Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmi Ramdanis
"Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia. Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mengontrol kadar gula darah. Salah satu terapi yang digunakan adalah penghambat ⍺-glukosidase yang dapat mengurangi hiperglikemia postprandial dengan menghambat pencernaan karbohidrat menjadi monosakarida di usus halus. Kemampuan kapang endofit untuk menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya merupakan sumber yang potensial untuk mendapatkan senyawa penghambat ⍺-glukosidase.
Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk memperoleh isolat kapang endofit dari biji mahoni (Swietenia macrophylla King), mengetahui efek penghambatan hasil fermentasi isolat terhadap aktivitas ⍺-glukosidase, dan mengetahui golongan senyawa dari ekstrak paling aktif. Enam kapang endofit berhasil diisolasi. Setiap isolat difermentasi dalam kultur cair berisi media Potato Dextrose Broth dan yeast extract selama 7 hari, kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan metanol. Ekstrak kemudian diuji efek penghambatannya terhadap aktivitas ⍺-glukosidase dengan menggunakan metode spektrofotometri dan diukur dengan microplate reader. Ekstrak paling aktif diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis. Lima ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas lebih baik dibandingkan dengan akarbose dengan nilai IC50 terkecil 73,64 μg/mL. Ekstrak paling aktif menunjukkan penghambatan kompetitif. Berdasarkan penapisan kimia, ekstrak ini mengandung flavonoid.

Diabetes mellitus is a metabolic syndrome characterized by hyperglycemia. The major goal in the treatment of this disease is to achieve normoglycemia. One of medication used is ⍺-glucosidase inhibitor that could reduce postprandial hyperglycemia with delay of digestion of carbohydrate to monosaccharides in the small intestine. The ability of endophytic fungi to produce similar bioactive compounds to its host plant is potential source to get ⍺-glucosidase inhibitory compounds.
This research was aimed to isolate the endophytic fungi from Swietenia macrophylla King seeds, to evaluate the inhibitory activity of ⍺-glucosidase from fermentation culture of its isolate, and to know the chemical compounds from the most active extract. Six endophytic fungi were isolated. Each isolate was fermented in submerged culture with Potato Dextrose Broth and yeast extract medium for 7 days, then extracted with ethyl acetate and methanol. ⍺-Glucosidase inhibitory activity of those extract was assayed by spectrophotometric method using microplate reader. The most active extract was tested by Thin Layer Chromatography (TLC). Five ethyl acetate extracts showed better activity than acarbose with smallest IC50 values was 73.64 μg/mL. The most active extract showed competitive inhibition. This extract contained flavonoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayuti Haqqi Aliyan
"Diabetes mellitus (DM) ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Dalam upaya mencari pengobatan alternatif dengan resiko yang sedikit untuk diabetes, beberapa ekstrak tanaman telah diuji aktivitas antidiabetesnya, salah satunya adalah biji Mahoni yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penghambatan aktivitas alfa-glukosidase dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi aktif ekstrak biji mahoni (Swietenia macrophylla King). Penghambatan aktivitas alfaglukosidase diukur menggunakan Spektrofotometer.
Hasil menunjukan bahwa fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas alfa-glukosidase paling baik dengan nilai IC50 15,44 ppm adalah fraksi petroleum eter. Uji kinetika fraksi petroleum eter memiliki penghambatan kompetitif dan kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam fraksi petroleum eter adalah senyawa terpen.

Diabetes mellitus (DM) is characterized by high blood sugar levels along with impaired metabolism of carbohydrates, lipids and proteins as a result of insufficiency of insulin function. In an effort to seek alternative treatment with little risk for diabetes, several plant extracts have been tested antidiabetic activity, one of which is Mahogany seeds that have been used by the people of Indonesia.
The purpose of this study was to determine the inhibitory activity of alpha-glucosidase and identify classes of chemical compounds from active fractions of mahogany seed (Swietenia macrophylla King) extract. The inhibition of alpha-glucosidase activity is measure using Spectrophotometry.
The result showed that fraction has the best inhibitory activity alpha-glucosidase with IC50 values of 15,44 ppm is petroleum ether fraction. Kinetics tested of petroleum ether fraction has a competitive inhibition and chemical compounds that consist in petroleum ether fraction is terpene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Kartika
"Diabetes adalah suatu keadaan kadar glukosa tinggi dalam darah. Salah satu terapi farmakologi dalam pengobatan diabetes melitus adalah dengan menghambat α-glukosidase yang bertanggung jawab terhadap pemecahan ikatan oligosakarida atau disakarida menjadi monosakarida. Ekstrak etanol, metanol, dan etil asetat herba meniran (Phyllanthus niruri L.) diketahui memiliki penghambatan aktivitas terhadap α-glukosidase yang baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi teraktif yang dapat menghambat α-glukosidase dan mengetahui golongan senyawa yang terkandung di dalamnya. Substrat (p-nitrofenol-α-D-glukopiranosida) dan enzim akan menghasilkan p-nitrofenol yang berwarna dan memberikan serapan pada panjang gelombang 405 nm dengan metode mikroplat.
Hasil menunjukkan bahwa salah satu fraksi dari ekstrak etil asetat memiliki nilai IC50 terbaik dengan nilai 31,85 μg/mL. Pada fraksi tersebut mengandung senyawa glikosida, dan terpen.

Diabetes is a condition of high glucose levels in blood. One pharmacologic therapy used in treating diabetes mellitus is inhibiting α-glucosidase which responsible for hydrolysis the oligosaccharides or disaccharides into monosaccharide. Extract methanol, ethanol, and ethyl acetate of Phyllanthus niruri are known to have inhibitory activity against α-glucosidase.
The purpose of this study was to determine the active fraction that can inhibit α-glucosidase and discover the compounds contained in the active fraction. The substrate (p-nitrophenol- α-D-glucopiranoside) and enzyme will produce p-nitrophenol which has yellow color and gives absorption at wavelength 405 nm with microplate reader.
The result showed that one of fraction of Ethyl Acetate extract has the best IC50 value, 31,85 μg/mL. This fraction contained glycosides, and terpenes.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43650
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Utami Putri
"Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak memproduksi insulin secara cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Salah satu terapi untuk diabetes melitus adalah menggunakan inhibitor a-glukosidase. a-Glukosidase merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah karbohidrat menjadi glukosa. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ekstrak etanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) memiliki penghambatan aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 9,11 μg/ml.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh fraksi paling aktif dari ekstrak metanol daun jambu mete (Anacardium occidentale L.) yang dapat menghambat aktivitas a-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa dari fraksi paling aktif. Serbuk simplisia daun jambu mete diekstraksi secara bertingkat dengan metode reflux menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ekstrak metanol kering kemudian difraksinasi menggunakan kromatografi kolom dengan Sephadex LH-20 dan eluen metanol 50%.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas a-glukosidase dengan nilai IC50 49,37 μg/ml. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa fraksi E dari ekstrak metanol mempunyai aktivitas penghambatan kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi E daun jambu mete adalah flavonoid, tanin, dan saponin.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that occurs either when the pancreas can't produce enough insulin or when the body can't effectively use insulin. One therapy used in treating DM is a-glucosidase inhibitor. a-Glucosidase is an enzyme that breaks down carbohydrates into simple sugars. Ethanolic extract of cashewnut (Anacardium occidentale L.) leaves has proved to inhibit a-glucosidase activity with IC50 values 9.11 μg/ml.
The purpose of this research was to get the fraction which had the highest a-glucosidase inhibitory activity from the methanol extract of cashewnut leaves and to identify phytochemical compounds from the most active fraction. The powder was extracted by reflux using n-hexane, ethyl acetate and methanol. Dry methanolic extract then fractionate by column chromatography using Sephadex LH-20 and 50% methanol as the eluent. Fraction E had the highest a-glucosidase inhibitory activity with IC50 values 49.37 μg/ml.
The result of enzyme kinetics showed that fraction E has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction E contained flavonoids, tannins, and saponins.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S43065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilya Tri Susanti
"Diabetes melitus dianggap sebagai suatu masalah kesehatan yang serius. Komplikasi diabetes melitus seperti komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular, sering menimbulkan kecacatan dan kematian. Inhibitor α-glukosidase dapat digunakan sebagai terapi diabetes melitus karena memiliki potensi untuk menormalkan kadar gula darah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase yang kuat dengan IC50 = 2,32 μg/mL. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa fraksi metanol dari ekstrak etanol herba meniran merupakan fraksi paling aktif (IC50 = 1,67 μg/mL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penghambatan aktivitas α-glukosidase pada fraksi-fraksi dari ekstrak metanol herba meniran dan golongan senyawa dari fraksi paling aktif. Serbuk herba meniran direfluks berturut-turut dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Ekstrak metanol dikromatografi menggunakan fase diam Sephadex LH-20 dan metanol 50% sebagai eluennya. Enam fraksi terpilih diuji penghambatan aktivitas α-glukosidase. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan metode spektrofotometri menggunakan microplate reader. Nilai IC50 dari fraksi paling aktif adalah18,82 μg/mL. Fraksi ini memiliki jenis penghambatan nonkompetitif. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa fraksi paling aktif mengandung flavonoid dan glikosida.

Diabetes mellitus is recognized as a serious global health problem. The complications of diabetes mellitus such as microvascular and macrovascular complications, often resulting in morbidity and mortality. α-Glucosidase inhibitors have been used as therapy of diabetes mellitus because of the potential to normalize blood-glucose level. The previous study showed the ethanolic extract of Phyllanthus niruri herb had a potent α-glucosidase inhibitory activity with IC50=2.32 μg/mL. The other study showed the methanolic fraction from ethanolic extract of Phyllanthus niruri herb as the most active fraction (IC50= 1.67 μg/mL). This research aims to know α-glucosidase inhibitory activity from fractions of methanolic extract of Phyllanthus niruri herb and the class compounds from the most active fraction. The powder of Phyllanthus niruri herb was refluxed by nhexane, ethyl acetate, and methanol, successively. The methanolic extract was chromatographed by Sephadex LH-20 as stationery phase and 50% methanol as mobile phase. Selected six fractions were assayed for α-glucosidase inhibition activity. The α-glucosidase inhibition assay was performed by spectrophotometric method with microplate reader. The IC50 value of the most active fraction was 18.82 μg/mL. This fraction had a noncompetitive inhibitory activity. Phytochemical screening showed the most active fraction contained flavonoid and glycoside."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42685
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marista Gilang Mauldina
"Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah dan telah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Pengobatan tradisional untuk penyakit diabetes dilakukan menggunakan berbagai macam tanaman obat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase pada 15 jenis tanaman yang secara tradisional digunakan sebagai antidiabetes. Pengujian dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak etanol tanaman menggunakan enzim α-glukosidase dan substrat P-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida yang menghasilkan produk paranitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 400 nm. Parameter adanya aktivitas penghambatan yang dimiliki oleh ekstrak ditunjukan oleh nilai %inhibisi dan IC50. Hasil pengujian aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase menunjukkan bahwa hampir semua ekstrak memiliki aktivitas penghambatan, kecuali buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan umbi wortel (Daucus carota L.), sedangkan ekstrak yang memiliki daya penghambatan terbaik adalah kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees) Blume) dengan nilai IC50 2,11 μg/mL, diikuti oleh kulit batang jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeel) dengan nilai IC50 3,78 μg/mL, kulit batang bidara laut (Strychnos lucida R.Br.) dengan nilai IC50 5,40 μg/mL, dan bunga cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) dengan nilai IC50 5,78 μg/mL. Golongan senyawa yang dikandung oleh ekstrak tanaman yang memiliki aktivitas penghambatan yang tinggi adalah glikosida dan tanin.

Diabetes mellitus is a disease with high blood glucose levels, and this is one of the common diseases in Indonesia. A traditional medication for diabetes mellitus did by using the medicinal plants. The aim of this research was to determine an α-glucosidase inhibiting activity from 15 ethanolic extracts of Indonesian medicinal plants that had been used for diabetes mellitus. The method was an in vitro model using α?glucosidase and P-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as enzyme and substrate that produced p-nitrophenol. The product was measured by Spectrophotometer UV-Vis at λ 400 nm. The parameters of inhibiting activity were indicated by the values of % inhibition and IC50. The results indicated that almost of the extracts have inhibiting activity, except the Averrhoa bilimbi L. fruits and the Daucus carota L. tubers. The high activities are belong to the cortexes of Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees), Blume, Syzygium cumini L., Strychnos lucida R.Br. and the flowers of Syzygium aromaticum L. with IC50 value of 2.11 μg/mL, 3.78 μg/mL, 5.40 μg/mL, and 5.78 μg/mL. The phytochemical screening indicated that the extracts with high inhibiting activity contain glycosides and tannins as their chemical compounds."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Handika
"ABSTRAK
Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, protein yang ditandai dengan hiperglikemia. Diabetes melitus tipe II dapat diobati dengan pemberian obat hipoglikemik, salah satunya obat inhibitor α-glukosidase. Obat ini berkerja secara kompetitif menghambat penguraian disakarida menjadi glukosa pada epitel mukosa usus kecil. Berdasarkan pengujian secara in vitro, diketahui ekstrak metanol Garcinia porrecta Laness. memiliki nilai IC50 sebesar 54,774 μg/mL dalam menghambat α-glukosidase. Oleh karna itu, dilakukan isolasi senyawa yang dapat menghambat aktivitas α-glukosidase dari ekstrak metanol Garcinia porrecta Laness. Ekstrak metanol G. porrecta dipisahkan dengan kromatografi kolom, dimana fase diam silika gel dan fase gerak n-heksan, etil asetat, dan metanol yang ditingkatkan kepolarannya. Fraksi yang diperoleh sebanyak 7 fraksi, dimana fraksi yang diperoleh di uji aktivitas dalam menghambat α-glukosidase secara in vitro. Fraksi teraktif memiliki persentase penghambatan sebesar 47,21% dan nilai IC50 sebesar 15,62 μg/mL. Fraksi teraktif selanjutnya dipisahkan dan dimurnikan menggunakan KCKT preparatif. Fraksi yang diperoleh dari pemisahan sebanyak 2 senyawa. Senyawa pertama berbentuk cairan kental berwarna coklat kehitaman, sedangkan senyawa kedua berbentuk serbuk amorf berwarna bening. Spektrum UV-Vis senyawa pertama memiliki satu kurva pada panjang gelombang 249,9 nm dan senyawa kedua memiliki satu kurva pada panjang gelombang 202,4 nm.

ABSTRACT
Diabetes Mellitus (DM) is abnormality in carbohydrate, fat, and protein metabolism characterized by hyperglycemia, DM type II can be treated with administration of hypoglycemic drugs, one of them is a-glucosidase inhibitor. This drug works competitively inhibits hydrolysis disaccharide to glucose in the small intestine mucosal epithelium. Based on in vitro test, methanol extract of Garcinia porrecta Laness. is known to had 54,774 μg/mL IC50 value in α-glukosidase inhibitory activity. This research, will be carried isolation of compounds that can inhibit α-glukosidase activity from methanol extract from Garcinia porrrecta. Methanol extract of G.porrecta separated by column chromatography which silica gel as stationary phase and the mobile phase n-hexana, ethyl acetate, and methanol were increased polarity. This study obtained 7 fraction, and the fraction is then tested for activity in inhibiting α-glukosidase based on in vitro test. The most active fraction has inhibition percentage of 47,21% and had 15,62 μg/mL IC50 value. The most active fraction in then separated and purified using preparative HPLC. Fraction obtained from separation process is 2 componds. The first compond is an viscous liquid blackish-brown colored. While, the second componds is an amorphous powder formed in translucent colored. UV-Vis spectrum of the first compond has a curve at a wavelength of 249,9 nm and the second compond has a curve at a wavelength of 202,4 nm.;"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S65160
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Khairunnisa
"Pada penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa ekstrak etanol herba meniran (Phyllanthus niruri L.) paling kuat menghambat aktivitas α-glukosidase dibanding 15 tanaman uji lainnya. α-Glukosidase mengkatalisis tahap akhir proses pencernaan karbohidrat. Dengan demikian, terjadi penundaan absorpsi glukosa dan penurunan kadar glukosa plasma postprandial. Senyawa yang dapat menghambat α-glukosidase secara potensial dapat digunakan sebagai antidiabetes. Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan hiperglikemia.
Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antidiabetes dengan metode penghambatan α- glukosidase. Phyllanthus niruri L. dimaserasi dengan etanol 80 % dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut petroleum eter, etil asetat, butanol, dan metanol. Reaksi α-glukosidase dan p-nitrofenil-α-D-glukopiranosa sebagai substrat menghasilkan p-nitrofenol yang berwarna kuning. Produk reaksi ini diukur pada panjang gelombang 400 nm menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dari ekstrak etanol Phyllanthus niruri L., memiliki aktivitas penghambatan paling kuat terhadap α-glukosidase dengan nilai IC50 1,67 ppm. Golongan senyawa yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol Phyllanthus niruri L. adalah glikosida, alkaloid, dan tanin.

In the previous research, Phyllanthus niruri L. herb ethanolic extract has been reported to be the strongest of α-glucosidase inhibitory activity compared with other fifteen plants. α-Glucosidase catalyzes the final step in the digestive process of carbohydrates. Because of that, it can retard the liberation of glucose from oligosaccharides and disaccharides. The compounds that could inhibit α-glucosidase activity are potentially used for antidiabetic by suppresing postprandial hyperglycemia. Diabetes mellitus is a disease with disturbance of carbohydrate, fat and protein metabolism characterized by hyperglicemia.
Based on that matter, this research tested antidiabetic activity with α-glucosidase inhibition method. Phyllanthus niruri L. was maserated with 80 % ethanol followed by fractination with petroleum ether, ethyl acetate, buthanol, and methanol as solvents. Reaction between α-glucosidase and p-nitrofenil-α-Dglukopiranosa as substrat produce p-nitrophenol which has yellow color. The absorbance of this product was measured at 400 nm by UV-Vis Spectrophotometer.
The result showed that methanol fraction of Phyllanthus niruri L. ethanolic extract has the strongest inhibitory activity of α-glucosidase with IC50 value of 1,67 ppm. Chemical compounds that consist in Phyllanthus niruri L. ethanolic extract methanol fraction are glycosides, alkaloids and tannins.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Sindra Wardhani Nasti
"Ekstrak tanaman yang dapat menghambat aktivitas α-Glukosidase berpotensi sebagai antidiabetes. Ekstrak daun ketapang dilaporkan dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus, namun belum diketahui mekanisme kerjanya dalam menghambat aktivitas α-Glukosidase. Tujuan penelitian ini untuk menguji fraksi teraktif daun ketapang yang dapat menghambat aktivitas α-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa kimia. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 80%. Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas penghambatan enzim adalah dengan spectrophotometric stop rate determination menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm dengan substrat p-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida. Hasil menunjukkan ekstrak teraktif adalah daun ketapang hijau dengan nilai IC50 57,36 ppm dan fraksi teraktif adalah etil asetat dengan nilai IC50 49,28 ppm dengan aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil penapisan fitokimia diperoleh bahwa fraksi etil asetat ketapang hijau mengandung flavonoid, saponin, tanin dan glikosida.

The plant extract that could inhibit the activity of α-Glucosidase are potentially used as antidiabetic. Extract of Terminaliacatappa leaves was reported increasing blood sugar levels in rats, but never known its activity in inhibiting α-Glucosidase. This research aimed to find the most active fraction of Terminaliacatappaleaves that could inhibit the α-Glucosidase activity and identify the phytochemical compound. Extraction done by macerationuse 80% ethanol. The inhibitory activity of enzyme was measured by spectrophotometric stop rate determinationmethode usemicroplate reader with p-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as substrate in 405 nm.The result showed the most active extract is green leaves which value of IC50 is 57,36 ppm and the most active fraction is ethyl acetate with IC5049,28 ppm and has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction of ethyl acetate contained flavonoids,saponin, tanin and glycoside."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Nur Fitriandiny
"Diabetes melitus adalah salah satu penyakit dari sepuluh besar penyakit di Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat secara signifikan. Berkaitan dengan salah satu target pengobatannya yaitu menurunkan kadar gula darah, obat golongan penghambat α-Glukosidase dapat menghambat pemecahan karbohidrat di usus halus, menurunkan kondisi hiperglikemia postprandial dan lonjakan sekresi insulin. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol 80% daun jambu mete (Anacardium occidentale L) memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase yang baik dengan nilai IC50 9,11 ppm.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak etil asetat daun jambu mete dan mengetahui golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Daun jambu mete direfluks dengan heksana, etil asetat, dan metanol kemudian difraksinasi dengan kromatografi kolom. Pengujian efek penghambatan aktivitas enzim α-glukosidase dilakukan berdasarkan penghambatan konversi p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida sebagai substrat menjadi p-nitrofenol dan α-D-glukosa. Absorbansi p-nitrofenol diukur pada panjang gelombang 405 nm.
Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun jambu mete memiliki penghambatan paling kuat terhadap aktivitas α-glukosidase dengan nilai IC50 43,66 ppm dengan fraksi paling kuat yaitu fraksi F dengan nilai IC50 28,76 ppm. Uji kinetika enzim menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun jambu mete mempunyai aktivitas penghambatan non-kompetitif. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi F etil asetat daun jambu mete adalah glikosida, flavonoid, antrakuinon, tanin, dan saponin.

Diabetes mellitus is a one of the top ten diseases in Indonesia with a significantly increased prevalence. Among glucose-lowering medications, α-glucosidase inhibitors delay the absorption of ingested carbohydrates, reducing the postprandial glucose and insulin peaks. In previous study, 80% ethanol extract of cashewnut (Anacardium occidentale L.) leaves showed a good α-Glucosidase inhibiting activity with IC50 value 9.11 ppm.
The purpose of this study is to know the α-glukosidase inhibiting activity from cashewnut leaves extract and it?s fraction. Cashewnut leaves were refluxed using hexane, etil asetat and methanol then fractionated using column chromatography. The inhibiting activity of α-glucosidase was tested based on inhibition of conversion of p-Nitrofenil-α-D-glukopiranosida as a substrate to p-nitrophenol and α-D-glucose. Absorbance of p-nitrophenol was measured at a wavelength of 405 nm.
The result showed that the ethyl acetat extract of cashewnut leaves has the highest α-glucosidase inhibiting activity than other extract with IC50 values 43.66 ppm with fraction F from column chromatograph as the most active fraction with IC50 value 28.76 ppm. The kinetic assay of this inhibiting activity showed that ethyl acetat extract of cashewnut leves is a noncompetitive inhibiting activity. Phytochemical screening result shows that Fraction F from ethyl acetat extract of cashewnut leaves contained glycosides, flavonoids, tannins, anthraquinone and saponin."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>