Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152249 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9742
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kambey-Wowor, Susana H.M.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tantri Indrawati
"Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat panting dalam mengembangkan dan mencapai sasaran perusahaan. Keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi bumerang bagi perusahaan jika tidak disertai dengan perencanaan dan pengendalian sumber daya manusia itu sendiri. Untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas, perusahaan harus mampu menciptakan kondisi keseimbangan antara pencapaian tujuan perusahaan dan pencapaian tujuan individu karyawan-karyawannya dimana salah satu tujuan karyawan bekerja adalah tercapainya kepuasan dalam bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut adalah memberikan kompensasi yang menarik yang dapat memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Milkovich (2002:15) mengatakan bahwa strategi kompensasi perusahaan harus mencakup empat komponen utama yaitu: internal alignment, external competitiveness, employee contribution and administration. Sistem kompensasi yang baik adalah yang dapat memenuhi keadilan internal dan eksternal. Mangkuprawira (2003:203) mengutip pendapat Davis dan Werther (1996) yang mengatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan point system lebih banyak digunakan daripada metode lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem penggajian yang berlaku di Bank Bukopin dan hubungan antara kompensasi dengan tingkat kepuasan karyawan serta memformulasikan sistem penggajian berdasarkan nilai pekerjaan yang mencerminkan keadilan internal dan eksternal. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan secara langsung pada obyek penelitian, penyebaran kuesioner dan wawancara dengan pemegang jabatan dan Urusan Sumber Daya Manusia. Data sekunder diperoleh dan Urusan Sumber Daya Manusia. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan kuantitatif.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Kantor Pusat Operasional Bank Bukopin, ditemukan sebesar 68,3% responder merasakan gaji pokok yang diterima dari Bank Bukopin belum memenuhi keinginan karyawan.
Walaupun karyawan belum puas dengan gaji pokok, namun hal ini tidak berpengaruh kepada tingkat kepuasan kerja karyawan karena faktor-faktor kepuasan kerja lainnya yang diteliti dirasakan karyawan sudah cukup baik. Untuk keperluan pembuatan rancangan sistem penggajian dengan menggunakan metode point system, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 87,20% responden menyatakan sangat setuju apabila dalam pembuatan rancangan sistem penggajian mempertimbangkan beratringannya pekerjaan.
Dalam pengkajian sistem penggajian menggunakan metode point system, dilakukan tahapan-tahapan analisis sebagai berikut: pelaksanaan evaluasi jabatan dengan menggunakan metode point system, penetapan struktur penggajian tanpa dan dengan penggolongan dengan menggunakan konsep Hay. Penetapan point tertinggi 1300 menggunakan acuan yang dilakukan Konsultan Hay dalam melakukan survey gaji. Hasil analisis evaluasi jabatan yang telah dilakukan terhadap 30 jabatan di Kantor Pusat Operasional diperoleh hasil job point tertinggi = 1146 dan job point terendah = 172. Hasil pengolahan data diperoleh persamaan garis regresi Y = 8.026 X + 252.704, dimana Y = mid point dan X = job point. Gaji dasar ditetapkan 60% dari mid point, sedangkan gaji puncak sebesar 140% dari mid point.
Dalam melakukan pengkajian terhadap daya saing pada pasar tenaga kerja, dibuat rancangan struktur penggajian berdasarkan market Q1, Q3, MD dan AV. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan metode cornpa-ratio yaitu membandingkan gaji pokok yang berlaku saat ini dengan basil survey penggajian yang telah dilakukan konsultan Hay pada tahun 2003. Hasil analisis berdasarkan market Q1 menunjukkan bahwa kondisi gaji pokok yang berlaku saat ini di Bank Bukopin masih cukup kompetitif, sedangkan berdasarkan analisis market Q3, MD dan AV kondisi gaji pokok yang berlaku saat ini masih belum kompetitif.
Dari hasil analisis data yang diperoleh, saran dari peneliti adalah pertama, faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan perlu dilakukan penelitian dan kajian yang lebih mendalam oleh Bank Bukopin. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan Manajemen Bank Bukopin didalam menetapkan kebijakan perusahaan di bidang sumber daya manusia. Kedua, Bank Bukopin perlu mengkaji pembuatan sistem penggajian dengan menggunakan metode point system melalui proses evaluasi jabatanlpekerjaan untuk memenuhi keadilan secara internal. Ketiga, hasil survey penggajian yang diikuti secara rutin oleh Bank Bukopin, hendaknya digunakan sebagai acuan bagi Bank Bukopin untuk melakukan evaluasi terhadap sistem penggajian yang ada agar dapat memenuhi keadilan eksternal. Dengan dibuatnya struktur penggajian berdasarkan job values dengan menggunakan metode point system, maka Bank Bukopin akan lebih mudah melakukan evaluasi terhadap struktur penggajian yang ada agar dapat bersaing dengan bank-bank lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nur Apriyani
"Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat peting dalam mengembangkan dan mencapai sasaran perusahaan. Keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi bumerang bagi perusahaan jika tidak disertai dengan perencanaan dan pengendalian sumber daya manusia itu sendiri. Untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas, perusahaan harus mampu menciptakan kondisi keseimbangan antara pencapaian tujuan perusahaan dan pencapaian tujuan individu karyawan-karyawannya dimana salah satu tujuan karyawan bekerja adalah tercapainya kepuasan dalam bekerja. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai memotivasi karyawan untuk rneningkatkan kinerjanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi existing dari persespsi pegawai PT. Multi Jaya Perkasa mengenai kebijakan penggajian yang dirasakan oleh pegawai, serta mengukur hubungannya dengan tingkat kepuasan mereka dengan kebijakan penggajian yang mereka rasakan. Dalam penelitian ini juga akan dilihat secara eksplorati formulasi kebijakan yang dilakukan oleh pihak Manajemen PT. Multi Jaya Perkasa dan dianalisis menggunakan metode Point-System.
Penelitian ini mengatakan bahwa strategi kompensasi perusahaan harus mencakup empat komponen utama yaitu: internal alignment, external alignment, external competitiveness, employee contribution and administration. Sistem kompensasi yang baik adalah yang dapat memenuhi keadilan internal dan eksternal. Hasil penelitian menunjukkan point system lebih banyak digunakan daripada metode lainnya.
Hipotesis yang diajukan dafam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan yang signifikans antara Sistem Penggajian dengan Kepuasan Kerja karyawan di PT. Multi Jaya Perkasa. Responden yang diikut sertakan dalam penelitian sebanyak 72 orang.
Dengan menggunakan kuesioner, dilakukan pengumpulan data untuk kemudian dianalisis dengan metode statistika Analisis Korelasi Rank Spearman. Sebelum analisis ini dibuat, dilakukan terlebih dahulu analisis Validitas dan Analisis Reliabilitas menggunakan Korelasi Item Total Rank Spearman dan Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach.
Hasil anatisis meriunjukkan bahwa seluruh item yang digunakan dalam kuesioner penelitian memiliki tingkat Validitas dan Reliabilitas yang baik, dan dapat dilanjutkan untuk analisis. Hasil analisis korelasi Rank-Spearman yang dilakukan terhadap variabei Sistem Penggajian dan Kepuasan Kerja, diperoleh nilai korelasi yang cukup kuat yaitu sebesar 0,684 atau 68,4%.
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sistem penggajian menunjukkan bahwa secara umum karyawan cukup puas dengan sistem panggajian yang berlaku di penisahaan saat ini, meskipun terdapat kecenderungan para karyawan yang kurang puas dengan gaji yang diterima saat ini. Untuk mencapai tujuan kompensasi yang efektif, pertu dilakukan evaluasi pekedaan yaitu dengan menggunakan informasi. melalui analisis pekerjaan berdasarkan bobot relatif dari masing-masing pekerjaan, untuk menjamin keadilan internal. Dengan evaluasi jabatan ini akan menentukan pekerjaan mana yang memiliki nilai lebih tinggi daripada lainnya. Analisis ini merupakan dasar untuk menentukan hirarki pekerjaan dan rentang gaji karyawan, sehingga diharapkan dapat diperoleh sistem penggajian yang wajar dan adil.

Human resources have the most important role in developing ang realizing company target. The existente of qualified human resources can be boomerang for a company if it is not accompanied with planning and control of Duch human resources. For maintaining the qualified employee, company should be able to create balance condition between the realization of company objective and the realization of employee objectives where one of the objectives of employee to work is the realization of work satisfaction.
The purpose of this research is aimed to reveal the views of PT. Multi Jaya Perkasa's employees as well as their satisfaction level of the salary system applied in the company.
One of the ways can be done by company for realizing the motivation of employee in for increasing their performance according to this research that company compensation strategy shall cover four main components, namely: internal alignment, external alignment, external competitiveness, employee contribution and administration. Good compensation system is those which can able to fulfill both internal and external justice. The result of research shows that point system is used more than other methods.lt also seek to explore the policy blueprint in the management of PT Multi Jaya Perkasa, which was analyzed using Point-System methods.
The key hypothesis in this research is (to analyze) whether there is a significant correlation between the salary system and the working satisfaction in PT Multi Jaya Perkasa. Seventy-two respondents involved in this research.
The data was collected through questionnaires, which was then analyzed using statistic method of Rank Spearrnan Correlation Analysis. The validity and reliability analysis of the total Rank Spearrnan Correlation and Alpha Cronbach Reliability-Coefficients were performed before the analysis was made.
The findings show that-all-the-items used in -the research questionnaires have a good level of validity and reliability. it can be carried out for further analysis.
The outcome of Rank-Spearman correlation analysis towards the variable of salary systems and working-satisfaction shows a strong correlation level, which are 0,684 or 68,4 percent.
The result of research already conducted on salary system shows that generally employees were enough satisfied with the applicable salary system at company in this current time, although it was found a tend that the employees were less satisfied with the salary accepted in this time. For realizing the compensation objective effectively, it needs to be conducted work evaluation with way of using information through job analysis based on relative quantity from respective job, for assuring the internal justice. With evaluation this position it can be determined which job has the higher value than others. This analysis represents basic for determining job hierarchy and employee salary range, so that it is expected can be obtained adequate and fair salary system."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Sukarni
"Tesis ini membahas anallsa dan perancangan Sistem Informasi Penggajian yang mencakup Sistem Personalia, Sistem Penggajian dan Sistem Penagihan pada PT. KNE. Tekhnik analisa dan perancangan yang dignnakan adalah metode FAST (Framework for the Applicolion of Systems Techniques). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengumpulkan informasi-informasi sebagai bahan penelitian berupa hasil wawancara dengan manajemen dan karyawan PT. KNE dan juga basil dokumentasi data. Hasil . penelitian ini menyarankan agar PT. KNE - Jakarta segera mengimplementasikan Sistem HRD, agar proses bisnis yang ada menjadi Jebih efisien danefektif.

The focus of this study is about Payroll Infonnation System analysis and design. This system including Personeel System, Payroll System and Invoicing System in PT.KNE. Systems analysis technic and·design methods in this thesis is FAST (For the Application of Systems Techniques) methods. This research .is a qualitative research that documenting all informations as a research resources such as direct interview with PT. KNE employee and management and also data documentations. The research shows that PT. KNE have to implemented the Payroll Infonnation Systems in order to gain a more efficient and effective business process."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25606
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Sri Wijayanti
"ABSTRAK
Berbagai macam tuntutan yang ada dalam organisasi dapat menjadi
sumber stres bagi karyawan yang bekerja di dalamnya. Tuntutan tersebut dapat
ditimbulkan oleh adanya pembagian kerja dan tugas maupun aspek-aspek Iain
yang terdapat di dalam organisasi. Adanya pembagian kerja berdasarkan
pendekatan fungsional mempengaruhi sumber stres yang dirasakan oleh karyawan
yang bersangkutan. PT. Wijaya Karya (WIKA) sebuah perusahaan multi usaha
memiliki pembagian kerja yang khas berdasarkan pendekatan fungsional.
Berdasarkan adanya pembagian kerja tersebut, terdapat istilah karyawan Pusat,
Divisi- kantor dan Divisi-Iapangan. Penelitian ini tertarik unluk melihat gambaran
sumber stres karyawan WIKA secara umum maupun secara khusus pada ketiga
tempat kerja tersebut.
Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan alat berupa kuesioner SDS (Srress Diagnostic Survey) dari Matteson dan
Ivancevich (1982). Responden penelitian ini adalah karyawan WIKA yang
kebetulan bekerja di Jakarta dan sekitarnya Metode pengambilan subyek
menggunakan teknik non-probability dengan cara incidental sampling. Teknik
pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata (mean)
dari setiap aspek sumber stres. Untuk melihat urutan aspek dari yang paling
menimbulkan stres hingga kurang menimbulkan stres dilakukan pengujian perbedaan mean (t-test) untuk sampel berpasangan. Sedangkan untuk melihat
perbedaan sumber stres berdasarkan pembagian kerja, dilakukan pengujian
perbedaan mean untuk sampel yang tidak berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pengembangan karir,
kebimbangan peran, kepemimpinan, beban kerja kurang, konflik peran dan
kebijakan administrasi dirasakan sebagai sumber stres oleh seluruh karyawan
WIKA. Karyawan Pusat merasakan 12 aspek sumber stres, 6 aspek tercakup
dalam aspek sumber stres yang dirasakan oleh seluruh karyawan, dan 6 aspek
Iainnya adalah : tekanan norma, kurangnya kekohesifan kelompok, dukungan
kelompok yang tidak adekuat, struktur organisasi, tekanan waktu dan kondisi
kerja. Sumber stres karyawan divisi kantor ada 6 dan semuanya tercakup dalam
sumber stres umum. Sedangkan sumber stres karyawan divisi lapangan ada 8,
enam diantaranya sudah tercakup dalam sumber stres umum dan sisanya adalah :
aspek kondisi kerja dan tekanan norma.
Berdasarkan analisa hasil diperoleh kesimpulan bahwa aspek
pengembangan karir dirasakan sebagai aspek yang paling menimbulkan stres oleh
seluruh karyawan. Hal ini dapat terjadi karena hingga saat ini di WIKA belum ada
penetapan jenjang karir yang jelas dan pasti. Sedangkan aspek beban kerja kurang
disebabkan oleh adanya pembagian kerja secara fungsional yang memungkinkan
spesialisasi tugas, sehingga tugas yang dikerjakan terasa monoton dan
menimbulkan stres. Konflik peran dan kebimbangan peran boleh jadi disebabkan
karena kebijakan administrasi yang kaku dan ketat serta pemimpin yang kurang
mampu mendukung karyawan. Pembenahan aturan dan kebijakan dalam jenjang
karir merupakan saran yang dapat diberikan sehubungan dengan sumber stres
yang dirasakan karyawan. Pengayaan dan perluasan tugas perlu dilakukan untuk
mengatasi kejenuhan dan rasa tidak berharga akibat beban kerja kurang.
Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan serta peran aktif
pemimpin dalam mendukung tugas-tugas karyawan diperlukan untuk mengatasi
konflik peran dan kebimbangan peran. Ada baiknya pula memberikan perhatian
pada keluhan-keluhan sehubungan dengan kondisi fisik yang dirasakan kurang
memadai."
1998
S2667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dewi Kusumasari
"Sumber daya manusia merupakan salah satu komponen penggerak bagi perusahaan, termasuk di PT APR, sehingga dalam pengelolaannya harus dilakukan dengan baik dan efisien. Yang termasuk dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah perencanaan, pengembangan, pemberian kompensasi termasuk sistem penggajian, sampai dengan aturan kerja para karyawan. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah upah (gaji) yang diterima karyawan, Sistem penggajian yang dikelola dengan baik diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dan membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu sistem penggajian harus dapat memenuhi prinsip keadilan internal maupun ekstemal.
Permasalahan yang muncul adalah sistem penggajian yang berlaku di PT APR adalah sistem penggajian tradisional yaitu penggajian berdasarkan senioritas (masa kerja). Dari tahun 1999, manajemen PT APR memasukkan jabatan sebagai komponen penentu kenaikan gaji selain 'masa kerja'. Di samping itu survey gaji tahun 1999 terhadap perusahaan sejenis juga digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menetapkan gaji. Namun sistem penggajian yang diterapkan tersebut belum mampu meningkatkan motivasi karyawan untuk berusaha dan berorientasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penulis mengadakan penelitian secara deskriptif yang bertujuan untuk merancang bangun sistem penggajian yang dapat memenuhi prinsip keadilan, serta menganalisis sistem penggajian PT APR yang berlaku saat ini. Dengan demikian di harapkan dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam menyelesaikan dan menyempumakan sistem penggajian di PT APR.
Dalam merancangbangun sistem penggajian, harus dapat memenuhi keadilan internal maupun eksternal. Agar keadilan internal dapat dicapai, perusahaan harus melakukan penilaian terhadap karyawan secara adil. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya job rangking, job grading, dan point system. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah point system. Untuk mencapai keadilan ekstemal perusahaan harus melakukan survey secara berkala terhadap perusahaan sejenis. Data didapatkan melalui wawancara dan diskusi dengan sepuluh orang pakar yang terdiri dari empat Direktur dan enam Manajer. Sedangkan dasar teori berasal dad studi kepustakaan untuk mendapatkan literatur-literatur yang relevan dengan penelitian.
Hasil penelitian dengan menggunakan sistem penggajian tanpa penggolongan, menunjukkan bahwa kondisi gaji aktual untuk 31 jabatan kritis yang berlaku saat ini sebesar 52% atau sebanyak 16 jabatan ada pada kondisi under paid (UP), sebesar 32% atau sebanyak 113 jabatan dengan kondisi over paid (OP), dan bagian terkecil yaitu sebesar 16% atau 5 jabatan telah menerima gaji in paid (IN). Apabila menggunakan sistem penggajian dengan penggolongan, maka gaji aktual untuk 31 jabatan kritis yang berlaku saat ini menunjukkan kondisi over paid sebesar 32% atau 10 jabatan, under paid sebesar 23% atau sebanyak tujuh jabatan, dan sebanyak 14 jabatan atau sebesar 45% telah menerima gaji in paid (IN).
Dari hasil penelitian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem penggajian yang berlaku saat ini belum menggambarkan prinsip keadilan khususnya secara internal. Prosentase gaji aktual dengan kondisi over paid ditambah under paid masih lebih besar dibandingkan dengan kondisi gaji in paid. Dalam sistem penggajian tanpa penggolongan adalah sebesar 52% ditambah 32% tidak berada dalam kondisi in paid, sedangkan dengan sistem penggajian penygolongan, kondisi gaji tidak in paid adalah sebesar 32% ditambah 23%. Kurangnya tenaga ahli yang menangani sistem penggajian merupakan salah satu penyebab kurang sempurnanya sistem penggajian yang ada.
Atas dasar masalah dan kesimpulan diatas maka sebaiknya dilakukan penyempurnaan terhadap sistem penggajian yang berlaku agar dapat memenuhi prinsip keadilan internal maupun eksternal. Sistem penggajian disarankan menggunakan metode point system, dan disesuaikan dengan kondisi dan budaya perusahaan. Di samping itu, sebagai pembanding disarankan untuk melakukan survey gaji secara berkaia terhadap perusahaan sejenis agar dapat memenuli keadilan eksternal. Dalam pelaksanaan penyempurnaan system penggajian dan survey gaji seyogyanya menggunakan konsultan ahli. Konsultan ahli yang digunakan minimal harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama, berpengalaman di perusahaan yang sejenis dan menguasai kondisi dan budaya perusahaan PT APR."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhesa Adrian Pratama
"Laporan Magang ini adalah hasil dari program magang yang dilakukan di PT Jakarta Tourisindo, sebuah Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta yang beroperasi di bidang industri hotel dan pariwisata. Selama magang, observasi terhadap sistem akuntansi penggajian di perusahaan tersebut telah dilakukan. Laporan magang ini mendiskusikan tentang hal-hal yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian di perusahaan tersebut, termasuk teori-teori terkait dengan topik laporan ini.
Hasil magang ini menunjukkan bahwa siklus penggajian di perusahaan tersebut telah berjalan baik dengan didukung sistem yang memadai. Akan tetapi, masih ada beberapa kekurangan yang dialami perusahaan yang menyebabkan ketidakefisienan dalam sistem penggajian, yang harus diminimalisir dan dipecahkan oleh perusahaan, termasuk kesalahan manusia yang masih sering terjadi.

This internship report is the outcome of internship program done at PT Jakarta Tourisindo, a regional-owned enterprise in DKI Jakarta that operates its business in hotel and tourism industry. During the internship, payroll accounting system applied in the company was observed. This internship report discusses the related issues about the payroll accounting system in the company, including the applicable theory of the subject.
The internship proved that the company has been running well with the adopted adequate system that supports all the activities related to the payroll cycle. However, there are several shortcomings that cause inefficiency to the payroll system, that have to be minimized and solved by the company, including common human errors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Lisje
"Karyawan sebagai aset penting dalam perusahaan perlu dikelola motivasinya agar terus bersemangat untuk bekerja dengan baik dan bahkan lebih baik lagi. Banyak faktor yang melatarbelakangi motivasi karyawan baik intrinsik dan ekstrinsik. Salah satu hal yang paling mendasar untuk memotivasi karyawan dalam suatu pekerjaan adalah upah. Pemberian upah yang tepat dapat mendorong karyawan memiliki motivasi yang tinggi, berproduktivitas tinggi dan berprestasi.
Sehubungan dengan hal tersebut maka manajemen dalam hal ini Departemen Sumber Daya Manusia harus memberikan perhatian penuh dalam menetapkan sistem penggajian di perusahaan agar karyawan merasa diperhatikan dan diperlakukan secara adil.
PT ABC merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri perminyakan terbesar di Indonesia, saat ini mengalami masalah pada sistem penggajiannya yang tidak mampu mendorong kinerja para pegawainya. Dari data yang ada ternyata diketahui bahwa sistem penggajian saat ini yang berlaku di PT ABC lebih memfokuskan pada kesejahteraan para pegawainya dengan memberikan base pay beserta tunjangan-tunjangan yang cukup banyak dan besar. Namun di lain pihak, manajemen kurang bahkan tidak memperhatikan variable pay yang merupakan dorongan bagi karyawan untuk berprestasi serta merupakan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi.
Untuk mengatasi pemasalahan tersebut maka diperlukan suatu cara untuk membentuk desain sistem penggajian baru yang mampu menndorong kinerja karyawan sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi dan perusahaan dapat mencapai sasaran organisasi untuk mempertahankan karyawan yang high potential. Ada dua alternatif dalam menghadapi permasalahan di atas yaitu pertama, dengan mendesain sistem penggajian berdasarkan pay for performance yang dilakukan secara bertahap dan kedua mendesain sistem penggajian berdasarkan pay for performance secara sekaligus atau serentak dan lebih mengarah kepada clean wages.
Mengingat kondisi yang ada dalam perusahaan yaitu telah lamanya sistem penggajian yang tidak mendorong kinerja diterapkan dalam perusahaan sehiugga cukup banyak keluhan yang telah diterima oleh Departemen Sumberdaya Manusia, maka alternatif kedua merupakan alternatif yang lebih direkomendasikan oleh penulis untuk merespon karyawan yang telah berprestasi selama ini dan untuk tetap mempertahankan karyawan high potential Penulis
juga dalam memberikan rekomendasi telah memasukkan langkah-Iangkah yang harus dilakukan untuk mendesain sistem penggajian baru beserta perhitungan biaya dan jangka waktu perbaikan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38568
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>