Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68917 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aulia Winandi
"ABSTRAK
Pemeliharaan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menjaga keandalan,
ketersediaan dan sifat mampu rawat peralatan atau mesin. Program pemeliharaan
yang efektif dan efisien akan mendukung peningkatan produktifitas sistem
produksi. Namun seringkali program pemeliharaan mengabaikan kebutuhan
aktual dari peralatan atau mesin. Untuk mendapatkan program pemeliharaan yang
efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan mesin diperlukan studi
kebutuhan pemeliharaan berdasarkan kehandalan, Reliability Centered
Maintenance (RCM) adalah suatu analisis sistematik berdasarkan resiko (risk)
untuk menciptakan metode pemeliharaan yang akurat, fokus dan optimal dengan
tujuan mencapai keandalan optimal dari aset. Studi RCM telah dilakukan pada
mesin-mesin rotari, khususnya pompa, di industri pengolah minyak dan gas. Studi
dilakukan dengan mengikuti tujuh langkah RCM, termasuk didalamnya adalah
penentuan lingkup studi, Failure Mode and Effect Analysis, Logic Tree Analysis
dan penetapan strategi pemeliharaan. Analisis resiko berdasarkan pada matrik
resiko yang disusun melalui konsensus semua pemangku kepentingan. Matrik
resiko meliputi bidang-bidang kejadian (occurrence), deteksi (detection), serta
tingkat resiko (severity) pada aspek ekonomi (economy) kesehatan dan
keselamatan (health & safety), lingkungan (environment.) Selanjutnya
berdasarkan matrik resiko ini dihitung Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan
nilai RPN dan Logic Tree Analysis, disusunlah strategi pemeliharaan untuk setiap
jenis failure mode. Seluruh proses studi RCM dibantu dengan menggunakan
database Microsoft Access? yang dibuat khusus untuk keperluan ini. Hasil studi
menunjukkan bahwa nilai Risk Priority Number (RPN) untuk semua peralatan
berkisar antara 72 s/d 900. Studi RCM juga telah berhasil menetapkan strategi
pemeliharaan yang sesuai untuk setiap failure mode yang selanjutnya dijadikan
dasar penyusunan program pemeliharaan yang baru.

ABSTRACT
Maintenance is a process done to sustain reliability, availability and
maintainability of assets. Improvement in productivity of a production system is
supported by an effective and efficient maintenance program. Oftentimes, the
current maintenance program overlooks the actual needs of the equipment or
machinery. A study based on reliability needs of the equipment or machinery is
needed to create an effective, efficient and fit maintenance program. Reliability
Centered Maintenance is a risk based analysis to create a maintenance program
that is accurate, focused, and optimized to achieve the optimal reliability of the
asset. The RCM study has been conducted on rotating equipment, particularly
pumps, used in the oil and gas refinery industry. The study conducted follows the
7 step RCM method, which included in the steps are the selection of the scope, the
Failure Mode and Effect Analysis, the Logic Tree Analysis and maintenance
strategy selection. The Risk analysis conducted is based on a Risk matrix which
was created under a consensus of all stakeholders. The parameters in the Risk
matrix are occurrence, detection, and severity for the economy, health & safety
and environment. Using the Risk matrix the Risk Priority Number (RPN) is
obtained. Using the RPN and Logic Tree Analysis the appropriate maintenance
strategy is selected. A Microsoft Access? database also was developed and used
to aid the study. The results show that the RPN for the equipment range from 72
upto 900. The RCM study also has succeeded in determining the maintenance
strategies appropriate for each failure mode; which will be used as a starting point
to develop the new maintenance program."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42242
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Hotmauli
"Proses pengolahan CPO membutuhkan mesin-mesin kritis, termasuk mesin screw press, yang vital untuk menjaga produktivitas dan kualitas produk. Kurangnya penjadwalan preventive maintenance yang terorganisir pada mesin-mesin pengolahan kelapa sawit dapat membawa konsekuensi serius. Risiko kegagalan mesin dapat meningkat, yang berpotensi menghambat kelancaran produksi dan menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi. Sehingga dilakukan penelitian ini yang bertujuan merancang pemeliharaan preventif untuk mesin press dengan tujuan meminimalkan risiko kegagalan dan meningkatkan efisiensi operasional menggunakan metodologi Reliability Centered Maintenance (RCM). Rencana pemeliharaan ini dikembangkan berdasarkan analisis FMEA untuk komponen-komponen kritis seperti worm screw, bearing, lengthening shaft, dan press cage. Data reliabilitas dari Januari hingga Desember 2023 menunjukkan kondisi awal komponen-komponen tersebut, dimana untuk mencapai reliabilitas target 70%, jadwal pemeliharaan ditetapkan dengan poin seperti rekondisi worm screw setiap 22 hari dengan kawat las SS 304 electrode, penggantian bearing setiap 22 hari sebelum melewati umur teknis, pemeriksaan baut dan mur lengthening shaft setiap 17 hari, serta pemeriksaan dan pembersihan press cage setiap 18 hari. Implementasi rencana pemeliharaan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kegagalan mesin screw press, meminimalkan downtime produksi, dan mendukung pencapaian target produksi secara efisien dalam pasar global yang kompetitif.

The processing of CPO requires critical machinery, including screw press machines, which are essential for maintaining productivity and product quality. A lack of organized preventive maintenance scheduling for palm oil processing machines can lead to serious consequences. The risk of machinery failure may increase, potentially disrupting production flow and resulting in high repair costs. Hence, this research aims to design preventive maintenance for press machines to minimize failure risks and enhance operational efficiency using the Reliability Centered Maintenance (RCM) methodology. The maintenance plan is developed based on Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) for critical components such as worm screws, bearings, lengthening shafts, and press cages. Reliability data from January to December 2023 indicated the initial conditions of these components. To achieve a target reliability of 70%, the maintenance schedule includes actions such as reconditioning worm screws every 22 days using SS 304 electrode wire, replacing bearings every 22 days before reaching their technical life, inspecting bolts and nuts on the lengthening shaft every 17 days, and inspecting and cleaning the press cage every 18 days. Implementation of this maintenance plan is expected to reduce the risk of screw press machine failures, minimize production downtime, and support efficient production target achievements in a competitive global market."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krismianto Arainu
"Sebuah kapal jika dioperasikan terus-menerus akan mengalami perubahan mutu baik berupa keausan atau mungkin yang lebih buruk lagi terjadi kerusakan. Untuk menjaga kondisi dan kinerja permesinan dan peralatan di kapal dalam keadaan baik walaupun permesinan dan peralatan di kapal itu sudah mengalami keausan atau kerusakan, maka perlu dilakukan suatu aktivitas penggantian peralatan atau perbaikan kerusakan, yang disebutjuga "pemeliharaan". Aktivitas pemeliharaan tidak hanya terpaku pada penggantian atau perbaikan namun juga menyangkut pemeriksaan dan pengujian.
Pemeliharaan kapal sangat penting karena merupakan bagian dari ketentuan internasional yang dikeluarkan IMO yang diatur dalam International Safety Managemant Code (ISM Code). Tujuannya untuk menjamin bahwa pemeliharaan kapal dan peralatannya yang dikelola perusahaan selalu memenuhi persyaratan keselamatan dan perlindungan lingkungan, peraturan yang terkait dan peraturan klasifikasi dengan membuat prosedurnya.
Dewasa ini telah berkembang beberapa strategi maintenance yang diyakini dapat membantu meningkatkan kualiatas dari sistem pemeliharaan yang sudah ada di perusahaan salah satunya ialah Reliability Centered Maintenance (RCM). RCM menjalankan prinsip manajemen resiko dari kegagalan perlengkapan sehingga kita dapat menentukan pemeliharaan yang tepat. Dengan pe meliharaan yang tepat kita dapat mencegah failure mode terjadi atau mendeteksinya sebelum terjadi serta menentukan kebutuhan spare part.

If a ship is operated continuously, it will cause a change of quality such as loss or probably damage. To maintain condition and performance of machine and equipment in vessel are in good term, although they were loss or damage, then it is necessary to do some activities like changing or repairing an equipment, which is called a maintenance. The activity of maintenance not only changing or repairing, but also including checking and testing.
Ship Maintenance is important because it is a part of international regulation of IMO that is given on International Safety Management (ISM Code). The purpose is to guarantee that maintaining ship and its equipment which is managed by company, always provide safety and environment protection, associated regulations, classification regulation, by making procedures of maintenance.
In recent years, there are some maintenance strategies that can surely help to increase the quality of existing maintenance system in company. One of them is Reliability Centered Maintenance (RCM). RCM applies a risk management from equipment failure so that we can determine appropriate maintenance. With the appropriate maintenance, we can prevent failure mode from occurring or to detect failure mode before failure occurs and we can also determine spare-holding requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Tri Wahyuna
"Penelitian ini membahas tentang Strategi Pemeliharaan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). PLTU memiliki sistem dan subsistem peralatan yang komplek terdiri dari peralatan mekanik, listrik dan instrumen yang memiliki jenis dan karakteristik kerusakan yang berbeda-beda. Berdasarkan pembagian sistem menurut fungsinya, PLTU memiliki 8 sistem utama. Data riwayat kegagalan sistem dikelompokkan berdasarkan kerusakan dan diagram pareto memvisualisasikan 20% kegagalan utama yang terjadi pada seluruh sistem. Dengan melakukan Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) diperoleh analisa modus kegagalan, penyebab kegagalan dan efek kegagalan pada peralatan untuk mengatasi risiko paling tinggi pada pembangkit listrik. Setelah menganalisa kegagalan paling tinggi berdasarkan evaluasi risiko, dilakukan penyelesaian masalah kegagalan dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance (RCM).
Hasil dari penelitian ini adalah Strategi Pemeliharaan dengan pendekatan RCM. Logic Tree Analysis (LTA) merupakan metode analisa deduktif yang digunakan sebagai Strategi Pemeliharaan untuk mengklasifikasikan beberapa mode kegagalan yang diperlukan dalam menentukan keputusan pemeliharaan (Maintenance Action).

This research discusses about Maintenance Strategy on Steam Power Plant. Thesteam power plant has Complex Systems and Equipment subsystems consists ofMechanical Equipment, Electrical equipment and Instrumentations equipment with types and characteristics of different damage. Based on the distribution system and according to the function, the power plant has 8 Main System. Failure History Data System grouped by damage and Pareto diagram visualize Top 20% Failure on whole system. By doing Failure Modes and Effects Analysis (FMEA) obtained by analysis of failure modes, failure causes and effects on the equipment failure to overcome the highest risk at a power plant. After analyzing the highest failure based on the evaluation the highest risk of failure, the failures eliminated by approach of Reliability Centered Maintenance (RCM).
As a result study is a Maintenance Strategy with approach based on RCM. Logic Tree Analysis (LTA) is a deductive method of analysis used as a Maintenance Strategy for classifying some failure modes required in determining maintenance decisions (Maintenance Action).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T48218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Astuti Widyaningsih
"ABSTRAK
Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan metode analisis pemeliharaan yang digunakan untuk memperbaiki sistem pemeliharaan yang berfokus untuk meningkatkan kehandalan mesin. Permasalahan yang terjadi pada mesin produksi pada PT Bakrie Building Industries, Tbk adalah seringnya terjadi kegagalan mesin yang menyebabkan rendahnya kehandalan mesin. Dari data tahun 2009-2010, dilakukan penelitian terhadap waktu kegagalan mesin dari 10 komponen kritis yang menyebabkan berhentinya mesin saat berproduksi. Penelitian dilakukan dengan pengolahan data Time Between Failure (TBF) sesuai pencocokan distribusi probabilitasnya kemudian dihitung tingkat kehandalan komponen sebelum dan sesudah menggunakan preventive maintenance dengan interval tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat lima komponen, Wire Cut Off, Conveyor, Duraqual, Main Drive, dan Felt, yang meningkat kehandalannya setelah dilakukan preventive maintenance dan lima komponen lainnya, Stacker-2, Stacker-1, Pad, Saringan, dan Trim, tidak memerlukan preventive maintenance karena hanya akan menimbulkan biaya tanpa meningkatkan kehandalannya.

ABSTRACT
Reliability Centered Maintenance (RCM) is maintenance analysis method that used to improve maintenance systems that focused on improving machine reliability. The problems faced at PT Bakrie Building Industries, Tbk are frequency of machine failure that causing low of machine reliability. From historical data in 2009-2010, research focused on ten critical component that causing machine stoppages in operation. The study start with fit the probability distribution of Time Between Failure (TBF) then calculate component reliability before and after using preventive maintenance with some interval. Results of analysis are there is five component, Wire Cut Off, Conveyor, Duraqual, Main Drive, dan Felt, that have improvement of their reliability after using preventive maintenance and five other component, Stacker-2, Stacker-1, Pad, Saringan, dan Trim, do not require preventive maintenance because it only cause cost of maintenance without increasing their reliability."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S815
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Foulks, William G.
New York : John Wiley & Sons, 1997,
690.24 His
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud
"Persaingan industri manufaktur di zaman era globalisasi sangat tergantung dari kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi. kemampuan dalam berinovasi menjadi arti yang sangat penting jika perusahaan akan terus bertahan dan bergerak sesuai dengan visi dan misi.
Kemampuan dalam mengelola aset perusahaan Persaingan industri manufaktur di zaman era globalisasi sangat tergantung dari kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi organisasi. Kemampuan dalam berinovasi menjadi arti yang sangat penting jika perusahaan akan terus bertahan dan bergerak sesuai dengan visi dan misi. Kemampuan dalam mengelola aset perusahaan, khususnya peralatan/mesin-mesin produksi, diharapkan akan mendapatkan benefit yang baik secara organisasi. Diperlukan manajemen pemeliharaan yang bisa mengidentifikasi, merencanakan, mengevaluasi serta memonitor seluruh aktivitas pemeliharaan peralatan yang sedang beroperasi, supaya mendapatkan benefit yang maksimal. Untuk mendapatkan sebuah sistem pemeliharaan yang handal, diperlukan evaluasi yang kompeherensip terhadap semua peralatan pabrik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan sebuah sistem pemeliharaan peralatan yang tepat dan handal guna diterapkan dalam pemeliharaan peralatan pabrik. Metode Accelerated Reliability Centered Maintenance A-RCM digunakan untuk mengetahui kehandalan suatu mesin dengan menerapkan beberapa tahapan pemeliharaan.
Penelitian ini menghasilan nilai Mean Time Between Failure MTBF sebesar 193,3 jam setelah mesin beroperasi selama 8 delapan tahun. Usulan dan rekomendasi yang disampaikan, diharapkan dapat bermanfaat untuk organisasi di masa yang akan datang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

Competition of manufacturing industry in the era of globalization is very dependent on the ability of human resources in performing organizational functions. The ability to innovate becomes a very important meaning if the company will continue to survive and move in accordance with the vision and mission.
The ability to manage the company's assets, especially the production equipment machinery, is expected to benefit organically. Necessary maintenance management that can identify, plan, evaluate and monitor all maintenance activities of equipment that is operating, in order to get maximum benefits. To obtain a reliable maintenance system, comprehensive evaluation is required of all plant equipment.
The purpose of this research is to get a proper and reliable equipment maintenance system to be applied in maintenance of factory equipment. Accelerated Reliability Centered Maintenance A RCM method is used to determine the reliability of a machine by applying several maintenance stages.
This study resulted in the Mean Time Between Failure MTBF of 193.3 hours after the machine operated for 8 eight years. Proposals and recommendations submitted, are expected to be useful for organizations in the future tailored to the needs of the organization.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T49307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haswin Atmadi Hardjoprakoso Mangkoesoebroto
"[Zaman kini banyak merek alat berat yang ditawarkan di Indonesia. Agar
tetap bisa bersaing, para distributor harus memberikan kualitas produk terbaik
dengan cara yang paling efisien biaya. Telah ditemukan bahwa pada excavator
berkapasitas 20 ton, bagian yang paling sering mengalami kegagalan adalah
bucket cylinder. Kegagalan menyebabkan berkurangnya efisiensi atau bahkan
down time, yang akan mengakibatkan peningkatan biaya. Menyempurnakan
program perawatan untuk bucket cylinder adalah salah satu cara untuk
mengurangi biaya, sehingga tetap bisa bersaing.
Dalam kasus ini, metode PMO2000 bisa digunakan untuk membuat
program perawatan yang baru untuk bucket cylinder. Pertama, program perawatan
saat ini beserta data kegagalan harus disusun terlebih dahulu. Lalu metode RCA
digunakan untuk mencari sumber penyebab, yang nantinya akan digunakan untuk
menentukan kegagalan apa saja yang belum ada di program perawatan saat ini.
Analisa resiko lalu digunakan untuk menentukan prioritas kegagalan tersebut.
Pada akhirnya, PMO2000 bisa menghasilkan program perawatan yang baru
dimana semua masalah ditanggulangi, dan juga memberikan tugas perawatan
untuk kemungkinan kegagalan dengan resiko tinggi., Nowadays many heavy machineries brand in Indonesia are offered. In
order to keep being competitive, distributor has to give the best possible quality of
a product in a most cost efficient way. It is found that in a 20 ton capacity
excavator, Bucket Cylinder is one of the parts that suffer frequently from failure.
Failure causes loss of efficiency or even downtime, which increases overall cost.
Improving the maintenance program of the bucket cylinder is one way to reduced
overall cost, thus keeping in the competition.
In this case, the PMO2000 can be used to design a new maintenance
program for the Bucket Cylinder. To do this, first the current maintenance plan
and the failure data has to be compiled. RCA is then used to look for the Root
Cause, which in turn will be used in determining what failures are missing from
the current maintenance plan. Risk analysis is then used to determine the priority
of those failures. In the end, PMO2000 can give a new maintenance program that
addresses all current problems, while also giving maintenance task to possible
failures with high risk.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Alvi Hasyemi Khuzaima
"Sistem labuh dan tambat merupakan bagian perlengkapan kapal pengangkut batu bara yang sangat penting untuk kebutuhan operasional pada saat kapal berlabuh di daerah perairan ataupun saat sandar di dermaga. Perlengkapan sistem labuh dan tambat pada kapal pengangkut batu bara harus selalu dalam kondisi yang baik untuk menunjang operasional kapal di laut atau di dermaga. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang mengatur tentang perawatan dan pemeliharaan perlengkapan sistem labuh dan tambat di kapal tersebut. Sistem pemeliharaan yang dilakukan secara berkala dan terencana dapat memperpanjang usia pakai suatu kapal dan mencegah terjadinya masalah yang dapat merugikan kapal, sehingga dapat mencegah penurunan produktivitas kapal tersebut. Hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan pada semua komponen yang terdapat di suatu kapal, juga telah diatur dalam International Safety Management Code (ISM Code). Atas dasar itulah dibuat Plan Maintenance System pada peralatan di kapal. Dalam hal ini komponen-komponen peralatan sistem labuh dan tambat pada kapal pengangkut batu bara MV. Sartika Baruna yang akan dijadikan objek penelitian untuk pembuatan sistem pemeliharaan tersebut.

Anchor and mooring system are the part of coal carrier ship?s equipment that is vital for operational needs when ship is anchored in the areas of waters or when berth at the harbor. Anchor and mooring equipment in the coal carrier ship should be always in good condition to support the operation of ship at the sea or at the harbor. Therefore, it is necessary to have a system that regulates the maintenance of anchor and mooring in the ship. A maintenance system which is done in a regular period and well-planned can extend life-time of a ship and avoid the problems that can inhibit the ship, so decrease in productivity of the ship can be prevented. Things related to the maintenance of all components contained in a ship also have been regulated in the International Safety Management Code (ISM Code). Base on the statement above, Plan Maintenance System (PMS) is made for the equipments on ship. In this case, the components in the Anchor and Mooring System on coal carrier ship MV. Sartika Baruna will be the object of research for the production of the maintenance system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Suthep
"This article explains the application of the Reliability-Centered Maintenance (RCM) approach to developing maintenance planning in Hard Chrome Plating plants. The key to the RCM purpose is an effectual maintenance planning of plant components inherent in their reliability value. Also, this research aims to reduce machine downtime maintenance that stems from machine breakdown and to select preventive maintenance activities based on the engineering reliability for the machine parts. The first step of the research involves setting a priority for critical parts of the Hard Chrome Plating machine. After that, we analyze the damage and risk level data by using Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) for calculating a suitable reliability parameter. The final step is to select the preventive maintenance task. As a result of this research, the failure rate of the plant can be reduced 9.22% and the machine availability rate of the plant is increased to 80.34% accordingly. Following this theme, a maintenance plan for the plant is conducted with respect to this RCM concept. Application of the RCM approach revealed that the key time between plant equipment failures and the likelihood of abrupt equipment failures are reduced."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>