Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9620
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Prihandayani
"There are numbers of reasons for paying dividends, but only a few of them stand up to rational scrutiny. The Bird-in-the-Hand Theory explain that one razionalization given for why dividends are better than capital gain is that dividens are certain, whereas capital gains are uncertain.Risk averse investors, will therefore prefer dividens.
This research aims to examine the impact of dividend announcement of financial company and non financial company towards the stock abnormal return . If the announcement content significant information it will influence the stock price and at the end effect to the stock abnormal return.
The previous research abroad that related to devidend annoucement completed by Panel and Worlffson (1984), Friend and Puckett (1964), Watts (1978), Aharony and Swary (1980) and Charest (1988) on the large part showed that , there was a significant impact of dividend announcement towards the snack abnormal return. Meanwhile, some researchs conducted in Indonesia by Budi Karyono (2004), Setyani Dwi Lestari (1988) dan Joko Sukendro (1999) showed different results. They found that there was not abnormal return surrounding contemporaneous devidend announcement, the conclusion was, the devidend announcement have no significant impact on stock abnormal return.
The sample of data analisys on this research consist of two group companies , those are listing financial companies and non financial companies which have announced their devidends in term of cash during period 2004.
The results of this research based upon t statistical examination on the average abnormal return, shown that the devidend annoucement of financial and non financial company have no significant impact on the abnormal return at both periods , the annoucing period, before and after announcing. Despite the fact that there was value change of stock return ,but the value not significant enough compare to the expected value. The conclusions of this research support the previous researchs conducted in Indonesian Capital Market . In relation to the Indonesian Capital Market , it is suggested that the next research regarding this topic should take into account the following things :
1. Grouping the data based on type of company and the changes of of devidend : Devidend Increase, Devidend Decrease or Devidend Constant
2. Grouping the active trading stock based on its value and volume of transaction"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etikah Karyani
"Penelitian ini mengidentifikasi pengaruh pengumuman perubahan bond rating terhadap return saham. Data yang digunakan adalah return saham harian di Bursa Efek Jakarta, pengumuman perubahan bond rating oleh PT PEFINDO dan PT Kasnic Credit Rating Indonesia antara tahun 2003-2005. Untuk mengevaluasi reaksi pasar atas peningkatan (upgrade) dan penurunan (downgrade) bond rating digunakan cumulative average abnormal return.
Untuk mengukur abnormal return digunakan metode event study. Berdasarkan hasil pengujian ditemukan bahwa pengumuman perubahan baik peningkatan (upgrade) maupun penurunan (downgrade) bond rating tidak memiliki kandungan informasi bagi investor sehingga pasar tidak bereaksi secara signifikan terhadap return saham. Regresi cross section digunakan untuk melihat informasi apa yang berpengaruh terhadap return selama 3 (tiga) tahun perubahan bond rating lersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan return saham yang dipengaruhi secara signifikan oleh peningkalan EPS dan tipe perusahaan keuangan yang mengalami peningkatan (upgrade) bond rating. Penelitian ini juga berhasil membuktikan bahwa hanya tipe pcrusahaan keuangan yang mempengaruhi return saham secara signifikan untuk semua sampel perubahan bond rating.

This study identifies the effect of corporate bond rating changes on common stock return. Data used is daily stock returns listed at JSX and the announcement of bond rating changes issued by PT PEFINDO and PT Kasnic Credit Rating Indonesia for the period of 2003-2005. To evaluate the market reaction of bond rating upgrade and downgrade, this study used cumulative average abnormal return.
The abnormal return was measured using the event study methodology. The test result shows that the announcement of bond rating upgrade and downgrade does not carry the content of information for investors so that market does not significantly react on stock return.
To investigate possible information of bond rating changes for three years, cross section regression is used From the outcome of research shows that the increase of stock return is affected significantly by the increase of Earning per Share and the type of financial company that experienced upgrade of bond rating.
This study also proves that the type of financial company affects stock return significantly for all changes of bond rating."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyono
"Karya akhir ini bertujuan untuk meneliti secara empiris mengenai manfaat dari laporan keuangan untuk menjelaskan return saham. Penelitian ini berusaha membandingkan nilai manfaat dari laporan tahunan dan laporan interim dalam menjelaskan return saham. Selain itu, dalam penelitian ini juga dilihat mengenai variabelvariabel apa saja (dalam laporan keuangan perusahaan) yang paling bermanfaat bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi. Laporan kuartal yang paling baik dalam menjelaskan variabilitas market adjusted return maupun abnormal return adalah laporan pada kuartal 2. Hal ini terlihat dari nilai adjusted-R2 nya yang paling tinggi dibandingkan model yang lain yaitu sebesar 13,49% dan 10,45%. Sedangkan laporan kuartal 1memiliki nilai manfaat yang paling rendah. Hal ini terlihat dari nilai adjusted-R2 nya yang paling rendah yaitu sebesar 1,22% (market adjusted return) dan 2,52% (abnormal return).
Dari hasil regresi dengan menggunakan seluruh data dan memasukkan seluruh variabel terlihat bahwa bagi investor rasio keuangan yang dapat berguna dalam menjelaskan market adjusted return maupun abnormal return saham adalah rasio profitabilitas (NPM, ROE), rasio turnover (TATO), rasio market value (PBV) dan faktor ukuran perusahaan (Log TA). Dari penelitian ini juga dapat terlihat bahwa pergerakan harga saham banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar kinerja finansial perusahaan. Dari model yang digunakan terlihat bahwa nilai R2 tertinggi hanya mencapai 39,1%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6117
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Bay
"Pembelian kembali saham (repurchase stock) merupakan alternatif kebijakan perusahaan dalam mendistribusikan ketebihan kasnya kepada para pemegang saham selain kebijakan kebijakan pembayaran dividend tunai. Pembelian kembali saham oleh manajemen perusahaan dilakukan dengan berbagai tujuan, antara lain untuk menjaga harga saham pada taraf yang normal, memberikan signal mengenai prospek saham di masa datang dan untuk meningkatkan Earning Per Share (EPS).
Penelitian ini memiliki dua tujuan utama. Panama, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengumuman pembelian kembali saham (repurchase stock) terhadap harga saham dimana penelitian ini menggunakan sampel pengumuman pembelian kembali saham yang dilakukan oleh emiten yang listing di Bursa Efek Jakarta selama periode tahun Januari 1999 - Oktober 2006. adapun reaksi harga saham diukur menggunakan metode event study melalui perhitungan average abnormal return dan cumulative average abnormal return pada periode peristiwa Kedua, tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang mempengaruhi respan pasar terhadap pengumuman pembelian kembali saham, yang dilakukan dengan menggunakan metode regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham bereaksi secara positif dan signifikan pada hari t=10 yaitu pada hari dimuatnya pengumuman rencana pembelian kembali saham tersebut di surat kabar nasional dan juga reaksi positif dan signifikan juga terjadi selama periode t=0 sampai dengan t+4. hasil penelitian ini menunjukkan tentang adanya persepsi pasar yang positif terhadap peristiwa pengumuman pembelian kembali saham yang dilakukan perusahaan, serta memberikan dukungan terhadap teori signaling, free cash fowl agency theory, dimana teori-teori tersebut juga memberikan argumen adanya keuntungan yang diperoleh perusahaan jika perusahaan tersebut memberikan sinyal tentang kondisi perusahaan yang relatif baik.
Tingkat perubahan Earning Per Share perusahaan dengan pengujian secara individu terbukti secara signifikan mempengaruhi besaran CAAR yang terjadi, dengan taraf signifikansi secara statistik sebesar I persen, dan tidak terbukti signifikan pads pengujian secara bersama-sama.
Tingkat leverage perusahaan juga terbukti signifikan secara statistik dalam mempengaruhi besaran CAAR tersebut, dimana hash analisis regresi menunjukkan bahwa semakin kecil rasio leverage yang ada di perusahaan akan semakin tinggi besaran CAAR yang terjadi.
Tingkat perubahan Cash Flow terbukti mempengaruhi CAAR secara statistik dengan alpha 5 persen, dimana hash menunjukkan bahwa semakin meningkat perubahan Cash Flow akan semakin tinggi besaran CAAR yang terjadi.

Repurchase stock represents company's alternative policy in distributing its exceeding cash to stakeholders besides cash dividend payment policy. Repurchase share by company management is conducted with various purposes, such as for maintaining share normal level, issuing signal concerning share prospect in the future and for increasing Earning per Share (EPS).
This research has two main objectives. First, the purpose of this research is to recognize the influence of repurchase stock on share price where this research used the announcement of repurchase stock conducted by firms listed in Jakarta Stock Exchange during period January 1999 -- October 2006. Share price reaction was measured with using event study method through the calculation of average abnormal return and cumulative average abnormal return in event period. Second, the objective of this research is to identify what factors influencing market response on the announcement of repurchase stock, conducted with using double regression method.
This research showed that share price reacted positively and significantly in day t = 0, namely in the day of issuing announcement of repurchase stock plan in national newspaper and also positive and significant reactions were happened during period t = 0 up to t+4. The result of this research showed that there is positive market perception on the event of repurchase share announcement conducted by company as well as it gives support on signaling theory, free cash flow /agency theory, where said theories also give argument concerning the existing benefit obtained by company if said company gives signal of relatively good company condition.
Changing level of company earning per share was proved significant influencing the amount of CAAR happening with individual testing, with statistic significance level is 1 percent, and was not proved significant with together testing.
Company leverage level was also proved significant in influencing the amount of said CAAR, where the result of regression analysis showed that the more lower leverage ration existing in company, the more higher CAAR happening.
The level of Cash Flow changing was proved influencing CAAR with alpha 10 percent, where the result showed that the more higher Cash Flow change, the more higher the amount of CAAR happening.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T 17854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Kartiningtyas
"Secara teoritis, suatu pengumuman akuisisi dapat memberikan suatu tanda (signal) baik positif maupun negatif kepada para pemegang saham. Akuisisi dapat memberikan kesan bahwa perusahaan yang mengakuisisi berada dalam posisi yang sangat kuat sehingga akan mendapatkan reaksi yang positif dari para pemegang saham. Akuisisi juga dapat memberikan kesan negatif karena pelaksanaan strategi akuisisi tersebut dikhawatirkan akan memberikan tambahan beban bagi perusahaan pengakuisisi. Berkaitan dengan cara pembayarannya, pembayaran akuisisi dengan uang tunai dapat dilakukan dengan menggunakan sumber dana arus kas operasi perusahaan, hutang atau right issue. Masing-masing sumber pendanaan tersebut tentunya akan memiliki dampak yang berbeda terhadap posisi keuangan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengumuman rencana akuisisi yang dilakukan perusahaan terhadap reaksi pasar (return saham), mengetahui perbedaan reaksi pasar terhadap suatu pengumuman rencana akuisisi saham dan akuisisi aset, serta mengetahui perbedaan rekasi pasar terhadap suatu pengumuman akuisisi dengan sumber pendanaan yang berbeda yaitu right issue, arus kas operasi (operating cash flow) dan hutang.
Penelitian ini menganalisis 9 pengumuman rencana akuisisi yang material dan tidak disertai tindakan merjer selama periode 2000-2003 dan dibandingkan dengan 9 pasangan sampel (control firms) dalam periode yang sama. Data diperoleh dari annual report Bapepam, Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Jakarta, JSX Statistic, Surat Edaran dan Informasi kepada Pemegang Saham, serta sumber-sumber yang lain. Dalam penelitian ini dilakukan serangkaian analisis melalui pendekatan event study dengan periode pengamatan selama 21 hari serta penggunaan market model.
Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa selama periode pengamatan, pengumuman rencana akuisisi tidak menimbulkan reaksi pasar yang signifikan, tidak terdapat perbedaan reaksi pasar yang signifikan terhadap akuisisi aset dan akuisisi saham, dan terdapat perbedaan reaksi pasar yang signifikan terhadap pengumuman rencana akuisisi dengan sumber pendanaan dari right issue, arus kas operasi (operating cash flow) dan hutang. Lebih jauh lagi, diketahui bahwa pengumuman rencana akuisisi hutang menghasilkan reaksi pasar yang positif dan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan pengumuman akuisisi dengan dua sumber pendanaan lainnya.

Theoretically, an announcement of acquisition can give a sign (negative and also positive signal) to stockholders. Acquisition can give impression that company which is acquiring stay in very strong position so that will get positive reaction from stockholders. Acquisition also can give impression of negativity because execution of strategy of acquisition the felt concerned about will give burden addition to acquiring company. Relate to its payment method, using source of company?s cash flow from operating, debt or right issue can do payment of acquisition in cash. Each the source of the financing will have different impact to company financial position. This research aim to know influence of announcement of acquisition plan conducted by acquiring company to market reaction (stock return), knowing difference of market reaction to an announcement of plan of stock acquisition and asset acquisition, and also know difference of market reaction to an announcement of acquisition with different source of financing that are right issue, operating cash flow and debt.
This research analyze 9 announcements of acquisition plan which are material and do not accompany by action of merger during period 2000 - 2003 and compared to 9 control firms in same period. Data collected from Bapepam's annual report, Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Jakarta Stock Exchange, JSX Statistic, Letter and Information to Stockholders, and also other sources. To test the hypothesis, this study employ event study methodology with event period during 21 day and also market model.
The result of the study show that there is no significant market reaction in announcements of acquisition plan, no significant difference in market reaction to asset acquisition and stock acquisition, and significant difference in market reaction to announcement of acquisition plan with source of financing from right issue, operating cash flow and debt. Furthermore, analysis indicate that announcement of acquisition plan which use debt as source of its financing yield positive market reaction and tend to higher compared to announcement of acquisition plan with two others source of financing.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14781
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Public companion's financial statements are often used as basis for investment decision making by investors.One of the financial informations used by investors,as assumed in this research,is earning per share (EPS).Investor's decisions on stock trading are reflected by the stock prices .The relationship between EPS and the stock prices is formulated by the price earnings ratio (PER). On the other hand as decision making information, the financial statements should be fairly presented based on the generally accepted accounting principles (GAAP) . The fairness of financial statements is stated by an independent auditors's opinion.Farmer researches counducted by by others stated that auditor's opinion has been used by the investors for their investment decision making .Our reserach triesb to observe the effect of auditor's opnion of the financial statement to the price earnings ratio ( PER) in Jakarta Stock Exchange listing companiens.Using the boxplot,normality test,correlation test and sample independent,this research lead to the conclusion that auditor's opinion of the financial statements has no effect on the price earning ratio (PER)"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Najmudin
"Stock split relatif masih sering dijumpai dalam aktivitas investasi di pasar modal, padahal tindakan ini tidak berpengaruh pada manajemen karena tidak mengubah nilai perusahaan, juga tidak berpengaruh bagi pemegang saham karena kekayaan atau proporsi saham mereka masih tetap. Dalam Iingkup fenomena ini, di pasar modal Indonesia belum dikaji Iuas secara empiris dampaknya terhadap komposisi kepemilikan pemegang saham, likuiditas dan return, secara parsial dan asosiasional.
Liquidity hypothesis dan signaling hypothesis memprediksi bahwa terdapat abnormal return yang positif akibat adanya split dan perusahaan akan memperoleh kenaikan pada likuiditas sahamnya. Liquidity hypothesis juga mernprediksi bahvva proporsi saham yang dimlliki oleh investor institusi akan menurun, sedangkan menurut signaling hypothesis, proporsi kepemilikan mereka tidakiah berubah.
Bukti empiris mengenai abnormal return, sebagian besar relatif mendukung kedua hipotesis tersebut. Berbeda dengan tingkat likuiditas, temuan empirisnya ber ai iasi. Sedangkan proporsi kepemilikan institusi ditemukan tidak mengalami perubahan signifikan dan yang lain menernukan menaik.
Dennis dan Strickland (1998) menyatakan bahwa proporsi kepemilikan ins-Rust sebelum split yang rendah akan meningkat dan karena itu, likuiditas juga meningkat. Dengan kata lain, proporsi kepemilikan institusi sebelum split berhubungan negatif dengan perubahan likuiditas akibat split Bukti empiris lain menyatakan bahwa abnormal etum akibat split, berhubungan terbalik dengan proporsi kepemilikan institusi sebelum split dan manfaat stock split lebih bernilai bagi perusahaan yang sebelum split-nya mempunyai proporsi kepemilikan institusi yang rendah (Srewczyk dan Tsetsekos (2001)).
Penelitian kami mengulas mengenai: (1) dampak stock split terhadap komposisi kepemilikan pernegang saham, likuiditas dan return; (2) hubungan antara ketiga variabei tersebut dengan komposisi kepernilikan pernegang saham sebelum split sebagai variabel kondisioning; dan (3) hubungan antara perubahan likuiditas dengan perubahan komposisi kepemilikan pernegang saham sebagai variabel intervening. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Jakarta pada perusahaan yang melakukan pemecahan saham selama periode 1997-1998. Sampel dipilih berdasarkan metode purposive sampling dan metode penelitiannya adalah event study.
Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) sttocksplittidak berpengaruh terhadap tingkat likuidltas; perusahaan dengan kepernilikan institusi sebelum split yang rendah (tinggi), mengalami kenaikan likuiditas (tidak berubah); proporsi kepernilikan institusi sebelum split berpengaruh negatif terhadap perubahan likuiditas. (2) stock split tidak mengubah proporsi kepernilikan institusi; proporsi kepemilikan institusi sebelum split yang reirdah (tinggi), tidak berubah (menurun); perubahan proporsi kepemilikan institusi berpengaruh positif pada perubahan likuiditas. (3) terdapat abnormal return yang positif pada perusahaan pemecah saham; abnormal return positif yang signifikan hanya terdapat pada perusahaan yang mempunyal proporsi kepemilikan institusi sebelum split yang rendah; secara kausal, abnormal return split tidak dipengaruhi pith proporsi kepemilikan institusi sebelum split.
Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat reaksi pasar yang positif terhadap stock split dan terdapat tambahan likuiditas bag] perusahaan yang mernecah sahamnya, tetapi reaksi positif dan tambahan likuiditas tersebut tergantung pada kondisi kepernilikan Institusi sebelum split dan pada perubahan proporsi kepemilikan institusi. Deegan tambahan analisls kondisional, secara keseluruhan tmuan ini mendukung signaling hypothesis dan liquidity hypothesis."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T20348
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>