Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69704 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius Chrisnandy
"ABSTRAK
Prediksi kelarutan zat padat dalam CO2 superkritis menjadi bagian penting dalam
menentukan kondisi operasi ekstraksi fluida superkritis. Prediksi ini menggunakan
model termodinamika dengan parameter interaksi biner sebagai faktor koreksi
yang didapatkan melalui curve fitting terhadap data eksperimental. Model ini
menggunakan persamaan keadaan SRK dan van der Waals mixing rule untuk
mendapatkan nilai parameter interaksi biner pada suhu 308-338K dan tekanan
150-225bar. Studi ini menghasilkan persamaan umum parameter interaksi biner
yang independen terhadap tekanan dan suhu dengan menggunakan data
eksperimental dari 23 senyawa. Hasil optimum diperoleh saat parameter interaksi
biner dikorelasikan terhadap tekanan sublimasi dan sifat fisik zat. Persamaan ini
menghasilkan average absolute logarithmic deviation sebesar 0,51 dalam
memprediksi kelarutan zat padat dalam CO2 superkritis dibandingkan dengan
persamaan sejenis yang sudah dipublikasikan sebelumnya sebesar 2,55 dan 3,47.

ABSTRACT
Solubility prediction in supercritical CO2 has attracted much interest recently and
become important to determine the operating condition especially in industrial
used. Twenty three well-known varied chemical solutes in SC CO2 have been
investigated using SRK EoS and van der Waals mixing rule to obtain the binary
interaction parameters which were evaluated at pressure of 150-225 bar and
temperature above the critical temperature of CO2 in the range of 308K ? 338K
and were observed to be correlated to sublimation pressure and solute physical
properties. Furthermore this study offers more suitable generalized correlation of
binary interaction parameters for predicting solubility of solids in SC CO2 which
resulted average absolute logarithmic deviation 0.51 compared to the previous
published correlations resulted 2.55 and 3.47."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42557
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Garindra Muhammad Maro
"Proses ekstraksi zat padat dapat dilakukan menggunakan fluida karbon dioksida dalam keadaan superkritis yang juga disebut sebagai supercritical fluid extraction (SCFE). SCFE membutuhkan properti tertentu dari zat padat yang hanya dapat didapat melalui penelitian laboratorium, sehingga memakan waktu dan biaya. Sebelumnya sudah dibuat sebuah model yang dapat menggambarkan perilaku zat padat dalam proses SCFE. Studi ini bertujuan untuk memperbaharui model tersebut menggunakan data yang lebih baru, serta membandingkan akurasi model yang lama dengan yang studi ini hasilkan. Dari evaluasi simulais, didapat korelasi baru dengan average absolute deviation (AALD) sebesar 25, nilai yang jauh lebih besar dibandingkan dengan korelasi dari studi sebelumnya, sehingga korelasi dengan data yang sudah diperbaharui tidak seakurat yang sebelumnya dalam memprediksi kelarutan zat padat dalam karbon dioksida superkritikal.

Extraction of solid compounds can be done using supercritical carbon dioxide, which is also known as Supercritical Fluid Extraction (SCFE). SCFE requires certain properties to be known that can only be obtained from laboratory experiments, thus requiring time and expense. Previously a model has been created that can illustrate the behavior of solids in an SCFE process. This study aims to update the model by using more recent data, and compare the accuracy of the old model and the one produced by this study. The result is a new correlation with an AALD of 25, much bigger than the correlation produced by the previous study, therefore making it much more inaccurate at predicting solid solubility in supercritical carbon dioxide."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lionie Cantika
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadif Wicaksono
"Titik embun hidrokarbon gas alam dapat didefinisikan sebagai titik di mana kondensat hidrokarbon mulai terbentuk. Sangat penting untuk mengetahui kondensasi hidrokarbon cair saat mengangkut gas alam dengan pipa di industri karena keberadaan cairan menyebabkan masalah operasional. Dengan demikian, keakuratan estimasi titik embun hidrokarbon gas alam sangat penting. Estimasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan model termodinamika. Model termodinamika yang paling umum digunakan adalah CEOS dan terutama yang dikeluarkan dari SRK dan PR karena kesederhanaan dan akurasinya. Namun, meski sangat populer, kemampuan SRK dan PR CEOS masih dapat ditingkatkan terutama dalam memprediksi VLE. Pada 2016, Le Guennec et al. mengusulkan versi CEOS mereka dengan mempekerjakan SRK dan PR CEOS tetapi dengan pendekatan α yang berbeda dalam fungsi atraktif dari kedua CEOS. Selanjutnya, pada tahun 2018, Piña‐Martinez et al. meningkatkan kemampuan Le Guennec et al. CEOS yang diusulkan dengan memperbarui parameter dalam persamaan aslinya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kinerja, Le Guennec et al. modifikasi SRK dan modifikasi PR CEOS dalam mengestimasi titik embun gas alam menggunakan sampel dari Mu & Cui yang mewakili komponen gas alam di Indonesia dievaluasi terhadap SRK, PR CEOS, dan referensi titik embun eksperimental Mu & Cui.

The hydrocarbon dew point of natural gas can be defined as the point where hydrocarbons condensate first begins to form. It is very important to know the condensation of liquid hydrocarbons when transporting natural gas with pipelines in industry as the presence of liquids cause operational problems. Thus, the accuracy of the hydrocarbon dew points of natural gas estimation is of high importance. Such estimation can be done using a thermodynamic model. The most commonly used thermodynamic model is CEOS and especially the ones issued from the SRK and PR due to their simplicity and accuracy. However, although they are very popular, SRK and PR CEOS still has room of improvement especially in predicting VLE. In 2016, Le Guennec et al. proposed their version of CEOS by employing SRK and PR CEOS but with different α approach in the attractive term of both CEOS. Furthermore, in 2018, Piña‐Martinez et al. improves capability of the proposed Le Guennec et al. CEOS by updating the parameters in the original equations. Therefore, in this research, the performance of Le Guennec et al. modified SRK and modified PR CEOS in estimating natural gas dew points using sample from Mu & Cui which represents the component of real natural gas in Indonesia is evaluated against SRK, PR CEOS, and Mu & Cui experimental reference dew points."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soulisa, Ahmad Rizal
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49163
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam dunia teknik kimia, pemodelan proses merupakan suatu bagian
yang cukup penting dalam menentukan neraca massa dan panas, menghimng
ukuran dan biaya suatu peralatan, dan mengoptimasi suatu proses kimia. Untuk itu
diperlukan suatu perhitungan sifat-sifat termodinamika yang akurat dan eiisien
secara perhitungan. Metode . yang efektif dalam menentukan sifat-sifat
temaodinamilca adalah dengan menggunakan suatu persamaan keadaan kubik yang
pertama kali ditemukan oleh Van der Waals pada tahun 1873. Persamaan ini terus
mengalami perkembangan dalam upaya untuk mencari persamaan keadaan yang
lebih akurat.
Beberapa persamaan telah dikembangkan untuk memperoleh tingkat
akurasi yang tinggi dalam perhitungan sifat-sifat volumetrik campuran, antara lain
dengan cara mengopnmasi parameter persamaan keadaan kubik dan cara lainnya
adalah dengan translasi volume persamaan keadaan yang sudah ada.
Perhitungan volume cair jenuh campuran biner dengan menggunakan
persamaan keadaan dengan parameter yang dioptimasi dan perhitungan dengan
translasi volume tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan ditinjau dari
perolehan hasil deviasi yang rendah terhadap data eksperimen.
Dari perbandingan hasil perhitungan Persen Deviasi Absolut Rata-rata
(PDAR) pada lima biner yang digunakan menunjukkan bahwa perhitungan
volume cair jenuh campuran biner dengan cara translasi volume umumnya
memberikan hasil perhitungan dengan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan penggunaan parameter persamaan keadaan yang dioptimasi"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Nawang Puspitawati
"Faktor Kompresibilitas Z diperlukan dalam sistem gas yang mengandung CO2 dan H2S agar dapat digunakan oleh praktisi untuk simulasi dan perhitungan desain proses gas. Gas alam dengan kandungan CO2 dan H2S merupakan gas campuran yang sangat tidak ideal. Untuk itu pada penelitian ini dilakukan perhitungan untuk memperoleh faktor kompresibilitas pada gas campuran dengan menggunakan persamaan keadaan Peng-Robinson yang terbukti mempunyai akurasi baik untuk menghitung properties dari hidrokarbon. Perhitungan faktor kompresibilitas Z campuran gas alam dilakukan pada variasi kondisi gas alam yaitu kompisisi kandungan CO2 dan H2S 0 sampai dengan 15 fraksi mol, pada tekanan 6.89 MPa sampai dengan 20.68 MPa dan pada temperatur 305.56 K sampai dengan 444.44 K. Faktor kompresibilitas gas alam yang mengandung CO2 dan H2S dapat diprediksi dengan menggunakan persamaan keadaan Peng-Robinson tanpa parameter interaksi biner BIP dengan deviasi sebesar 3.23 terhadap perhitungan menggunakan REFPROP. Sedangkan faktor kompresibilitas yang diprediksi menggunakan persamaan keadaan Peng-Robinson dengan BIP memperbaiki nilai deviasi menjadi 0.71 . Pemakaian nilai BIP untuk memprediksi faktor kompresibilitas campuran gas alam untuk berbagai kondisi lain juga menunjukkan bahwa nilai BIP tersebut cukup valid dengan REFPROP yang memiliki deviasi rata - rata sebesar 1.12

Compressibility factor Z is required in gas systems containing CO2 and H2S to be used by practitioners for simulation and gas process design calculations. Natural gas with CO2 and H2S content is a mixed gas that is not ideal. Therefore, in this study calculations were performed to obtain the compressibility factor in gas mixture by using the Peng Robinson equation which proved to have good accuracy to calculate the properties of hydrocarbons. The calculation of compressibility factor Z of natural gas mixture was carried out on variation of natural gas condition ie CO2 and H2S content composition 0 to 15 mole fraction, at pressure of 6.89 MPa up to 20.68 MPa and at temperature 305.56 K up to 444.44 K. Natural gas compressibility factor containing CO2 and H2S can be predicted by using Peng Robinson equation without binary interaction parameter BIP with deviation of 3.23 against calculation using REFPROP. While the predicted compressibility factor using the Peng Robinson equation with BIP fixes the deviation value to 0.71 The use of BIP values to predict the compressibility factor of natural gas mixtures for various other conditions also indicates that the BIP value is quite valid with REFPROP which has an average deviation of 1.12."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T47931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hasil pengamatan terhadap nilai kesetimbangan uap-cair untuk kondisi superkritits menunjukkan bahwa niJai u(1) bemilai terbatas dan mendekati nol pada suhu tak terbatas. fungsi a(T) pada persamaan keadaan kubik Soave-Redlich-Kwong maupun Peng-Robinson mempunyai nilai yang tidak sefaJu turun secara monoton dan terkadang menunjukkan nilai negatif maupun maxima, Ha1 ini mengakibatkan
adanya ekstrapolasi terhadap nilai a(l) pada suhu tinggi dan rnengakibatkan basil
yang didapetkan menjadi kurang akural
Salah satu cara yang dapat dilalwkan daiam memodifkasi fungsi a(l) adalah dengan menggunakan dua fungsi yang terpisah untuk kondisi subkritis dan superkritis. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan prediksi kondist superk.ritis. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan daiam mengkorelasikan bentuk modifikasi fungsi n(T) adalah dengan meregresi bentuk eksponensial alpha terhadap data Cp Maxima yang dikumpulkan oleh Kim (1974). Bentuk modifikasi yang dlhasitkan akan diuji pada perhitungan fluida mumi maupun fluida campuran untuk mciihat pengaruh modifikasi yang dihasilkan.
Hasit optimasi fungsi a(T) dengan menggunakan pendekal.an TM dan CpM mcmbcrikan deviasi yM yang Jebih baik sebesar 0.42 dengan konsekuensi peningkatan nilai deviasi CpM sebesar 2915 dan deviasi untuk fluida Metana dan n­ Butana sebesar 14.1%. Deviasi nilai kapasitas panas dapat diminimalis.asi hingga
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S49478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiek Sri Redjeki
"Aturan pencampuran yang diperkenalkan oleh Holderbaum dan Gmehling yang menggabungkan kelebihan metode kontribusi gugus (modified UN/FAG) dan kelebihan pendekatan koefisien fugasitas (q>) yang dapat digunakan untuk suhu dan tekanan tinggi, telah menunjukkan kemampuannya untuk memprediksi data sistim yang sangat tidak ideal, seperti untuk fluida polar - non polar. Mereka menggabungkan metode modified Unifac ke dalam parameter persamaan keadaan Soave-Redlich-Kwong dengan sebuah mixing rule yang sederhana menjadi suatu metode yang disebut Predictive Soaye-Redlich-Kwong (PSRK). Hasil perhitungan tekanan gelembung memberikan petunjuk bahwa metode PSRK memberikan perbaikan yang penting dibandingkan pendekatan koefisien aktivitas tradisional (8- UNIFAC) yang menggunakan koefisien virial kedua untuk memperoleh koefisien fugasitas fase uap. Keberhasilan yang perlu dicatat adalah kemampuan PSRK menghitung kesetimbangan uap-cair dengan akurat tanpa menggunakan parameter interaksi biner, yang ditunjukkan dengan perubahan persen deviasi absolut rata-rata (PDAR) antara 0.6556%- 8.6404% tanpa parameter interaksi biner dan 0.404%- 6.478% dengan parameter interaksi biner.

Mixing rules proposed by Holderbaum and Gmehling, combining the advantages of group contribution method (UN/FAG), and of fugacity coefficient ( f!J) approach applicable to high pressures and temperatures, has been shown to be suitable to highly non-ideal systems such as non-polar and polar fluids. They incorporated UN/FAG into the a parameter of the Soave-Redlich-Kwong equation of state through a simple mixing rule as a method called Predicitve SRK (PSRK). Bubble point calculation results indicate that the PSRK method give significant improvement over the traditional activity coefficient approach (UNIFAG-B) employing second virial coefficient to generate vapor phase fugacity coeffcient. The noteworthy feature of the PSRK approach is accuracy of the vapor-liquid equilibria calculations without using binary interaction parameter, with average absolute pressure deviation (AAPD) is 0.6556% - 8.6404% without binary interaction pa~meter and 0.404% - 6.478% with it .
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>