahaya. Oyong termasuk dalam marga luffa telah diteliti memiliki efek antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antihiperlipidemia dari ekstrak etanol 70% buah oyong (Luffa acutangula (L.) Roxb). Sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley berumur 2 bulan dibagi secara acak ke dalam enam kelompok, yaitu kelompok kontrol normal, induksi, simvastatin (sebagai pembanding), dosis I, II, dan III. Kelompok kontrol normal hanya diberikan larutan CMC 0,5%. Kelompok kontrol induksi, simvastatin, dosis I, II, III diberikan makanan diit tinggi kolesterol dan lemak 2,5 g/200 g bb dengan komposisi kuning telur 80%, lemak hewan 5%, dan larutan sukrosa 15%. Setelah satu jam pemberian ditambahkan berturut-turut CMC 0,5%, simvastatin 1,8 mg/200 g bb, esktrak 20, 40, dan 80 mg/200 g bb. Setelah 8 minggu perlakuan dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital dan penetapan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% buah oyong memiliki efek antihiperlipidemia pada dosis 20, 40 dan 80 mg/200 g bb ditinjau dari penurunan kadar kolesterol total, LDL, dan peningkatkan kadar HDL, tetapi penurunan kadar trigliserida hanya terjadi pada dosis 80 mg/200 g bb.

Hyperlipidemia is a risk factor of atherosclerosis and coronary heart disease. Ridged gourd included in genus Luffa have been researched antihyperlipidemia effect. This research aimed to observe the effect of antihyperlipidemia from 70% ethanol extract of the ridged gourd (Luffa acutangula (L.) Roxb). Thirty male rats Sprague Dawley strain with 2 month were divided randomly into six groups, is : normal control, induction control, simvastatin control (as a comparison), ridged gourd dose I, II, and III. Normal control group only given 0.5% CMC solution. Induction control, simvastatin control, ridged gourd dose I, II, III given high cholesterol and lipid diet (2,5 g/200 g bw) with the composition 80% egg yolk, 5% fat, and 15% sugar solution. After an hour giving, added successively 0,5% CMC, 1,8 mg/200 g bw simvastatin, extracts 20, 40, and 80 mg/200 g bw. After eight weeks of treatment was blood sampling by the orbital sinus and determination of total cholesterol, triglycerides, HDL, and LDL. The results showed that 70% ethanol extract of ridged gourd have antihyperlipidemia effects at doses of 20, 40 and 80 mg/200 g bw in decreased of total cholesterol, LDL and increasing HDL levels, but the decrease in triglyceride levels only at doses of 80 mg/200 g bw."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tan, Jenifer Laurensius
"Luffa acutangula (L.) Roxb. merupakan tumbuhan yang telah diteliti akan potensi aktivitas antidiabetesnya di luar Indonesia dan secara empiris telah digunakan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti efek hipoglikemik ekstrak etanol 70% buah oyong terhadap mencit yang dibebani glukosa. Ekstrak etanol buah oyong diskrining kandungan fitokimianya dan distandardisasi melalui ciri organoleptik, kadar fenolat total, kadar abu total dan kadar abu tidak larut dalam asam, serta susut pengeringan. Dua puluh lima ekor mencit galur ddY dikelompokkan menggunakan rancangan acak sederhana menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol induksi glukosa, kontrol metformin (sebagai kontrol pembanding), dan 3 kelompok ekstrak etanol buah oyong (13,35; 26,69; dan 53,38 mg/20 g bb mencit). Setelah dipuasakan selama 16 jam, semua mencit diberikan bahan uji yang sesuai lalu dibebani glukosa monohidrat sebesar 2,2 g/kg bb mencit. Kadar glukosa darah diukur setelah puasa, tiga puluh menit setelah pemberian bahan uji, dan berturut-turut pada menit ke-30, 60, 90, dan 120 setelah pemberian glukosa menggunakan glukometer AccuChek Advantage II. Pemberian ekstrak etanol buah oyong dengan dosis 26,69 dan 53,38 mg/20 g bb mencit dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna pada menit ke-60 dan 90 setelah pemberian glukosa dengan persentase penurunan kadar glukosa darah sebesar 16-18%.

Luffa acutangula (L.) Roxb. is a plant which has been screened for its antidiabetic potential outside Indonesia and widely used in Indonesia. The aim of this study was to investigate the hypoglycemic effect of 70% ethanol extract of ridged gourd in glucose loaded mice. The extract was screened for its phytochemical constituents and standardized through organoleptic characteristic, total phenolic content, total ash value and acid insoluble ash value, and loss on drying. Using simple randomized design, twenty five ddY mice were divided into 5 groups: glucose induced control, metformin control (as a comparison), and 3 ridged gourd fruit extract groups (13,35; 26,69; and 53,38 mg/20 g b.w. mouse). After being fasted for 16 hours, all mice were administered with test samples and loaded with glucose monohydrate (2,2 g/kg b.w. mouse). Blood glucose concentration was measured after fasting, thirty minutes after administration, and subsequently at 30, 60, 90, and 120 minutes after glucose load using glucometer AccuChek Advantage II. Administration of the extract at dose level of 26,69 and 53,38 mg/20 g b.w. mouse were able to lower blood glucose concentration significantly at 60 and 90 minutes after glucose load with blood glucose concentration lowering percentage about 16-18%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43087
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Syahida Agustina
"Prevalensi hipertensi di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun, tetapi 75,8% kasus hipertensi di masyarakat belum terjangkau pelayanan kesehatan. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berpotensi menghasilkan obat antihipertensi non-konvensional bagi masyarakat yang belum terjangkau pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihipertensi dari ekstrak etanol 70% daun gambir terhadap tikus putih jantan yang diinduksi NaCl. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 36 ekor tikus Sprague Dawley jantan yang dibagi ke dalam enam kelompok yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol Tensigard®, dan tiga kelompok dosis. Induksi larutan NaCl (3,65 g/kg bb) diberikan pada setiap kelompok perlakuan, kecuali kelompok kontrol normal, secara peroral selama 14 hari. Pada hari ke-15 dilanjutkan pemberian sediaan uji berupa larutan CMC 0,05% (kontrol normal dan induksi), Tensigard®, dan ekstrak daun gambir dengan dosis 200; 400; dan 800 mg/200g bb hingga hari ke-28. Pengukuran tekanan darah sistol, diastol dan tekanan darah rata-rata dilakukan pada hari ke-14, 21 dan 28 menggunakan alat pengukur tekanan darah non-invasif CODA®. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS dan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dosis 400 mg/200 g bb dan 800 mg/200 g bb dapat menurunkan tekanan darah secara bermakna (P ≤ 0,05) pada hari ke-28 dan dilakukan juga perhitungan persentase penurunan EEDG, yakni 92,59% dan 86,36% untuk tekanan sistol dan diastol dosis 400 mg/200 g bb, serta 48,15% dan 136,36% untuk tekanan sistol dan diastol dosis 800 mg/200 g bb.

Prevalency of hypertension cases in Indonesia is likely to increase from year to year, yet 75.8% cases of hypertension among people have not reached healthcare provider. Indonesias’ biodiversity has a potential to provide antihypertensive drugs whereas the healthcare providers have not reach. This study aimed to find out the antihypertensive effect of 70% ethanolic extract of gambir leaves against NaCl-induced white males rats. Thirty six rats Sprague Dawley strain devided into six group of six animals each were used and administered orally with CMC liquid 0.05% (normal control), NaCl liquid 3.65 g/kg bw (negative control), Tensigard® (comparative control) and three groups of gambir leaves extracts. Sodium chloride as inducer was administered orally for 14 days, then continued by giving CMC liquid 0.05%, Tensigard®, and the gambir leaves extract (200; 400; and 800 mg/200g bw). The blood pressure (systole, diastole, and average blood pressure) was measured on days 14th, 21st, and 28th using CODA® non-invasive blood pressure, and then the obtained data was processed by SPSS. Statistic analysis results show that dose 400 mg/200g bw and 800 mg/200g bw reduced blood pressure significantly (P < 0.05) on day 28th. In addition, percentage of reduction was calculated, 92.59% and 86.36% for systole and diastole of dose 400 mg/200 g bw simultaneously, also 48.15% and 136.36% for systole and diastole of dose 800 mg/200 g bw simultaneusly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prawita Lintang Larasati
"ABSTRAK
Daun alpukat (Persea americana Mill) dan buah oyong (Luffa acutangula (L.)
Roxb.) merupakan tanaman yang secara empiris digunakan untuk berbagai
penyakit, salah satunya diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek
penurunan kadar glukosa darah kombinasi ekstrak etanol daun alpukat dan buah
oyong pada mencit. Dua puluh empat ekor mencit putih jantan galur ddY yang
dibagi dalam enam kelompok. Mencit dipuasakan ±16 jam, kemudian diukur
kadar glukosa darah puasa, lalu diberikan ekstrak daun alpukat, ekstrak buah
oyong, ekstrak kombinasi, metformin HCl, dan larutan CMC 0,5%. Tiga puluh
menit setelahnya, diukur kembali kadar glukosa, lalu diberikan glukosa 2 g/kg bb
peroral. Pengukuran dilakukan pada menit ke-30, 60, 90, 120 setelah pemberian
glukosa. Kadar glukosa darah diukur menggunakan glukometer Accu-Chek
Active®. Pemberian kombinasi ekstrak 1, daun alpukat 50 mg/kg bb dan buah
oyong 200 mg/kg bb dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna
secara statistik pada setengah jam setelah pemberian glukosa, sedangkan
kombinasi ekstrak 2, daun alpukat 100 mg/kg bb dan buah oyong 200 mg/kg bb
dapat menurunkan kadar glukosa darah yang bermakna pada satu jam setelah
pemberian glukosa.

Abstract
Avocado leaves (Persea americana Mill ) and ridge gourd fruit (Luffa acutangula
(L.) Roxb) is a plant that empirically used for various diseases, one of them is
diabetes. The aim of this research was to know the blood glucose lowering effect
of combination extract ethanol avocado leaves and ridge gourd fruit on mice.
Twenty-four of ddY mice white male which was divided into six groups. Each
mice was fasted for ±16 hours, then measured blood glucose levels of fasting, and
administered extract avocado leaves, extract ridge gourd fruit, extract
combinations, metformin HCl, and CMC liquid 0,5%. Thirty minutes later,
measured back glucose levels, and administered glucose 2 g/ kg bw orally. Blood
glucose then was measured in 30, 60, 90, and 120 minutes after glucose
administration. Blood glucose was measured using Accu-Chek Active®
glucometer. Combination extract 1, avocado leaves 50 mg / kg bb and ridge gourd
fruit 200 mg/ kg bw was able to lower glucose levels in 30 minutes after glucose
administration, while combination extract 2, avocado leaves 100 mg / kg bw and
ridge gourd fruit 200 mg/ kg bw was able to lower blood glucose levels in one
hour after glucose administration."
Universitas Indonesia, 2012
S42765
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Ayu Larasati
"ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk menjadi obat diuretik selain dari obat sintetis yang ada saat ini. Namun belum diteliti secara preklinis bagaimana interaksi dari obat herbal dan obat sintetis yang memiliki khasiat yang sama dalam hal ini sebagai diuretik apabila diminum secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun kumis kucing terhadap efek diuretik furosemid pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley. Penelitian dilakukan pada 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kontrol, ekstrak, furosemid, dan dua kelompok dosis kombinasi antara ekstrak dan furosemid. kelompok diberi perlakuan berupa pemberian ekstrak selama 4 hari kemudian pada hari ke-4 ditambah pemberian furosemid . pengukuran volume urin dilakukan pada hari ke-4, tekanan darah pada hari ke-0 dan ke-4 menggunakan pengukur tekanan dara non invasive CODA, serta pengukuran kadar natrium dan kalium pada hari ke-5 pada urin 24 jam menggunakan spektrofotometer serapan atom. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS dan hasil analisis statistic menunjukan bahwa pada pengukuran volume urin jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, kadar natrium, dan tekanan darah sistol terdapat perbedaan secara bermakna antara kelompok kombinasi dengan kelompok kontrol, ekstrak, dan furosemid (α < 0,05) dan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kombinasi 1 (dosis ekstrak 700 mg/kg bb ditambah furosemid 7,2 mg/kg BB) dan kombinasi 2 (dosis ekstrak 350 mg/kg bb ditambah furosemid 7,2 mg/kg BB) (α < 0,05)

ABSTRACT
Indonesia has many kinds of biodiversity that may become a potential drug that has diuretic effect besides synthetic drugs. But there is no preclinic research about interaction between herbal drug and synthetic drug who have same effect as a diuretic drugs and are consumed together. This study aimed to find out the effect of 70% ethanol extract of kumis kucing leaves to diuretic effect of furosemide in white male rats from Sprague Dawley strain. Thirty white male rats divided into five group of six animals each were used and administrative orally for 4 days with CMC 0,5% as control, furosemide, kumis kucing leaves extract, and the rest of the groups are for combination of furosemide and extract. Urine volume is measured in the fourth day, blood pressure is measured on the day before treatment and on the fourth day using CODA non-invasive blood pressure measurement, and, and the level of sodium and potassium are measured the day after urine volume measurement using atom spectrophotometer and the obtained data is processed by SPSS. Statistic analysis results show that there are significantly difference (α < 0,05) on 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, 6th hour urine volume, sodium levels, and systole blood pressure between control, furosemide, and extract group to 1st combination group (contain 700 mg/kg bw extract and 7,2 mg/200g bw furosemide) and 2nd combination group (contain 350 mg/kg bw extract and 7,2 mg/200g bw furosemide). There is significantly difference between 1st combination group to 2nd combination group (α < 0,05)."
2016
S64411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irsalina Nurul Putri
"Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih dari kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserida. Allium schenoprasum L. merupakan tanaman satu genus dari Allium sativum yang sudah teruji efek hiperlipidemianya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihiperlipidemia ekstrak etanol 80% kucai (Allium schoenoprasum L.) pada tikus jantan yang diberi diit tinggi kolesterol dan lemak. Sebanyak 36 tikus putih jantan galur Sparague dawley dibagi secara acak ke dalam 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok normal, induksi, simvastatin, dan 3 kelompok dosis. Semua kelompok diberi diit tinggi kolesterol dan lemak kecuali kelompok normal. Kelompok normal hanya diberikan CMC 0,5%. Setelah 1 jam pemberian diit tinggi kolesterol dan lemak, kelompok induksi, simvastatin, dosis 1, dosis 2, dan dosis 3 secara berturut-turut diberikan larutan CMC 0,5%, simvastatin 1,8 mg/200 g bb, ekstrak kucai 4,79 mg, 9,58 mg, dan 19,16 mg/200 g bb. Setelah 56 hari perlakuan, sampel darah tikus diambil melalui sinus orbital dan dilakukan penetapan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL pada plasma darah tikus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% umbi kucai memiliki efek antihiperlipidemia pada dosis 9,58 mg/200 g bb dilihat dari penurunan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL dan memberikan hasil berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok induksi (p <0,05).

Hyperlipidemia is defined as an elevation of one or more of cholesterol, cholesterol esters, phospholipids, or triglycerides. Allium schoenoprasum L. is a plant of the same genus with Allium sativum which had been proven to have effect as antihyperlipidemia. This study aimed to evaluate antihyperlipidemic effects of 80% ethanolic extract of chives (Allium schoenoprasum L.) in male rats induced by high cholesterol and fat diet. Thirty-six male rats of Sprague dawley strain were divided randomly into 6 groups, those were normal group, induction group, simvastatin group, and three dose groups. All groups except the normal group were given high dietary cholesterol and fat. The normal group was given only 0,5 % CMC solution. After one hour of high dietary cholesterol and fat administration, the induction group, simvastatin group, dose I group, dose II group, and dose III group were given 0,5% CMC solution, 1,8 mg/200 g bw simvastatin, 4,79 mg/200 g bw, 9,58 mg/200 g bw, and 19,16 mg/200 g bw chives extract as follows. Blood samples were collected by the orbital sinus after 56 days of treatment to be analysed for total cholesterol, triglycerides, HDL, and LDL. The results showed that 80% ethanolic extract of bulbs chives have antihyperlipidemic effects at dose of 9,58 mg/200 g bw proven by significant (p < 0,05) decreases in total cholesterol, triglycerides, and LDL compared to induction group."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55236
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brillianty Shitta Devi
"Studi terakhir menunjukkan bahwa kulit bagian dalam durian (Durio zibethinus (Murr.)) yang terdiri dari mesocarp dan endocarp memiliki efek hepatoprotektif dan mengandung sejumlah senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek antihiperlipidemia dari ekstrak etanol 70% kulit bagian dalam durian. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Sprague dawley dan berat sekitar 200 gram dibagi dalam enam kelompok yang terdiri dari kontrol normal, kontrol perlakuan, kontrol pembanding, dan kelompok dosis 1, 2, serta 3. Kelompok kontrol normal hanya diberikan larutan CMC 0,5%. Kelompok kontrol perlakuan, kontrol pembanding, dan kelompok dosis 1, 2, serta 3 diberikan makanan tinggi kolesterol dan lemak. Setelah satu jam, berturut-turut diberikan CMC 0,5%, simvastatin 1,8 mg/200 g bb, ekstrak dengan dosis 36, 72, dan 144 mg/200 g bb. Setelah 56 hari, dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbital dan penetapan kadar kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% kulit bagian dalam durian (Durio zibethinus (Murr.)) memiliki efek antihiperlipidemia dengan dosis 36; 72; dan 144 mg/200 g bb terhadap tikus putih jantan ditinjau dari penurunan kadar kolesterol total, LDL, dan peningkatan HDL, tetapi penurunan kadar trigliserida hanya terjadi pada dosis 72 dan 144 mg/200 g bb.

The latest study showed that durian (Durio zibethinus (Murr.)) inner shell, which is consisted of mesocarp and endocarp, has a hepatoprotective effect and contains several kinds of bioactive compounds. This research aimed to observe antihyperlipidemic effect of 70% ethanol extract of durian inner shell. Thirty white male rats Sprague dawley strain with body weight 200 gram were divided into 6 groups, which are normal control, treatment control, comparator control, and dose group I, II, and III. Normal control group was only given 0.5% CMC solution. Treatment control, comparator control, and dose I, II, dan III groups were given high cholesterol and fat diet. After an hour, the following groups were given 0,5% CMC solution, simvastatin 1.8 mg/200 g bw, and extract 36; 72; and 144 mg/200 g bw. After 56 days, blood sampling was done through the orbital sinus and also the determination of total cholesterol, triglycerides, HDL, and LDL. The results showed that 70% ethanol extract of durian (Durio zibethinus (Murr.)) inner shell have an antihyperlipidemic effect at doses 36; 72; and 144 mg/200 g bw based on decreasing level of total cholesterol, LDL, and increasing level of HDL, yet decreasing level of triglyceride was only happened at doses 74 and 144 mg/200 g bw."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S57359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nurazizah
"Osteoartritis (OA) merupakan sekumpulan nyeri kronik, yang terjadi karena kegagalan kartilago artikular dan diinduksi oleh faktor genetik, metabolik, biokimia dan biomedik. Pilihan terapi untuk OA masih terbatas, sehingga penelitian mengenai hal terebut terus dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun babandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap kartilago artikular pada tikus model yang diinduksi natrium iodoasetat. Parameter yang digunakan adalah volume edema, tebal dan area kartilago serta jumlah proteoglikan. Tiga puluh ekor tikus putih jantan galur Sprague Dawley dibagi dalam 6 kelompok. Kelompok tersebut diinduksi 0,05 ml natrium iodoasetat (20mg/ml) padahari ke-1, kecuali kontrol normal yang diinduksi larutan salin. Bahan uji diberikan secara oral pada hari ke 29 sampai 49 pada kontrol positif (glukosamin dan kondroitin) dan tiga kelompok dosis bahan uji yaitu 40mg/200g bb, 80mg/200g bb, dan 160mg/200g bb. Volume edema diukur pada hari ke-0, 8, 15, 22, 29, 43,dan 50. Histopatologi kartilago dengan pewarnaan H&E dan Safranin O-fast green pada hari ke-50. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dosis 2 dan Dosis 3 memiliki efek menurunkan volume edema, meningkatkan nilai tebal dan area kartilago artikular serta jumlah proteoglikan. Dosis 3 (160mg/200g bb) merupakan dosis terbaik. Hasil ini menunjukan bahwa daun babandotan dapat diteliti lebih lanjut sebagai pengobatan osteoartritis.

Osteoarthritis (OA) is a group of chronic painful, result from articular cartilage failure induced by genetic factor, metabolic, biochemical and biomedical factor. The choice for OA theraphy are limited, so the research about this have to be developed. The aim of this research is to analyze the anti-inflammatory effect and the effect of 70% ethanolic extract of the leaves of Ageratum conyzoides on articular cartilage in rat model induced by natrium iodoacetate. The parameters evaluated were the edema volume, articular cartilage area and thickness, and proteoglican content. Thirty male white Sprague Dawley rats were divided into 6 different groups. These groups were induced with 0.05ml natrium iodoacetate (20mg/ml) on day 1, except normal control induced by saline. Test materials were administered orally once daily on days 29 until 49 to positive group (glucosamine and chondroitin) and 3 doses groups 40mg/200g bw, 80mg/200g bw,dan 160mg/200g bw. Edema volume measurements of rat knee were performed on days 0, 8, 15, 22, 29, 43,and 50. Cartilage histopathology with H&E and Safranin O-fast green staining on days-50. The results showed that dose 2 and dose 3 ethanolic extract of the leaves of Ageratum conyzoides can decrease the edema volume, increase articular cartilage thickness, area, and proteoglycan level. Dose 3 (160mg/200g bw) is the best result. These result indicate that babandotan leaves can be further investigated as a treatment for osteoarthritis."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65637
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidi Utami Puteri
"Telah diketahui bahwa daun kelor (Moringa oleifera L.) memiliki kandungan zat besi yang sangat bermanfaat bagi penderita anemia untuk sintesis sel darah merah. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan secara ilmiah efek pemberian ekstrak etanol 70% daun kelor terhadap pembentukan sel darah merah ditinjau dari bentuk sel darah merah, kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, kadar hematokrit, dan kadar Fe total pada darah tikus putih betina yang dibuat anemia dengan anilin. Sejumlah 30 ekor tikus putih betina Sprague-Dawley dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok kontrol normal, kontrol anemia, kontrol pembanding, dan tiga kelompok dosis ekstrak daun kelor. Induksi larutan Anilin 10% (0,005 ml/ g bb) diberikan pada semua kelompok perlakuan kecuali kelompok kontrol normal, secara intraperitoneal selama dua hari. Pada hari kelima dilanjutkan pemberian sediaan uji berupa larutan CMC 0,5%, Ferro Fumarat, dan ekstrak daun kelor dengan dosis 198 mg, 396 mg, dan 792 mg ekstrak daun kelor/200 g bb/hari sampai hari kesebelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, kadar hematokrit, dan kadar Fe total darah tikus putih betina meningkat dengan bertambahnya dosis pemberian ekstrak etanol 70% daun kelor. Selain itu, pemberian dosis 792 mg/200 g bb tikus/hari dapat memperbaiki bentuk sel darah merah dan meningkatkan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit tikus putih betina secara bermakna (p<0.05).

Moringa Moringa oleifera L leaves has been observed about its high nutrientcontent including the iron content that needed for the synthesis of red blood cells erythrocyte The purpose of this study is to prove scientifically the effect of 70% ethanolic extract of moringa leaves to erythrocyte rsquo s morphology hematologyexamination hemoglobin erythrocyte hematocrit and total Iron content in bloodof rats on aniline induced white female rats A total of 30 female white rats ofSprague Dawley rats were divided into 6 groups normal control anemia control comparison control and three groups of moringa leaves extract All groups except the normal control induced by aniline at dose 0 005 ml g bw throughintraperitonial injection On fifth day normal and anemia control were givenCMC 0 5 comparison control was given ferro fumaras and three other groupswere given moringa leaves extract at doses 198 mg 396 mg and 792 mg 200 gbw day until the eleventh day.
The results showed that as the dose of moringaleaves increasing the level of hemoglobin erythrocyte hematocrit and total ironcontent in blood of rats also increased Moreover moringa leaves extract at dose792 mg 200 g bw day can improve erythrocyte rsquo s morphology and increase thelevel of hemoglobin and erythrocyte of rats significantly p 0 05.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45768
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>