Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Slamet Mualif
"Telah dibuat sebuah alat uji tarik material dengan menggunakan motor AC sebagai aktuator. Motor AC ini mempunyai spesifikasi tegangan 220 Volt dengan daya inputan sebesar 700 watt. Alat uji tarik ini menggunakan loadcell sebagai sensor gaya dan shaft encoder sebagai sensor perubahan panjang. Kemampuan gaya tarik maksimum sebesar 1000 kgf untuk sensor beratnya dan 3 kN untuk gript yang berfungsi sebagai penjepit benda uji. Alat uji tarik ini mempunyai resolusi sekitar 90x10-5 mm untuk perubahan panjang, dengan perubahan panjang maksimum yang masih bisa diukur sekitar 5.00 mm untuk gauge length sebesar 12.50 mm. Untuk sensor gaya alat uji tarik ini mempunyai resolusi sekitar 0.70 kgf dengan kemampuan stress maksimum yang pernah diuji sebesar 350 N/mm2.

Has created a tensile test equipment for materials which device using AC motors as actuators. AC motor has a voltage of 220 V specifications with input power of 700 watts. Tensile testing device uses a force sensor and loadcell shaft encoder as sensor length changes. Ability of the maximum tensile force of 1000 kgf for weight sensor and 3 kN to gript that serves as a brace test specimen. Tensile testing device has a resolution of about 90x10-5 mm to the length change, with a change in the maximum length that can still be measured approximately 5.00 mm for gauge that have 12.50 mm length. For the force sensor has a tensile testing device resolution of about 0.70 kgf with the maximum stress capability of 350 N/mm2 ever tested."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbi Sairoji
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
TA525
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zewy Swarna Menggala
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44080
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Sufiandi
"Pemahaman akan sifat material dalam dalam proses perancangan dan fabrikasi sangat penting sehingga untuk itu diperlukan perancangan dan penelitian dan pengembangan alat bantu agar proses belajar mahasiswa S1 Teknik Mesin dalam mata kuliah Material Teknik dapat lebih baik. Proses belajar akan lebih kuat menanamkan pengertian dan pemahaman dengan melakukan pengamatan langsung sifat mekanik bahan dengan menggunakan alat uji tarik portabel yang dilengkapi dengan data akuisisi sebagai salah satu pelengkap peraga demostrasi uji tarik untuk sebuah spesimen material pada mata kuliah material teknik.

Understanding of material properties in mechanical design and manufacturing are very important, therefore, design research and development of learning tool to fullfil learning process objective of Student at Mechanical Engineering in Engineering Material subject become better. Learning process will be better by implementing understanding and know-how by doing direct observation of mechanical material properties through portable tensile strength test bed with data acquisition as a tool for demonstrate tensile strength of a test piece in engineering material subject."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardamean, Patrick Theofilus
"Untuk mencari material alternatif pada suatu part diperlukan untuk mengetahui properties material tersebut beserta parameter-parameter lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari dua jenis grade material PT. Krakatau Steel dengan menggunakan metode uji tarik. Spesimen uji tarik dibuat dengan 3 arah potong yaitu 00, 450 dan 900. Sampel uji tarik dibuat dengan menggunakan standar ASTM E8. Dari hasil pengujian tarik telah didapatkan nilai koefisien pengerasan regang (n), sensitivitas laju regangan (m), koefisien kekuatan (K) dan koefisien anisotropi (R). Dari nilai-nilai yang didapatkan ini dapat diketahui karakteristik dari material ini. Hasil karakteristik dari masing-masing material dibandingkan dengan parameter yang diperlukan untuk sebagai material alternatif.

To substitute the alternative materials in a part it necessary to define the properties and others parameter itself. The purpose of this research is to define the charachtersitic of two type of grades of PT. Krakatau Steel new material with the tensile testing method. The specimen of tensile testing was made in a 3 different direction cutting angle. Which is 00, 450 and 900. The tension testing sample was made with the standard of ASTM E8. From this experiment, it can be defined the value of strain hardening exponent (n), strain rate sensitivity (m), reference strength coefficient (K) and anisotropic coefficient (R). From this variable, it can be defined the characteristic of this material. The charactersitics result from each material will be compared with the necessary parameters as an alternative material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Defrian Ghofar
"Mengetahui karakteristik mekanikal dari suatu material sangat penting dalam dunia manufaktur. Salah satu cara mengetahuinya adalah dengan melakukan pengujian tarik. Pengujian tarik konvensional yang selama ini diterapkan adalah menarik benda uji lalu DAQ akan mengolah data menjadi grafik tegangan-regangan. Saat ini, dikembangkan metode pengujian tarik non kontak menggunakan machine vision. Dalam metode ini, digunakan grid yang dicetak pada gauge length sehingga pergeseran piksel dapat diamati. Penelitian ini membandingkan tiga buah pola grid yang berbeda dalam efektifitas pengolahan citra. Ketiga grid tersebut adalah dot, horizontal line dan horizontal and vertical line yang diterapkan dalam benda uji plat alumunium alloy 1100. Hasil yang didapat menunjukkan pola dot meyulitkan program dalam mendefinisikan titik referensi yang konstan karena banyaknya dot dan kesemuanya bergerak dinamis. Adapun pola horizontal line cukup baik karena program dapat mendefinisikan daerah referensi dengan konstan. Untuk pola horizontal and vertical line dibuat dengan tambahan vertical line untuk mempermudah mengamati necking. Namun ternyata necking yang terjadi sangat kecil karena benda uji adalah sebuah plat 0,5mm. Kemudian, pola horizontal and vertical line didefinisikan program sebagai sebuah objek sehingga program dapat dengan mudah menentukan titik referensi. Sejauh ini, yang terbaik dalam penelitian ini adalan pola horizontal line.
Mechanical properties of material are important to know in manufacture industries. One of the methods is using tensile test. In the conventional tensile test, the specimen is pulled. Then the DAQ process the data to get the stress-strain diagrams. Nowadays, some new methods which developed are non contact tensile test using machine vision. In this method, grids were print at the gauge length so the piksel movement can be observed. This research compares three different grids in the affectivity at the image processing. The three different grids are dot, horizontal line, and horizontal vertical line which applied on aluminum alloy 1100 plate. The result shows that dot pattern went hard with the program to define the reference point because of so many dots and all of it is moving dynamically. The horizontal line pattern is the good one because the program can define the reference point easier. The horizontal and vertical line patterns were made with added vertical line to observe necking. But, actually the necking is too small to observe because the specimen is 0,5mm plate. Besides, the horizontal and vertical line pattern defined by program as an object so the program can define the reference point easily. So far, the best at this study is the horizontal line pattern."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58150
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainul Arifin Wahab
"ABSTRAK
Jembatan adalah struktur yang dibangun untuk membantu jalur transportasi dalam menghadapi rintangan seperti sungai, jurang, danau dsb. Pembangunan jembatan segmental dibuat dari beton pra-tegang yang menggunakan beton mutu tinggi. Untuk menyambungkan jembatan segmental terdapat kunci geser yang berfungsi sebagai penyaluran gaya geser. Pada sambungan geser salah satu cara menyambungnya adalah dengan menggunakan epoxy. Beton mutu tinggi dan epoxy pada komponen kunci geser ini sangat penting diketahui sifat-sifat mekanisnya. Dalam memudahkan perancangan kunci geser, penting untuk mengetahui constitutive of law dari beton mutu tinggi dan epoxy yang digunakan. untuk mendapatkan kurva tegangan vs regangan epoxy dan Beton mutu tinggi maka dilakukanlah pengujian kuat tekan, kuat tarik, dan kuat geser material-material tersebut.

ABSTRACT
Bridge as a Structure who builded to support transportation way for resolve problem like to cross a river, cliff, lake etc. Contruction of segmental bridge made by pretest concrete who use high quality concrete. To Connect each segmen of bridge needed shear key which have function to transfer shear force between two segment. In Shear key one way to help connect them is with use epoxy for adhesive material. Informations for high quality concrete and epoxy really important to help modelling Shear key to find an optimal structure for design segmental bridge in specially on key between two segment. Therefore, experiment done to find strength of compress, tensile and shear of high quality concrete and epoxy materials in Graphic.
"
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Johannes Chandra
"Beton sebagai material konstruksi dikenal getas (brittle) dan lemah terhadap tarik dibandingkan dengan material baja. Penelitian para ahli menunjukkan peningkatan daktilitas beton melalui penambahan serat pada material beton. Salah satu jenis serat yang sering digunakan adalah serat Polypropylene (PP), yang juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gelas kemasan air mineral. Berangkat dari peningkatan jumlah limbah gelas plastik, maka penggunaannya sebagai material tambahan pada beton diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah perkotaan, dan dalam jangka panjang diharapkan dapat mengurangi biaya pembangunan rumah tinggal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektifitas penggunaan cacahan limbah plastik PP terhadap peningkatan kuat tarik dan kuat lentur beton normal (fc' = 25 MPa). Kadar cacahan PP yang ditambahkan pada beton normal adalah 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; 9,00; 18,00 dan 27,00 kg/m3 atau dalam volume fraksi adalah 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70; 1,00; 2,00 dan 3,00% untuk pengujian kuat tarik yang dilakukan pada benda uji umur 7 dan 28 hari, serta 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; dan 9,00 kg/m3 atau dalam volume fraksi adalah 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70 dan 1,00% untuk pengujian kuat lentur yang dilakukan pada benda uji umur 28 hari.
Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi pembebanan tarik belah, pembebanan lentur dan modulus elastisitas. Benda uji untuk pengujian tarikbelah dan modulus elastisitas adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan benda uji percobaan pembebanan lentur adalah balok 10x10x55 cm3.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, dimana percobaan dilakukan untuk mendapatkan kumpulan data, yang kemudian akan dianalisa secara statistik kuantitatif dan kualitatif.. Metode Analisis Rancang Campur yang digunakan adalah Metode US. Bureau. Benda Uji dibuat di Laboratorium Bahan Departemen Sipil FTUI. Standar Uji yang digunakan baik untuk pengujian material dasar, beton muda dan beton yang sudah mengeras
mengacu pada Standar ASTM.
Penambahan jumlah cacahan plastik polypropylene pada kadar tertentu akan menurunkan workabilitas dari beton, hal ini ditunjukkan dengan penurunan slump beton seiring dengan peningkatan kadar cacahan.
Dari Hasil Pengujian didapat, penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum tidak memiliki pengaruh yang berarti pada tegangan tarik beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,3% umur 7 hari, yaitu sebesar 10,989%; dengan tegangan tarik berkisar antara 0,456 - 0,648 √ ? ' c. Hal ini secara umum diakibatkan karena ikatan atau gaya adhesi antara cacahan dengan matriks beton lebih lemah dari gaya kohesi antara matriks beton itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan uji tarik belah, dimana cacahan plastik pada benda uji yang terbelah tidak putus akibat pembebanan, melainkan masih tersambung, sedangkan material.
Sedangkan Penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum meningkatkan tegangan tarik lentur beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,7% umur 28 hari, yaitu sebesar 17,098%; dengan tegangan tarik lentur berkisar antara 0,853 - 1,056 √ ? & c.

Concrete as construction material is known brittle and possess relatively weak tensile strength, compared to steel material. Experiments done by the experts shows an improvement in ductility of concrete by adding fiber to concrete material. One of the fibers that often used is Polypropylene (PP) fiber, which also used as a raw material in mineral water plastic glass manufacture. The increase of
amount of plastic glass waste, gives an idea to use it as an addition material in concrete. It expects decrease the urban waste problem, and in long term, to reduce the cost to build a house.
The purpose of this experiment is to study the effect of usage of PP plastic waste in tensile and flexural strength of normal concrete with fc? 25 MPa. The amount of crushed PP added to normal concrete are 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; 9,00; 18,00 and 27,00 kg/m3 or in fraction volume are 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70; 1,00; 2,00 and 3,00% for tensile strentgh test which done in age 7 and 28 days, also 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; and 9,00 kg/m3 or in fraction volume are 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70 and 1,00% for flexural strentgh test which done in age 28 days.
The test is consist of splitting tensile test, flexural test and modulus elasticity test. The sample for tensile and modulus elasticity test is cylinder with 15 cm diameter and 30 cm height, as for the flexural test is beam with size 10x10x55 cm3.
In this experiment the experimental method will be used, where the experiment done to collect data, and the data will be analyzed quantitative and qualitative statistically. The Mix Design Method used is US. Bureau Method. The sample will be made in Material Laboratory, Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, University of Indonesia. The Standard to test the constituent materials, fresh concrete and hard concrete is based on ASTM Method.
The addition of crushed polypropylene plastic in specific amount will decrease the workability of concrete, shown by the decrease of concrete?s slump as the increase of crushed plastic amount.
The Test shows that the addition of crushed polypropylene plastic will not influence the tensile stress of normal concrete, generally. The highest increase happened in volume fraction 0.3% age 7 days, with 10.989%; and the tensile strengths have range from 0.456 - 0.648 √ ? & c. . This is generally because the bond or adhesion between the plastic and matrix is weaker then the cohesion of the matrix itself. It is proved by the splitting tensile test, where the plastics are do not yield by the loading, as for the aggregates are crushed by the loading.
As for the flexural tensile stress, it tends to increase. The highest increase, happened in volume fraction 0.7% age 28 days, with 17.098%; and the flexural strengths have range from 0.853 - 1.056 √ ? & c."
2008
S35339
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Johannes Chandra
"Beton sebagai material konstruksi dikenal getas (brittle) dan lemah terhadap tarik dibandingkan dengan material baja. Penelitian para ahli menunjukkan peningkatan daktilitas beton melalui penambahan serat pada material beton. Salah satu jenis serat yang sering digunakan adalah serat Polypropylene (PP), yang juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gelas kemasan air mineral. Berangkat dari peningkatan jumlah limbah gelas plastik, maka penggunaannya sebagai material tambahan pada beton diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah perkotaan, dan dalam jangka panjang diharapkan dapat mengurangi biaya pembangunan rumah tinggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektifitas penggunaan cacahan limbah plastik PP terhadap peningkatan kuat tarik dan kuat lentur beton normal (fc - = 25 MPa). Kadar cacahan PP yang ditambahkan pada beton normal adalah 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; 9,00; 18,00 dan 27,00 kg/m3 atau dalam volume fraksi adalah 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70; 1,00; 2,00 dan 3,00% untuk pengujian kuat tarik yang dilakukan pada benda uji umur 7 dan 28 hari, serta 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; dan 9,00 kg/m3 atau dalam volume fraksi adalah 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70 dan 1,00% untuk pengujian kuat lentur yang dilakukan pada benda uji umur 28 hari. Percobaan pembebanan yang dilakukan meliputi pembebanan tarik belah, pembebanan lentur dan modulus elastisitas. Benda uji untuk pengujian tarikbelah dan modulus elastisitas adalah silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan benda uji percobaan pembebanan lentur adalah balok 10x10x55 cm3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, dimana percobaan dilakukan untuk mendapatkan kumpulan data, yang kemudian akan dianalisa secara statistik kuantitatif dan kualitatif.. Metode Analisis Rancang Campur yang digunakan adalah Metode US. Bureau. Benda Uji dibuat di Laboratorium Bahan Departemen Sipil FTUI. Standar Uji yang digunakan baik untuk pengujian material dasar, beton muda dan beton yang sudah mengeras mengacu pada Standar ASTM. Penambahan jumlah cacahan plastik polypropylene pada kadar tertentu akan menurunkan workabilitas dari beton, hal ini ditunjukkan dengan penurunan slump beton seiring dengan peningkatan kadar cacahan. Dari Hasil Pengujian didapat, penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum tidak memiliki pengaruh yang berarti pada tegangan tarik beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,3% umur 7 hari, yaitu sebesar 10,989%; dengan tegangan tarik berkisar antara 0,456 - 0,648 ' c f . Hal ini secara umum diakibatkan karena ikatan atau gaya adhesi antara cacahan dengan matriks beton lebih lemah dari gaya kohesi antara matriks beton itu sendiri. Hal ini dibuktikan dengan uji tarik belah, dimana cacahan plastik pada benda uji yang terbelah tidak putus akibat pembebanan, melainkan masih tersambung, sedangkan material. Sedangkan Penambahan cacahan plastik polypropylene secara umum meningkatkan tegangan tarik lentur beton normal. Peningkatan paling besar terjadi pada benda uji kadar 0,7% umur 28 hari, yaitu sebesar 17,098%; dengan tegangan tarik lentur berkisar antara 0,853 - 1,056 ' c f .

Concrete as construction material is known brittle and possess relatively weak tensile strength, compared to steel material. Experiments done by the experts shows an improvement in ductility of concrete by adding fiber to concrete material. One of the fibers that often used is Polypropylene (PP) fiber, which also used as a raw material in mineral water plastic glass manufacture. The increase of amount of plastic glass waste, gives an idea to use it as an addition material in concrete. It expects decrease the urban waste problem, and in long term, to reduce the cost to build a house. The purpose of this experiment is to study the effect of usage of PP plastic waste in tensile and flexural strength of normal concrete with fc' 25 MPa. The amount of crushed PP added to normal concrete are 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; 9,00; 18,00 and 27,00 kg/m3 or in fraction volume are 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70; 1,00; 2,00 and 3,00% for tensile strentgh test which done in age 7 and 28 days, also 0,90; 1,35; 1,80; 2,25; 2,70; 4,50; 6,30; and 9,00 kg/m3 or in fraction volume are 0,10; 0,15 0,20 ; 0,25; 0.30; 0,50; 0,70 and 1,00% for flexural strentgh test which done in age 28 days. The test is consist of splitting tensile test, flexural test and modulus elasticity test. The sample for tensile and modulus elasticity test is cylinder with 15 cm diameter and 30 cm height, as for the flexural test is beam with size 10x10x55 cm3. In this experiment the experimental method will be used, where the experiment done to collect data, and the data will be analyzed quantitative and qualitative statistically. The Mix Design Method used is US. Bureau Method. The sample will be made in Material Laboratory, Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, University of Indonesia. The Standard to test the constituent materials, fresh concrete and hard concrete is based on ASTM Method. The addition of crushed polypropylene plastic in specific amount will decrease the workability of concrete, shown by the decrease of concrete's slump as the increase of crushed plastic amount. The Test shows that the addition of crushed polypropylene plastic will not influence the tensile stress of normal concrete, generally. The highest increase happened in volume fraction 0.3% age 7 days, with 10.989%; and the tensile strengths have range from 0.456 ' 0.648 ' c f . This is generally because the bond or adhesion between the plastic and matrix is weaker then the cohesion of the matrix itself. It is proved by the splitting tensile test, where the plastics are do not yield by the loading, as for the aggregates are crushed by the loading. As for the flexural tensile stress, it tends to increase. The highest increase, happened in volume fraction 0.7% age 28 days, with 17.098%; and the flexural strengths have range from 0.853 ' 1.056 ' c f ."
2008
R.01.08.22 Cha p
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>