Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aquila
"Kematangan karir adalah kemampuan serta kesiapan individu untuk membuat keputusan karir. Pengalaman bekerja merupakan salah satu dimensi dari pembentukan kematangan karir remaja dan status keputusan karir merupakan salah satu aspek spesifik dari kematangan karir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman praktek kerja lapangan dan status keputusan karir terhadap kematangan karir, dengan nilai R sebesar 0,424 pada variabel pengalaman prakek kerja lapangan terhadap kematangan karir dengan nilai signifikansi 0,000 < α (0,005). Kemudian nilai R sebesar 0,231 pada variabel status keputusan karir terhadap kematangan karir dengan nilai signifikansi 0,002 < α (0,005). Variabel pengalaman praktek kerja lapangan memiliki nilai beta (0,447) lebih besar dibandingkan nilai beta variabel status keputusan karir (0,424), maka dapat diantara dua variabel independen disimpulkan bahwa variabel pengalaman prakek kerja lapangan memiliki pengaruh lebih besar terhadap variabel dependen (kematangan karir) jika dibandingkan dengan variabel status keputusan karir. Untuk melihat perbedaan skor kematangan karir antara siswa SMA dengan siswa SMK, penelitian ini memberikan gambaran bahwa mayoritas siswa SMA dan SMK telah mencapai kematangan karir tinggi dengan perbandingan persentase 31,68 : 46,58. Secara signifikan, siswa SMK yang telah mencapai kematangan karir tinggi lebih banyak dibandingkan siswa SMA.

Career maturity is individual's readiness to make a career decision. Work experience (Internship experience) is one dimension of career maturity and more specific aspect of career maturity is career decision status. The result show that internship experience and career decision status has an influences on career maturity, with R 0,424 and sig 0< α 0,005 on internship experience and R 0,231 and sig 0,002< α 0,005 on career decision status. Internship experience has Beta (0,447) and career decision status has Beta (0,424), the result shows that internship experience has more influence on career maturity than career decision status. there are no differences in career maturity scores in high school students and vocational school students, but the vocational student has more students than high school students in career maturity. "
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T31396
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Warid AlHazmi
"Perusahaan pasti ingin pelanggan membeli kembali produk atau layanan mereka, dan oleh karena itu dibutuhkan usaha dari perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan agar tercipta loyalitas dari pelanggan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui peningkatan pengalaman pelanggan dan dianggap sebagai penentu utama kesuksesan perusahaan jangka panjang. Salah satu alat untuk mengukur kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan adalah Net Promoter Score (NPS). Karena NPS digunakan oleh banyak perusahaan untuk mengukur kepuasan pelanggan dan juga loyalitas pelanggan, banyak pertanyaan muncul tentang bagaimana perhitungan NPS dapat dijadikan tolok ukur bagi perusahaan akankah perusahaan hanya memfokuskan usaha mereka pada promotor atau perusahaan juga harus mempertimbangkan kelompok passive dan detractor. Penelitian ini mengeksplorasi perbedaan pengaruh pengalaman pelanggan terhadap kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan pada setiap klasifikasi NPS: promoter, passive, dan detractor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskripstif. Penelitian ini menggunakan PLS-SEM sebagai metode analisis dengan responden sebanyak 240. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengaruh yang lebih besar pada customer experience terhadap customer satisfaction, dan customer loyalty terjadi pada kelompok detractor, namun pengaruh langsung customer experience terhadap customer loyalty lebih besar terjadi pada kelompok promoter.

Customer satisfaction has become one of the main factors that make customers intend to repurchase a product or service. Companies certainly want the customer to repurchase their product or service, and therefore it takes effort from companies to increase customer satisfaction in order to create loyalty from customers. Customer experience is considered as a key determinant of long-term corporate success. One tool that often used widely to measure customer satisfaction and customer loyalty is Net Promoter Score (NPS). As NPS used by many companies to measure customer satisfaction and customer loyalty, many questions arise about how NPS calculations can be used as benchmarks for company to only focusing their effort on its promoter or also considered passive and detractor. This study explored the different effect of customer experience towards customer satisfaction and customer loyalty on each classification of Net Promoter Score: promoter, passive, and detractor. This research is using quantitative research with descriptive design. This research is using PLS-SEM to analyze the data with 240 respondents. The results of this study indicate that the greater influence on customer experience towards customer satisfaction, and customer satisfaction towards customer loyalty occurs in the detractor group, but the direct influence of customer experience on customer loyalty occurs greater in the promoter group.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lunetta Adela Maheswari
"Laporan magang ini bertujuan untuk mengevaluasi metode perhitungan NPV, IRR, dan rasio utang-ekuitas yang digunakan oleh PT SVT Indonesia Advisory. Selain itu, tujuan lainnya adalah menganalisis kesesuaian prosedur perhitungan tersebut dengan konsep dan teori keuangan. Laporan ini juga disusun untuk pengembangan pribadi dan profesional penulis dengan menganalisis pengalaman magang di PT Indonesia Advisory. Hasil evaluasi dan analisis menunjukkan bahwa proses perhitungan NPV, IRR, dan rasio utangekuitas di PT SVT Indonesia Advisory sejalan dengan teori yang ada, meskipun ada penyesuaian yang berbeda dalam praktiknya. Pengalaman magang selama kurang lebih tiga bulan di PT SVT Indonesia Advisory telah memberikan banyak pembelajaran bagi penulis baik dari segi keterampilan teknis maupun interpersonal, yang akan bermanfaat bagi pengembangan karir penulis di masa depan.

Internship report aims to evaluate the methods of calculating NPV, IRR, and debt-equity ratio used by PT SVT Indonesia Advisory. Additionally, it aims to analyze the suitability of these calculation procedures with financial concepts and theories. The report is also prepared for the personal and professional development of the author by analyzing the internship experience at PT Indonesia Advisory. The evaluation and analysis results indicate that the NPV, IRR, and debt-equity ratio calculation processes at PT SVT Indonesia Advisory are in line with existing theories, although there are different adjustments in practice. The internship experience for approximately three months at PT SVT Indonesia Advisory has provided the author with significant learning opportunities in both technical and interpersonal skills, which will be beneficial for the author's future career development."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gupta, Anil
Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 2019
128.4 GUP c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Joshua
"Konsep layanan pada loket Teller di sektor perbankan saat ini selain tidak efisien juga tidak melibatkan peran Nasabah. Menyikapi kondisi tersebut, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, diperlukan produk digital baru yang dapat mengakomodir permasalahan tersebut dengan tetap menjaga pengalaman Nasabah selama bertransaksi di kantor cabang. Dengan kata lain, implementasi produk digital baru harus menguntungkan semua pihak, baik dari sisi bank maupun dari sisi Nasabah. Khusus dari sisi Nasabah, diperlukan investigasi khusus untuk memastikan bahwa produk-produk baru yang diimplementasikan oleh bank tetap mencapai kepuasannya sehingga Nasabah tetap ingin mempercayakan proses keuangannya kepada perusahaan perbankan tertentu. Dengan menggunakan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) melalui penyebaran kuesioner kepada 385 responden, dapat disimpulkan bahwa aspek ekspektasi performa, ekspektasi usaha, dan motivasi hedonis merupakan faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan Nasabah selama menggunakan produk digital, sementara aspek pengaruh sosial tidak memiliki pengaruh yang signifikan.

In the banking industry, the current service concept at the Teller counter is not only ineffective but also neglects role of the customer. In order to respond the situation, a new digital product is required to address the issues and to maintain the customer experience during transactions. In other words, the introduction of a new digital product must be advantageous for both the bank and the costumer side. Particularly from the customer's perspective, a special investigation is required to ensure that the bank's digital product continue to satisfy customers and encourage them to continue entrusting their financial transactions to specific banking institutions. Using Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) model through questionnaire spread to 385 respondents, it was concluded that performance expectancy, effort expectancy, and hedonic motivation are the factors that have a significant influence to customer acceptance when using digital product, meanwhile social influence didn’t have significant influence.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Tiatri
"Penelitian ini bertolak dari adanya kesenjangan antara tujuan pendidikan dengan kenyataan dalam pendidikan dasar di Indonesia, yaitu kurangnya penguasaan materi pelajaran dasar. Pentingnya penguasaan materi pelajaran khususnya Matematika dan Bahasa Indonesia membuat pengkajian terhadap faktor-faktor yang berperan terhadap prestasi belajar menjadi perlu. Dua faktor yang diteliti adalah faktor corak interaksi gurusiswa dan motivasi berprestasi. Secara teoritis, kedua hal tersebut berperan terhadap prestasi belajar.
Dalam penelitian ini dikaji peran corak interaksi guru-siswa yang dipandang dari sudut penerapan prinsip Mediated Learning Experience (MLE) oleh guru terhadap prestasi belajar siswa, peran motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar, dan kaitan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa. Sampel penelitian adalah para siswa kelas lima di enam Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grogol Petamburan sebanyak 50 siswa, yang ditetapkan melalui teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan melalui skala yang disusun sendiri oleh peneliti. Data yang diperoleh diolah dengan program komputer SPSS, menggunakan analisis regresi dan korelasi Pearson (Pearson Product Moment Correlation).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip MLE oleh guru tidak berperan signifikan terhadap prestasi belajar. Namun, dalam hal ini perlu dicatat bahwa penelitian ini mengukur penerapan MLE yang dilakukan secara alami, bukan mengukur hasil suatu intervensi yang terstruktur, intensif dan bertarget. Penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi berperan terhadap prestasi belajar, khususnya Matematika. Penerapan prinsip MLE oleh guru dan motivasi berprestasi pun ditemukan memiliki korelasi yang cukup kuat. Di lain pihak, ditemukan hasil bahwa penerapan prinsip MLE dan motivasi berprestasi secara bersama-sama tidak memiliki peran yang signifikan terhadap prestasi belajar.
Walau tidak ditemukan peran yang signifikan dari penerapan prinsip MLE oleh guru terhadap prestasi belajar, ditemukan hubungan yang signifikan antara penerapan prinsip MLE oleh guru dengan motivasi berprestasi siswa. Motivasi berprestasi ini pada gilirannya berperan terhadap prestasi belajar. Karena itulah peneliti tetap menyarankan agar prinsip-prinsip MLE tetap dikaji dan dikuasai oleh para guru, digunakan sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan kognitif para siswa, dan sebagai cara mempengaruhi motivasi berprestasi siswa.
Saran untuk penelitian selanjutnya, agar dilakukan pengkajian terhadap peran penerapan prinsip MLE, dengan MLE yang dilaksanakan melalui intervensi yang terstruktur, intensif, bertarget. Disarankan juga agar menggunakan metode kualitatif, dan pengkajian peran penerapan prinsip MLE terhadap variabel tujuan pendidikan lainnya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T37947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Khairunnisa
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat peran cognitive flexibility dan pengalaman mengajar terhadap kesiapan pengajaran daring pada guru kelas rendah sekolah dasar yang mengajar membaca pada situasi pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan kuesioner online yang disebarkan pada berbagai media sosial untuk mengumpulkan data dan dianalisis menggunakan teknik multiple regression. Kesiapan pengajaran daring diukur menggunakan Readiness for Online Learning Questionnaire (ROLQ) yang dikembangkan oleh McVay (2000, 2001) dan cognitive flexibility diukur menggunakan Cognitive Flexibility Inventory (CFI) yang dikembangkan oleh Dennis dan Vander Wal (2009). Pengalaman mengajar pada penelitian ini dilihat dari masa kerja dan dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu pemula dan berpengalaman. Total partisipan penelitian berjumlah 155 guru sekolah dasar kelas 1 dan 2 yang mengajar membaca. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cognitive flexibility dan pengalaman mengajar secara simultan memiliki peran terhadap kesiapan pengajaran membaca secara daring dengan peran cognitive flexibility yang lebih dominan. Ketika dilakukan analisis parsial, cognitive flexibility berperan secara signifikan terhadap kesiapan pengajaran membaca secara daring, namun pengalaman mengajar menunjukkan hasil yang tidak signifikan.

This study was conducted to examine the role of cognitive flexibility and teaching experience to teaching readiness in lower grade elementary school teachers who teach reading during online learning due to COVID-19 pandemic. Online questionnaires were administered on various social media to collect the data and the data were analyzed using multiple regression techniques. Readiness for online teaching was measured by using Readiness for Online Learning Questionnaire (ROLQ) which was developed by McVay (2000,2001) and cognitive flexibility was measured by using Cognitive flexibility Inventory (CFI) which was developed by Dennis and Vander Wal (2009). The research participants are 155 first and second grade elementary school teachers who teach reading in Indonesia. The results of this study indicate that cognitive flexibility and teaching experience simultaneously have a role in online literacy teaching readiness with a more dominant role on cognitive flexibility. When partial analysis is performed, the result shows that cognitive flexibility significantly has a role in online literacy teaching readiness and teaching experience shows insignificant results."
Depok: Fakutas Psikologi, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metta Yunita
"Brand Experience merupakan konseptualisasi respon internal konsumen secara subjektif (sensasi, perasaan, dan kognisi) dan juga respon secara perilaku yang muncul dari stimuli yang berhubungan dengan merek yang merupakan bagian dari desain dan identitas merek, packaging, komunikasi, dan lingkungan. Di mata konsumen, merek berfungsi sebagai pembentuk hubungan antara dirinya dengan merek tersebut, sehingga pengalaman konsumen dengan merek menjadi satu hal yang penting dalam terciptanya hubungan ini. Karya tulis ini akan berfokus pada pengalaman bersama merek, kepuasan, kepercayaan terhadap merek dan pengaruhnya pada loyalitas konsumen terhadap merek tersebut.

Brand experience is conceptualized as sensations, feelings, cognitions, and behavioral responses evoked by brand-related stimuli that are part of a brand's design and identity, packaging, communications, and environments. From customers point of view, brand is a relationship-builder between them and the brand itself, thus their experiences with a brand become an important element in creating that relationship. This thesis will be focused on experience with a brand, satisfaction, and trust toward the brand and their effect on customer's loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Sovia Lestari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penulisan nominal denda terhadap ketaatan pada peraturan lalu lintas. Variasi penulisan nominal denda adalah dituliskan dalam rupiah lama (Rp) dan rupiah baru hasil redenominasi (Rb). Partisipan penelitian adalah 127 pria yang sudah bekerja dan mengendarai sepeda motor sebagai alat transportasi dari dan ke tempat kerja. Partisipan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu partisipan yang pernah ditilang ketika berkendara di jalan raya dalam waktu satu tahun terakhir dan yang tidak pernah ditilang. Dalam penelitian ini juga dilihat efek moderasi dari probabilitas penangkapan dan pengalaman ditilang pada pengaruh penulisan nominal denda terhadap ketaatan pada peraturan lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan ketaatan pada partisipan dalam kondisi penulisan nominal denda dalam rupiah lama (Rp) dan rupiah baru hasil redenominasi (Rb). Probabilitas penangkapan dan pengalaman ditilang tidak terbukti memoderasi pengaruh penulisan nominal denda terhadap ketaatan pada peraturan lalu lintas. Analisis tambahan yang dilakukan menunjukkan faktor lain yang mungkin mempengaruhi ketaatan seseorang pada peraturan lalu lintas.

This study aims to analyze the effect of nominal representation of fine on deterrence in violating traffic regulations. Variations of nominal representation of fine are fines which is presented in the current currency (Rp) and the new currency as a result of redenomination (Rb). Participants of this study are 127 working males who ride motorcycles as their daily transport to work. Participants are divided into two groups, namely those who had been fined for violating traffic regulations in the last 12 months and those who had not been fined for the same said reason. This study also examines the moderating effect of probability of conviction and fined experience on the nominal representations of fine on obedience towards traffic regulations. Participants in the current currency representation of fine show higher obedience towards traffic regulations. Probability of conviction and fined experience do not moderate the effect of nominal representation of fine on obedience towards traffic regulations. Additional analysis shows other factor which might affect one?s deterrence in violating traffic regulations."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>