Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51797 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Widjaja
"Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era globalisasi, sebagai revenue centre yang menyumbang sekitar 46,52% dari semua penerimaan operasional RSMG maka manajemen Apotik IFRSMG yang tepat menjadi sangat penting. Dari data yang ada terlihat bahwa kinerja Apotik IFRSMG menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun setiap tahun terutama untuk pasien rawat jalan di mana persentase obat yang tidak terlayani mencapai 63,37% pada tahun 2001 Hal ini membawa kerugian finansial yang sangat besar dan mengancam kelangsungan hidup RSMG.
Untuk meningkatkan volume penjualan resep di Apotik IFRSMG, maka dilakukan penelitian cross sectional pada bulan Juni 2004 dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan analisa uji statistik chi square dengan menggunakan program statistik SPSS versi 11.0. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hubungan antara bauran pemasaran dengan konsep 7P ( produk, harga, lokasi, promosi, petugas, bukti fisik dan proses pembelian ) dengan keputusan pembelian obat oleh pasien rawat jalan RSMG.
Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang ditanyakan langsung kepada responden di 8 poli rawat jalan serta data sekunder dari survei pesaing dan pencatatan harian di Apotik IFRSMG.
Dari hasil penelitian didapatkan jumlah resep yang dilayani dari poli rawat jalan sebanyak 45% (meningkat dibanding tahun 2003) dengan 92,9% sudah >2 kali membeli obat. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 60,5% yang tidak membeli/sebagian dan 39,5% yang membeli penuh. Alasan utama tidak membeli adalah: mahal (43,3%) dan lama (22,38%). Strategi harga yang digunakan adalah mark up sebanyak 21% dari harga beli dan untuk obat bebas 12-20%. Harga obat secara umum jauh lebih mahal dibanding harga pesaing. Persediaan obat sudah cukup baik di mana rata-rata 2,11 resep yang ditolak setiap hari akibat tidak tersedia di apotik. Lokasi apotik dikeluhkan sulit terlihat oleh 81% responden. Sumber informasi masih sangat kurang terbukti dari 71% yang tidak pernah mendengar tentang apotik ini. Promosi oleh dokter hanya 7,6%. Mutu petugas secara umum termasuk sedang dengan nilai 3,26. Kecepatan petugas masih termasuk buruk dengan nilai 2,49. Ruang tunggu apotik juga termasuk sedang dengan nilai 3,15. Kerapian dan kenyamanan masih termasuk kategori buruk. Proses pembelian sudah termasuk baik.
Dari uji bivariat diketahui bahwa dari 15 variabel yang dinilai ternyata ada 12 variabel yang bermakna dengan nilai p-0,000 yaitu ketersediaan obat, lokasi, kecepatan petugas, keramahan petugas, keterangan petugas, kesopanan petugas, kemampuan petugas, cara komunikasi petugas, kerapian petugas, kerapian dan kenyamanan ruang tunggu serta proses pembelian. Sedangkan 3 variabel yang tidak bermakna yaitu: sumber informasi, kebersihan petugas dan kebersihan ruang tunggu.
Sebagai saran untuk perbaikan, maka diusulkan beberapa strategi pemasaran yang perlu dilakukan oleh manajemen yaitu: pengembangan target konsumen, penentuan posisi apotik sebagai apotik yang unggul dan lengkap dengan harga yang kompetitif, ketersediaan obat dengan analisa ABC Index Kritis, strategi harga yang berorientasi pasar (bukan lagi strategi mark up), promosi dari dalam oleh tenaga medis ditingkatkan, penggunaan sistem komputer yang terintegrasi antara apotik dan tiap poli rawat jalan, pelayanan yang baik dan cepat serta berorientasi pada pelanggan, discount yang menarik, pemindahan lokasi apotik, peningkatan mutu petugas, peningkatan kemampuan komunikasi petugas, penataan interior dan display yang lebih baik, kenyamanan ruang tunggu ditingkatkan, riset dan audit pemasaran berkala, proses pembelian dipermudah, melakukan riset operasional mengenai sistem antrian resep dan penelitian lanjutan dengan masyarakat sekitar.
Akhirnya strategi yang dibuat harus bisa beradaptasi dengan perubahan kesempatan dan tantangan global.
Daftar Bacaan: 40 ( 1984 - 2004 )

Analysis the Relationship Between Marketing Mix and Purchasing Decision of Medicine by the Out-patient at Pharmacy Installation Dispensary of Medika Gria Hospital 2004In facing the tight competition of the globalization era, as the greatest revenue centre that contribute about 46,52% of the overall operational income of Medika Gria Hospital in 2003, the proper management of the Pharmacy Installation Dispensary of Medika Gria Hospital therefore become the highlight point. From the data we can see that the performance of the pharmacy show a declining tendency every year especially for the out-patient where the percentage of the un-served prescriptions were reaching 63,37% of the overall prescriptions made by outpatient doctor by the year 2003. This is a big threat and causing the big losing and therefore create a financial problem that influence the survival of Medika Gria Hospital.
In order to increase the volume of sales at the pharmacy, a cross sectional research was done in June 2004 with quantitative and qualitative method. Data analysis used are univariate and bivariate with Chi-square test using statistic program analysis with SPSS for Windows version 11.0. The purpose of this research is to find out the relationship between the Seven Ps of marketing mix ( product, place, price, promotion, people, physical evidence and processes ) and the purchasing decision of the out-patient of Medika Gria Hospital.
In this research the primary data are obtained by using questionnaire which were directly asked to 210 respondents (patient or family) from 8 out-patient clinic_ While secondary data are obtained by doing survey of one competitor and the daily observation at the pharmacy.
The research has shown that 45% of all the prescriptions of out-patient clinic is served at the pharmacy ( better than the year 2003) whereas 92,9% has ever purchased more than 2 times at the pharmacy. The sample of this research are divided into 2 categories i.e: 60,5% refuse 1 incomplete to purchase and 39,5% agree to purchase. The main reason to refuse is: expensive (43,3%) and long waiting hours (22,38%). Pricing strategy used is cost-based with 21% mark up for out-patient and 12-20% for OTC. In general the price is still far more expensive compare with competitor. The availability of medicine is quite good where only 2, 11 prescriptions daily are rejected due to out of stock. The location of the pharmacy is hard to find according by 81% of respondents.
Source of information is still bad that 71% of the respondents answer that they never heard about the pharmacy. Internal promotion by medical doctor is only 7,6%. The quality of all the dispensary staff is moderate with the score 3,26. The speed of the staff is still bad with the score 2,49. The waiting room is classified moderate with the score 3,15. The tidiness and comfort are still bad. The purchasing process is consider good
Using bivariate analysis we could see that 12 of the 15 variables that are observed has shown significant statistical relationship with p value :1000 i.e: availability of medicine, location; prompt service, friendliness, quality of information, courtesy, capabilitiy, the way to communicate and neatness of the staff; tidy and comfortable waiting room as well as the whole process of purchasing. Meanwhile there are 3 variables tnat have no significant statistical relationship i.e: source of information, cleanliness of dispensary staff and waiting room.
To increase the performance, some suggestion regarding marketing strategy should be consider by the management i.e: increase target market, positioning the pharmaceutical as one of the best pharmaceutical with complete medicine and competitive price, improve the availability of medicine by ABC critical index analysis, market-oriented pricing strategy instead of mark-up strategy, increase internal promotion by medical staff, integrated computerized system between pharmaceutical and outpatient clinic, an excellent and prompt service, customer-oriented service, an interesting discount, changing the location of the pharmacy, increase the quality of staff, improve communication skill of all staff, a good interior and display setting, improve the comfort of waiting room, a routine marketing research and audit, improve the purchasing process, operational research on prescriptions queuing system and further research with outer community.
Finally, strategy will have to take into account changing global opportunities and challenges.
Bibliography : 40 ( 1984 - 2004 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12872
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Laksmisari
"ABSTRAK
Konsumen banyak melihat iklan-iklan di media massa setiap harinya maka konsumen tersebut melindungi dirinya dari serangan begitu banyak iklan dengan lebih mendengarkan teman-temannya atau sumber-sumber lain yag mereka percayai. Oleh sebab itu, WOM merupakan alat promosi yang efektif karena seseorang hanya bisa mengingat 5 sampai 7 iklan saja perhari. WOM juga memiliki ani yang peming karena banyak konsumen yang tidak suka mengambil resiko membeli dan mengkonsumsi produk yang memiliki resiko besar.
Produk yang memiliki resiko besar karena langsung berhubungan dengan tubuh adalah produk pelangsing tubuh. Produk ini sangat mudah didapatkan di banyak retailer dengan harga yang relatif rnurah yaitu rata-rata Rp. 3000.- per kemasan sena banyaknya iklan di media massa. Para pengusaha industri kosmetika nasional pun banyak yang memproduksi produkproduk pelangsing untuk mendukung keinginan para wanita yang ingin tubuhnya langsing. Fenomena ini terjadi karena kini pandangan tcntang citra seorang wanita yang cantik diterjemahkan sebagai wanita yang memiliki bentuk tubuh langsing, rambut lurus panjang, dan kulit wajah putih mulus.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai produk pelangsing tubuh menarik karena produk ini memiliki resiko yang cukup besar karena penggunaannya langsung mempengaruhi sistem tubuh sedangkan iklan produk-produk ini banyak dilihat di berbagai media dengan frekuensi yang cukup sering. Permasalahan yang akan diteliti oleh penulis antara lain, pertama apa sajakah faktor-faktor stimuli yang menyebabkan WOM terjadi dan bagaimna proses WOM itu sendiri. Permasalahan kedua adalah mengetahui keterkaitan antara WOM Communication dan iklan dengan keputusan konsumen untuk membeli produk pelangsing tubuh yaitu apakah konsumen dalam mengambil keputusan tersebut lebih dipengaruhi oleh iklan, WOM atau kedua-duanya serta bagaimana proses terjadinya (alur-alur yang dilewati setiap responden). Perrnasalahan selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis-jenis inforrnasi apa sajakah (merek, harga, kemasan, efek samping, dan lain-lain) yang membedakan perilaku konsumen terhadap pemilihan kedua sumber inforrnasi (WOM atau lklan). Selain itu, ingin juga diketahui apakah terdapat perbedaan antara variabeldemografi (jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis inforrnasi atas merek, harga, kemasan, bahan baku, kemampuan produk maupun efek samping pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Subjek penelitian ini adalah 150 wanita yang yang pernah mengkonsumsi suatu produk pelangsing tubuh, berusia 18 tahun atau lebih. Produk pelangsing tubuh yang dimaksud disini adalah semua merek produk pelangsing tubuh yang pemah beriklan di media seperti Slimming Tea, Diyet, Merit, Teh Hijau Cap Kepala Hijau dan lain sebagainya.
Pengolahan data yang didapat melalui survey kepada 150 wanita ini menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) ver.1 0.0 sebagai alat bantunya. Landasan Statistical tools yang dipakai adalah : Deskriptive Statistics, Analysis of Variance (ANOVA), Discriminant Analysis dan Crosstab.
Hasil analisis telah memberikan jawaban yang memuaskan terhadap perrnasalahan penelitian yang diangkat oleh penulis. Hasil tersebut diantaranya adalah faktor-faktor stimuli terjadinya WOM untuk produk pelangsing tubuh. Faktor-faktor tersebut adalah adanya pertanyaan orang lain terhadap dirinya, adanya komentar orang lain tentang suatu merek produk pelangsing tubuh, karena setelah melihat iklan sebuah merek produk pelangsing tubuh tertentu. Sedangkan proses terjadinya WOM dimulai saat responden bertanya kepada sumber rekomendasi. Sebagian besar dari responden yang pemah mengkonsumsi produk pelangsing tubuh ini lebih dipengaruhi oleh iklan dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu merek, akan tetapi kemudian mereka akan mencari informasi lebih lanjut dari seseorang. Akan tetapi, terdapat penemuan yang menarik dimana jumlah responden yang setelah melihat iklan langsung melakukan keputusan membeli tanpa bertanya pad a orang lain terlebih dahulu tidak terlalu berbeda jauh dengan jumlah responden yang setelah melihat iklan kemudian melakukan WOM. Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap jenis informasi (merek, harga, kemasan, kemampuan, bahan baku serta efek samping) baik yang didapatkan dari WOM communication maupun iklan. Meski tidak ada perbedaan akan tetapi informasi atas kemasan merupakan jenis informasi yang paling membedakan atas pemilihan sumber informasi yang dipilih. Selain itu, tidak terdapat perbedaan antara variaber demografi jenis pekerjaan, pendidikan dan pengeluaran) terhadap jenis informasi yang ada pada dua sumber informasi yaitu iklan dan word-of-mouth.
Saran yang bisa direkomendasikan oleh penulis adalah bahwa produsen sebaiknya menstimulasi WOM dengan menyebarkan informasi mengenai kemampuan produk dalam melangsingkan tubuh serta efek sampingnya, mempcrhatikan pesan (message) yang dikomunikasikan didalam iklan-iklannya, menambah frekuensi kemunculan iklan agar dapat menstimuli terjadinya WOM dan mempercepat keputusan membeli konsumen, selalu mengawasi kualitas produknya agar tetap dapat memuaskan konsumennya agar konsumen merasa puas dan kemudian melakukan WOM communication, menggunakan iklan dan WOM secara terpadu dan menunjang satu sama lain sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication, produsen tidak perlu membeda-bedakan jenis informasi yang ingin disampaikan dikedua sumber informasi (iklan atau WOM) sesuai dengan variabel demografi konsumen dalam mengkomunikasikan produk pelangsing tubuhnya.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Yuningsih
"Rumah Sakit Haji Jakarta telah melakukan kegiatan pemasaran. Namun selama tahun 2008 terjadi penurunan kunjungan pasien rawat jalan. Sehingga perlu dilakukan evaluasi kegiatan pemasaran. Tujuan penelitian adalah mengetahui karakteristik pasien, persepsi pasien mengenai bauran pemasaran dan hubungan bauran pemasaran dengan keputusan memilih berobat di Sub Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Jakarta tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara produk, promosi, tempat dan layanan pelanggan terhadap keputusan memilih berobat di Sub Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Jakarta dan tidak ada hubungan antara harga, sumber daya manusia, bukti fisik dan proses terhadap keputusan memilih berobat di Sub Bagian Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Jakarta.

Jakarta Hajj Hospital have been already do marketing activities. In other hand, over the 2008 year, there was a decline number of outpatient. So, the marketing evaluation is important to do. The purpose of this research are to identify patient's caracteristics, patient's perception on marketing mix in Jakarta Hajj Hospital and the relatioship between maketing mix and purchase decision in ambulatory service Jakarta Hajj Hospital in 2009. This research is quantitative approach with cross sectional desaign.
The results of this research are there is a relationship between product, promotion, place, and customer service with purchase decision, and there is no relationship between price, people, physical evidence, and process with purchase decision.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9581
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ulfah Suryani
"Achievement of hospital marketing is strongly rely on their perception of costumer behaviour. Loyal costumer grow to be a valuable asset for health service provider. The understanding of costumer loyalthy development phases could construct costumer trustworthiness.
Haji Hospitas is a private hospital located at Pondok Gede, East Jakarta From 2007's data of Out Patient Rate, can be concluded that the number tend to be decreasing and showed no significant improvement. Considering on the situation, which is more expensive to reach new costumer than to retain the old ones, then hospital management is willing to improve marketing strategy by identifying their marketing mix which related to I-laji?s costumer loyalty.
Thesis objective is to discover relationship between Haji?s marketing mix with their costumer loyalthy. Therefore, this research is an observational study through cross-sectional quantitive analysis approach. Primary data collection is performed through self administrated questionaire toward I I0 respondents.
Quantitive approach indicated majority of respondents are having a good perception with the existing marketing mix at Haji Hospital. The result of Chi Square test shows that the determining variables are : location aspect, waiting time aspect and access of informaton aspect. This research conclude : to perform the significance connection between products, prices, promotion and peoples with costumer loyalthy, this study should be completed with qualitative approach.
This thesis is also proposing suggestion to perform study of building the costumer retention marketing programme by hospital management The application programme, based on the research result are Relationship Marketing Programme, Frequent Costumer Gilt, Testimonial Letter and Recommend a Frien and Family Member Reward."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34551
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadia Utami
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26425
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>