Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188285 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Rachdian Salerino
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana khalayak memaknai pesan atau
wacana dari iklan televisi. Pertanyaan utama dari penelitian adalahbagaimana
khalayak memaknai fenomena iklan dengan tema ke-Indonesiaan tersebut dan
bagaimana kemudian khalayak mengartikan atau memaknai nasionalisme Indonesia.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai
metode untuk mencari data primer. Hasil dari penelitian mengacu kepada teori
televisual Stuart Hall bahwa analisis resepsi khalayak terbagi menjadi tiga posisi
pemaknaan, yaitu dominan-hegemonik, negosiasi, dan oposisi. Penelitian ini
memiliki implikasi teoritis terhadap pemahaman nasionalisme di Indonesia, terutama
di kalangan generasi muda dan juga akan berguna bagi perkembangan industri terkait
dengan ke-Indonesiaan di kemudian hari.

ABSTRACT
This research has a goal which is to see and understand how audiences interpret the
message of the advertisement in the television. The main question from this
research?s are how the audiences understand and interpret the phenomenon of the
advertisement that has an Indonesian theme in it, and also how the audiences
understand and interpret the Indonesian nationalisme. The research is using
qualitative approach by in-depth interviews as a method to find a primary data. The
result of this research refers to Stuart Hall?s televisual theory that the audiences
receptions analysis divide into three positions of meaning, which are dominanthegemonic,
negotiated and opposition. This research has a theoritical implications
for the understanding of nationalism in Indonesia, especially among the younger
generation and it also useful for the development of related industries with
Indonesia?s nationalism in the future."
2012
T31052
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Handaru Hitowasono
"ABSTRAK
Nasionalisme merupakan elemen penting yang perlu dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia. Hal ini perlu dibina sejak remaja sebagai kader masa depan bangsa. Nasionalisme dibentuk oleh enam dimensi, yaitu cinta tanah air, keinginan untuk berpartisipasi dalam pembangunan nasional, keinginan untuk mengejar prestasi, keinginan untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, keinginan untuk menegakkan hukum dan keinginan untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional. Tinggi rendahnya tingkat dimensi nasionalisme pada remaja dapat sangat dipengaruhi oleh faktor keluarga seperti jenis kelamin, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, status perkawinan orang tua dan waktu bersama orang tua. Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilaksanakan di SMAN 3 Tambun Selatan. Pengambilan sampel dilakukan dengan kombinasi stratified sampling dan cluster sampling. Dalam penelitian ini akan dilihat dimensi mana yang mempengaruhi tingkat nasionalisme mahasiswa dan profil mahasiswa yang memiliki dimensi tingkat tinggi berdasarkan faktor keluarga. Metode analisis data yang digunakan adalah metode PLS, K-means Cluster dan CRT. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dimensi yang mempengaruhi tingkat nasionalisme adalah rasa cinta tanah air, keinginan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, keinginan untuk mengejar prestasi dan keinginan untuk mengikuti kompetisi internasional. Faktor keluarga yang mempengaruhi cinta tanah air adalah pendidikan terakhir ayah dan ibu. Faktor keluarga yang mempengaruhi keinginan untuk terlibat dalam pembangunan adalah jenis kelamin, pekerjaan ayah dan ibu. Faktor keluarga yang mempengaruhi keinginan mengejar prestasi adalah pekerjaan ibu. Faktor keluarga yang mempengaruhi keinginan untuk memasuki kompetisi internasional adalah pekerjaan ayah.
ABSTRACT
Nationalism is an important element that all Indonesian people need to have. This needs to be nurtured from adolescence as a cadre for the future of the nation. Nationalism is formed by six dimensions, namely the love of the country, the desire to participate in national development, the desire to pursue achievements, the desire to take advantage of science and technology, the desire to enforce the law and the desire to participate in international competitions. The level of nationalism dimension in adolescents can be greatly influenced by family factors such as gender, parental education, parental work, parental marital status and time with parents. This research is a case study conducted at SMAN 3 Tambun Selatan. Sampling was done by a combination of stratified sampling and cluster sampling. In this study, it will be seen which dimensions affect the level of student nationalism and the profile of students who have high-level dimensions based on family factors. The data analysis methods used are PLS, K-means Cluster and CRT methods. From the research results, it is known that the dimensions that influence the level of nationalism are the love of the country, the desire to participate in development, the desire to pursue achievements and the desire to participate in international competitions. The family factor that affects the love of the motherland is the last education of the father and mother. Family factors that influence the desire to be involved in development are gender, father's and mother's occupation. The family factor that affects the desire to pursue achievement is the mother's job. The family factor that influences the desire to enter international competition is the job of the father."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhelia Anjani
"Salah satu permasalahan yang tengah dihadapi negara ini adalah memudarnya semangat nasionalisme dikalangan anak muda. Hal ini ditandai dengan kurang menghayatinya anak muda terhadap simbol-simbol kebangsaan seperti lagu kebangsaan, upacara nasional, dan menganggap budaya luar negeri lebih menarik. Berdasarkan studi-studi sebelumnya bahwa memudarnya rasa nasionalisme anak muda disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang dimaksud adalah arus globalisasi, paham liberal, dan maraknya produk luar negeri. Sedangkan faktor internalnya adalah desentralisasi sistem pemerintahan, keluarga yang tidak mengajarkan nasionalisme, dan sentiment primordial atau etnis. Peneliti berargumen bahwa memudarnya rasa nasionalisme anak muda disebabkan oleh adanya pergeseran makna nasionalisme pada pemuda sekarang dimana mereka tidak lagi mengandalkan sloganistik/simbolistik tetapi lebih ke tindakan substantif. Melalui wawancara mendalam serta studi dokumen dan visual, peneliti menyimpulkan bahwa memudarnya rasa nasionalisme dikarenakan pergeseran makna dari makna nasionalisme sebelumnya. Melalui konstruksi sosial yang diberikan oleh institusi pendidikan, media masaa, dan pemikiran mahasiswa itu sendiri munculah interpretasi makna sehingga menghasilkan tindakan rasional. Tindakan rasional ini dibagi menjadi dua tipe yaitu Tindakan Rasional Nilai dan Tindakan Rasional Instrumental pada arena kegiatan organisasi, volunteer, dan komunitas sebagai pemahamannya terhadap makna nasionalisme di era sekarang. Sehingga membentuk identitas nasional baru melalui nilai-nilai yang anut berdasarkan historis sejarah, pemikiran anak muda yang kritis, dan kegiatan mahasiswa yang bersifat nasionalis, sukarelawan, atau base on profit.

One of the problems facing this country is the waning spirit of nationalism among young people. This is marked by the lack of respect for young people against national symbols such as national anthems, national ceremonies, and consider foreign culture more interesting. Based on previous studies that the waning sense of nationalism of young people is caused by external factors and internal factors. The external factors in question are the current of globalization, liberalism, and the rise of foreign products. Whereas internal factors are decentralized government systems, families that dont teach nationalism, and primordial or ethnic sentiments. Researchers argue that the waning sense of nationalism of young people is caused by a shift in the meaning of nationalism in today's youth where they no longer rely on sloganistic / symbolistic but rather on substantive actions. Through in-depth interviews and document and visual studies, the researcher concluded that the fading sense of nationalism was due to a shift in meaning from the meaning of previous nationalism. Through social construction given by educational institutions, mass media, and students thinking it self, interpretations of meaning emerge to produce rational actions. These rational actions are divided into two types namely Rational Value Actions and Instrumental Rational Actions in the arena of organizational, volunteer and community activities as their understanding of the meaning of nationalism in the current era. Thus forming a new national identity through profound values based on historical history, critical thinking of young people, and student activities that are nationalist, volunteering, or base on profit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Hadi
"Sikap nasionahsme dapat tumbuh karena berbagai faktor yang mempengaruhi, antara lam ideologi pohtik, budaya modem, persatuan dan kesatuan, cmta tanah air, kehidupan sosial (social life), globahsasi gaya hidup (life style), dan lain-lain Salah satu cara untuk membentuk nasionalisme adalah dengan memanfaatkan media televisi untuk menayangkan pertandmgan sepakbola antar negara yang didalamnya terdapat unsur nasionalisme, heroisme, patriotisme, mental, fanatisme, bahkan sifat sportifitas pemam dan penonton Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi RCTI dalam menank dukungan terhadap Indonesia pada Piala AFF 2010 dalam rangka membentuk nasionalisme.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuahtatif dengan studi kasus tayangan pertandingan sepakbola Timnas Indonesia pada kejuaraan Piala AFF 2010 yang disiarkan langsung di RCTI Adapun data penelitian diambil melalui wawancara dengan 13 mforman yang terkait dengan penelitian Selain menggunakan data primer juga digunakan data sekunder yang terdin buku-buku laporan, penelitian yang relevan, serta benta-berita terkait studi penelitian.
Berdasarkan analisa penelitian strategi RCTI dalam tayangan kejuaraan Piala AFF 2010 dengan cam menciptakan social life baru di masyarakat dengan tim sepakbola nasional sebagai iconnya, serta menayangkan simbol-simbol negara antara lain lagu, lambang dan bendera kebangsaan Apa yang dilakukan RCTI tersebut sejalan dengan teon Banal Nasionahsm menurut Michael Bilhg, dan berhasil menarik dukungan masyarakat terhadap Indonesia. Penelitian an juga memperkuat teon nasionalisme Emes Geilner bahwa nasionalisme terdiri dan dua faktor, ideologi politik dan budaya modem, hal mi sigmfikan dengan keadaan globahsasi.
Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa strategi RCTI dalam penayangan tersebut sejalan dengan dua teon nasionalisme yang digunakan dan dapat membentuk nasionalisme secara positif kepada masyarakat pemirsa. Walaupun pada kenyataannya tujuan utama media televisi swasta adalah untuk mendapatkan outcome lebth dan apa yang ditargetkan Prestasi Tunnas yang akhirnya menjadi isu positif dan bermuara pada tumbuhnya rasa memthlu bangsa, cmta bangsa, rasa kebanggaan, serta terbentuknya nasionalisme bangsa, dan pada akbirnya menciptakan ketahanan nasional.

The act of nationalism can grow from many different factors, such as ideology politic, modem culture, union aid unity, love to the nation, social life, globalisation, life style, etc One of the ways to create nationalism is by taking advantage telivision for adverstismg an international soccer match that contains nationalism, heroism, patriotism, mental, fanatism, even the personality to be a fair player for everyone who watch the soccer match for man/women The purpose of this research to know the strategy of RCTI at actractmg the support for Indonesia at AFF cup 2010 to create theire nationalism.
The research methode that was usen is kualitatif at the study case of soccer channel that show the national team of Indonesia playing AFF cup 2010 that was showed live by RCTI, if there s a research data that was taken by interviewing 13 informants that connected to the research Besides using primary data, the researcher also use secondary data that companse report book, relevant researches also news that is related to the research.
Base of the analysis of research, RCTI strategy at channeling the AFF cup 2010 is by creating a new social life at the society with soccer national team as the icon, also they show the nation symbols, such as the national song, symbol, and the nationality flag What RCTI is doing is the same with the theory of banal nationalism from Michael Billig opinion, and making the theory stronger, Ernes Galiner that the nationalism is divided into two parts of faktor, ideology politic and the modem culture, this things show the significant with the globalisation.
The conclusion of the research shows that the strategy of RCTI at adverstismg is following that 2 theory of nationalism that was used and could create the form of nationalism positivly to the citizen who watch this channel Eventhough at the reality the main purpose of national TV channel is to get an outcome more that it was targeted The achivement of the national soccer tern that was finally becammg a positive issue and the source at the growth of the feelings to have the nation, love to the nation, the proud feeling, and the creation of nationalosm at the society and at the end creating the nationalism.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Makalah ini membahas mengenai peran nasionalisme dan keadilan sosial di Indonesia dalam menghadapi eksploitasi di sector ekonomi. Makalah ini berkosentrasi membahas cara meningkatkan peranan masyarakat untuk kerjasaa dan menciptakan keadilan sosial."
630 WKUPJ 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochtar Pabottinggi
"Empasis pada sejarah dalam hitungan sinkronik berkaitan erat dengan tujuan utama studi ini, yaitu untuk lebih kuat menangkap dua hal sentral. Pertama adalah substansi karakter nasionalisme dan egalitarianisme yang tumbuh di sepanjang kurun telaah. Kedua adalah masalah-masalah diskontinuitas dalam rangkaian wacana dan praktik-praktik politik dalam kaitan dengan perkembangan nasionalisme dan egalitarianisme tersebut. Dengan demikian perhatian ditujukan tidak terutama pada kronologi peristiwa maupun pada pengutamaan aliran-aliran budaya dan ekonomi tertentu, melainkan pada lapis-lapis sinkronik dari dialektika politik, dan emansipasi rangkaian akal budi politik di dalamnya, berkat transformasi-transformasi historis di ranah politik, sosial, ekonomi, dan kebudayaan pada masyarakat Nusantara/Indonesia."
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2023
320.54 MOC n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moh Jumhur Hidayat
Jakarta: Gaspermindo, 2002
320.54 MOH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Eva Latifah
"Tesis ini membahas hubungan efektivitas iklan dengan ekuitas merek, studi kasus pada iklan televisi produk Axe. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden mahasiswa komunikasi Universitas Indonesia berjenis kelamin pria yang berusia 17-30 tahun, berjumlah 131 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan analisa Structural Equation Modelling (SEM) untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan dimensi iklan yang paling dominan dalam menjelaskan efektivitas iklan adalah dimensi persuasi, dimensi ekuitas merek yang paling dominan dalam membentuk ekuitas merek adalah dimensi persepsi kualitas dan ada hubungan yang signifikan yang positif antara efektivitas iklan dengan ekuitas merek.

This thesis disscusses about relationship between advertising effectiveness and brand equity. This research use quantitative explanatory design, respondent are communication college student of University Indonesia with man gender, 17-30 years, total respondent 131 person. Data analysis method are descriptive statistical analysis and Structural Equation Modelling (SEM) to prove hypothesizing in this research. Result from research are: persuation is dominant dimension that forms advertising effectiveness, perceived quality is dominant dimension that forms brand equity and there is relationship which significant positive between advertising effectiveness and brand equity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Anggara
"Penelitian ini membahas pemuda dan dinamika nasionalisme yang terfokus pada wisatawan nusantara muda di Jabodetabek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas wisata sejarah dengan nasionalisme pemuda, mengkaji wisata sejarah dengan perspektif teori nasionalisme, dan strategi pengelola wisata sejarah untuk menarik kunjungan wisata pemuda. Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran/kombinasi (mix method) dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket, wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Reponden terdiri dari wisatawan nusantara muda di Jabodetabek, sedangkan informan penelitian terdiri dari pemuda, pengelola wisata sejarah, dan sejarawan/akademisi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara wisata sejarah dengan nasionalisme pemuda. Diketahui bahwa nilai koefisien korelasi yaitu korelasi variabel independen Wisata Sejarah (X) terhadap variabel dependen Nasionalisme (Y) sebesar 0,795. Nilai ini menunjukkan bahwa 79,5% Nasionalisme (Y) dipengaruhi oleh Wisata Sejarah (X). Hasil data kuantitatif ini diperkuat data kualitatif berupa wawancara yang telah dilakukan kepada empat pemuda sebagai informan penelitian. Semua informan dapat menyatakan nasionalismenya secara jelas setelah memiliki pengalaman melakkukan wisata sejarah di Jabodetabek. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pengelola dalam menarik kunjungan, salah satunya yaitu inovasi teknologi dalam wisata sejarah sesuai dengan apa yang harapkan oleh para pemuda.

This research deals with the dynamics of youth nationalism that focuses on young domestic tourists in Jabodetabek. This research aims to analyze the relationship between historical tourist activities and perspective on nationalism theory, and historical tourism management strategy to attract youth tourist visit. This research uses mix method by using case study approach. Data collection was conducted by using questionnaire, interview, literature study, and documentation study techniques. Respondents consist of youth domestic tourists in Jabodetabek, while research resources consist of youth, historical tourism manager, and historians/academis.
This research reveals that there is a relation between historical tourism and youth nationalism. There are several findings which show that the coefficient values toward variable dependent nationalism (y) as much as 0.795. this score shows that 79.5% of nationalism (y) is affected by historical tourism (x). This quantitative data is supported by qualitative data in forms of interview which was conducted with for young men as the research resources. All resources are able to declare their nationalism clearly after having experience in doing historical tourism in Jabodetabek. Various efforts have been done to attract visitors which one of them is using technology innovation in historical tourism in accordance with youth expectations.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T54488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>