Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17077 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riga Adhitya Ramadhan
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang makna iklan dalam majalah Playboy
Rusia yang dikaji secara semiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
makna iklan yang terdapat dalam iklan yang berada di majalah Playboy Rusia
dengan mengidentifikasikan tanda-tanda dan fungsi bahasa apa saja yang terdapat
dalam desain iklan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analitis dengan pendekatan teori semiotik Pierce, yaitu sintaktika, semantika,
pragmatika dan fungsi bahasa menurut Roman Jakobson. Penelitian dilakukan
dengan menganalisis data berupa 30 iklan yang terdapat dalam majalah Playboy
Rusia edisi Oktober 2005, Juli 2006 dan Mei 2007. Dari hasil penelitian
ditemukan tanda verbal berupa teks, tanda nonverbal berupa gambar dan fungsi
bahasa yang membentuk satu kesatuan wacana informasi yang bersifat persuasif.

ABSTRACT
This research talks about meanings of advertisements in Russian playboy
that is being analyzed semiotically. The purpose of this research is to know the
meaning of the advertisement in the Russian playboy by identifying signs and
language function that is shown in the advertisement?s design. The method that is
used in this research is descriptive-analytic with Pierce?s semiotic theory which
are syntactic, semantic, pragmatic and Roman Jakobson?s language function. This
research is done by analyzing 30 advertisements that is published in October
2005, July 2006, and May 2007 of Russian playboy?s advertisement, there are
verbal sign in a form of text, nonverbal sign in a form of pictorial, and language
function that form a one whole persuasive discourse of information."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42258
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Purwatiningsih
"Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Seri Cinta Seni dan Budaya pada surat kabar KOMPAS edisi bulan Januari - Februari 1998. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek keutuhan wacana, kata-kata dominan yang dipakai dalam ILM tersebut, serta memberikan penafsiran semiotik terhadap wacana ILM Seri Cinta Seni dan Budaya. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif Untuk itu penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yakni (1) membuat klasifikasi dan identtfikasi aspek-_aspek keutuhan wacana sekaligus untuk melihat kata-kata dan kelas kata yang dominan dalam setiap ILM, (2) melihat tanda-tanda yang dominan dalam setiap ILM, dan (3) menghubungkan secara semiotis pemakaian kata-kata yang dominan dengan tanda-tanda ikonis yang terdapat dalam wacana ILM dan hubungannya dengan tema cinta seri dan budaya Indonesia, sehingga terciptalah suatu interpretasi (pemahaman) bagi pembacanya. Kesimpulan yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah bahwa penggunaan repetisi kata-kata tertentu dari kelas kata nomina (kelas kata yang dominan), seperti budaya, bangsa, dan seni digunakan untuk menekankan isi pesan yang hendak disampaikan oleh ILM seri cinta seni dan budaya. Penggunaan tanda-tanda ikonis yang dominan berupa gambar atau foto orang, wayang, dan tokoh kartun, menunjukkan keterkaitan yang erat antara gambar dan kalimat-kalimat iklan dengan pesan cinta seni dan budaya Indonesia yang hendak disampaikan oleh pembuat iklan. Akhirnya, dengan penelitian ini diharapkan kita dapat mengetahui sejauh mana tingkat keterkaitan antara kata-kata dalam kalimat iklan dengan gambar yang melengkapi iklan tersebut dan sekaligus dapat melihat pula sejauh mana kalimat dan gambar dalam iklan tersebut mencerminkan pesan yang hendak disampaikan oleh pembuat iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10786
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Rosdianahangka
"Penelitian mengenai tanda dalam iklan A Mild ini bertujuan mengetahui pola penandaan yang muncul melalui deskripsi tanda verbal dan tanda nonverbal iklan A Mild. Kajian terhadap rangkaian versi iklan A Mild yang bertema Bukan Basa Basi tahun 2001-2002 ini difokuskan pada tujuh versi iklan yang dipilih secara acak. Dari tujuh versi iklan yang dianalisis didapati bahwa tanda verbal dan tanda nonverbal yang selalu muncul adalah headline, slogan, logo, dan peraturan pemerintah sehingga terbentuk pola yang teratur, yaitu headline + slogan A Mild + logo merek A Mild + peraturan pemerintah. Hasil analisis menunjukkan bahwa rangkaian versi iklan A Mild tidak berkaitan langsung dalam menawarkan atau membujuk khalayaknya untuk membeli produk rokok tersebut. A Mild melekatkan product personalitynya tidak lagi dengan menjual atribut fisik seperti cita rasa, penampilan produk, bentuk produk, kemasan produk, dan keunggulan produk yang lain. Namun, membangun product personality dengan headlinenya yang mengandung nasihat dan sindiran yang di dalamnya mengandung bahan pemikiran. Dengan headline tersebut A Mild mendeskripsikan bukan saja karakter dari produk A Mild itu sendiri, tetapi juga karakter dari khalayak sasaran atau perokok A Mild."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S10770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hersinta
"Fenomena media waralaba di Indonesia, khususnya majalah mengalami perkembangan pesat dalam dua tahun belakangan ini. Selain akibat kemajuan teknologi dan globalisasi, perkembangan ini dipengaruhi juga oleh era kebebasan pers yang dimulai pasca Orde Baru, membuka banyak peluang baru dalam industri media. Sejalan dengan timbulnya fenomena waralaba tersebut, cara mengelola organisasi pun berubah menurut kebutuhan. Karena, majalah dengan sistem lisensi atau waralaba memiliki bentuk manajemen dan kebijakan yang berbeda dengan media konvensional lain, baik di bidang redaksional maupun iklannya.
Karya akhir ini mengkaji mengenai perbandingan manajemen redaksi dan iklan pada majalah non- waralaba dan waralaba di Indonesia. Studi kasus dilakukan pada satu majalah non-waralaba (Femina) dan satu majalah waralaba (Cosmopolitan Indonesia) dengan tujuan untuk melihat adanya perbedaan dan persamaan antara manajemen redaksi dan iklan di kedua majalah tersebut.
Hasil kajian menunjukkan bahwa, pertama, adanya perbedaan dan persamaan antara manajemen departemen redaksi majalah waralaba dengan non-waralaba. Perbedaan ini timbul karena adanya perjanjian waralaba pada manajemen redaksi majalah Cosmo yang mencakup ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi dan mempengaruhi proses manajemen (yang mengubah input menjadi output) pada redaksi. Kedua, ada persamaan dan perbedaan pada manajemen departemen iklan majalah waralaba dan non-waralaba meski pada manajemen departemen iklan majalah waralaba, hampir tidak ditemui karakteristik waralaba, kecuali pada beberapa hal seperti adanya ketentuan mengenai larangan pemasangan iklan di satu bagian majalah.
Selain itu, dapat disimpulkan bahwa karakteristik usaha waralaba pada manajemen media, dalam hal ini majalah, memiliki perbedaan dengan karakteristik usaha waralaba pada produk lainnya, seperti outlet fastfood atau penyewaan properti. Usaha waralaba pada majalah mencakup pembelian lisensi nama serta materi majalah, memiliki derajat kebebasan yang lebih luas dibandingkan usaha waralaba pada produk lainnya.
Fenomena majalah waralaba masih terus meningkat dalam beberapa tahun ini, karena sistem waralaba pada majalah ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan majalah lokal pada umumnya. Pertama, biaya investasi lebih murah dibandingkan dengan membuat majalah lokal baru. Kedua, efektif karena persiapannya lebih singkat, membutuhkan tenaga SDM dan infrastruktur yang lebih kecil serta ketiga, brand yang sudah kuat sehingga mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk membangun merek serta memperoleh keuntungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Tony Achri
"Marketing adalah elemen yang penting dalam bisnis. Betapapun bagusnya sebuah produk atau jasa, tanpa usaha dan strategi marketing yang tepat produk dan jasa tersebut tidak dapat dijual. Marketing mix terdiri dari produk, harga (price), tempat (place), dan promosi. Komponen promotion mix yang terakhir (promosi) adalah elemen komunikasi dan marketing. Promosi adalah hal penting yang perlu diperhatikan oleh seorang marketer. Sebuah produk atau jasa harus dipromosikan. Untuk menjalankan sebuah strategi promosi yang baik, beberapa hal harus diperhatikan oleh seorang promoter. Seorang promoter yang baik mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumennya.
Tesis ini adalah tentang promosi dua majalah remaja, Anita dan Gadis. Peneliti memutuskan untuk meneliti keduanya karena Gadis dan Anita mengincar pasar yang sama: remaja perempuan. Performa keduanya berbeda. Gadis pada posisi atas dan Anita berada di bawah Gadis.
Tesis in bertujuan untuk menemukan perbedaan strategi promosi diantara kedua majalah remaja tersebut. Berdasarkan data yang didapat dari in-depth interview, peneliti menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi sukses suatu kampanye promosi pada majalah Anita dan Gadis.

Marketing is an important element in business. No matter how excellent a service or a good is, it will not be sold without a marketing strategy. Marketing mix consists of product, price, place, and promotion. The last component (promotion) is the "communication" of marketing. Despite the importance of three other marketing mix promotion is the crucial thing that a marketer should pay attention to. A good product should be promoted. A good promoter is someone who understands the needs and wants of his customers.
This thesis is about promotion of two teenage magazines, Anita and Gadis. The writer decided to do research because both magazines have the same market: teenage girls. They have shown different performances, though. Gadis is the top magazine in the country. It existence has been known very well. Anita, on the other hand, is not that lucky.
The thesis focuses on finding out what the two magazines have done and have not done in terms of promotion. Based on the data obtained from in-depth interviews with the two magazines, the writer has made a conclusion and suggestion. Using the method of difference and method of agreement, the writer managed to find out what crucial efforts should be done to make a promotion successful.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T2921
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Meity Harleni Soeleman
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dipta Esnawan Anindyajati
"ABSTRAK
Tujuan penulisan ini adalah untuk membuktikan bahwa terdapat permainan kata di dalam iklan Sberbank yang bertemakan pensiunan di Rusia. Permainan kata merupakan hal yang sudah sangat lazim di dunia periklanan. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan untuk menjual suatu produk sehingga perusahaan berlomba-lomba menciptakan suatu kata, frase, maupun kalimat yang dapat mencuri perhatian konsumernya, termasuk Sberbank, sebuah bank Rusia. Pada tahun 2016, mereka meluncurkan sebuah produk berupa program untuk para pensiunan dengan berbagai keuntungan. Dalam iklan audio visual yang mereka gunakan, muncul kata-kata lsquo;baru rsquo;. Kata-kata tersebut tetap berasal dari bahasa Rusia yang sudah ada, tetapi kata-kata itu tidak ada dalam bahasa Rusia, melainkan sebuah permainan kata yang berupa portmanteau, sebuah permainan kata yang menggabungkan dua kata. Untuk membuktikan bahwa permainan kata tersebut menggabungkan dua kata yang berbeda, penelitian difokuskan dengan melihat teori permainan kata milik Delabastita, teori pembentukan kata milik Eliseeva serta ditunjang dengan teori nomina milik Savko. Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa permainan kata yang ada di dalam iklan Sberbank menggabungkan akar kata dan suffiks dari dua kata yang berbeda.

ABSTRACT
The purpose of this research is to prove that wordplay is used in Sberbank pensionary-themed advertisement. This is caused by the demand to sell the product and in result, the business developers compete to be the most creative by creating words, phrases, or sentences that can draw people rsquo;s attention, including Sberbank, a Russian bank. In 2016, they launched a product which was a program for the pensioners with tons of benefits. In the audio visual advertisement they aired, there are a few words that were considered as new. Those words are derived from Russian, but those words are nonexistent in Russian, but a wordplay called portmanteau, a kind of wordplay that blends two words. To prove that the wordplay indeed blends two different words, this paper is focused on theory about wordplay by Delabastita, theory about word formation by Eliseeva and supported by theory of nouns by Savko. The result of the analisis shows that the wordplay that is used in Sberbank advertisement blends the root words and suffixes from two different words."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Neansy Nurhandayani
"Tesis ini membahas pemanfaatan konotasi dan mitos dalam iklan perawatan tubuh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan ancangan pragmatik dan semiotik. Penelitian terhadap konotasi dan mitos dilakukan dengan menjelaskan pilihan bentuk tindak tutur yang digunakan dalam iklan. Sumber data yang digunakan adalah lima teks iklan Maria Syailendra di majalah Kartini tahun 2014. Hasil analisis menunjukkan terdapat 45 jumlah pilihan tuturan yang yang disajikan dan digunakan pengiklan untuk memicu tindak perlokusi bagi pembaca. Di antara bentuk-bentuk tersebut, bersifat memberikan informasi, menyarankan, menjanjikan dan merupakan ungkapan emosi. Berdasarkan bentuk-bentuk tindak tutur tersebut, ditemukan beberapa konotasi berhubungan dengan klinik kecantikan, kecantikan organ intim dan hubungan suami-istri. Konotasi diperkuat dengan bentuk nonverbal yang ditampilkan dalam iklan. Dari bentuk pilihan tutur juga ditemukan mitos yang berusaha dimanfaatkan oleh pengiklan agar memicu daya perlokusi pembaca.

This thesis discusses the use of connotation and myth in the advertisement of body skin care clinic. This research is a qualitative research by means of pragmatics and semiotics analysis. Analysis on connotation and myth done by explaining the form of speech acts used in the advertisement. Source of the data are five advertisements texts of Maria Syailendra beauty clinic in Kartini on 2014. Result of the analysis shows that there are 45 numbers of speech acts used to triggers perlocutionary acts of the audience. Some of them provides information, suggestion, promise, and praising. Based on the speech acts forms used in the advertisement texts, it is discovered several connotations related to the beauty clinic itself, beauty organ intimate and connotation on the marriage issues. The connotation also supported by the nonverbal sign. It is also discovered myths which used by the author which triggers the perlocutionary acts from the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T44971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reni Herawati
"PT Tira Fashion pada awalnya bergerak pada industri pakaian jadi untuk remaja dengan produk utamanya adalah T-Shirt. H&R adalah merek yang diciptakan oleh Tira Fashion dan telah menjadi market leader untuk pasar T-Shirt ini. Salah satu yang mendorong Tira Fashion dapat menjadi market leader adalah kebijakan utamanya dalam promosi yaitu beriklan. Awalnya Tira Fashion beriklan pada media cetak yaitu majalah-majalah remaja, tetapi akhir-akhir ini juga beriklan pada media elektronik walaupun jumlahnya minim sekali. Kebijaksanaan baru Tira Fashion adalah mendiversifikasikan produknya, selain pakaian jadi untuk remaja juga diproduksi keperluan remaja yang dapat dipakai dari pagi hingga malam (Morning to Midnight) dengan T -shirt tetap merupakan produk unggulan.
Saat ini perusahaan-perusahaan yang bergerak pada industri yang sama dengan Tira Fashion cukup banyak sehingga kompetitor pun bertambah. Agar tetap menjadi market leader untuk produk T-shirt, dan mendorong penjualan produk-produk kebutuhan remaja lainnya, Tira Fashion melakukan strategi pemasaran yang efektif. Salah satu caranya dengan memfokuskan untuk mengeluarkan iklan yang menarik dibeberapa majalah remaja. Tira Fashion mempunyai divisi sendiri (in house production) yang selain membuat iklan juga melakukan riset untuk mengetahui jenis iklan apa yang menarik perhatian pasamya. Target pasar H&R adalah remaja yang berusia 11 s.d 16 tahun dengan fokus usia 14 tahun. Oleh karena itu iklan yang ingin dikeluarkanpun disesuaikan dengan dunia remaja saat ini, yaitu colourful, speedriver, dan amazing. Diharapkan dengan kebijaksanaan beriklan ini dapat
mendorong penjualan, bahkan untuk produk lain diharapkan dapat juga menjadi market leader.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai persepsi konsumen terhadap iklan produk H&R dimajalah. Penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai iklan H&R seperti apakah yang disukai oleh remaja sehingga dapat membentuk persepsi positif dari sisi konsumennya, mengevaluasi keefektifitasan iklan H&R (T-shirt dan produk lain) di majalah Gadis dari segi kreatif, dan mengetahui sejauh mana remaja mengenal produk lain dari H&R.
Karena keterbatasan penulis, dalam menganalisis masalah ini, dilakukan pembatasan masalah. Permasalahan ini dibatasi hanya pada responden yang telah membaca majalah Gadis (remaja putri) miriimal selama satu tahun, berusia antara 13 sampai 16 tahun dan merniliki uang saku berkisar Rp. 1 00 ribu rupiah sampai Rp. 300 ribu rupiah perbulan. Pertimbangan memilih responden majalah Gadis, karena H&R paling sering beriklan di sini dan majalah ini merupakan majalah rernaja yang paling banyak pembacanya khususnya pembaca remaja putri. Sedangkan pemilihan kelompok usia 13 sarnpai 16 tahun, karena merupakan irisan (overlapping) antara target market H&R ( usia 11 samapai 16 tahun) dengan pembaca majalah Gadis {usia 13 sampai 17 tahun). Sedangkan untuk pemilihan kriteria uang saku untuk menggambarkan kondisi perekonomian remaja tersebut berasal yaitu kelas ekonomi rnenengah (Rp.l 00 ribu-Rp. 200 ribu) dan menengah atas (Rp.200 ribu-300 ribu).
Metodologi yang dipakai untuk menganalisis adalah dengan riset pemasaran yang diawali dengan exploratory research (riset kualitatif) yang terdiri dari secondary data analysis & individual in depth interview. Kemudian dilanjutkan dengan descriptive research (riset kuantitatif). Metoda pengumpulan data primer dilakukan dengan cara Focus Group Discussion dengan responden 32 orang yang dibagi 4 kelompok.
Hasil penelitian, iklan H&R memang menarik perhatian remaja karena format iklannya dekat dengan gaya hidup remaja. Gaya penyampaian favorit remaja adalah banyak jokes. Kebijaksanaan beriklan dengan mengeluarkan iklan yang berbeda disetiap edisi majalah Gadis dan majalah-majalah lain dapat mengantisipasi sifat remaja yang cepat bosan. Slogan H&R Is Always News/ dan Whats News dianggap tepat oleh responden karena sesuai dengan format iklan (yang selalu berganti-ganti) dimana produk-produk H&R juga konsisten untuk selalu baru dan unik Sayang walaupun iklannya menarik, karena responden memberi perhatian lebih untuk produk-produk H&R, tetapi mereka tidak terlalu banyak membeli produk ini karena iklan. Mereka membeli karena faktor lain, seperti setelah melihat ternan memakai produk tersebut, setelah mengetahui kualitas, setelah melihat di kounter (impulse buying) dan lainlain. Tetapi pihak H&R mengaku penjualan meningkat karena kebijaksanaannya dalam beriklan. Untuk produk-produk kebutuhan remaja, menurut responden iklannya juga menarik tapi belum sepopuler produk T -shirts. Sebaiknya H&R memperbanyak iklan produk lain atau menggabungkan T -shirt dengan produk lain dalam satu iklan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Alfiah
"Penelitian ini merupakan studi kasus terhadap iklan sepeda motor buatan Jepang dan Cina dalam harian Kompas 2000 ditinjau dari sudut pandang semiotik. Tujuannya untuk menentukan sifat teks iklan serta menjelaskan tanda verbal dan nonverbal dalam iklan tersebut. Studi ini semakin menarik karena persaingan yang terjadi antara kedua iklan itu. Meskipun bersaing, ternyata kedua jenis iklan tersebut sama-sama bersifat terbuka untuk berbagai interpretasi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S10787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>