Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 220532 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Dian Puspita
"Skripsi ini membahas tentang analisis variabel-variabel citra toko (store image) yang mempengaruhi ekuitas merek toko (store brand equity) pada produk elektronik bermerek BLUESKY yang merupakan private label Carrefour. Dalam penelitian ini, variabel-variabel citra toko (store image) terdiri dari: marketing image of the store, social image of the store, strategic image of the store dan price perception sedangkan variabel-variabel ekuitas merek toko (store brand equity) terdiri dari: perceived quality, loyalty dan awareness/association yang diteliti dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) dengan software LISREL 8.51. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa variabel marketing image of the store berpengaruh terhadap store brand equity, kemudian variabel price perception memiliki pengaruh terhadap tiga variabel yang terdiri dari: store brand equity, perceived quality dan loyalty terhadap produk elektronik bermerek BLUESKY yang merupakan private label Carrefour.

This thesis discusses about the analysis of variables of store image that affect the store brand equity of BLUESKY electronic products which is private label of Carrefour Hypermarket. In this study, the variables of store image consists of: the marketing image of the store, the social image of the store, the strategic image of the store, price perception and store brand equity variables (which is composed of perceived quality, loyalty and awareness/association). Data were analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) method with software LISREL 8.51. The results of this study indicate that store marketing image variables influence store brand equity; price perception variable has impact on three variables: store brand equity, perceived quality and loyalty towards BLUESKY electronic products."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44414
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
S9206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Firdaus
"Krisis yang berkepanjangan sejak akhir tahun 1997, dan situasi politik yang tidak menentu, membuat bisnis ritel Indonesia menghadapi masa yang sulit. Sejalan dengan krisis ekonomi, krisis perbankan juga terus berlangsung, menyebabkan kurang tersedianya dana untuk modal kerja. Ini menimbulkan hambatan dalam kegiatan operasional. Semua itu berlangsung pada saat meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Pada akhir 1996, jumlah penduduk di bawah ambang kemiskinan tercatat 22,5 juta jiwa dan meningkat menjadi 52,5 juta jiwa pada pertengahan 1998. Menjelang akhir 1999, jumlah penduduk miskin ini sudah diatas 80 juta jiwa. Kondisi ini diikuti oleh menurunnya pendapatan perkapita hingga di bawah 430 dollar US pertahun. Akibat langsung dari menurunnya pendapatan perkapitaini adalah menurunnya daya beli. Ini sangat tidak menguntungkan bagi perkembangan pasar modern sebab hipotesa US $ 1000 treshold menunjukkan bahwa pasar modern akan tumbuh baik pada daerah yang memunyai pendapatan perkapita US $ 1000 per tahun. Keadaan seperti ini mengakibatkan sebagian pengusaha ritel menganggap Indonesia bukan tempat yang baik untuk investasi, paling tidak sementara waktu. Hal ini pula yang menyebabkan terjadinya arus keluar masuk bisnis eceran asing. Meskipun demikian, tetap saja peritel asing masuk ke Indonesia. Mereka melihat sejarah bahwa negara yang habis mengalami krisis pada saat tertentu akan segera bangkit kembali. Mereka melihat konjungtur yang mengarah ke perbaikan ekonomi, sehingga mereka langsung masuk. Ditambah lagi kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah terhadap investor asing, melalui peraturan pemerintah yang memberikan kesamaan perizinan, seperti halnya pengusaha lokal, kepada pengusaha asing. Peritel asing, seperti Carrefour, memanfaatkan momen dimana pada saat daya beli masyarakat Indonesia menurun, mereka masuk dengan menawarkan harga yang jauh lebih murah dengan kualitas dan kenyamanan yang jauh lebih baik. Ditambah lagi budaya masyarakat Indonesia yang lebih menyukai barangbarang baru, apalagi yang berbau luar negeri. Sehingga nama-nama asing seperti Carrefour langsung diserbu oleh kalangan kelas menengah. Ini sesuai dengan sasaran atau target market dari Carrefour yaitu kelompok masyarakat menengah keatas. Persaingan di pasar modern pun sangat ketat. Semua perusahaan pasar modern melakukan kegiatan pemasaran dengan konsep dan strategi masing-masing dalam rangka mengembangkan daya saing yang berdasarkan pada keunggulan kompetitif. Berbagai konsep pasar modern telah ditawarkan dengan berbagai janji pelayanan. Promosi dilakukan hampir oleh semua pasar modern di Indonesia, mulai dari institusional advertising, product advertising, promotional advertising, personal selling, services hingga penggunaan credit card dan ATM untuk alat pembayaran. Pengusaha ritel lokal berpendapat bahwa masuknya retailer asing berpengaruh negatif pada perkembangan retailer lokal. Pendapat ini memang belum bisa dibuktikan kebenaranya, hanya saja hal ini perlu disikapi secara matang oleh pemerintah Indonesia. Jangan sampai masuknya peritel asing justru berdampak negatif Diharapkan masuknya mereka justru membawa suasana bare pada persaingan bisnis ritel tanah air dan menjadi motivator bagi pengusaha-pengusaha ritel lokal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Halomoan, Ricardo
"Pertumbuhan ekonomi nasional secara langsung berimbas pada tumbuhnya bisnis ritel. Saat ini terdapat berbagai perusahaan ritel yang membuka berbagai format gerai dari hypermarket hingga minimarket. Peningkatan jumlah pemain dalam bisnis ritel ikut mempengaruhi ketatnya persaingan. Perusahaan ritel membutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bertahan dan memenangkan persaingan. Pada umumnya peritel memasuki pasar atau mereposisi pasar dengan menekankan pada komunikasi pemasaran dan kualitas pelayanan. Salah satu elemen komunikasi pemasaran yang sering digunakan peritel adalah promosi penjualan.
Promosi penjualan merupakan sebuah rangkaian teknik pemasaran yang diciptakan untuk menambah nilai dari produk. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan jumlah penjualan. Saat ini banyak peritel mengeluarkan anggaran besar untuk melaksanakan program promosi penjualan, namun keefektifan dan pengaruh program ini terhadap peningkatan intensi membeli konsumen masih harus diteliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis variabel promosi penjualan, ekuitas merek dan sikap yang diduga mempengaruhi intensi membeli konsumen. Penelitian ini dilakukan terhadap 184 orang responden yang merupakan konsumen Matahari Department Store di wilayah DKI Jakarta. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) dengan metode estimasi maximum likelihood.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel promosi penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekuitas merek maupun terhadap sikap konsumen di Matahari Department Store. Dalam studi kasus ini ditemukan suatu fenomena dimana promosi penjualan memiliki pengaruh yang negatif terhadap intensi membeli konsumen. Selain itu terlihat pula bahwa variabel ekuitas merek memiliki pengaruh yang positif terhadap intensi membeli konsumen dan sikap konsumen Matahari Department Store. Sementara itu, variabel sikap konsumen juga memiliki pengaruh yang positifterhadap intensi membeli konsumen.
Fenomena yang ditemukan dalam penelitian ini menghasilkan beberapa implikasi manajerial bagi manajemen Matahari Department Store. Anggaran promosi penjualan yang besar dapat dialihkan ke elemen komunikasi pemasaran lain seperti iklan, hubungan masyarakat, serta tanggung jawab sosial perusahaan. Manajemen juga dapat lebih fokus terhadap strategi peningkatan ekuitas merek karena pengaruhnya yang besar dalam membentuk sikap dan intensi membeli konsumen.

The growth of national economic has a direct effect on the growth of retail business. Nowadays, many retailers have developed various formats of store, from minimarket to hypermarket. Number of player increasing in retail business influenced the light of competition among them. Retail companies need an appropriate marketing strategy to hold out and to win the competition. Retailers usually focus on marketing communication and service quality when entering and repositioning market. And, sales promotion is one of marketing communication elements.
Sales promotion is a set of marketing technique which is created to increase product value. The main purpose of this program is to increase amount of sales. Recently, many retailers expanding a lot of budget in running sales promotion program, but the effectiveness and the influence of this program in increasing customer-buying intention are still in research.
The purposes of this research are to analyze sales promotion variable, brand equity, and consumer attitude in influencing customer-buying intention. This research involved 184 respondents who became consumer of Matahari Department Store in Jakarta. Technique for data processing is structural equation modeling {SEM} with maximum likelihood method.
Result of data processing showed sales promotion variable has no significant effect to brand equity and consumer attitude in Matahari Department Store. This study case found a phenomenon that sales promotion has a negative effect to consumer buying intention. In other side, brand equity variable has a positive effect to consumer buying intention and consumer Matahari Department Store attitude. Meanwhile, consumer attitude has a positive effect to consumer buying intention.
This research phenomenon delivers some managerial implication for management of Matahari Department Store. A part of sales promotion budget could be shifted to the other element of marketing communication budget such as advertising, public relation, and corporate social responsibility. Management could be focus in strategy of increasing brand equity because its significant effect on building consumer attitude and consumer buying intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20359
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study proposed to examine the influence of location and product diversity on spent decision to consumer's loyality. The study was taken place at Carrefour, one of hypermarket in Semarang. This is an explanatory research. The number of sample of the research is 105 consumers the method research with accidental sampling method. Questionnaire was used to obtain the data. Structural equation modeling (SEM) was apllied to prove and examine the hypotheses. Result of the study showed that location positively affect the research begun since spent decision (P-0.007). Product diversity also positively affect (Purchasing decision (P = 0.004), and finally, purchase decision postively affect consumer's loyality."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fiena Djohansyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Chrismanaria
"Tingkat kompetisi dalam industri selular kian hari kian meningkat. Pertumbuhan industri sclular yang sedemikian tinggi dipacu antara lain oleh tingkat mobilitas masyarakat, harga ponsel yang scmakin terjangkau, dan tarif kartu perdana dari operator sclular yang mural'. Saat ini, operator berlomba mempertahankan dan menambah pelanggannya dengan promosi yang memicu permasalahan baru yaitu menurunnya margin. Alternatif solusinya adalah dengan membangun ekuitas merek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program pemasaran yaitu price deals, intensitas iklan dan intensitas distribusi terhadap ekuitas merek dan dimensidimensinya. dengan menggunakan analisis regresi.
Penelitian membuktikan pula bahwa program pemasaran memberikan pengaruh positif terhadap dimensi-dimensi ekuitas merek yang selanjutnya memberikan efek positif terhadap ekuitas merek. Elemen price deals yang diduga berpengaruh negatif terhadap persepsi kualitas dan brand awareness ternyata justru berpengaruh positif. Intensitas iklan berpengaruh paling dominan diikuti intensitas distribusi dan price deals.
Oleh sebab itu disarankan kepada operator selular untuk berhati-hati dalam memberikan price deals, terutama dengan adanya potensi turunnya tingkat revenue dan profit perusahaan. Proporsi iklan untuk mengkomunikasikan keunggulan kompetitif, positioning dan image merek perlu ditingkatkan. Hubungan baik dan kerjasama dengan berbaggai mitra saluran distribusi seperti outlet ritel operator dan bank, perlu terus dipelihara dan ditingkatkan.

Day by day competition level of cellular industry is growing. This growth was accelerated by the mobility of the people, low handset price and low subscription fee. Nowadays operators are competing in maintain and adding customers by using promotions which gives operators a new problem that is the decrease of profit margin. An alternative solution to this situation is brand equity.
This research objectives was to analyze the effects of marketing activities (consist of: price deals, advertising intensity and distribution intensity) upon brand equity and its dimensionality by using regression analysis.
The research proves that marketing activities correlates positively to dimensionality of brand equity and brand equity itself as well. Although price deals were hypotheses to correlate negatively to perceived quality and brand awareness, it turns out that the research proves it correlates positively. Advertising intensity has the biggest effects to brand equity, followed by distribution intensity and price deals.
Operator should implement price deals carefully, especially by the possibility of revenue and profit decrease. Proportion of advertising to communicate competitive advantage, positioning, and brand image must be elevated. Good relationships and cooperation with channel partners such as banking and outlets must be kept and increased all the time.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Chrismanaria
"Tingkal kompetisi dalam industri selular kian hari kian meningkat. Pertumbuhan industri selular yang sedemikian tinggi dipacu antara lain oleh tingkat mobilitas masyarakat, harga ponsel yang semakin terjangkau, dan tarif kartu perdana dari operator selular yang murah. Saat ini, operator berlomba mempertahankan dan menambah pelanggannya dengan promosi yang memicu permasalahan baru yaitu menurunnya margin. Alternalif solusinya adalah dengan membangun ekuitas merek.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program pemasaran yaitu price deals. intensitas iklan dan intensitas distriibusi terhadap ekuites merek dan dimensi-dimensinya dengan menggunakan analisis regresi. Penelitian membuktikan pula bahwa program pemasaran memberikan pengaruh positif terhadap dimensi-dimensi ekuitas merek yang selanjutnya memberikan efek positif terhadap ekuitas merek. Elemen price deals yang diduga berpengaruh negatif terhadap persepsi kualitas dan brand awareness tcmyata justru berpengaruh positif. Intensitas iklan berpengaruh paling dominan diikuti intensitas dislribusi dan price deals. Oleh sebab itu disarankan kepada operator selular untuk berhati-hati dalam memberikan price deals, terutama dengan adanya potensi turunnya tingkal revenue dan profit perusahaan. Proporsi iklan untuk mengkomunikaslkan keunggulan kompetitif, positioning dan image merek perlu ditingkatkan. Hubungan baik dan kerjasama dengan berbagai mitra saluran distribusi seperti outlet ritel operaror dan bank, perlu terus dipelihara dan ditingkatkan.

Day by day competition level of cellular industry is growing. This growth was accelerated by the mobility of the people, low handset price. and low subscription fee. Nowadays operators are competing in maintain and adding customers by using promotions which gives operators a new problem that is the decrease of profit margin. An alternative solution to this situation is brand equity.
This research objectives was to analyze the effects of marketing activities (consist of : price deals, advertising intensity dan distribution intensity) upon brand equity and its dimensionality by using regression analysis. The research proves that marketing activities correlates positively to dimensionality of brand equity and brand equity itself as well. Although price deals was Hypothezed to correlate negatively to perceived quality and brand awareness, it turns out that the research proves it correlates positively. Advertising intensity has the biggest effects to brand equity, followed by distribution intensity and price deals. Operator should implement price deals carefully, especially by the possibility of revenue and profit decrease. Proportion of advertising to communicate competitive advantage, positioning, and brand image must be elevated. Good relationships and cooperations with channel partners such as banking and outlets must be kept and increased all the time.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18596
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>