Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152503 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erin Rika Herwina
"Perawat memegang tanggung jawab dalam pelaksanaan pemberian obat pada semua tatanan pelayanan yang berhubungan dengan faktor sistem dan faktor proses. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, untuk melihat hubungan pelaksanaan metode tim keperawatan dengan kesalahan pemberian obat, dengan jumlah sampel 76 perawat. Analisa dengan chi square dan multiple logistic regression. Perawat yang melakukan kesalahan minimum pemberian obat 53%, dan ada hubungan antara pelaksanaan metode tim keperawatan dengan kesalahan pemberian obat(p=0,004; α=0,05). Metode tim keperawatan sangat penting untuk pemberian obat yang aman. Rumah sakit perlu membuat kebijakan terhadap upaya keselamatan dengan merubah sistem dan pendidikan bagi perawat.

Medication administration is a key responsibility of nurses in many settings are systems factor and process factor. The study used the quantitative with correlation descriptive design with purpose to examine the relationship between team nursing and medication errors. This research used the descriptive correlation, with 76 nurses. Analysis was using chi square and multiple logistic regression. An approximately 53% nurses identified medication errors and there was a significant relationship of team nursing and medication errors (p=0,004; α=0,05). Team nursing was very important for medication safety. Strategies used included recommendation from voluntary organization to improve safety system change and education of nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31059
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Suyanto
"Pimpinan rumah sakit dalam mengambil keputusan membutuhkan informasi yang memenuhi aspek kualitas memadai termasuk informasi akuntansi, agar keputusannya sesuai dengan kenyataan. Sistem pengendalian intern merupakan aspek yang penting untuk diteliti, karena merupakan faktor penentu keandalan kualitas informasi akuntansi. Tujuan penelitian adalah diperolehnya gambaran tentang keadaan dan hubungannya antara Sistem Pengendalian Intern dengan Kualin yang berlaku, sehingga dapat diketahui cara penanggulangannya.
Penelitian dilakukan secara sensus dengan populasi sebanyak 53 responden yang terdiri dari manajemen menengah dan manajemen bawah yang terlalui arus data dan informasi akuntansi pendapatan rawat jalan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur Kualitas informasi akuntansi dan Sistem Pengendalian Intern yang berlaku dicek silang dengan observasi langsung.
Analisa persentase digunakan untuk mendapatkan gambaran baik tidaknya Kualitas Informasi Akuntansi Pendapatan Rawat Jalan dan kuat lemahnya Sistem Pengendalian Intern , analisa statistik digunakan untuk mengetahui derajat korelasi dan besarnya slope garis regresi serta indeks koefisien korelasi determinasi (r2). Bagan alir sistem digunakan disamping untuk mendukung analisa persentase dan analisa statistik juga digunakan untuk memungkinkan dalam penilaian secara cepat efektif tidaknya Sistem Pengendalian Intern yang berlaku.
Hasil penelitian adalah sebagai berikut
1. Berdasarkan pendapat responden mengenai kualitas informasi akuntansi pendapatan rawat jalan memberikan gambaran kurang memenuhi aspek kualitas yang memadai.
2. Baik pendapat responden, maupun hasil observasi langsung yang ditampilkan dalam diagram alir arus data dan informasi akuntansi, demikian pula bila dikaitkan dengan Perda No. 2 tahun 1968 menunjukkan Sistem Pengendalian Intern yang berlaku tergolong lemah.
3. Semua elemen Sistem Pengendalian Intern mempunyai korelasi positif dengan kualitas informasi akuntansi berkisar 0,26-0,41. Sedangkan urutan elemen Sistem Pengendalian Intern yang didasarkan pada koefisien korelasi determinasi (r2) adalah pertama Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan (17%), kedua Pegawai yang Ralevan dan Jujur (10%) , ketiga Struktur Orgainisasi (7%) dan yang terakhir Praktek yang sehat (6%). Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, disamping r2 yang terbesar juga mempunyai korelasi yang positif kuat dengan elemen Sistem Pengendalian Intern lainnya yaitu struktur organisasi sebesar 0,62 dan pegawai yang relevan dan jujur sebesar 0,80. Sedangkan besarnya slope garis regresi, maka pegawai yang relevan dan jujur yang terbesar yaitu sebesar 0,41, kemudia sistem otorisasi dan prosedur pencatatan sebesar 0,39, praktek yang sehat 0,31 dan struktur organisasi sebesar 0,30. Susunan prioritas intervensi yang didasarkan pada hasil analisa korelasi dan regresi sederhana tersebut diatas adalah pertama Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan kedua pegawai yang relavan dan jujur. Sedangkan dua elemen Sistem Pengendalian Intern lainnya pada urutan ketiga dan empat.
Bagan alir sistem mendukung juga hasil tersebut diatas yang menunjukkan adanya kelemahan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.
Disarankan untuk dilakukan pengembangan Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dan dilakukan upaya untuk mendapatkan pegawai yang relevan dan jujur."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA6014
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hadiyani
"ABSTRAK
Mutu pMutu pelayanan keperawatan merupakan hal yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan. Penerapan metode penugasan yang tepat diharapkan mampu mengurangi permasalahan mutu pelayanan keperawatan terutama yang terkait dengan kesalahan obat dan phlebitis. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh penerapan MPKP terhadap pencapaian indikator mutu pelayanan keperawatan : phlebitis, kesalahan pemberian obat. Desain penelitian ini quasi exsperiment pre and post test control group desain. Pengamatan prosedur pemberian obat 404 prosedur, pemasangan infus 404 prosedur dipilih dengan consecutive sampling. Ada perbedaan yang signifikan kelompok yang menerapkan MPKP dengan kelompok yang tidak menerapkan MPKP terhadap kejadian kesalahan pemberian obat (p=0,00 ;OR =6,4;CI=2,81-14,75).Tidak ada perbedaan yang signifikan kejadian phlebitis pada kelompok yang menerapkan MPKP dengan kelompok yang tidak menerapkan MPKP (p=0,874). Perlunya evaluasi rutin tentang metode penugasan di ruangan, Desiminasi pengetahuan tentang metode penugasan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit.

ABSTRACT
The quality of nursing services is very crucial in health services. Application of nursing assignment methods is expected to reduce problems of service especially which associated with medication errors and phlebitis. This study aimed to identify influence of the application of Professional Nursing Practice Model on the achievement of indicators of nursing service quality: phlebitis and medication. This study design was quasi experiment using pre-post tests and control group. A number of 404 medication and infusion administrations were selected with consecutive sampling and then were observed. There was a difference incidence of medication errors between groups of which applying PNPM and control (p = 0,001; OR = 6,4; CI = 2.81 to 14.75). There was no difference on phlebitis case between 2 groups (p = 0.874). It is necessary to perform routine evaluation and to disseminate knowledge about methods of nursing assignment in order to improve quality of nursing service."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T36023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aah Aminah
"Eklampsia merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di dunia, dan insidennya bervariasi sampai 40% kematian ibu di beberapa negara. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan diketahuinya faktor-faktor terjadinya kematian ibu karena Eklampsia tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian ibu karena Eklampsia di RSUD Gn. Jati Cirebon tahun 1999-2003. Desain yang digunakan adalah kasus kontrol, dimana kasus adalah semua ibu yang meninggal karena Eklampsia sedangkan kontrol adalah semua ibu hamil yang Eklampsia yang tidak mati dan di rawat di RSUD Gunung Jati yang tercakup data rekam medik. Besar sampel yang digunakan dengan perbandingan 1 kasus (40 orang) dibandingkan dengan kontrol 2 kali kasus yaitu (80 orang) atau jumlah seluruh sampel sebanyak 120 ibu. Data yang dipergunakan adalah data rekam medik di unit pelaksanaan fungsional kebidanan dan kandungan RSUD Gn. Jati Cirebon.
Hasil penelitian didapatkan; dari 8 variabel yang diteliti diduga berhubungan dengan kematian ibu Eklampsia hanya 2 variabel yang hipotesisnya terbukti yaitu variabel penanganan eksternal dan waktu terminasi, juga didapatkan adanya variabel interaksi antara penangana eksternal dan waktu terminasi. lbu yang tidak mendapatkan penanganan eksternal RS berpeluang untuk mati sebesar 10,09 kali (95% Cl: 2,32-43,88) dibandingkan dengan ibu yang mendapatkan penanganan eksternal, setelah dikontrol variabel waktu terminasi dan variabel interaksi antara lama penanganan eksternal dengan waktu terminasi. Ibu yang waktu terminasinya > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 0,12 kali (95% CI: 0,03-0,48) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit, setelah dikontrol variabel penanganan eksternal dan variabel interaksi antara lama penanganan eksternal dengan waktu terminasi. Ibu yang waktu terminasinya > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 0,12 kali (95% CI: 0,03-0,48) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit pada kelompok ibu yang tidak mendapatkan penanganan eksternal. Ibu yang waktu terminasi > 65 menit berpeluang untuk mati sebesar 2,27 (0,22-23,01) dibandingkan ibu yang waktu terminasinya < 65 menit pada kelompok ibu yang mendapatkan penanganan eksternal. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kematian ibu eklampsia adalah penanganan eksternal.
Mengingat penanganan Eksternal dan waktu terminasi merupakan faktor prognosis terjadinya kematian ibu dengan Eklampsia maka di harapkan kepada Dinas Kesehatan dan RSUD Gn. Jati Cirebon bekerja sama dengan limas sektor terkait, karena untuk mengatasi masalah ini sangat erat kaitannya dengan sektor lain, termasuk organisasi profesi. Sedangkan kepada peneliti lain perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh apakah faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kematian ibu Eklampsia dalam penelitian ini juga berlaku untuk daerah lain di wilayah III Cirebon dan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pustaka: 47 (1990-2004)

Factors Related to Maternal Death Caused by Eclampsia in Gunung Jati Hospital Cirebon Year 1999-2003Eclampsia is one main cause of maternal death in the world. Its incidence is varied, but in several countries it caused as many as 40% of maternal mortality. One important effort to reduce maternal mortality rate is by investigating factors related to maternal death caused by eclampsia.
This study aimed at investigating factors related to maternal death caused by eclampsia in Gunung Jati Hospital Cirebon year 1999-2003. Design of this study was case-control where cases were all mothers who died due to eclampsia while controls were mothers who survived; all subjects were obtained from medical record data in the obgyn unit of Gunung Jati Hospital. There were 2 controls (80 mothers) for each case (40 mothers), thus total number of sample was 120 mothers. The study shows that out of 8 variables, there were two variables which could be proven true, i.e. external handling and termination time variables. There was also interaction between those two variables. Mothers who did not receive hospital external handling had 10.09 (95%CI: 2, 3.2-43.88) greater risk of death compared to those who receive the handling, after controlled by termination time and interaction between external handling and termination time. Mothers with termination time >65 minutes had 0.12 times (95% CI: 0.03-0.48) risk of death compared to those with termination < 65minutes in the group of mothers who did not receive external handling. Mothers with termination time >65 minutes had 2.27 times (0.22-23.01) times risk of death compared to those with termination time <65 minutes in the group of mothers who did receive the external handling.
Considering that external handling and termination time were prognostic factors of maternal death caused by eclampsia, it is suggested to Health Office and Hospital to collaborate with other sectors including professional organizations. It is also suggested to conduct other research to further investigate other factors not covered in this study.
References: 55 (1990-2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13073
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winani
"Kegiatan serah terima pasien pada setiap pergantian tugas jaga perawat merupakan unsur manajemen dalam pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi hubungan persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan kepala ruang dan pelaksanaan serah terima pasien di RSUD Gunung Jati Cirebon. Metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 138 orang perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa persepsi perawat pelaksana tentang fungsi pengawasan pelaksanaan serah terima pasien kurang baik. Evaluasi terhadap fungsi pengawasan kepala ruang pada pelaksanaan serah terima yang dilakukan perawat disarankan. Penelitian tentang pelaksanaan serah terima pasien berdasarkan observasi dengan menggunakan interrater reliabiliti direkomendasikan.

The activities of patients handover is an essential element in the management of nursing services. The objective is to identify influence of nurses' perception to the supervisory function of executive head nurse and implementation of patients' handover at Gunung Jati hospital Cirebon. An analytical survey method applied on 138 nurses at inpatient installation. It showed supervisory function of executive head nurse was poor as well as implementation of patients' handover. Evaluation to executive head nurse function and implementation of handover were suggested. Research on the implementation of the patients' handover that based on observations using inter rater reliability was recommended."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31883
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Vita Wihartanti
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pelayanan rekam medis rawat jalan di RSUD Gunung
Jati Kota Cirebon. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
lama waktu yang dibutuhkan dalam proses pelayanan rekam medis rawat jalan
serta mengidentifikasi hambatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama waktu
yang dibutuhkan adalah 151 menit. Proses terlama terdapat di tahap pencarian
rekam medis rawat jalan. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pelayanan rekam
medis rawat jalan yaitu > 10 menit, dipengaruhi oleh minimnya pelatihan tentang
penyimpanan, serta belum optimalnya lemari penyimpanan rekam medis dibagian
penyimpanan

ABSTRACT
This research analyzed the outpatient medical record services at RSUD Gunung
Jati Cirebon. The purposes of this study were to determine the length of time it
takes in a series of processes of outpatient medical record services and to identify
obstacles. The type of research employed was qualitative research. The results
showed that the average length of was 151 minutes. The longest process occurred
in the search stage of outpatient medical records. The time required in the process
of outpatient medical record services was still within the old category, i.e. >10
minutes, which was affected by the lack of training on storage, and the nonoptimum
use of medical record storage cabinets in the storage section"
2016
T45972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Siti Hasanah
"Skripsi ini membahas mengenai Gambaran Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru (PMK) pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSSIB RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada tahun 2013. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan PMK, permasalahan serta kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan PMK di rumah sakit. Penelitian ini merupakan sebuah studi kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi pada pelaksanaan PMK di rumah sakit dan desain penelitian dengan menggunakan Rapid Assesment Procedure (RAP).Hasil penelitian yaitu semua informan(enam ibu BBLR) melaksanakan PMK Intermitten di rumah sakit, dan hanya 2/6 dari informan yang melaksanakan PMK sampai bayinya mencapai berat badan > 2500 gram. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bahwa untuk mengoptimalkan Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru pada BBLR yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan jumlah perawat/bidan yang dilatih konseling PMK khususnya bagi perawat ruangan perinatologi, peningkatan sarana dan prasarana PMK dengan menambah fasilitas ruangan dan tempat tidur untuk konseling serta pelaksanaan PMK, mengupayakan fasilitas rawat gabung dan meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral terkait dalam peningkatan kualitas pelayanan pada BBLRdengan sosialisasi dan penyuluhan PMK pada masyarakat. Pelaksanaan PMK juga harus sesuai dengan Panduan Pelayanan Perawatan Metode Kanguru Di Rumah Sakit Tingkat Kabupaten untuk mendukung keberlanjutan dan keberhasilan pelaksanaan PMK pada BBLR.

This thesis explored the Kangaroo Mother Care (KMC) implementation in the above hospital. The purpose of this research was to asses and identify both the problems and obstacles faced in the implementation of the KMC in the hospital. This study employed a qualitative researchdesign using the method of observation and in-depth interviewsand useda Rapid Assesment Procedure (RAP) design. The results of this research showed that all informants(six mothersof low birth weight babies/LBWB ) practiced the intermitten KMC in the hospital and only 2 informantsundertaken the KMC until the baby's reach birth weight of 2500 grams. The research’sresults suggests to optimize the KMC among the LBWB by improving the quality of human resources through increasing the number of nurses/midwives trained on KMC counseling.This is particularly important especially for nurses in perinatology room.It is also recommended to improve infrastructure and facilities by adding the KMC room facilities beds for counseling.In addition, rooming in for both mother and baby is also endorsed. The Implementation of the KMC in the hospital should also work together with the district health office to develop an effective KMC referralservice. This effort is utmosst important support sustainability of implementation of KMC among LBWB in the above hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47068
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Kepuasan kerja yang dirasakan perawat diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dilakukan pada bulan Januari 2004 dengan melibatkan 216 perawat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan faktor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu faktor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Karakteristik Perawat yang mempunyai hubungan bermakna (p<0,01) dengan kepuasan kerja adalah Status Perkawinan. Faktor yang paling berpengaruh dari Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat adalah faktor Kesempatan Pengembangan Karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan Hubungan dengan Atasan Langsung dengan p = 0,254 (sig 0,000).

The Relationships of Nurse's Characteristics, Job Content and Job Context to Levels of Work Satisfaction in the Inpatient Care of Gunung Jati Cirebon General Hospital. The nurses work satisfaction is an important factor to achieve high quality of services. This study aimed at finding out the relationships between Nurse's Characteristics, Job Content, and Job Context with the levels of work satisfaction in the Inpatient facilities of RSUD Gunung Jati Cirebon. This is a descriptive quantitative research with cross sectional approach. The data were analyzed using Univariate, Bivariate, and Multivariate analyses. This study was conducted involving 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities.
The results showed that the levels of work satisfaction ranged between 30%-62.9%. Salary and Policy were dissatisfaction factors of the nurses. Corcerning Job Content, Awards, Appointment and Otonomy were dominant satisfaction factors, and concerning Job Context were Relationship with Colleague, Relationship with Supervisor and Work Place Condition. Marietal Status had a significant relationship with work satisfaction (p<0.01). There were significant relationships between Nurse's Characteristic, Job Content, Job Context with Work Satisfaction, i.e.: Career Development with p = 0.282 (sig 0.000) and Relationship between Nurse and Supervisor with p = 0.254 (sig 0.000)."
Rumah Sakit Muhammadiyah ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Munada
"ABSTRAK
Dengan adanya era globalisasi dan deregulasi di Indonesia banyak dibangun Rumah Sakit, terutama oleh swasta sehingga persaingan antar rumah sakit menjadi makin ketat. Oleh karena itu rumah sakit perlu melakukan upaya agar selalu dapat tetap beroperasional dengan meningkatkan kemampuan organisasi dan managemennya. Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon telah berubah statusnya sebagai Rumah Sakit Swadana sejak I April 1996.
Sebagai akibat perubahan status tadi maka Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati mengalami perubahan dari segi organisasi dan manajemen keuangannya. Perubahan yang sangat penting adalah yang menyangkut tentang struktur organisasi, sistem akuntansi, prosedur kerja, ketenagaan, laporan, formulir, dana, dan sarana prasarana.
Struktur organisasi harus lebih fungsional. Sistem akuntansi harus menggunakan sistem yang berbasis aktual. Tenaga dan fasilitas harus ditambah agar sesuai dengan bertambahnya pekerjaan. Perubahan ini perlu bila seluruh rumah sakit berubah menjadi swadana.
Penelitian ini juga menemukan bahwa perubahan swadana memerlukan sejumlah biaya. Hal ini ternyata masih kurang diantisipasi.

ABSTRACT
The Analysis Of Implementation Of Swadana Financial Accounting System In Gunung Jati District General Hospital Cirebon 1996
Globalization and deregulation in Indonesia have facilitated new hospitals, primarily the private ones. To increasing competition force's hospital to increase their profesionalisme in managing the hospital.
At this time, the Gunung Jati District General Hospital has changed its status into "Swadana? (self-financed) since April 1, 1996. As a result, the hospital has to change its organizations and management. The process of change of this hospital has the objects of this study. The important change's are organization structure, accounting system, personnel, report, form, cost, data, and facilities.
The organization structure had to be changed to more functional. The accounting system had to implement the accrual based system. Personnel and facilities had to be added to adjust with additional jobs. Report and form were to be new system. Those changes were necessary for any hospitals to become self-financed.
However, it was also observer that the changes take a considerable cost. In the reality this cost often not anticipated.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>