Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Beng Tito
"Metode MPPT Incremental Conduction Method (ICM) dan Perturbation and Observation (P&O) tidak dapat mencari titik kerja maksimum (MPP) sel surya secara cepat dengan sedikit osilasi di MPP. Hal ini terjadi karena besar perpindahan titik kerja yang diberikan oleh metode tersebut tetap. Tujuan penelitian ini adalah merancang metode MPPT berdasarkan pengendali PI yang mampu mencapai MPP dengan cepat dan dengan osilasi mendekati nol. Perancangan didasarkan pada studi literatur dan ujicoba simulasi. Hasil simulasi menunjukkan waktu penjajakan dari algoritma yang diusulkan jauh lebih cepat dibanding algoritma ICM dengan osilasi yang dapat diset sampai mendekati nol.

MPPT method Incremental Conduction Method (ICM) and Perturbation and Observation (P&O) can not quickly track the maximum power point (MPP) of solar cell with less oscillation around MPP. This is happens because of the working point?s movement given by the method always has a same distance. The purpose of this research is to design MPPT method based on PI controller which able to reach the MPP quickly and the oscillation is near to zero. Design based on study literature and simulation. The result shows the proposed algorithm has much faster tracking time than ICM algorithm and the oscillation can be set to near zero."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42138
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ahlanur Ramadhan
"Algoritma Maximum Power Point Tracker MPPT membuat Sel Surya bekerja pada kondisi optimalnya dengan mencari daya maksimum dari Sel Surya. Algoritma MPPT yang digunakan pada penelitian ini adalah algoritma MPPT pengendali Proportional-Integrator PI , algoritma ini mencari kondisi optimal Sel Surya dengan menggunakan pengendali PI.
Hasil simulasi menunjukkan algoritma PI MPPT sudah dapat mengendalikan Sel Surya untuk bekerja pada kondisi optimalnya dengan rangkaian Boost Converter. Hasil pengujian algoritma PI MPPT juga sudah dapat mengendalikan Sel Surya untuk bekerja pada kondisi optimalnya dengan rentang waktu sampling PI MPPT 0.00005 sampai 0.0001 detik dan rentang beban yang digunakan adalah dua sampai empat lampu.

Maximum Power Point Tracker MPPT algorithm make the Solar Cell worked at optimal condition by tracking the maximum power of Solar Cell. MPPT algorithm that used in this research is MPPT algorithm with Proportional Integrator PI controller, this algorithm tracking the maximum power of Solar Cell by using PI controller.
Result of the simulation shows that PI MPPT algorithm can controlled the Solar Cell to work at optimal condition with Boost Converter circuit. Result of experiment shows that PI MPPT algorithm can controlled too the Solar Cell to work at optimal condition with range time sampling of PI MPPT from 0.00005 until 0.0001 seconds and load range that is used are two until four lamps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Canny
"Sel surya memiliki karakteristik tegangan arus yang tidak linier dan memiliki satu titik dimana daya maksimum dihasilkan. Titik ini bergantung kepada faktor lingkungan seperti iradiasi matahari dan suhu. Agar didapatkannya daya maksimum dari sel surya, sel surya harus bekerja pada titik daya maksimum dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karena itu semua pengendali yang diaplikasikan pada sel surya menggunakan algoritma Maximum Power Point Tracking MPPT.
Tujuan penelitian ini adalah merancang metode MPPT berdasarkan pengendali logika Fuzzy FLC yang mampu mencapai MPP dengan cepat dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi lingkungan. Perancangan didasarkan pada studi literatur, uji coba simulasi dan eksperimen.
Hasil simulasi dan eksperimen membuktikan bahwa algoritma MPPT berdasarkan pengendali logika Fuzzy mampu mendapatkan daya maksimum untuk besar beban dan kondisi lingkungan yang bervariasi.

Solar cells have a nonlinear voltage ndash current characteristic which has one distinct maximum power point MPP. This point depends on environmental factors such as sun irradiation and temperature. In order to obtain maximum power from solar cells continuously, it has to work on its maximum power point despite the inevitable changes in environment. This is why the applied controllers on solar cells employ some method for Maximum Power Point Tracking MPPT.
The objective of this study is to design MPPT method based on Fuzzy logic controller FLC which able to reach MPP in a short time and to adapt with changing environmental conditions quickly. The design is based on study literature, simulation, and implementation.
The result proves Fuzzy Logic Controller MPPT able to reach MPP and adapt with changing conditions quickly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Abadi
"Penentuan parameter pengendali merupakan suatu hal penting untuk memperoleh kinerja pengendali yang optimum (diantaranya, IAE atau Integral Absolute Error-nya minimum). Pada penelitian ini, jenis pengendali yang ditinjau adalah pengendali P dan PI karena pengendali ini lebih murah dibanding pengendali PID, serta lebih efektif pada sistem sederhana yang tidak membutuhkan keakuratan yang tinggi. Korelasi untuk menentukan parameter pengendali berdasarkan model FOPDT (First Order Plus Dead Time) yang ada saat ini masih menghasilkan error yang cukup besar, sehingga diperlukan suatu korelasi baru yang lebih baik Penentuan korelasi baru ini menggunakan metode tuning pada pengendali P & PI yang sudah ada, kemudian dilakukan trial & error. Trial & error dilakukan dengan memperbesar dan memperkecil parameter yang sudah didapatkan dari metode lain sampai diperoleh IAE yang paling minimum. IAE menunjukkan luas daerah antara perbedaan grafik variabel yang dikontrol dengan grafik input berupa perubahan set point, sehingga IAE minimum menunjukkan osilasi, overshoot, settling time, dan rise time yang minimum juga. Variasi parameter-parameter FOPDT (K, ?, ?) digunakan untuk mendapatkan berbagai parameter-parameter pengendali yang optimum, yang selanjutnya digunakan untuk membuat suatu korelasi baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49603
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Putranto
"Sel surya (Solar Cell) merupakan sebuah divais yang dapat mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Penggunaannya sebagai sumber energi alternatif semakin banyak digunakan. Diperkirakan sel surya akan memainkan peranan penting dalam menghadapi permasalahan energi dimasa yang akan datang, karena merupakan sumber energi yang berlimpah, biaya operasional yang rendah dan ramah lingkungan.
Pada tugas akhir ini dilakukan perancangan sebuah model sel surya dan pembuatan rangkaian pengendali baterai pada sistim penyiraman tanaman otomatis menggunakan sel surya sebagai sumber energinya. Beban terdiri dari mikrokontroler, sensor, motor DC (Direct Current) sebagai pompa dan valve sebagai actuator. Perancangan modul sel surya berdasarkan simulasi dengan Pspice 9.1 menghasilkan daya sebesar 110 Watt menggunakan sel Photowatt Photo Cells - 6? sebanyak 33 buah yang disusun secara seri. Tegangan maksimum yang dihasilkan adalah 15,4 V dan arus maksimum 7,14A.
Rangkaian pengendali baterai menggunakan empat buah operational amplifier dalam satu rangkaian integrated circuit (IC) LM 324. Masing-masing op-amp digunakan sebagai pembanding tegangan batas atas dan bawah baterai, pembatas arus dan pembangkit pulsa persegi. Batas tegangan baterai yang digunakan adalah 14,2 V untuk batas atas dan 11,2 V untuk batas bawah. Rangkaian kontroler memiliki batas arus beban maksimum 8 A, dan rangkaian pelindung tegangan terbalik pada terminal modul sel surya dan baterai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilal Teguh Prakhasa
"Penentuan parameter pengendali merupakan suatu hal penting untuk mendapatkan kinerja pengendali yang optimum (diantaranya, IAE atau Integral Absolute Error-nya minimum). Jenis pengendali dan jenis sistem atau proses yang akan dikendalikan sangat menentukan dalam penentuan konstanta pengendali. Korelasi untuk menentukan parameter-parameter pengendali yang didasarkan pada model FOPDT (First Order Plus Dead Time) yang ada, masih memiliki nilai error yang cukup besar sehingga diperlukan suatu korelasi baru yang lebih baik. Cara yang dilakukan adalah dengan metode tuning pada pengendali P & PI yang sudah ada, kemudian dilakukan trial & error. Trial & error yang dimaksudkan adalah dengan cara mengubah parameter yang sudah didapatkan dengan metode lain, sehingga mendapatkan IAE yang seminimum mungkin. IAE menunjukkan luas daerah antara perbedaan grafik variabel yang dikontrol dengan grafik input dalam hal ini perubahan disturbance, dengan demikian IAE minimum juga menunjukkan osilasi, overshoot, settling time, dan rise time yang minimum juga. Variasi parameter-parameter FOPDT digunakan untuk mendapatkan berbagai parameter-parameter pengendali yangoptimum, selanjutnya dibuat suatu korelasi.

The measurement of controller?s parameters is very important to get an optimum control?s work (minimum IAE or Integral Absolute Error).Type of controller, the system or the controlled process are the most important thing to measure control?s parameters. A correlation to measure the control?s parameters based on an existing FOPDT model (First Order Plus Dead Time) still have very big value of error. Because of that, we need to find a new correlation which have smaller error. New correlation method can be found by optimizing existing tuning method through trial and error. By doing trial and error we can get the most minimum IAE, and if we get a minimum IAE, then we also get a minimum overshoot, settling time, osilation and rise time of disturbance behaviour. Trial and error can be done by changing the existing tuning method for P & PI control. The variation of FOPDT?s models can also used to get an optimum control?s parameters then a correlation can be created forom those parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Dwi Setyo Pambudi
"Telah dibuat sistem dual reservoir (Duress), sistem ini bertujuan untuk mempelajari proses siklus pendingin sekunder pada reaktor PWR. Pengendali yang digunakan adalah Proporsional Integral (PI) dengan pertimbangan bahwa kendali PI telah digunakan pada kendali steam generator PLTN sesungguhnya. Kemudian juga diterapkan pengendali prediktif berbasis model untuk membandingkan hasil kendali PI dan prediktif. Pada kendali PI untuk mendapatkan parameter Kc dan Ti digunakan Ciancone correlation. Sedang pada kendali prediktif digunakan konsep projected desired trajectories (PDT).
Uji kendali yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengendalian SISO untuk hubungan tiap katup ke resevoir, pengendalian dua masukan dan dua keluaran, dan uji pengendalian terkoordinasi. Pengendalian tekoordinasi membuat skenario pengendalian level air seperti pada steam generator yaitu skenario pengendalian normal dan pengendalian saat terjadi kegagalan pada salah satu pompa. Hasil pengujian menunjukkan pengendali prediktif berbasis model yang diterapkan pada sistem dual reservoir mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.

Dual reservoir system (DURESS) has been developed, the system aims to study the process of secondary cooling cycles in PWR reactors. The controller used is Proportional Integral (PI) with the consideration that PI control has been used in actual control of the nuclear power plant steam generator. Then also applied the model-based predictive control to compare the results of PI control and input. In PI control, to obtain the parameters Kc and Ti are used Ciancone correlation. While predictive control uses the projected desired trajectories (PDT) concept.
Control tests conducted in the study include SISO control for each valve to reservoir relationship, control of two inputs and two outputs, and coordinated control test. Coordinated Control created scenarios such as controlling water levels in steam generators of normal controls and control scenario during a failed pump. Test results show that model-based predictive control applied to the dualreservoir system is able to produce better performance than PI controller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T30208
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ralfi Wibowo Rachmad
"

Algoritma MPPT dengan Teknik Perturb and Observe akan memiliki akurasi yang lebih baik namun metode Constant Voltage akan menawarkan implementasi yang lebih sederhana. Diperlukan perbandingan antara kedua algoritma tersebut dalam variasi kondisi lingkungan sehingga dapat menjadi aspek pertimbangan untuk implementasi metode algoritma MPPT pada panel surya. Pada penelitian ini akan dirancang sistem integrasi panel surya dan synchronous buck converter. Synchronous buck converter akan diuji terlebih dahulu kemampuan penurunan tegangan beserta efisiensi konversi daya dan dibandingkan dengan Asynchronous Buck Converter. Pada sistem integrasi synchronous buck converter akan mengatur karakteristik pembebanan dengan penerapan metode Perturb and Observe dan Constant Voltage untuk pelacakan titik daya maksimum panel surya. Hasil sistem integrasi dengan synchronous buck converter dengan implementasi metode Perturb and Observe dan Constant Voltage akan diberikan nilai iradiasi yang bervariasi untuk melihat karakteristik pelacakan dari kedua metode. Pada penelitian ini, hasil implementasi MPPT pada synchronous buck converter menunjukkan bahwa teknik Perturb and Observe memiliki akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan teknik Constant Voltage dengan rata rata daya 3392,79 W dalam beberapa variasi iradiasi dibandingkan dengan rata rata daya teknik Constant Voltage 3060,75 W.


MPPT algorithm with Perturb and Observe technique will have a better accuracy than Constant Voltage, but because of its indirect tracking, Constant Voltage will have a simpler implementation. More comparison between the two is needed in various operating conditions for further consideration in implementing MPPT algorithms on solar panel. In this research, the integration of solar panel and synchronous buck converter will be designed. Firstly, the synchronous buck performance will be analyzed compared to the conventional asynchronous buck. In the integrated solar panel system, synchronous buck converter will be used to control solar panel load characteristics with the implementation of Perturb and Observe and Constant Voltage method. The implementation of the two methods will be analyzed under various irradiance to observe the tracking characteristics of the two methods. Results shows that Perturb and Observe technique is more efficient in tracking the Maximum Power Point than Constant Voltage technique with 3392.79 W average solar panel power output in varying irradiation compared to 3060.75 W average solar panel power output of the Constant Voltage technique."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Jaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Nur Hidayat
"Counter electrode berbasis carbon nanotube (CNT) dengan metode spray- coating untuk aplikasi sel surya dye-sensitized telah dikembangkan. Larutan CNT di-spray di atas substrat TCO dengan menggunakan spray gun. Counter electrode dibuat 4 variasi spraying: 10x, 15x, 25x, dan 55x. Karakteristik I-V dan efisiensi sel dipengaruhi oleh ketebalan lapisan, luas area sentuh counter electrode dengan elektrolit, transmitans, dan sheet resistance counter electrode. Karakteristik I-V dan efisiensi sel terbesar didapat pada counter electrode dengan spraying CNT sebanyak 55x. Efisiensi sel terbaik hasil penelitian sebesar 1,90 %.

Counter electrode based on carbon nanotube (CNT) by using spray-coating method for dye-sensitized solar cells have been successfully developed. CNT solution was sprayed on TCO substrate by using a spray gun. Counter electrode was made 4 variations of spraying: 10, 15, 25, and 55 times. The I-V characteristics and cell efficiency are influenced by thickness, touch area counter electrode with the electrolyte, transmittance, and sheet resistance of the counter electrode. The best I-V characteristics and efficiency of cells were obtained on 55 times of spraying of CNT counter electrode. The best efficiency of cells is about 1.90 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T29768
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>