Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Susriadi Soempeno
"ABSTRAK
Tarif cukai bir yang digunakan saat ini sebenarnya mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi, yaitu dapat disesuaikan dengan iklim produksi serta konsumsi bir dalam masyarakat Hal ini disebabkan karena tarif cukai bir memakai pendekatan harga dasar untuk menghitung cukai untuk setiap liternya. Dengan demikian cara menentukan harga dasar ini adalah merupakan topik pembahasan yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. Adanya keluhan-keluhan yang datang dari para pabrikan sehubungan dengan dinaikannya harga dasar yang cukup tinggi pada tahun anggaran 1983/1984 (sekitar 61,29%) mengidentifikasikan adanya ketidak tepatan dari harga dasar di latar belakangi oleh keinginan untuk mendapatkan pemahaman mengenai hal-hal yang menyebabkan terjadinya keluhan-keluhan tersebut, maka penelitaan ini ditujukan pada proses penentuan harga dasar cukai bir Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun masalah yang dhadapi adalah masalah rutin, namun sebenarnya pembuatan keputusan ini berada dalam situasi ketidakpastian yang cukup tinggi Situasi ini menyelamatkan para pembuat keputusan (Sub Direktorat Aneka Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai) dalam memperkirakan tingkat produksi yang akan terjadi setelah dinamakannya harga dasar cukai bir. Kurang diidentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat produksi, tidak adanya data perkembangan dan faktor- faktor tersebut, serta keterkaitan hubungan antar faktor serta antara faktor faktor dengan tingkat produksi menyebabkan terbentuknya situasi ketidak pastian yang cukup tinggi. Berdasarkan atas temuan-temuan tersebut, penulis menyarankan bahwa sebaiknya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi diidentifikasi sedapat mungkin, serta diperkirakan kekuatan pengarulnya terhadap tingkat produksi Demikian pula dengan data perkembangan dan faktor- faktor tersebut harus dilengkapi sedapat mungkin, yaitu dengan semakin mengefektifkan Sistem Informasi manajemen yang ada. Sedangkan untuk mendapat perkiraan produksi tersebut dengan baik, maka sebaiknya lebih banyak lagi para ahli dari instansi terkat dilibatkan dalam proses penentuan harga dasar cukai bir."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Harmawanto
"Penelitian ini tentang pengaruh penetapan tarif cukai bir terhadap industri bir di Indonesia. Tujuan penelitian untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh kebijakan pernerintah dalam penetapan tarif cukai bir terhadap konsumsi bir dan kinerja perusahaan pada industri bir di Indonesia. Ruang Iingkup penelitian mencakup konsumsi bir dan kinerja perusahaan pada industri bir di Indonesia dari April 1996 sampai Desember 2004.
Analisis penelitian menggunakan pendekatan elastisitas permintaan bir dengan memfokuskan pengukuran kinerja perusahaan pada industri di industri bir di Indonesia untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari penetapan tarif cukai. Dalam penelitian ini kinerja dihitung dari rasio price-cost margin (PCM) yang dihasilkan oleh pasar industri bir serta dari pendekatan Return on Asstes (ROA). Rasio PCM atau dikenal dengan indeks Lerner menunjukkan kemampuan industri mengeksploitasi pasar untuk memaksimalkan Iaba. Dalam pasar bir yang bersifat oligopoli, maka PCM berhubungan antara nilai rasio Indeks Hertindahl-Hirschmann (HHI) dengan nilai elastisitas permintaan bir. HHI berasal dari jumlah kuadrat pangsa pasar PT. Multi Bintang Indonesia, PT. Delta Djakarta dan PT. Bali Hai Brewery.
Menggunakan data triwulanan tahun 1996-2004, penulis mengestimasi permintaan bir dirnana variabel terikat konsumsi dipengaruhi oleh variabel bebas harga bir, tarif cukai bir, pendapatan per kapita, jumlah penduduk usia diatas 20 tahun dan dummy krisis.
Dari hasil estimasi, elastisitas permintaan bir -0,48 (inelastis). Variabel harga bir dan variabel tarif cukai bir berpengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi bir. Sedangkan variabel pendapatan per kapita, jumlah penduduk usia diatas 20 tahun dan dummy krisis tidak signifikan terhadap tingkat konsumsi bir di Indonesia.
Permintaan yang bersifat inelastis menyebabkan beban pajak atau cukai sebagian besar ditanggung oleh konsumen. Tarif cukai semakin dinaikkan, maka beban pajak yang ditanggung oleh konsumen semakin besar. Indeks Hertindahl-Hirschmann (HHI) industri bir adalah 5.-474, berarti pasar industri sangat terkonsentrasi. Dengan permintaan bir yang inelastis, maka tingkat price cost margin semakin besar. ROA perusahaan bir semakin menurun, sedangkan cukai atas bir yang diterima pemerintah semakin besar.
Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberikan rekomendasi : (1) Optimalisasi penerimaan negara melalui cukai bir ; (2) Kebijakan yang Iebih bersifat membatasi konsumsi bir. Penulis menyarankan pada penelitian berikutnya dapat menggunakan data dengan rentang waktu Iebih panjang (tahunan) untuk periode Iebih lama serta Iingkup penelitian difokuskan terhadap konsumsi bir di kota besar di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T16967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kushari Suprianto
"Penelitian ini mengenai pengaruh tarif cukai bir terhadap produksi dan penerimaan cukai bir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tarif cukai bir terhadap produksi dan penerimaan cukai bir. Ruang lingkup penelitian adalah tarif cukai bir, produksi bir dan penerimaan cukai bir mulai periode Januari 2001 sampai dengan Desember 2005.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa besarnya tarif cukai sangat erat hubungannya dengan pembatasan produksi minuman mengandung etil alkohol termasuk bir serta berpengaruh pada penerimaan cukai bir pemerintah. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa tarif cukai bir berpengaruh negatif terhadap produksi bir sebesar -0,96. Sedangkan variabel harga bir (2,32) dan jumlah tenaga kerja (0.81) berpengaruh positif terhadap produksi bir.
Dari hasil penelitian diatas penulis merekomendasikan bahwa pemerintah harus mencari keseimbangan tarif cukai bir yang optimal agar dapat mengendalikan tingkat produksi bir dan sekaligus memberikan penerimaan negara dari cukai bir. Selain itu harus disiapkan kebijakan yang komprehensif dalam penetapan tarif cukai bir yang optimal agar kebijakan (policy) yang diambil tidak malah mengakibatkan berhentinya produksi bir di Indonesia.

This research outlines the impact of beer excise toward beer production and excise income. The objective of the research is to understand the degree of beer excise tariff toward beer production and excise income. The scope of the research is beer excise tariff, its production, and beer excise income from the period of January 2001 until December 2005.
From the descriptive analysis, it is demonstrated that excise tariff is highly correlated with limitting the production of drinks contains etil alcohol including beer. Thisis also has influence toward government's income from beer excise. The result of quantitative analysis shows that beer excise tariff negatively impacts beer production in the amount of 0,96. Meanwhile, water beer price variable (2,32), and number of worker (0,81) positively influence the beer production.
From the result of the above research, the writer recommends government to find the optimum beer excise tariff that enabled government to control the beer production and at the same time contribute the government income from the beer excise. As addition to that, a comprehensive policy on the optimum beer excise tariff determination has to be prepared so the policy taken will not stop the beer production in Indonesia."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27678
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Ayu Handayani
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S27441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Iwan Dahnial Noormansyah
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18097
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Okthory Sucianto
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kepulauan Seribu merupakan daerah yang semenjak diberlakukannya otonomi daerah masuk kedalam wilayah administrasi DKI Jakarta, maka segala penyediaan sarana umum didaerah tersebut menjadi tanggung jawab Pemda DKI Jakarta. Salah satu bentuk sarana umum tersebut adalah penyediaan tenaga listrik.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melakukan perhitungan tarif dasar
Iistrik di Kepulauan Seribu dengan menggunakan metode Harga Pokok Produksi, dimana pada saat ini tarif dasar listrik yang berlaku di Kepulauan Seribu tidaklah berdasarkan lrepada suaru perbitungan matematis yang berdasarkan kepada konsep akuntansi. Pada perhitungan harga pokok produksi ini, penggolongan biaya tidaklah dibedakan menjadi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan overhead, tetapi digolongkan berdasarkan blaya variable dan biaya tetap. Dimana kemudian kedua golongan biaya teresebut menjadi dasar dalam perhitungan tarif penggunaan energ! listrik (RplkWh) dan tarifbeban (RplkVA/bulan).
Berdasarkan perhitungan, diperoleh bahwa tarif penggunaan energi listrik
dan tarif beban yang didapat lebih mahal bila dibandingkan dengan
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
07/Bet/p
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>