Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 85935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umbu Maramba Mesa
"Pada jaringan interaksi protein-protein terdapat beberapa protein yang menjadi pusat cluster, dimana protein-protein tersebut merupakan protein yang memegang peranan penting dalam sebuah fungsi seluler. Salah satu algoritma yang dewasa ini sering digunakan untuk melakukan pencarian pusat kluster adalah algoritma Markov Clustering (MCL). Algoritma Regularized Markov Clustering (R-MCL) merupakan algoritma modifikasi MCL yang bertujuan untuk mencari pusat kluster dengan mensimulasikan random walk dalam graf interaksi protein-protein dengan menggunakan operasi ekspansi namun tetap mempertahankan topologi awal dari graf. Komputasi paralel diperlukan dalam menyelesaikan proses klusterisasi ini sebab R-MCL melibatkan data yang berukuran besar dan mengandung proses yang memiliki kompleksitas waktu yang besar. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai konstruksi algoritma paralel R-MCL menggunakan bahasa pemrograman CUDA C pada GPU. Data disimpan dalam format yang lebih hemat memori yaitu format data sparse ELLPACK-R yang sesuai untuk komputasi pada GPU. Algoritma paralel ini akan diimplementasikan pada mesin manycore dengan menggunakan NVCC compiler.

There are some proteins in protein-protein interaction network that act as the cluster centers because of the important roles they have related to cellular functions. One of the clustering algorithms that are often used in clustering is Markov Clustering Algorithm (MCL). Regularized Markov Clustering (R-MCL) algorithm is a modification of MCL in order to get better results by simulating random walk in the graph using expansion operation while maintaining the original topology of the graph. Parallel computation is needed to solve this clustering problem because R-MCL algorithm uses a big number of data and contains some operations with very big time complexities. The problem that will be discussed in this minithesis is the construction of parallel R-MCL algorithm using CUDA C on GPU. The PPI data will be converted into a more memory-friendly format, in this case in ELLPACK-R sparse data format that is suitable for GPU computation. This parallel algorithm will be implemented using a manycore machine with NVCC compiler installed on it."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S42628
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vira Yustia Nurazmi
"ABSTRAK
Algoritma Regularized Markov Clustering RMCL adalah suatu metode graf clustering yang merupakan pengembangan dari Markov Clustering MCL . Algoritma RMCL masih memiliki kelemahan pada parameter penggelembungan yang biasanya selalu diinputkan oleh pengguna untuk mendapatkan hasil clustering yang baik. Pada penelitian ini, RMCL digabungkan dengan algoritma Firefly untuk menganalisis jaringan interaksi protein yang disebut algoritma Firefly Regularized Markov Clustering FRMCL . Algoritma Firefly merupakan algoritma yang terinspirasi dari perilaku kunang-kunang dalam mencari koloninya. Implementasi algoritma FRMCL dilakukan pada data jaringan interaksi protein HIV-1 dan Human Herpesvirus 1. Data yang digunakan direpresentasikan ke dalam sebuah graf tak-berarah . Selanjutnya, posisi kunang-kunang pada algoritma firefly akan berperan sebagai parameter penggelembungan. Setiap firefly akan melakukan proses RMCL, sehingga diperoleh beberapa hasil RMCL dengan parameter berbeda. Setiap proses RMCL memberikan nilai global chaos, yang dipilih adalah global chaos minimum yang akan dijadikan best firefly, kemudian akan dilakukan proses perhitungan kembali. Posisi firefly baru ini selanjutnya bertindak sebagai parameter penggelembungan yang baru dan dilakukan proses FRMCL berlanjut hingga diperoleh cluster terbaik. Komputasi paralel akan digunakan saat setiap firefly menjalankan proses FRMCL dengan bahasa pemrograman OpenMP. Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan, diperoleh 14 cluster untuk data Human Herpesvirus 1 dan 4 cluster untuk data HIV-1. Sedangkan proses paralel yang dilakukan pada kedua data PPI tersebut diperoleh running time dan speed up yang menunjukkan komputasi paralel menggunakan 8 thread diperoleh 3,66x dan 4,51x lebih cepat dibandingkan dengan komputasi sekuensial.

ABSTRACT
Regularized Markov Clustering RMCL algorithm is a clustering graph method which is the development of Markov Clustering MCL . The RMCL algorithm still has weaknesses on inflate parameters that are usually always input by the user to get best clustering results. In this research, RMCL combined with the Firefly algorithm to analyze a protein interaction network called the Firefly Regularized Markov Clustering FRMCL algorithm. The Firefly algorithm is an algorithm that is inspired by the behavior of fireflies looking for their colonies. Implementation of the FRMCL algorithm was carried out on the data network of HIV 1 protein interactions and Human Herpesvirus 1. The data used to be represented in an undirected graph G. Then, firefly position on the firefly algorithm will act as an inflate parameter. Every firefly will perform the RMCL process, and then obtained some RMCL results with different parameters. Each RMCL process give generated from global chaos, which will be selected minimum global chaos which will be the best firefly, it will be processed back again. This new firefly position will act as a new inflate parameter and perform the FRMCL process until to produce the best clusters. Parallel computations will be used when each firefly runs the FRMCL process with the programming language using OpenMP. Based on the results of the simulation, 14 clusters are obtained for Human Herpesvirus 1 and 4 cluster data for HIV 1 data. The parallel processing performed on both PPI data is due to running time and speed shows 3,66x and 4,51x parallel computing using 8 thread which faster than sequential computing."
2018
T49488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syamsuddin Wisnubroto
"ABSTRAK
Protein memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Setiap protein
berinteraksi dengan protein-protein lain, DNA, dan molekul-molekul lainnya, sehingga
terbentuklah jaringan interaksi protein yang berukuran sangat besar. Untuk memudahkan
dalam menganalisisnya, diperlukan metode clustering. Algoritma Soft Regularized
Markov Clustering (SR-MCL) merupakan pengembangan metode clustering yang
mengurangi kelemahan dari Regularized Markov Clustering dan Markov Clustering.
Namun, SR-MCL masih memiliki kelemahan yaitu parameter inflasi yang selalu
dimasukkan secara manual oleh peneliti. Penelitian ini, SR-MCL digabung dengan
Algoritma Firefly yang selanjutnya disebut Firefly Soft Regularized Markov Clustering,
dimana posisi setiap firefly menggantikan parameter inflasi. Posisi firefly akan terus
diperbaharui dan proses clustering akan terus dilakukan sampai memperoleh global chaos
kurang dari threshold. FSR-MCL akan diterapkan secara paralel menggunakan OpenMP,
yaitu setiap thread menjalankan SR-MCL dengan posisi setiap firefly yang berbeda.
Proses clustering data HIV-1 diperoleh sembilan protein sebagai pusat cluster yang
sangat berpengaruh dalam pembentukan dan penyebaran virus, yaitu TAT, REV, ENV,
GAG, POL, VPU, VPR, NEF, dan VIF, serta didapat parameter inflasi terbaiknya 8,0
dengan speed up 4,66 kali. Proses clustering data SC5314 diperoleh enam protein sebagai
pusat cluster yang merupakan protein penting dalam penyebarannya, yaitu HSP90,
CBK1, MED8, NOP1, CEK1, dan CDC4, serta didapat parameter inflasi terbaiknya 5,5
dengan speed up 3,01 kali.

ABSTRACT
Protein has a very important role in life. Each protein interacts with other proteins, DNA,
and other molecules, resulting in a very large protein-protein interaction. To make it easier
to analyze it, clustering method is needed. Soft Regularized Markov Clustering (SRMCL)
algorithm is a development of clustering method that reduces the weakness of
Regularized Markov Clustering and Markov Clustering. However, SR-MCL still has a
weakness that is the parameter of inflation that is always entered manually by researchers.
This study, SR-MCL combined with Firefly Algorithm, hereinafter called Firefly Soft
Regularized Markov Clustering, where the position of each firefly replace the parameters
of inflation. The firefly position will continue to be updated and the clustering process
will continue until the global chaos is less than the threshold. FSR-MCL will be applied
in parallel using OpenMP, ie each thread runs SR-MCL with the position of each different
firefly. The process of clustering the HIV-1 data obtained by nine proteins as the center
of the cluster is very influential in the formation and spread of the virus, namely TAT,
REV, ENV, GAG, POL, VPU, VPR, NEF, and VIF, and got the best inflation parameter
8.0 with speed up 4.66 times. SC5314 data clustering process obtained six proteins as the
center of the cluster which is an important protein in its spreading, namely HSP90, CBK1,
MED8, NOP1, CEK1, and CDC4, and got the best inflation parameter 5.5 with speed up
3.01 times."
2018
T49442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thia Sabel Permata
"Pembentukan dan perkembangbiakan sel tumor terjadi jika protein khusus yang mengatur pembelahan sel mengalami perubahan fungsi, ekspresi gen atau hilang keduanya. Salah satu protein penekan tumor yang berperan dalam pengendalian siklus sel adalah protein TP53. Pada sebagian besar perubahan genetik dalam tumor, baik delesi atau mutasi pada lebih dari 50% kanker pada manusia, ditemukan mutan TP53 yang merupakan faktor beresiko tinggi terhadap kanker. Oleh karena itu, penting untuk melakukan studi tentang pengelompokan interaksi protein-protein TP53. Interaksi protein secara umum disajikan dalam jaringan graf (graph network) dengan protein sebagai simpul dan interaksinya sebagai busur. Algoritma Markov Clustering (MCL) adalah satu metode graph clustering yang dibuat berdasarkan simulasi dari flow stokastik pada suatu graf. Dalam skripsi ini, dibahas mengenai implementasi algoritma MCL pada data interaksi protein-protein TP53 dengan menggunakan bahasa pemrograman Python. Algoritma MCL terdiri dari tiga operasi utama yaitu ekspansi, penggelembungan, dan pemotongan. Selanjutnya, dilakukan analisis hasil clustering dari simulasi algoritma MCL dengan menggunakan parameter ekspansi, penggelembungan dan faktor pengali yang berbeda-beda. Berdasarkan analisis hasil clustering yang dilakukan, algoritma MCL terbukti menghasilkan robust cluster dengan protein TP53 sebagai pusat cluster untuk setiap hasil clustering.

The formation and proliferation of tumor cells occurs if a special protein that regulates cell division changing the function, gene expression or lost both. One of the tumor suppressor protein that plays a role in controlling the cell cycle is the TP53 protein. In most of the genetic changes in the tumor, either deletions or mutations in more than 50% of human cancers, it found that mutant of TP53 is a high risk factor for cancer. Therefore, it is important to conduct studies on protein-protein interactions clustering of TP53. Protein interactions are generally presented in the graph network with proteins as nodes and interactions as edges. Markov Clustering (MCL) algorithm is a graph clustering method which is based on a simulation of stochastic flow on a graph. This minithesis discussed about the implementation of the MCL process on protein-protein interaction of TP53 data using the Python programming language. MCL algorithm consists of three main operations: expansion, inflation, and prune. Furthermore, the clustering simulation is using the different parameter of expansion, inflation and the multiplier factor. Based on the analysis of the clustering results, MCL algorithm is proven to produce robust cluster with TP53 protein as a centroid for each clustering results."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S62721
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ginanjar
"ABSTRAK
Skizofrenia telah diderita oleh lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia. Masalah
genetik dan lingkungan menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam
perkembangan penyakit ini. Beberapa penelitian menunjukkan beberapa gen yang
berhubungan dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Gen-gen kandidat yang
diperoleh dari beberapa penelitian ternyata membentuk sebuah jaringan besar pada
interaksi tingkat proteinnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi terhadap
jaringan interaksi protein dari gen kandidat. Algoritma Regularized Markov
Clustering (RMCL) adalah salah satu metode graph clustering yang merupakan
pengembangan dari algoritma Markov Clustering (MCL). Dalam skripsi ini,
dibahas mengenai implementasi algoritma RMCL pada data jaringan interaksi
protein gen-gen kandidat faktor risiko skizofrenia yang dibangun menggunakan
bahasa pemrograman R. Simulasi algoritma RMCL dilakukan dengan parameter
penggelembungan berbeda-beda. Kemudian, hasil simulasi algoritma RMCL
dibandingkan dengan hasil simulasi algoritma MCL dengan parameter yang sama.
Algoritma RMCL memberikan hasil dalam bentuk overlapping cluster, hal ini
menunjukkan keterikatan antar cluster yang terbentuk. Sehingga, berdasarkan
hasil simulasi algoritma RMCL, terdapat hubungan antar cluster protein dari
beberapa gen kandidat, salah satunya adalah hubungan gen NRG1 dan CACNG2.

ABSTRACT
Schizophrenia has been suffered by over 21 million people worldwide. Genetic
and environmental issues are one of the contributing factors in the development of
this disease. Some research suggests that several related genes may increase the
risk of this disease. Candidate genes that obtained from several research turns up a
large network of protein-protein interaction. Therefore, it is necessary to study the
protein-protein interaction network of the candidate gene. Regularized Markov
Clustering Algorithm (RMCL) is a graph clustering method which is the
development of Markov Clustering Algorithm (MCL). This minithesis discussed
about implementation of the RMCL algorithm on protein-protein interaction
networks on schizophrenia?s risk factors candidate genes data that is built using a
programming language R. RMCL algorithm simulation performed with different
inflation parameters. Then, the results of the RMCL algorithm simulation
compared with MCL algorithm simulation with the same parameters. RMCL
algorithm provides results in the form of overlapping clusters, which mean there
are relation between clusters. Thus, based on the results of RMCL algorithm
simulation, there are relation between protein clusters of several candidate genes,
one of which is the relationship of gene NRG1 and CACNG2."
2016
S63944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Mujtahidah
"ABSTRAK
Protein memiliki peranan penting dalam mengontrol fungsi enzim, mengatur produksi dan aktivitas di dalam sel. Untuk melakukan hal ini, protein berinteraksi dengan protein-protein lainnya, DNA dan molekul-molekul lainnya. Jaringan interaksi protein-protein ini memiliki ukuran yang sangat besar. Sehingga untuk memudahkan dalam menganalisis jaringan ini diperlukan metode clustering. Pada penelitian ini, algoritma Markov clustering digabungkan dengan algoritma firefly yang disebut sebagai algoritma firefly-Markov clustering FMCL . Pada algoritma FMCL, posisi kunang-kunang akan menggantikan nilai parameter inflate. Kemudian proses clustering akan berlangsung menggunakan algoritma Markov clustering MCL . Selanjutnya posisi kunang-kunang akan terus diperbarui dan proses clustering akan terus dilakukan sampai diperoleh hasil clustering terbaik. Komputasi paralel pada algoritma FMCL menggunakan OpenMP. Setiap thread menjalankan proses pada Markov clustering menggunakan parameter inflate yang ditentukan oleh posisi kunang-kunangnya. Hasil yang diperoleh pada data jaringan interaksi protein HIV ada 4 cluster. Dari 4 cluster ini terdapat satu cluster besar yang saling terhubung dengan 6 pusat cluster lainnya yaitu NEF, GAG, GAG-POL, VPR, VIF dan VPU. Pada 3 cluster lainnya yang menjadi pusat cluster adalah TAT, REV dan ENV. Sedangkan dengan menggunakan data jaringan interaksi protein pada Human Herpesvirus tipe 4 HHV-4 diperoleh 14 cluster. Protein yang menjadi pusat cluster adalah EBNA-LP, BKRF1, BPLF1, LMP1, SUMO2, BBLF2-BBLF3, EBNA3B, BRLF1, BGLF4, BYRF1. Selain itu, juga dapat dilihat bahwa ada beberapa cluster yang hanya merupakan interaksi antara dua protein yaitu BBRF1 dengan NFKB2, EBNA3A dengan CHEK2, LMP2A dengan ITCH, dan EBNA3C dengan EP300. Speed up algoritma FMCL yang dijalankan menggunakan OpenMP pada data HIV dan HHV-4 adalah 4.73x dan 3.21x lebih cepat dibandingkan dengan algoritma FMCL yang dijalankan secara sekuensial.

ABSTRACT
Protein plays an important role in controlling enzyme function, regulating production and activity in cell. To do this function, proteins will interact with other protein, DNA and other molecules. Protein interaction network have a very large size. Then to simplify analyzing this network is required clustering method. In this study, Markov clustering algorithm combined with a firefly algorithm called firefly Markov clustering algorithm FMCL . In FMCL algorithm, firefly position will be replace the value of inflate parameter. Then clustering process will take place using Markov clustering algorithm MCL . Futhermore, the firefly position will be updated and clustering process will be continue until its get the best clustering. Parallel computing on FMCL algorithm using OpenMP. Each thread will run the process on Markov clustering by using inflate parameter specified by the position of firefly. The clustering result from protein interaction network on HIV is 4 clusters. From this cluster, there is a large cluster connected with 6 other cluster centers, they are NEF, GAG, GAG POL, VPR, VIF and VPU. In the 3 other clusters that become the center of the cluster are TAT, REV and ENV. While by using protein interaction network on HHV 4 obtained 14 clusters. The proteins that become the center of the clusters are EBNA LP, BKRF1, BPLF1, LMP1, SUMO2, BBLF2 BBLF3, EBNA3B, BRLF1, BGLF4 and BYRF1. In addition, it can be seen that there are several clusters that are just interaction between two proteins, BBRF1 with NFKB2, EBNA3A with CHECK2, LMP2A with ITCH and EBNA3C with EP300. The speed up of FMCL algorithm by using OpenMP HIV and HHV 4 data is 4.73x and 3.21x faster than the sequentially executed."
2018
T49526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harrington, R.B.
California: Dickenson, 1970
519.8 HAR d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sien, Lim Yu Tjen
"Teknik analisis variansi yang biasa dilaksanakan pada
data seimbang kurang tepat diterapkan jika datanya tak
seimbang, apalagi terdapat sel kosong. Salah satu pendekatan
untuk menganalisis data tak seimbang dengan sel kosong adalah
analisis menggunakan model mean sel. Model mean sel ini sangat
sederhana, mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan oleh
para peneliti.
Tugas akhir ini membahas analisis variansi efek tetap
klasifikasi silang dua-arah dengan data tak seimbang yang
mempunyai satu atau lebih sel kosong menggunakan model mean
sel. Penekanan diberikan pada hipotesis-hipotesis linier yang
biasanya diuji peneliti. Tugas akhir ini juga membahas
hipotesis-hipotesis linier yang diuji oleh paket-paket
komputer statistik SAS/PC dan SPSS/PC."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Afriani
"Skema pembagian rahasia adalah metode untuk membagikan rahasia ke yaitu himpunan berhingga partisipan dengan sedemikian sehingga jika partisipan-partisipan anggota memenuhi syarat untuk mengetahui rahasia tersebut, maka dengan menggabungkan secara bersama informasi partisipan-partisipan tersebut dapat merekonstruksi rahasia . Namun untuk sembarang partisipan-partisipan anggota yang tidak memenuhi syarat untuk mengetahui rahasia , tidak dapat merekonstruksi rahasia. Secara umum, skema pembagian rahasia terbagi menjadi 2 tahap yaitu tahap distribusi dan tahap rekonstruksi. Pelabelan jarak ajaib pada suatu graf yang berorder n adalah suatu pemetaan bijektif yang memetakan himpunan berhingga tak kosong simpul-simpul ke himpunan bilangan bulat dimana ada suatu konstanta sedemikian sehingga untuk setiap simpul berlaku Σ dengan adalah himpunan simpul yang bertetangga dengan x. Pada skripsi ini, akan dibahas mengenai konstruksi skema pembagian rahasia menggunakan pelabelan jarak ajaib dimana graf yang digunakan adalah graf lengkap multipartit Pada skema ini, nilai konstanta menjadi rahasia yang ingin diketahui.

A secret sharing scheme is a method to share a secret to that is a finite set of participants in such a way that if the participants in A P are qualified to know the secret, then by pooling together their partial information, they can reconstruct the secret . However, for any participants in B P which is not qualified to know the secret , cannot reconstruct the secret. In general, secret sharing scheme is divided into two phases namely distribution phase and reconstruction phase. A distance magic labeling on a graph with order is a bijection with the property that there is a constant such that at any vertex, Σ where is the set of vertices adjacent to. In this skripsi, we discuss the construction of secret sharing schemes using distance magic labeling where the graph is a complete multipartite graph. In this scheme, the value of the constant is a secret that we want to know."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibtisami Najahaty
"Pendeteksian topik merupakan suatu proses untuk mendapatkan topik dari suatu koleksi dokumen. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi topik adalah nonnegative matrix factorization (NMF). Pada penelitian ini topik berita pada Twitter dideteksi menggunakan algoritma NMF berbasis metode langsung. Terdapat tiga tahap untuk menyelesaikan NMF berbasis metode langsung, yakni membentuk matriks kookurensi kata-kata, mencari kata anchor dan mencari matriks kata-topik. Pendeteksian topik dilakukan dengan jumlah topik yang berbeda-beda. Setelah didapatkan hasil berupa topik-topik dari pembicaraan di Twitter, kemudian tingkat akurasi topik-topik tersebut dianalisis menggunakan satuan topic recall, term precision dan term recall. Jumlah topik yang berbeda akan mempengaruhi tingkat akurasi topik-topik hasil NMF berbasis metode langsung.Pendeteksian topik merupakan suatu proses untuk mendapatkan topik dari suatu koleksi dokumen. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi topik adalah nonnegative matrix factorization (NMF). Pada penelitian ini topik berita pada Twitter dideteksi menggunakan algoritma NMF berbasis metode langsung. Terdapat tiga tahap untuk menyelesaikan NMF berbasis metode langsung, yakni membentuk matriks kookurensi kata-kata, mencari kata anchor dan mencari matriks kata-topik. Pendeteksian topik dilakukan dengan jumlah topik yang berbeda-beda. Setelah didapatkan hasil berupa topik-topik dari pembicaraan di Twitter, kemudian tingkat akurasi topik-topik tersebut dianalisis menggunakan satuan topic recall, term precision dan term recall. Jumlah topik yang berbeda akan mempengaruhi tingkat akurasi topik-topik hasil NMF berbasis metode langsung.

Topic detection is a process to get the topic of a collection of documents. One method that can be used to detect the topic is nonnegative matrix factorization (NMF). In this research, the topic of the news on Twitter detected using NMF algorithm based on the direct method. There are three stages to complete NMF-based direct method, they are, form the word-word coocurence matrix, look for the anchor word and seek word-topic matrix. Topic detection performed by the different numbers of topic. Once the results are obtained in the form of topics of conversation in Twitter, then the level of accuracy of these topics were analyzed using the unit topic recall, term precision and term recall. Number of different topics will affect the accuracy of topics results of NMF-based direct method."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>