Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanti
1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Luqmanul Hakim
"Di tengah ketatnya persaingan bisnis, perusahaan-perusahaan pada industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) saling berlomba dalam peningkatan daya saing melalui inovasi produk sehingga unit bisnis dan brand berperan penting dalam pertumbuhan penjualan. Untuk memastikan setiap strategi berjalan dengan kondisi finansial yang sehat, fungsi keuangan unit bisnis Personal Care di PT Unilever Indonesia Tbk menerapkan pendekatan commercial finance dalam mengukur performa keuangan yang detail pada setiap stock keeping unit (SKU). Pada bisnis yang memiliki produk berjumlah besar, commercial finance dapat menjadi pendekatan yang relevan dalam pengelolaan anggaran pemasaran, mendukung inovasi, efisiensi biaya, dan penetapan harga yang mendukung keputusan manajerial unit bisnis dan mengelola risiko terkait akurasi pada detail operasional. Pengelolaan efisiensi dan profitabilitas unit bisnis kemudian menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutan usaha. Di sisi lain, Unilever Indonesia juga mengelola keberlanjutan usaha melalui implementasi etika bisnis dengan intensitas yang tinggi dan tanggung jawab sosial di dalam perusahaan secara defensif dan proaktif yang berdampak pada aspek lingkungan, masyarakat, dan inklusivitas sosial. Untuk memberikan kontribusi lebih pada perusahaan, aktivitas magang diiringi dengan peningkatan kemampuan teknis yang meliputi pemahaman product hierarchy, metrik laba rugi komersial, dan penguasaan Microsoft Excel sebagai perangkat lunak utama. Pengembangan keterampilan dan pengalaman profesional yang diperoleh kemudian menjadi bekal untuk mempersiapkan kebutuhan di pasar kerja. Berdasarkan temuan isu selama magang, perusahaan disarankan untuk melakukan standardisasi rekonsiliasi anggaran, penetapan target inovasi yang dinamis, membuat pedoman rekonsiliasi savings dan pricing, serta meningkatkan intensitas sosialisasi etika bisnis dan tanggung jawab sosial pada fungsi bisnis. Untuk mempersiapkan mahasiswa melaksanakan program magang, program studi disarankan untuk mengadakan pelatihan pendampingan, sosialisasi, dan penyesuaian relevansi perkuliahan dengan praktis di dunia kerja. Pada akhirnya, kegiatan magang ini memberikan kesadaran untuk memperluas hard skill pada pemodelan finansial dan memperbaiki kekurangan soft skill terkait fokus dan negosiasi.

In the midst of intense business competition, companies in the Fast Moving Consumer Goods (FMCG) industry compete with each other in increasing competitiveness through product innovation so that business units and brands play an important role in sales growth. To ensure each strategy runs with healthy financial conditions, the finance function of the Personal Care business unit at PT Unilever Indonesia Tbk applies a commercial finance approach in measuring detailed financial performance on each stock keeping unit (SKU). In businesses that have a large number of products, commercial finance can be a relevant approach in managing marketing budgets, supporting innovation, cost efficiency, and pricing that support business unit managerial decisions and manage risks related to accuracy in operational details. Managing business unit efficiency and profitability then becomes part of the company's efforts to maintain business sustainability. On the other hand, Unilever Indonesia also manages business sustainability through the implementation of business ethics with high intensity and social responsibility within the company defensively and proactively which has an impact on aspects of the environment, society, and social inclusiveness. In order to contribute more to the company, internship activities are accompanied by technical skills enhancement which includes understanding product hierarchy, commercial profit and loss metrics, and mastering Microsoft Excel as the main software. The skills development and professional experience gained then become provisions to prepare for the needs in the job market. Based on the findings of issues during the internship, the company is advised to standardize budget reconciliation, set dynamic innovation targets, create savings and pricing reconciliation guidelines, and increase the intensity of socialization of business ethics and social responsibility in business functions. To prepare students to carry out internship programs, study programs are advised to hold mentoring training, socialization, and adjustment of the relevance of lectures to the practical world of work. In the end, this internship activity provides awareness to expand hard skills on financial modeling and improve soft skills deficiencies related to focus and negotiation."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meiske Demitria Wahyu
"Prinsip CSR adalah suatu konsep yang baru dan mulai berkembang sejalan dengan tuntutan masyarakat akan perusahaan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat di sekitarnya tersebut dan tidak semata-mata mencari keuntungan. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaturan CSR pada beberapa peraturan perundang-undangan di Indonesia, baik yang dinyatakan secara eksplisit maupun implisit; berbagai pemahaman dan pendapat para ahli mengenai CSR; dan pelaksanaan prinsip CSR di Indonesia serta permasalahan yang muncul sebagai akibat pelaksanaan tersebut. Berdasarkan penelitian yang menggunakan metode kepustakaan ini, ternyata ditemukan bahwa di Indonesia CSR telah diatur secara eksplisit pada Undang-undang Penanaman Modal Nomor 25 tahun 2007 dengan menggunakan istilah tanggung jawab sosial dan secara implisit pada beberapa peraturan perundang-undangan. Namun demikian, CSR tidak sama dengan kewajiban hukum. Pelaksanaan CSR yang ideal pada umumnya dilaksanakan secara berkelanjutan (sustainable) sehingga membawa dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan serta memberikan keuntungan bagi perusahaan itu sendiri. Di Indonesia, pelaksanaan CSR secara umum masih bersifat filantropis. Namun demikian, sudah ada perusahaanperusahaan yang dengan kesadaran dan dengan tuntutan masyarakat mengintegrasikan prinsip-prinsip CSR hingga ke nilai perusahaan."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabin Dalasca
"Penelitian ini membahas tentang pelaporan dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility pada PT Unilever Indonesia Tbk. Tujuan penelitian adalah untuk meneliti pengaruh corporate social responsibility terhadap profit, people dan planet dalam konsep triple bottom line dan pelaporan corporate social responsibility sesuai dengan standar Global Reporting Initiative. Data dikumpulkan dari Tim SR yang bekerja di PT Unilever Indonesia Tbk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate social responsibility pada PT Unilever Indonesia Tbk. berpengaruh positif terhadap profit, people dan planet. Pelaporan corporate social responsibility telah diungkapkan cukup lengkap dan jelas di dalam Sustainability Report berdasarkan standar Global Reporting Initiative (GRI).
Hasil penelitian ini memberikan saran kepada PT Unilever Indonesia Tbk. untuk melengkapi komponen - komponen yang tidak dilaporkan di dalam sustainability report tahun 2012. Untuk pembuatan Sustainability Report selanjutnya, perusahaan diharapkan dapat melakukan kegiatan CSR sesuai dengan ISO 26000 dan melaporkan kegiatan CSR sesuai dengan standar GRI - G4.

This study discusses the reporting and implementation of Corporate Social Responsibility at PT Unilever Indonesia Tbk . The purpose of the study was to examine the influence of corporate social responsibility to profit , people and planet in the concept of the triple bottom line and corporate social responsibility reporting in accordance with the standards of the Global Reporting Initiative . Data collected from the SR team working in PT Unilever Indonesia Tbk .
The results showed that corporate social responsibility at PT Unilever Indonesia Tbk positive effect on profit , people and planet . Corporate social responsibility reporting has been disclosed sufficiently complete and clear in the standard Sustainability Report based on the Global Reporting Initiative ( GRI ) .
The results provide advice to PT Unilever Indonesia Tbk to complement components - components which are not reported in the sustainability report in 2012 . To manufacture the next Sustainability Report , the company is expected to perform activities in accordance with the ISO 26000 CSR and CSR reporting activities in accordance with GRI standards - G4.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"Kompetisi dalam dunia manufaktur dewasa ini semakin meningkat baik dari segi jumlah maupun kualitas seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi akhirnya banyak mengakibatkan bergesemya tenaga kerja manusia digantikan dengan mesin atau peralatan produksi lainnya. Namun pada hakekatnya peranan manusia tetap merupakan faktor utama dalam menjalankan suatu perusahaan/Industri. Oleh karenanya perusahaan harus memikirkan berbagai strategi dalam upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam bekerja. Berkaitan dengan hal ini, analisis beban kerja, jumlah tenaga kerja, studi ergonomis, dan studi gerak dan waktu memainkan peranan yang sangat penting. Analisis yang dilakukan berupa pengukuran kinerja pada tenaga kerja dengan menggunakan metode Wo Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan metode Flow Process Chart dan diagram aliran yang menggambarkan denah stasiun kerja. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan mana yang tidak perlu dilakukan dan perlu dilakukan perbaikan baik dari segi waktu maupun secara ergonomi melalui adanya data keluhan musclekeletal dari para pekerjanya dan Work Environment stasiun kerja untuk kemudian diusulkan metode kerja dan rancangan stasiun kerja yang baru sehingga dimunkinkan adanya suatu rancangan sistem manusia-manusia dan teknologi yang optimal pada lingkungan kerja. Diharapkan dengan adanya usulan ini pekerja dapat bekerja dengan lebih nyaman dan lebih jauh lagi, efisiensi dan produkti vitas kerja dapat tercapai. Penerapan ergonomi sekecil apapun dapat menghasilkan hasil tertentu dalam hal produkti vitas dan kesehatan kerja.

Competitions in manufacturing world are escalating, from the quantity and the quality aspect because of the development technology. Human resources are being replaced by machines or other production utilities because of advances technology. However human's role is still the main factor is running a company or industri. Thus, the company has to thinks various strategy in due to increase the working efectivity and eficiency. Because of that, workload analysis, the amount of man power, ergonomic studies and time and motions study play the crucial role. The analysis are performance measurement on the man power using work sampling methods and than the next step is measuring the optimal man power quantity based on the workload. The improvement analysis was focused on the improvement of the man power. In this part, the performance was measured to reveal how many workload the man power have on a certain task in the scheduled production target. This measurement is being done in every company production target condition, whether in maximum.minimum, even in average optimum target in one year. Besides determining the optimal man power quantity to increase time eficiency & efectivity, the analysis on the method and workstation lay out is also been done to the activity that has the largest frequency . The observation was done by using Flow Process Chart and Flow Diagram methods which describe the workstation lay out. The observation will reveal which activities that need time and ergonomic improvement and which rae not, trough the mucleceletal quetioner result data from the worker and also trough the working environment data at the workstation. By using these data, the proposed working method and the new workstation design can be made. Hopefully, with these proposal the man power can work comfortly and further more, the eficiency and working productivity can be achieved. Even the smallest ergonomic implementation can produces a certain result in productivity and work health aspect."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prissilia Titisari
"PT Unilever Indonesia, Tbk merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai kebutuhan harian rumah tangga dan merupakan salah satu market leader di bidangnya. Sehingga perusahaan tersebut selalu berusaha menjaga imagenya di mata konsumen. Salah satu produknya yang merupakan sumber keuntungan utama perusahaan adalah produk shampo. Pada departemen packaging, khususnya divisi kemasan sachet, mengalami masalah dalam penimbangan akhir berat produknya. Meskipun sudah dibuat standar kapasitas produk optimal. Pelaksanaan pengaturan kran volume seringkali dilakukan berulang-ulang, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan membosankan. Kondisi ini menyebabkan keterlambatan dalam pencapaian target produksi dan penurunan keuntungan perusahaan.
Pada penelitian ini akan dicari solusi untuk menyelesaikan masalah volume. Cara yang dilakukan adalah dengan menambahkan alat pengatur volume yang lebih akurat, timbangan otomatis dan simulasi pemakaiannya dengan cara memahami sistem produksi. Model pemakaian alat diperagakan dengan menggunakan software powersim. Dengan mengikuti prinsip hukum Poiseuille dan persamaan kontinuitas.
Hasil perbandingan dua skenario yang dibuat, yaitu cara manual dan cara otomatis, menunjukkan bahwa skenario dengan sistem otomatis menghasilkan nilai volume produk rata-rata yang lebih mendekati volume yang diinginkan. Untuk proses dengan viskositas produk 4,5 kg/m.s dan diameter awal 0,01 m rataratanya adalah 0,0605 kg/s, untuk proses dengan viskositas produk 8 kg/m.s dan diameter awal 0,01 m rata-ratanya adalah 0,0602 kg/s, untuk proses dengan viskositas produk 4,5 kg/m.s dan diameter awal 0,03 m rata-ratanya adalah 0,0610 kg/s, untuk proses dengan viskositas produk 8 kg/m.s dan diameter awal 0,01 m rata-ratanya adalah 0,0607 kg/s.

PT Unilever Indonesia, Tbk is one of a leader of personal care manufacturer, so that the company always tries to keep its image for the consumer. One of its products which is the most profitable is shampo. In packaging departement, especially in sachet division, have a problem on its product capacity. Eventhough they have made optimum standard of product capacity, they always make a big gap of capacity from its standard. The operation of volume valve is done repeatedly, spending so much time and boring. This condition causes delay of achieving target production and decreases the company's result.
In this research will be searched a solution to overcome capacity's problem. This is done by adding more accurate device (more sensitive) and giving a simulation of its device by understanding production system. This demonstration uses powersim software based of Poiseuille principle and continuity equation. Comparing of 2 scenarios that has been made, those are manual scenario and automatic scenario, it is found that the best scenario is automatic scenario with 3 automatic systems.
As a result, it is found that the average volume for process with viscosity 4,5 kg/m.s dan start up diameter 0,01 is 0,0605 kg/s, the average volume for process with viscosity 8 kg/m.s dan start up diameter 0,01 is 0,0602 kg/s, the average volume for process with viscosity 4,5 kg/m.s dan start up diameter 0,03 is 0,0610 kg/s, the average volume for process with viscosity 8 kg/m.s dan start up diameter 0,03 is 0,0607 kg/s.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T41034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noviyana
"Perkembangan teknologi dan pertambahan jumlah kompetitor akan membuat pelanggan memiliki banyak variasi pilihan produk dan layanan. Hal ini membuat kebutuhan pelanggan terhadap suatu layanan menjadi dinamis atau cenderung berubah-ubah seiring dengan berjalannya waktu. Keadaan yang dinamis ini akan mempersulit perusahaan dalam melakukan pengembangan layanan karena ketidakpastian terhadap apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen dapat membuat perusahaan melakukan kesalahan dalam mengembangkan layanannya di masa yang akan datang. Agar perusahaan dapat mengembangkan layanan yang tepat sehingga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di masa yang akan datang, maka perusahaan perlu mengambil tindakan yang lebih proaktif dalam mengembangkan layanannya.
Adapun metode yang dapat digunakan untuk menterjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi aktivitas yang harus dilakukan perusahaan (disebut juga service elements) dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinamis adalah Dynamic Quality Function Deployment (DQFD). DQFD pada umunya merupakan kombinasi antara QFD dengan model matematis untuk melakukan perhitungannya.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan model matematis Grey Model dalam perhitungan untuk memprioritaskan service element yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan pengembangan layanan. Penelitian ini dilakukan pada pelanggan layanan FWA (Fixed Wireless Access) Flexi yang berdomisili di daerah Jabodetabek.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa layanan yang harus dikembangkan TELKOM adalah layanan yang berhubungan dengan strategi pemasaran. Adapun respon yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menitikberatkan kegiatan pemasaran pada tiga bagian, yaitu pemasaran eksternal yang berhubungan dengan bauran pemasaran untuk masyarakat, pemasaran internal yang berhubungan dengan motivasi karyawan, dan pemasaran interaktif yang berhubungan dengan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan.

Competition in telecommunication industry emerge every company involved to create best products and services for the customers. Therefore, the development of technology and the increasing numbers of competitors will provide more choices of products and services for the customers. This condition can lead to dynamic customer requirements, which means the customer requirements tend to change over time. The dynamic conditions will bring difficulty for companies in creating and developing products or services because of the inconsistency of what are the customers really need. As a result, lay big possibilities in making mistakes if they cannot identify the real customer requirements. In order to develop appropriate services and fulfill the future voices of customers, the company needs to take more proactive approach in developing the services.
One of the methods that can be used to translate the customer requirements into technical responses or actionable operations by companies is Dynamic Quality Function Deployment (DQFD). In general, DQFD is a combination between QFD and mathematical models to do the calculation.
In this research, author apply mathematical model of Grey Model for calculate and prioritize the service element that be required to be done by the company in developing the services. The scope of the research is TELKOM Flexi's Fixed Wireless Access (FWA) services and as target respondents are the customers of TELKOM Flexi that domiciled in Jabodetabek area.
Result of the research shows service that has to be developing by TELKOM is service that related with update marketing strategy. The marketing activities can be divided into three main parts; first, External Marketing which interrelated with marketing mix for customers. Second, Internal Marketing that correlated with selfmotivation of employees, and third, Interactive Marketing that interconnected with relationship between company and customers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>