Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Syaiful Ramadhan
"ABSTRAK
Salah satu asumsi mengatakan jika individu memiliki penampilan menarik akan
meningkatkan harga diri sehingga individu membeli pakaian mahal untuk
menunjang harga diri sehingga berpengaruh terhadap gaya hidup yang menjurus
menjadi konsumtif. Penelitian ini menggunakan disain korelatif deskriptif yang
bertujuan mengetahui adanya hubungan antara gaya hidup konsumtif. dengan
harga diri. Pengambilan sampel menggunakan metode pengambilan sampel acak
stratifikasi. Jumlah sampel 97 mahasiswa. Lebih dari separuh responden memiliki
harga diri negatif dan didominasi dengan gaya hidup konsumtif. Hasil penelitian
mendapatkan (p=0,718, α=0,05), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
gaya hidup konsumtif dengan harga diri. Rekomendasi penelitian untuk meneliti
indikator gaya hidup konsumtif yang langsung berhubungan terhadap harga diri.

ABSTRACT
One assumption to say if the individual has an attractive appearance will increase
self-esteem so that people buy expensive clothes to support self-esteem and
therefore contributes to a lifestyle that leads to a consumptive. This study uses a
descriptive correlative design that aims to find an association between
consumptive lifestyle. with self-esteem. Sampling using a stratified random
sampling method. Number of samples 97 students. More than half of the
respondents have a negative self-esteem and dominated with consumptive
lifestyles. The results of a study (p = 0.718, α = 0.05), no significant relationship
exists between consumptive lifestyles with self esteem. Research recommendations
to investigate indicators of consumptive lifestyle that is directly related to selfesteem."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43109
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aurilya Avissa Ardiyanti
"Konsumtif merupakan perilaku yang menjelaskan keinginan dalam mengkonsumsi hal secara berlebihan yang guna mencapai kepuasan semata. Perilaku konsumtif jika dibiarkan lambat laun dapat menimbulkan dampak negatif secara ekonomi dan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang signifikan berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif serta mencari profil mahasiswa dengan kecenderungan perilaku konsumtif yang relatif tinggi. Faktor yang diduga berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif yaitu jenis kelamin, uang saku, media sosial, literasi keuangan, gaya hidup hedonis, kecenderungan berbelanja online, kecenderungan cashless, pola asuh, pembinaan mengenai pengelolaan diri dan keuangan, dan tingkat religiusitas. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Partial Least Square dan Classification and Regression Tree. Data yang digunakan merupakan data primer sejumlah 619 mahasiswa jenjang S1 Universitas Indonesia pada tahun ajaran 2019/2020 yang diambil menggunakan Purposive Sampling. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor yang signifikan berkaitan dengan kecenderungan perilaku konsumtif adalah literasi keuangan, gaya hidup hedonis, kecenderungan belanja online, kecenderungan cashless, dan pembinaan mengenai pengelolaan diri dan keuangan dan pola asuh. Profil mahasiswa dengan kecenderungan perilaku konsumtif yang relatif tinggi yaitu mahasiswa dengan kecenderungan gaya hidup hedonis tinggi serta kecenderungan belanja online tinggi dan mahasiswa dengan kecenderungan gaya hidup hedonis tinggi, kecenderungan belanja online tinggi dan literasi keuangan rendah.

Consumptive is a behavior that explains the desire to consume excessive things that not really necessary to achieve maximum satisfaction. Consumptive behavior can cause a negative impact on the economy and society. The purpose of this research finds out the factors that corresponded to consumptive behavior tendencies and know the profile of students with a high level of consumptive behavior tendencies. Factors that involved are gender, pocket money, social media, financial literacy, hedonic lifestyle, online shopping tendencies, cashless tendencies, parenting type, guidance about self-management and finances, and religiosity. Methods used are Partial Least Square (PLS) and Classification and Regression Tree (CRT). The sample used is 619 students of the University of Indonesia taken by purposive sampling. The results of this study obtained the factors that significantly corresponded to consumptive behavior tendencies are financial literacy, hedonic lifestyle, online shopping tendencies, cashless tendencies, and guidance about self-management and finances. Profile of students with high levels of consumptive behavior tendencies is students with high levels of hedonic lifestyle and high level of online shopping tendencies, also students with high levels of hedonic lifestyle, high level of online shopping tendencies, and low level of financial literacy."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Tifani Oktavio Mega
"Penelitian ini menguji bagaimana peran perceived value konsumen dalam memprediksi intensitas membeli susu cair di Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik sampling berupa convenience sampling, yang pada akhirnya memperoleh partisipan sebanyak 419 orang dengan rentang usia 18-65 tahun. Penelitian ini mengukur intensi membeli dari konsumen menggunakan Intention-to-Buy Measure dan Consumer Values Scale untuk mengukur nilai-nilai konsumsi dari konsumen. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan regresi linier berganda. Hasil menunjukkan bahwa Perceived value (nilai fungsional, nilai sosial, nilai emosional, nilai kondisional, dan nilai epistemik) dapat memprediksi intensitas membeli susu cair. Setiap nilai dalam perceived value juga diukur secara independen dan diperoleh hasil bahwa emotional value, epistemic value, dan conditional value dapat memprediksi intensi membeli secara independen, sedangkan functional value dan social value ditemukan tidak dapat memprediksi intensi membeli secara independen. Melalui penelitian ini, perusahaan dapat memasarkan produk susu cair dengan mempertimbangkan aspek nilai konsumsi, khususnya nilai emosional, epistemik, dan kondisional yang ada pada konsumen untuk meningkatkan intensitas membeli susu cair.

This study examines the role of consumer perceived value in predicting the intensity of buying liquid milk in Indonesia. This study used a sampling technique in the form of convenience sampling, which in the end obtained 419 participants with an age range of 18-65 years. This study measures the purchase intention of consumers using the Intention-to-Buy Measure and the Consumer Values Scale to measure the consumption values of consumers. Data analysis used descriptive analysis and multiple linear regression. The results show that each dimension of Perceived value (functional value, social value, emotional value, conditional value, and epistemic value) can predict the purchase intention of liquid milk. Each value in perceived value was also measured independently and the results obtained that emotional values, epistemic values, and conditional values could predict purchase intention independently, while functional values and social values found could not predict purchase intention independently.Through this research, companies can market liquid milk products by considering aspects of consumption value, especially the emotional, epistemic, and conditional values that exist in consumers to increase the purchase intention of liquid milk."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library