Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Lightning strikes to the distribution lines can produce over voltages due to direct or indirect strikes.
For medium voltage 20 kV lines according to some researchers more than 80% of the failures caused by
indirect nearby strikes. Installation of earth wires can reduce over voltages to the lines. A Study on
Application of earth wire to improve the lightning performance on medium voltage lines was carried out
at feeder Kapur and feeder Beton located in the area of Depok and Bogor at south side of Jakarta which
has very high lightning density and has recorded a lot of failures due lightning since the lines. No earth
wire installed on any lines in this area. To choose the suitable earth wire installation six different
scenario was made. This scenario will he applied to these two feeders to get the number and the best
position of earth wire. The influence of the direct strikes and induction of lightning strikes of these six
scenarios will be compared and the number of earth wire, position of earth wi re to the phase wire at the
pole and the size of the conductors will be determined The tropical local lightning data derived from
Indonesian Lightning Detection System and the Rusck formula were used for this analysis. The results of
the study shows that the additional of earth wire improved the performance of the system with minimum
of 26% by installing only one earth wire and the maximum performance can be achieved till 75% by
installing two earth wire on the lines. Field measurement by installing the earth wire on both lines has
given the significant results that the scenarion 6 has reduced the failures to 30%-60% for one year
observation.
"
Jurnal Teknologi, 22 (3) September 2008 : 192-203, 2008
JUTE-22-3-Sep2008-192
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sambaran petir ke jaringan distribusi akan menyebabkan tegangan lebih akibat sambaran langsung maupun tidak langsung. Menurut beberapa peneliti lebih dari 80% gangguan di jaringan tegangan menengah 20 kV terjadi akibat sambaran dekat jaringan. Pemasangan kawat tanah dapat mengurangi tegangan lebih yang terjadi pada jaringan. Penelitian penggunaan kawat tanah untuk meningkatkan keandalan jaringan pada jaringan tegangan menengah dilakukan pada penyulang Kapur dan penyulang Beton di daerah Depok dan di daerah Bogor dibagian selatan Jakarta. Dilaporkan telah terjadi banyak
kegagalan pada jaringan tegangan menengah akibat sambaran petir. Jaringan tegangan menengah saat ini tidak menggunakan kawat tanah. Dalam penelitian ini dilakukan enam scenario untuk dapat memilih
peletakan dan jumlah kawat tanah terbaik yang akan dipasang pada kedua penyulang. Pengaruh sambaran petir langsung dan induksi pada ke enam scenario ini akan dibandingkan dan dianalisa sehingga jumlah, luas penampang dan posisi kawat tanah terhadap kawat phasa dapat ditentukan. Data sambaran petir lokal diperoleh dari dari Jaringan Deteksi Petir Nasional dan analisa sambaran langsung dan induksi digunakan formula dari Rusck. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan kawat tanah akan meningkatkan unj uk kerja minimum 26% hanya dengan pemasangan satu kawat tanah dan unjuk kerja maksimum sebesar 75% dapat diperoleh dengan pemasangan dua kawat tanah pada jaringan. Pengukuran lapangan dengan pemasangan kawat tanah pada kedua penyulang telah memberikan hasil yang sangat baik dengan berkurang nya gangguan sebesar 30-60% untuk penelitian selama satu tahun.

Abstract
Lightning strikes to the distribution lines can produce over voltages due to direct or indirect strikes. For medium voltage 20 kV lines according to some researchers more than 80% of the failures caused by
indirect nearby strikes. Installation of earth wires can reduce over voltages to the lines. A Study on Application of earth wire to improve the lightning performance on medium voltage lines was carried out
at feeder Kapur and feeder Beton located in the area of Depok and Bogor at south side of Jakarta which has very high lightning density and has recorded a lot of failures due lightning since the lines. No earth wire installed on any lines in this area. To choose the suitable earth wire installation six different scenario was made. This scenario will be applied to these two feeders to get the number and the best
position of earth wire. The influence of the direct strikes and induction of lightning strikes of these six scenarios will be compared and the number of earth wire, position of earth wi re to the phase wire at the pole and the size of the conductors will be determined. The tropical local lightning data derived from Indonesian Lightning Detection System and the Rusck formula were used for this analysis. The results of the study shows that the additional of earth wire improved the performance of the system with minimum of 26% by installing only one earth wire and the maximum performance can be achieved till 75% by installing two earth wire on the lines. Field measurement by installing the earth wire on both lines has given the significant results that the scenarion 6 has reduced the failures to 30%-60% for one year observation."
[Fakultas Teknik UI, Institut Teknologi Bandung. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Gangguan pada sistem tenaga listrik dapat disebabkan faktor dari liar dan faktor dari dalam. Salah satu penyebab gangguan pada saluran distribusi yang berasal dari luar adalah sambaran kilat (petir). Petir merupakan gelombang berjalan yang memiliki pantulan-pantulan yang saling berinterferensi. Penelitian tentang banyaknya gangguan sambaran petir pada saluran distribusi dapat diperkirakan dengan perhitungan metode gelombang berjalan."
537 JIEK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soetjipto Soewono
"Penghijauan bukan merupakan kegiatanyangpositifbagi saluran udara tegangan menengah (SUTM), karena sering menimbulkan gangguan sesaat akibat sentuhan ranting pohon yang tertiup angin dengan konduktor SUTM. Untuk mengatasi gangguan sesaat tersebut, maka digunakan kabel udara.
Performance terhadap petir pada SUTM dengan kabel udara (OHC) juga akan mengalami perubahan, karena kekuatan isolasi OHC akan mempengaruhi jarak sambaran petir pada konduktor SUTM. Percobaan dengan menggunakan skala model telah dilakukan untuk mendapatkan hubungan jarak sambaran petir langsung ke SUTM yang menggunakan konduktor telanjang dan OHC. Dari hasil percobaan menunjukan bahwa kekuatan isolasi OHC akan memperkecil jarak sambaran petir langsung.

Forestation is not always a positive activity for medium voltage overhead lines (MVOL), because it is often causing a temporary fault to MVOL when branches of adjacent trees is blown by the wind and to avoid that fault, then overhead cable (OHC) is used.
Lightning performance of MVOL using OHC have been improved since the dielectric strength of the insulation of OHC will affect and improve the striking distance to conductor of MVOL. The experiment results using scaled model shows the correlation between the striking distance of MVOL bare conductors to OHC, and the strength of OHC insulation will reduce the striking distance.
"
Jurnal Teknologi, 2004
JUTE-XVIII-2-Jun2004-104
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Soetjipto Soewono
"ABSTRAK
Saluran Udara Tegangan Menegah (SUTM) sebagian besar melalui daerah pemukiman yang padat bangunan dan pepohonan yang kadang-kadang lebih tinggi dari SUTM itu sendiri, sehingga dapat berfungsi sebagai perisai SUTM terhadap sambaran petir langsung, tetapi karena tingkat isolasi SUTM yang relatif rendah, tetap saja sambaran petir yang mengenai bangunan atau pepohonan didekat SUTM masih akan menyebabkan gangguan tegangan lebih.
Perhitungan tegangan induksi petir secara analitis yang memperhitungkan parameter arus petir secara menyeluruh yaitu: kecepatan arus sambaran balik, besar arus, waktu muka dan waktu ekor gelombang arus belum pernah dilaksanakan peneliti sebelumnya, kecuali penyelesaian secara numerik. Dalam disertasi ini dilakukan analisis perhitungan matematis tegangan induksi petir pada SUTM secara analitis dengan pendekatan linear bentuk gelombang arus sambaran balik (double exponential). Hasil persamaan tegangan induksi petir pada SUTM dengan pendekatan linier dikembalikan kebentuk double exponential, sehingga didapat persamaan tegangan induksi petir pada: SUTM mengandung parameter petir secara menyeluruh.
Pada eksprimen laboratorium dilakukan simulasi lintasan petir vertikal dan tanah mempunyai konduktivitas sempurna. Arus petir tiruan yang dibangkitkan dari generator impuls dikenakan melalui simulasi lintasan petir berada dekat model SUTM, untuk mensimulasikan sambaran petir tidak langsung. Pengukuran tegangan induksi petir pada model SUTM yang berdiri diatas tanah yang disimulasikan mempunyai konduktivitas sempuma, dilakukan pada beberapa besaran arus petir, tinggi konduktor model SUTM dan jarak tegak Iurus horisontal antara model SUTM dengan lintasan petir. Pengukuran tegangan induksi petir pada model SUTM digunakan Digital Storage Oscilloscope dan serat optik.
Untuk validasi, hasil perhitungan tegangan induksi petir dengan persamaan praktis pada SUTM tersebut dibandingkan dengan hasil eksprimen laboratorium, diperoleh hasil yang saling mendekati. Dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan dan eksprimen laboratorium, maka persamaan praktis perhitungan tegangan induksi petir hasil penurunan pada disertasi ini merupakan keberhasilan dari tujuan penelitian ini dan semoga dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan."
2006
D664
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pohan, M. Halim K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan kerusakan pada peralatan-peralatan elektronik di dalam bangunan. Di Stasiun Penelitian Petir Institut Teknologi Bandung (SPP-ITB) Gunung Tangkuban Perahu sering terjadi kerusakan peralatan elektronik dan kerusakan arrester yang seharusnya melindungi peralatan elektronik tersebut. Kerusakan arrester tersebut kemungkian besar disebabkan oleh sambaran petir tidak langsung di sekitar jaringan tegangan rendah SPP-ITB. Sambaran petir tidak langsung menginduksikan tegangan lebih pada jaringan tegangan rendah tersebut dan kemudian menghantarkan gelombang berjalan (konduksi) pada kedua ujung jaringan tegangan rendah yang salah satunya adalah SPP-ITB. Kerusakan karena sambaran langsung hampir tidak mungkin karena sekitar 90% SJTR terletak di bawah pohon-pohon yang tinggi. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi induksi dan konduksi petir pada Jaringan Tegangan Rendah SPP-ITB Gn. Tangkuban Perahu. Penelitian ini menggunakan data-data lapangan seperti data APM, parameter saluran JTR, data arrester dan kerusakannya, dan
karakteristik petir lokal dari JADPEN (Jaringan Data Petir Nasional). Data-data tersebut terutama data historis JADPEN digunakan sebagai studi kasus untuk perhitungan tegangan elevasi, profil tegangan induksi dan konduksi petir dengan menggunakan model perhitungan Rusck, perhitungan arus dan energi impuls petir yang terinduksi pada SJTR. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik arrester MOV dan SAD yang terpasang di SPP-ITB
untuk mengetahui penyebab kerusakan arrester.

Abstract
Direct and indirect lightning strikes can disturb and induce low voltage overheadlines and it can produced overvoltage
due to traveling waves along the lines. This overvoltage can damage the equipments connected to it. It was recorded that there were already a lot of damages of electronic equipments and arrestesr located inside the building of Lightning Measurement Station at Mnt. Tangkuban Perahu. Most of the overvoltage which was developed on the low voltage lines were coming from indirect lightning strike nearby due to the fact that most of the lines were covered by trees. Research
was carried out to study and evaluate the induction and conduction of the lightning strikes to the LV lines that can lead to the cause of equipment and arrester damages inside the building. Local lightning data for the analysis were derived from measurement system installed at the stations and historical lightning data from lightning detection network called Jadpen (National Lightning Detection Network). The data was used for calculating and evaluating the voltage elevation,
induction voltage profiles and conduction in the form of traveling waves using Rusck Model. Two damaged arresters were evaluated and compared and it give the better understanding on how the protection system work."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Basana Hisar
"Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi karakteristik kemampuan bentuk kawat jaring baja SS 304 dengan variabel ukuran mesh 5, 6, dan 8. Tujuannya adalah untuk menilai kesesuaian lembaran kawat jaring dengan bobot yang ringan terhadap logam lembaran monolitik material SS 304. Uji eksperimental dilakukan untuk menganalisis sifat tarik, kemampuan regang (stretchability), dan kemampuan penarikan dalam  (deep drawability) dari lembaran kawat jaring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spesimen kawat jaring SS 304 tanpa perlakuan panas menunjukkan perilaku getas dengan elongasi minimal. Namun, perlakuan anil pada suhu 1050oC selama 30 menit secara signifikan meningkatkan keuletan dan mampu regang lembaran kawat jaring tetapi menurunkan kekuatan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan nilai regangan pada saat putus (ε) dan koefisien pengerasan regangan (n-value), serta penurunan nilai koefisien kekuatan (K-value). Dipelajari pula perbandingan perilaku mampu bentuk lembaran kawat jaring dan lembaran logam monolitik dengan komposisi yang identik. Secara umum lembaran kawat jaring menunjukkan sifat tarik, perilaku regangan, dan penarikan dalam yang berbeda dibandingkan lembaran monolitik. Perbedaan ini dapat dijelaskan dengan adanya area terbuka dan variasi ketebalan pada struktur kawat jaring. Sifat mampu bentuk lembaran kawat jaring meningkat dengan menurunnya persentase area terbuka.

This study aimed to evaluate the formability characteristics of SS 304 wire mesh with mesh sizes 5, 6, and 8, which will be used for the development of automotive components. The aim is to assess the suitability of a lightweight wire mesh sheet in relation to the monolithic sheet metal of SS 304 material. Experimental tests were conducted to analyze the tensile properties, stretchability, and deep drawability of the wire mesh sheets. The results showed that non-annealed SS 304 wire exhibited brittle behavior with minimal elongation. However, annealing treatment at a temperature of 1050°C for 30 minutes significantly improved the ductility and stretchability of the wire mesh sheets while reducing their strength. This can be observed from the increased elongation at fracture (ε) and strain hardening exponent (n value), as well as the decreased strength coefficient (K value). Comparisons were made between the formability behavior of wire mesh sheets and monolithic sheet metals with identical compositions. Overall, the wire mesh sheets displayed different tensile properties, stretching behavior, and deep drawing characteristics compared to monolithic sheets. These differences can be attributed to the presence of open areas and variations in thickness within the wire mesh structure. The formability of the wire mesh sheets improved with a decrease in the percentage of open area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Jefanya
"Sistem informasi pada suatu industri sangat dibutuhkan kehandalannya untuk menjaga keberlangsungan proses bisnis perusahaan itu. Untuk proses informasi tersebut menggunakan alat-alat elektronik yang bekerja pada range millivolt. Karenanya dibutuhan pengaman gedung beserta peralatan terutama peralatan elektronik yang bekerja dalam range milivolt dari efek sambaran petir yang bekerja dalam range kilovolt sangatlah penting.
Sistem informasi pada industri PT. X yang berlokasi di Kawasan Industri MM2100 Cibitung ? Bekasi Jawa Barat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami gangguan kerusakan peralatan elektronik akibat sambaran petir. Penangkal petir dan sistem proteksi berupa sistem pentanahan kurang memadai untuk melindungi peralatan elektronik dari bahaya sambaran petir.
Berdasarkan data, hasil pengukuran dan perhitungan kondisi aktual maka ditemukan tegangan langkah dan resitansi tanah yang melebihi dari nilai standar.

Information systems on an industry badly needed to maintain the continuity of the process of establishment of business company. To process such information using electronic tools which work in the millivolt range. Hence the need for building safety and equipment mainly electronic equipment that works in a range from the effects of lightning milivolt who worked in the kilovolt range is important.
Information system on industrial PT. X located in an industrial area MM2100 Cibitung - Bekasi in West Java in a span of 5 years experience in electronic equipment damage due to lightning strikes. Lightning rods and grounding protection system of the system is less adequate to protect electronic equipment from the danger of lightning strikes.
Based on data, measurement and calculation of results and the actual condition of the voltage step and then discovered resistance land in excess of the value of the standard.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1386
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Puspito
"Pada saat ini perkembangan dibidang telekomumkasi dan listrik semakin berkembang pesat, yang mana perkembangan di bidang ini membutuhkan sektor pendukung yaitu industri kabel. Untuk itu dibutuhkan jenis kabel yang memiliki sifat mekaniss dan daya hanntar listrik yang memenuhi syarat.
Pada penelitian ini akan dzilakukan penarikan kawat dengan menggunakan kecepatan penarikan sebesar 10 cm/detik, 13 cm/detik, dan 17 cm/detik. Selain itu juga digunakan pelumas yang berbeda yaitu pelumas gemuk, oli, dan bimoli. Selelah proses penarikan dilakulan kondisi anil bebas regangan dengan temperatur 150°C. Kemudjan akan dilihat penraruh dari paramerer proses diatas terhadajp sifat mekanis, kondukifitas listrik dan pengamatan struktur mikro.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan nilai kekuatan tarik maksimumm terbesar dimiliki oleh penarikan kawat pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 38,4 kg/mm2. Nilai tegangan luluh terbesar diperoleh pada kecepalan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 31 kg/mm2. Nilai e1ongasi terbesar diperoleh pada kacepatan penarikan 10 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 5,19 %. Sedangkan untuk nilai konduktifas listrik terbesar diperoleh pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yailu sebesar 99,11% IACS (InternationalAnnealed Cooper Standart)
Untuk kondisi anil bebas tegangan 150°C didapat nilai kekuatan tarik maksimum terbesar pada kecepatan penarikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 23 kg/mm2.
Nilai elongasf terbesar daperoleh pada kecepatan penarikan 10 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu 14,6. Sedangkan untuk niai konduktifitas listrik terbesar diperoleh pada kecepatan penanrikan 17 cm/detik dengan pelumas gemuk yaitu sebesar 101,46 % IACS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>