Ditemukan 9983 dokumen yang sesuai dengan query
Anak Agung Ayu Suci Warakanyaka
"Skripsi ini membahas mengenai peran film dan ruang sinematis dalam perkembangan perancangan arsitektur interior. Film merupakan media yang sangat terikat dengan waktu dan perubahan. Ruang sinematis yang muncul akibat keadaan temporal ini membuat film selangkah lebih maju dari media penyampaian lain yang cenderung statis dan membuat film menjadi media yang paling berpengaruh saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana unsur film dan teknik pembentukan ruang sinematisnya dapat diaplikasikan pada perancangan ruang arsitektur interior. Skripsi ini juga membahas mengenai kualitas dan karakteristik film yang sekiranya dapat menjadi pembelajaran untuk memperkaya bidang arsitektur interior.
This thesis discusses the role of film and it`s cinematic space in interior architecture design developments. Film is a medium of space, time and change. Cinematic space, which arising from temporal condition, dynamicization film and differs it from other medium which tend to be static. Cinematic space made film to be the most influential mass media today.The aims of this writings is to determine how film and it`s cinematic techniques can be applied in interior architecture design process. Other aims is to examine the quality and characteristic of cinematic space in interior architecture field enrichment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42459
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Angela Kristofani
"Skripsi ini membahas mengenai distopia dalam film dan kualitas distopia dalam ruang interior. Distopia merupakan konsep yang menggambarkan cacat pada suatu sistem berkehidupan yang menyebabkan tidak tercapainya kesejahteraan pada seorang individu. Konsep ini sering diangkat ke dalam film, yang lambat laun membentuk persepsi masyarakat mengenai konsep distopia. Film, sebagai produk sinematis yang dekat dengan gambaran kehidupan nyata dianggap mampu memberikan pengalaman ruang bagi penonton secara spasial. Interioritas yang dirasakan saat menonton film distopia memberikan pengalaman ruang yang negatif pada posisi seseorang dalam ruang interior. Melalui studi konsep distopia dalam interior film, didapatkan metode-metode yang menentukan kualitas distopia dalam suatu ruang interior pada kehidupan nyata.
This thesis discusses dystopia in film an the dystopian quality in interior space. Dystopia is a concept that portrays a defect in a society that affects the well being of an individual. This concept is often delivered in films, which slowly constructs the audiences rsquo perception about a dystopian society. Film, as a cinematic product that can deliver a depiction of reality is considered to be able to present an ambience and spatial experience to the viewer. The interiority that is felt during watching a dystopian movie provides a negative spatial experience to the viewer in an interior space. This study about dystopian concept found in interior space in films will obtain some methods that will later determine a dystopian quality in a real life interior space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kurtich, John
New York: Van Nostrand Reinhold, 1993
R 729 KUR i
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
McCarter, Robert, 1955
London: Reaktion Books Ltd, 2016
729 MCC s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lumombo, Lorina
"Titik dapat mengalami perpanjangan menjadi garis garis dapat mengalami perpanjangan menjadi bidang dan kemudian bidang dapat mengalami perpanjangan menjadi volum Tahap tahap ini merupakan tahap yang pada umumnya terjadi dalam pembentukan volum Sehingga volum yang dapat dianalogikan sebagai ruang terbentuk dengan batasan batasan bidang di sekitarnya Namun garis dapat melompati satu tahap tanpa menjadi bidang dan langsung membentuk volum Garis garis ini kemudian meruang dan memenuhi kebutuhan kebutuhan aktivitas yang terjadi dalam ruang tersebut Berbagai aktivitas yang berbeda dapat ditumpuk menjadi satu dan diikat oleh sebuah kombinasi garis besar Sehingga garis garis tersebut dapat bertransformasi mengikuti kebutuhan aktivitas yang berbeda beda di dalam sebuah ruang interior
Point can be extended into the line line can be extended into the plane and then plane can be extended into the volume That is the stages which generally occurs in formation of volume So that the volume which can be analogous to space formed with the boundaries from the plane But the line may skip a stage without plane and immediately formed a volume These lines can make space and fulfill the needs from the activities in that space Different activities can be stacked and tied together by combination of a big line So that the lines can be transformed to follow the needs of different activities in an interior space "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54666
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Rr. Rana Talithashani
"Inversi merupakan suatu istilah yang sering didengar dan digunakan dalam banyak penerapan ilmu di berbagai bidang. Penulis kemudian mencoba untuk menerapkan metode inversi ke dalam proses pengembangan proyek desain arsitektur interior, yang berlokasi di Kemang, dengan sebelumnya melakukan pembedahan terhadap makna inversi itu sendiri untuk menemukan esensi baru dari konsep inversi yang kemudian menjadi dasar pemikiran penulis untuk merancang karya tugas akhir ini. Pemaknaan baru yang penulis temukan adalah bahwa inversi merupakan proses untuk menemukan elemen identitas, yang prinsipnya dapat diterapkan untuk memecahkan permasalahan desain tertentu secara efektif.
Inversion is a term that is commonly heard and adapted in many subjects of science. The writer then tried to infuse the methods of inversion into the process of interior architecture design development project, which was located in Kemang, by having had dissected the structure of inversion concept itself to find a new essence of inversion which then could be used as the writer's core thinking to design this final project. This new essence is that inversion is a process to find the identity element, which principals can be applied to solve certain design problems effectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53421
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Munchen: Edition Detail, 2002
747 INT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rona Permata Hati
"Perilaku yang dilakukan manusia adalah suatu bentuk respon terhadap lingkungan yang dialaminya. Setting interior merupakan salah satu konteks lingkungan yang biasa dialami manusia. Setting interior terdiri dari objek-objek di dalamnya dan objek-objek tersebut memicu perceived affordance. Di sebuah setting interior, manusia memanfaatkan objek-objek yang ada sebagai respon keberadaan dirinya. Namun, terdapat perbedaan perilaku yang dilakukan tiap individu pada konteks dan situasi yang sama. Perceived affordance merupakan proses berpikir manusia yang menghasilkan perilaku. Perceived affordance dimulai dari pembacaan ruang dan dikonfirmasi oleh dua aspek yang akan dibahas pada tulisan ini. Aspek konfirmasi tersebut adalah familiaritas dan anthropometri. Tulisan ini akan membahas keterkaitan pembacaan ruang, familiaritas, dan anthropometri pada perceived affordance yang menyebabkan perbedaan perilaku di setting interior.
Human behavior is a form of responses to environment around them. Interior setting is one of the environmental contexts commonly experienced by humans. The interior setting consists of objects and these objects lead human rsquo s perception to perceived affordance. In interior setting, human utilizes existing objects as a respons of their existence. But, the differences in human behaviors are possible, even in the same context and situation. Perceived affordance is a process of human thinking that produces behavior. Perceived affordance begins with space reading and confirmed by two aspects that will be discussed in this paper. These confirmation aspects are familiarity and anthropometry. This paper will discuss about the relevance of space readings, familiarity, and anthropometry on perceived affordance that will leads to different form of behavior in interior setting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67920
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anindita Pramodya Wardani
"Tulisan ini merupakan studi yang mengungkap keterkaitan event temporer dengan pergeseran variabel interioritas. Event temporer yang dibahas dalam studi ini adalah gig musik yang diadakan secara berkala pada setting interior, Yesterday Backyard Kafe Bar. Variabel interioritas dalam ruang interior meliputi boundary, performance, intimacy, betweenness, dan atmosphere. Hal ini diakibatkan oleh adanya komponen yang terdapat dalam event temporer meliputi aspek visual tata cahaya, aksi performer, dekorasi , dan auditori genre, tempo, dinamika yang menjadi stimulan bagi variabel interioritas dalam ruang. Shifting variabel interioritas terjadi karena adanya pergeseran kondisi ruang interior yang berbeda dari kondisi awalnya. Masing- masing komponen yang terkandung dalam event temporer dapat membuat satu atau lebih variabel interioritas mengalami shifting. Hasil studi ini menunjukan bahwa event temporer dapat memengaruhi terjadinya shifting variabel interioritas dalam ruang interior.
This study examines the interrelation between temporary event with the shifting of interiority variables. The temporary event discussed in this study is music gig held periodically at interior setting, Yesterday Backyard Cafe Bar. Interiority variables in interior space consist of boundary, performance, intimacy, betweenness, and atmosphere. The presence of components contained in temporary event are the visual aspect, including lighting, performer action, decoration, and auditori aspect, including genre, tempo, dynamics which become stimulant for interiority variables in space. Shifting variables interiority occurs because of the interior space conditions are changing from the initial conditions. Each component contained in a temporary event can maje various shifting of interiority variables. The results of this study show that temporary event can influence the occurrence of shifting interiority variables in interior space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68915
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dinda Nadira
"
ABSTRAKArsitektur dan Tari menggunakan ruang sebagai medium untuk menghadirkan tempat bermakna bagi tubuh bereksplorasi secara bebas atau terpola. Ruang dapat bertransformasi dalam mengakomodir gerak yang terwujud akibat pemahaman dan pemaknaan seorang individu terhadap ruang itu sendiri. Seorang koreografer membutuhkan ruang untuk melakukan koreografi, sedangkan seorang arsitek menciptakan ruang dalam rancangannya. Setiap individu akan memaknai setiap ruang nyata dan ruang imajiner yang hadir di sekitarnya. Pemaknaan ini akan memberikan inspirasi penciptaan gerak tubuh dalam ruang. Seorang penari dapat merasakan ruang dengan caranya sendiri. Mereka memahami tubuhnya dan berinteraksi pada ruang melalui gerakan tari.
ABSTRACTArchitecture and Dance are using the space as a medium to present the meaningful space in which the body explores freely in a random or regular fashion. The space can be transformed to accommodate bodily movements as a result of an individual's understanding and meaning towards the space itself. A choreographer requires the space to perform a choreography, while an architect creates the space in his or her design. Every person will give meaning to any real as well as imaginary space present around him / her. The meaning inspires the creation of body movements in the space. A dancer can sense the space with his/her own way. They understand their bodies and interact with space through the dance movements.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59872
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library