Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Putu Wendi Yunianti
"Tugu Ibu Depok hospital is a type C hospital. As a health care provider, Tugu Ibu hospital has many activities and provides many services. With the Bed Occupancy Rate (BOR) of 50-70%, the hospital generates quite a lot both medical and non-medical solid waste. The hospital should organize and conduct waste minimization program to prevent pollution.
The objective of this research was to analyze the waste minimization efforts and management of medical and non-medical solid waste. This research used qualitative and quantitative approaches. Data collection was done using in-depth interviews, observation, and document review.
The results of this research showed that the Tugu Ibu Depok hospital has conducted a program of waste minimization through waste reduction by sorting it (segregation and housekeeping). The hospital has never been reused nor recycled the waste. The management of solid waste from sorting, collecting, transportion, storage and waste disposal are properly organized. Medical waste incineration has been done by third party.
To improve waste minimization efforts, specific standard operating pdures (SOP) to reduce and reuse waste is needed. It is also suggested to conduct training Latar Melanon waste minimization and reuse techniques. Strong commitme fro top-level management is needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S42827
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara A. Wanatami
"Pada kegiatannya rumah sakit menghasilkan limbah yang apabila tidak dikelola dengan baik akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Tingkat hunian (BOR) sebesar 65% tentu akan menghasilkan limbah padat yang cukup banyak. Pengelolaan limbah padat rumah sakit ini belum dikelola dengan baik sesuai dengan peraturan. Pelaksanaan minimisasi limbah padat belum cukup dilakukan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk pengetahui pengelolaan dan upaya minimisasi limbah padat. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan jumlah timbulan limbah padat medis rata-rata 118,95 kg/hari atau 0,46 kg/hari/tempat tidur dan jumlah timbulan limbah padat non medis rata-rata adalah 189,4 kg. Penggunaan insinerator belum optimal sehingga mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan bahan bakarnya sebanyak 450 liter atau senilai Rp. 3.600.000,- setiap bulan. Minimisasi limbah non medis melalui daur ulang atau penjualan kembali ini akan membawa nilai manfaat ekonomi yaitu menambah pendapatan RSUD Raden Mattaher Jambi sebesar Rp. 82.479.600,- per tahun.

Hospitals in their activities will produce some solid waste that if not good manage will give a negative impact for the soiciety itself and the environment With Bed Occupancy rate BOR of 65 this hospital generates quite a lot of solid waste The Management of solid wasteand minimization activity in this hospital has not been managed well according to Government Decree and Health Minister Decision This reasearch aims to know how the hospital minimize and process the solid waste This research used kuantitative approach The result of this research showed the generation of medical solid waste every day an average of 118 95 kg or 0 46 kg bed day and the generation of non medical solid waste every day an average of 189 4 kg The usage of insinerator has not been optimum this may cause the excessive use of fuels as 450 liters or worth as Rp 3 600 000 The waste minimization activities such as recycle by reselling will bring economic benefit that add value RSUD Raden Mattaher Jambi income of Rp 52 743 600 per year."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Astrid Indah L.
"Menurut World Health Organization (2007), sampah yang dihasilkan rumah sakit hampir 80% berupa sampah non-medis dan 20% berupa sampah medis. Limbah merupakan parameter penting dalam menentukan suatu rumah sakit dengan citra ramah lingkungan. Penerapan konsep Green Hospital merupakan bagian dari alasan mengapa rumah sakit perlu berubah menuju pada pemenuhan konsep industri pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasar dan masyarakat. Dalam pengelolaan sampah di RSUD Tarakan telah dipisahkan antara sampah medis dan non-medis. Untuk sampah non-medis, pengelolaannya belum terlaksana dengan baik yang disebabkan sarana dan prasarana tidak memadai dan prosedur tetap dalam pengelolaan sampah non-medis tidak direncanakan dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya peraturan mengenai sistem pengelolaan sampah nonmedis melalui perumusan ulang Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan sampah non-medis berdasarkan konsep Green Hospital. Penelitian pada sampah non-medis RSUD Tarakan dilakukan dengan pengukuran sampel (sampling) pada sampah gedung. Hasil sampling menunjukkan bahwa rata-rata timbulan gedung sebesar 1,7 kg/bed/hari atau 12,4 L/bed/hari dengan komposisi sampah non-medis terdiri dari 63,8% organik, 14,34% kertas, 10,62% plastik, 5,62% popok dan pembalut, 3,8% styrofoam, 0,63% karet, 0,51% kaleng, 0,41% kaca, 0,21% kain, dan 0,06% kayu. Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan sampah non-medis meliputi pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan, dan pengangkutan akhir. Dalam pengolahan sampah, terdapat rencana penerapan pengomposan dan pemanfaatan sampah anorganik.

According to the World Health Organization (2007), hospital solid waste generated nearly 80% in the form of non-medical solid waste and 20% in the form of medical solid waste. Waste is a major parameter in determining a hospital with environmentally friendly image. The application of the concept of Green Hospital is part of the reason why hospitals need to change towards the fulfillment of the concept of healthcare industry according to market needs and the community. In waste management in Tarakan Hospital had separated between the medical waste and non-medical. For non-medical waste, the management has not done well due to inadequate infrastructure and procedures remain in the non-medical solid waste management is not well planned. Therefore, standard of non-medical waste management system is required byreformulatinga Standard Operating Procedure (SOP) of non-medical solid waste based on the concept of Green Hospital. Research on non-medical solid waste Tarakan Hospital performed with sample measurement on building waste. Based on the results of measurements, the rate of generation of hospital building is 1,7 kg/bed/day or 12,4 L/bed/day with nonmedical solid waste composition consisted of 63,8% organic, paper 14,34%, 10,62% plastic, 5,62% diapers and pads, 3,8% styrofoam, rubber 0,63%, 0,51% tin, 0,41% glass, 0.21% textile, and 0.06% wood. Designing Standard Operating Procedure (SOP) for non-medical solid waste management includes storage, collection, transfer, transportation, treatment, and final disposal. There are two plans for non-medical solid waste treatment, it is composting and utilization of inorganic waste."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedy Supriadi
"Pelayanan rumah sakit menghasilkan limbah medis padat yang harusdikelola dengan baik dan komprehensif sejak limbah dihasilkan hingga dikelola ditempat pembuangan akhir. Berdasarkan pengamatan, masih ada petugaskebersihan di Rumah Sakit Haji Jakarta yang tertusuk jarum saat melakukanpengolahan limbah medis yang berarti pengelolaan limbah masih belum optimaldilakukan dan berpotensi menimbulkan dampak kesehatan bagi petugas danlingkungan sekitar.Penelitian ini bertujuan menganalisis sistem pengelolaan limbah medispadat sesuai dengan Keputusan Kemenkes 1204 tahun 2004. Metode penelitianmenggunakan pendekatan kualitatif dengan disain studi kasus. Pendekatankualitatif dilakukan untuk menganalisis sistem pengelolaan limbah medis diRumah Sakit Haji Jakarta yang terdiri dari input, proses, output dan rekomendasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada faktor input poduksi limbah medistergolong besar sebesar 128 kg/hari. Pada faktor proses mulai dari pewadahan,tercampur antara limbah medis dan non medis serta benda tajam jarum suntik ,pengangkutan belum menggunakan trolly khusus dan penyimpanan limbah medisbelum memenuhi syarat sesuai dengan Kepmenkes 1204 tahun 2014. Oleh karenaitu pemilahan pewadahan limbah medis yang dimulai dari sumbernya, perilakupetugas dan penyediaan sarana limbah medis menjadi faktor penentu didalampengelolaan limbah medis sehingga diharapkan dampak resiko kecelakaan kerjadan lingkungan sekitar dapat dikurangi dan bahkan dihindari zero accident.

Hospital services produce solid medical waste that must be managed properly andcomprehensively since the waste is produced until it is managed in a landfill.Based on the observation, there is still a janitor at Haji Hospital Jakarta whopunctured needle while doing medical waste treatment which mean wastemanagement still not optimal done and have potential to cause health impact forofficer and environment.This research discusses solid waste medical management system based onregulation of Ministry of Health No. 1204 2004. The research method usedqualitative approach with case study design. A qualitative approach wasundertaken to analyze the medical waste management system at Haji JakartaHospital consisting of inputs, processes, outputs and recommendations.The resultsshowed that in the input factor of medical waste production is large amounted to128 kg day. In process factors starting from containers, mixed between medicaland non medical waste and sharp objects syringes , transportation has not beenusing special trolly and medical waste storage has not been eligible according toregulation of Ministry of Health No. 1204 2004. Therefore, the sorting ofmedical waste starting from the source, the behavior of the officer and theprovision of medical waste becomes the determining factor in the management ofmedical waste, so that it is expected that the impact of occupational accident riskand the surrounding environment can be reduced and avoided zero accident."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puri Wulandari
"RS Haji Jakarta merupakan rumah sakit dengan klasifikasi tipe B+. Dengan berbagai pelayanan kesehatan yang ada serta jumlah kunjungan pasien rata-rata sebanyak 1267 orang/hari dan tingkat hunian (BOR) sebesar 68% tentunya menghasilkan limbah medis cukup banyak. Berdasarkan pengamatan, pengelolaan limbah medis pada rumah sakit ini belum dikelola dengan baik sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1999 dan Kepmenkes 1204 Tahun 2004.Pelaksanaan minimisasi limbah medis sudah dilakukan namun secara keseluruhan belum terorganisasi dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya minimisasi dan pengelolaan limbah medis. Metode penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dilihat dari aspek karakteristik, upaya minimisasi dan pengelolaan limbah medis, Penelitian ini juga menggunakan dengan pendekatan kuantitatif yaitu menghitung timbulan limbah medis berdasarkan BOR dan jenis pelayanan yang diberikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan limbah medis sebanyak 0,9 kg/pasien.hari dengan tingkat hunian 64%. Upaya minimisasi limbah medis yang sudah dilakukan yaitu pemilahan, housekeeping, preventive maintenance, teknologi bersih, subsitusi bahan, dan manajemen sediaan kimia dan farmasi, sedangkan upaya pemanfaatan limbah hanya sebatas penggunaan kembali. Daur ulang dan perolehan kembali limbah medis belum dilakukan RS Haji Jakarta Berdasarkan Kepmenkes 1204 Tahun 2004 dan PP No 18 jo 85 Tahun 1999, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan, dan pengelolaan abu belum memenuhi syarat.
Agar pelaksanaan minimisasi berjalan lebih baik, diperlukan SOP mengenai minimisasi limbah berupa reduksi limbah pada sumbernya dan pelatihan khusus mengenai teknik pemilahan limbah sesuai jenisnya. Sistem pewadahan, pengangkutan, dan penyimpanan disesuaikan dengan Kepmenkes 1204 Tahun 2004 dan PP No 18 jo 85 Tahun 1999, serta melakukan uji toksisitas terhadap abu insinerator agar diketahui pengelolaan yang tepat."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Elvira
"Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) DR. Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit tertua yang terdapat di Indonesia dengan status Rumah Sakit Kelas A Pendidikan dan memiliki jumlah tempat tidur sebesar 1.220. Sebagai rumah sakit rujukan nasional, tentunya RSUPN DR Cipto Mangunkusumo menghasilkan limbah baik dari limbah padat medis maupun non- medis dari aktivitas pelayanannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan limbah padat medis di RSUPN DR Cipto Mangunkusumo dengan studi kasus di Central Medical Unit 1. Metode penelitian ini adalah peneltian kualitatif. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi partisipatif pasif dan wawancara mendalam. Sedangkan untuk data sekunder menggunakan telaah dokumen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan limbah padat medis CMU 1 RSUPN DR Cipto Mangunkusumo telah memenuhi persyaratan pengelolaan limbah medis yang terdapat di KepMenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004, seperti pemberian label dan pewadahan yang telah sesuai dengan jenis limbah padat medis yang dihasilkan, memiliki alat pengangkut yang berbeda untuk limbah medis dan non-medis, memiliki TPS untuk limbah padat medis tersendiri, dan pembakaran dengan menggunakan insinerator dilakukan kurang dari 24 jam. Namun ada beberapa kejagalan yang ditemui dilapangan seperti masih ada limbah non-medis yang masuk ke dalam tong sampah untuk limbah medis, tidak adanya identitas limbah padat medis pada kantung sampah medis, dan pengangkutan limbah medis dan non medis ke TPSS dalam satu wadah pengangkutan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki permasalahan tersebut seperti dilaksanakan supervisi terhadap petugas pengelolaan limbah padat medis yang terdapat di CMU 1 RSUPN DR Cipto Mangunkusumo.

RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo hospital is the oldest in Indonesia. RSUPN DR. Cipto mangunkusumo, a hospital of class A education with a bed of 1.220 bed. He referral hospitals national of course RSUPN DR Cipto Mangunkusumo create waste better of medical waste and non-medis of the activities of his service.
This research aims to know the description of medical solid waste management at the Cipto Mangunkusumo DR. RSUPN with case studies at Central Medical Unit 1. The method of this research is qualitative peneltian. Primary Data in the study gained through participatory observation and in-depth interview passive. As for the secondary use of data review documents.
Results of the study showed that solid waste medical management CMU 1 DR. RSUPN Cipto Mangunkusumo has fulfilled the requirements of the management of medical waste in KepMenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004, such as labelling and shelter were in accordance with the type of medical solid waste generated, have the means to transport the waste to a different medical and non-medical, have the TPS to its own medical solid waste, and burning using incinerators is done less than 24 hours. But there are some problems encountered in field as there are still non-medical waste that goes into the trash bin for medical waste, the absence of identity of medical solid waste in garbage bags, medical and transport medical and non medical waste into containers in one carriage of TPSS.
Based on the results of the above research, then there are several things that can be done to fix these problems such as supervision is exercised against the officers of the medical management of solid waste in the CMU 1 RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Purwohandoyo
"Penelitian ini membahas mengenai perbandingan biaya pengelolaan limbah medis padat di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” antara sistem swakelola dengan sistem outsourcing. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan dilakukan dengan cara pengamatan, telaah dokumen langsung, dan perhitungan biaya menggunakan metode Activity Based Costing (ABC). Dari hasil penelitian diketahui bahwa alur proses pengelolaan limbah medis sudah berjalan baik dan pengelolaan limbah medis padat secara outsourcing lebih murah dibanding swakelola. Untuk mengurangi limbah medis padat, masih dapat dilakukan upaya minimisasi limbah.

This study discusses The comparative cost analyse of solid medical waste management in the "Dharmais" Cancer Hospital between self-managed system with outsourcing system. This research is a quantitative and descriptive study was done by observation, document review, and the calculation of the cost of using Activity Based Costing (ABC). The survey results revealed that the flow of medical waste management process has been running good and solid medical waste management outsourcing system is cheaper than self-managed. To reduce solid medical waste, they can do waste minimization efforts."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Amanda Andika Putri
"Sebagai penghasil limbah padat B3, rumah sakit memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan terhadap limbah yang dihasilkannya. Ketidakpatuhan rumah sakit dalam mengelola limbah padat B3 dapat berdampak buruk terhadap lingkungan maupun kesehatan masyarakat, terlebih dalam kondisi pandemi COVID-19 dimana jumlah produksi limbah padat B3 yang dihasilkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan semakin meningkat. Dalam rangka melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak timbulan limbah padat B3, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan pengelolaan limbah padat B3 pada rumah sakit di Indonesia pada saat sebelum dan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan terhadap 343 rumah sakit di Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Sikelim (Sistem Informasi Kelola Limbah Medis) milik Kemenkes RI. Data akan dianalisis menggunakan uji chi-square, mann whitney, dan regresi logistik model determinan. Berdasarkan hasil analisis, terjadi peningkatan tingkat kepatuhan pengelolaan limbah padat B3 oleh rumah sakit di Indonesia, yaitu dari 82% menjadi 86% selama pandemi. Meskipun capaian tingkat kepatuhan sudah cukup baik, perlu adanya upaya dalam meningkatkan kegiatan pengolahan limbah padat B3 secara mandiri oleh rumah sakit dimana ditemukan hanya 6% rumah sakit yang melakukan pengolahan limbah padat B3 secara mandiri menggunakan insinerator yang memenuhi izin selama pandemi COVID-19 tahun 2020.

Hospitals generate many types of medical wastes. Therefore, they have the responsibility to manage the waste they produce. Improper management of medical waste can have a negative impact on the environment and public health, especially during the COVID-19 pandemic where the amount of medical waste generated by health care facilities is increasing. To protect the environment and public health from the negative impact of medical waste, this study was conducted to determine the level of compliance of medical waste management in hospitals before and during the COVID-19 pandemic in Indonesia. Cross-sectional study was conducted among 343 hospitals in Indonesia. The data used in the research is secondary data from the medical waste management information system owned by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The data will be processed using chi-square, mann whitney, and logistic regression test. The research found that there was an increase in the hospital’s compliance level of medical waste management in Indonesia, from 82% to 86% during the pandemic. Although the level of compliance was adequate, there should be an effort to improve independent treatment of medical waste by hospitals where only 6% of hospitals doing treatment for medical waste independently using incinerators that meet the standards during the COVID-19 pandemic in 2020."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Agustine Putri
"Pada tahun 2011 jumlah timbulan limbah padat di DKI Jakarta mencapai 5.598 ton/hari (BPS DKI Jakarta, 2012), di mana 35% limbah padat berasal dari industri dan perkantoran. Gedung Menara Prima belum memiliki pengelolaan limbah padat terpadu, sehingga diperlukan upaya pengurangan limbah padat dari sumber melalui rekomendasi pengelolaan limbah padat pada aspek teknis operasional berdasarkan timbulan dan komposisi limbah padat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SNI 19-3964-1994 dengan pengukuran selama 8 hari dan SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan.
Hasil penelitian menunjukkan total rata-rata berat timbulan limbah padat Gedung Menara Prima adalah 449,8 kg/hari dengan total rata-rata volume 3459 L/hari dan berat jenis limbah padatnya adalah 0,15 kg/L. Laju timbulan yang dihasilkan pada area basement adalah 0,062 L/m2/hari, area gedung (aktivitas administrasi kantor) 0,700 L/orang/hari, area kantin 0,089 L/orang/hari, area taman dan sapuan jalan 0,048 L/m2/hari. Komposisi limbah padat Gedung Menara Prima yang dihasilkan dari setiap sumber limbah padatnya mempunyai 3 komponen utama yaitu area gedung terdiri dari 32,9% organik, 50,4% kertas, 9,25% plastik; area kantin terdiri dari 90,0% organik, 4,55% kertas, 4,22% plastik; area taman dan sapuan jalan terdiri dari 79,0% organik, 5,20% kertas, 4,79% kaca.
Melalui rekomendasi pengelolaan limbah padat pada aspek teknis operasional, yaitu pemilahan dan pewadahan di sumber; pengumpulan; pengolahan; pemindahan dan pengangkutan; serta pembuangan akhir; limbah padat yang diangkut berpotensi dikurangi sebesar 28,6% dengan penerapan pengomposan dan penjualan limbah padat anorganik laku jual ke lapak yang menerima limbah padat dari kawasan kantor. Untuk memberikan gambaran keefektifan sistem yang direncanakan, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai aspek lainnya yaitu aspek hukum, lembaga, biaya dan peran serta masyarakat di mana dalam hal ini pengelola dan penghuni/karyawan Gedung Menara Prima dalam menerapkan rekomendasi tersebut.

In 2011, the amount of solid waste generated in Jakarta reached 5.598 tons/day (BPS Jakarta, 2012), in which 35% of solid waste is from industrial and office. Menara Prima Office Building, has yet to implement an integrated solid waste management, thus a recommendation of solid waste management on technical aspect is required based on waste generation and composition. The method used in this research is based on SNI 19-3964-1994 for 8 days measurement and SNI 19-2454-2002 about the technical aspect.
The results found from the measurements are as followed: the average weight of total solid waste generation of Menara Prima is 449.8 kg/day, the average of total volume is 3459 L/day, and the density of solid waste is 0.15 kg/L. Generation rates measured from the basement area is 0.062 L/m2/day, building area (office administration activities) is 0.700 L/person/day, canteen area is 0.089 L/person/day, parks and street sweeping area is 0.048 L/m2/day. Each solid waste source in Menara Prima Office Building has 3 main components which make up their solid waste composition, the building area consist of 32.9% organic, 50.4% paper, 9.25% plastic; the canteen area consists of 90.0% organic, 4.55% paper, 4.22% plastic; and the parks and street sweeping area consists of 79.0% organic, 5.20% paper, 4.79% glass.
Solid waste management recommendation on the technical aspect that is separation at the source; collection; processing; transfer and transport; and disposal; can potentially reduce solid waste transported up to 28.6% by the implementation of solid waste composting and sale of salable inorganic solid waste from the office area. Further research regarding the other aspects such as law, institution, cost, and the role and participation of the community, in this particular case the managers, occupants/employees of Menara Prima Office Building, is needed to provides an overview of the effectiveness of the proposed system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53003
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>