Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143551 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setya Wijayanta
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perubahan laju aliran massa LPG yang terjadi pada sistem catu bahan bakar kompor gas akibat adanya sumbatan uap (vapor lock) dengan variasi sudut kemiringan tabung LPG. Penelitian ini difokuskan pada aliran LPG di sepanjang selang yang disimulasikan menggunakan pipa acrylic. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan simulasi CFD menggunakan solidwork flow simulation 2012. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui perubahan laju aliran massa LPG terhadap waktu. Simulasi dilakukan untuk mengetahui perubahan densitas dan kecepatan di sepanjang pipa acrylic. Dari hasil eksperimen menggunakan regulator dengan diameter outlet 3 dan 3.25 mm, pada sudut kemiringan tabung 90 derajat terjadi regulator lock up masing-masing pada menit ke-143 dan 95. Untuk regulator dengan diameter outlet 3.5 mm, pada sudut kemiringan tabung 90 derajat terjadi penurunan laju aliran massa yang sangat tajam pada menit ke-95, namun tidak terjadi lock up.
Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa pada sudut kemiringan tabung 90 derajat terjadi penurunan densitas LPG yang tajam di sepanjang pipa acrylic. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan volume spesifik yang tajam sehingga terjadi ekspansi volume yang menimbulkan sumbatan uap (vapor lock) disepanjang pipa. Sumbatan uap inilah yang mengakibatkan terjadinya penurunan kecepatan aliran LPG di sepanjang pipa. Penurunan densitas dan kecepatan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan laju aliran massa LPG di sepanjang pipa. Fenomena sumbatan uap ini yang mengakibatkan terjadinya lock up pada regulator dengan diameter outlet 3 dan 3.25 mm. Untuk regulator dengan diameter outlet 3.5 mm, sumbatan uap yang terjadi tidak sampai menyebabkan lock up, karena laju aliran massa LPG paling tinggi dibandingkan 2 regulator lainnya sehingga mampu mengatasi sumbatan uap di sepanjang pipa.

This study aims to analyze the mass flow rate changes of LPG that occur in the gas stove fuel supply system due to blockage of vapor (vapor lock) with variation of tubes inclination angle. This study focused on the flow of LPG in hose throughout a simulated using acrylic pipe. This study uses experimental and CFD simulations using flow simulation solidwork 2012. Experiments conducted to determine the mass flow rate changes of LPG with time. Simulations performed to determine changes in density and velocity along the acrylic pipe. In experiments using a regulator with an outlet diameter 3 and 3.25 mm, at the tilt angle of tube at 90 degrees, occurred regulator lock up respectively at minute 143 and 95. For the regulator with an outlet diameter 3.5 mm, the tilt angle of tube at 90 degrees, the mass flow rate decreased very sharply at the 95th minute, but there was no lock up.
The results of simulations show that at the tilt angle of tube at 90 degrees occurs a sharp decrease in the density of LPG along the acrylic pipe. This led to a sharp increase in specific volume resulting in volume expansion leading to blockage of vapor (vapor lock) along the pipe. This vapor blockage resulting in a decrease in LPG flow velocity along the pipe. Decrease in the density and velocity result in changes in LPG mass flow rate along the pipe. This phenomenon of vapor blockage resulting in a lock up on the regulator. For the regulator with the outlet diameter 3.5 mm, the blockage of vapor that occurred did not cause lock up, because the LPG mass flow rate higher than two other regulators so as to overcome the blockage along the vapor pipe.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30683
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karyadi Gunawan
"ABSTRAK
Terdapat perbedaan antara jenis regulator yang beredar di pasaran, yaitu
diameter keluaran pada regulator menuju selang. Dari tiga jenis regulator yang
berbeda, didapati bahwa ketiga diameter keluarannya yaitu 3 mm, 3,25 mm, dan
3,5 mm. Dari perbedaan diameter tersebut, pastinya akan terjadi perbedaan
terhadap laju perubahan massa apabila dilakukan pembakaran. Pada saat fluida
mengalir di sepanjang pipa akan terjadi kerugian tekanan/pressure drop. Pada
tahun 1883 Osborne Reynolds menunjukan bahwa penurunan tekanan tergantung
pada parameter: kerapatan (ρ),kecepatan (U), diameter (D) dan viskositas dinamis
(μ) yang selanjutnya disebut dengan bilangan Reynolds. Oleh karena itu,
dilakukan penelitian untuk melihat bagaimana pengaruh dari laju perubahan
massa yang berbeda, terhadap karakteristik aliran yang ada di sepanjang selang
sebelum menuju proses pembakaran. Karakteristik aliran gas LPG yang ingin
diamati yaitu perubahan tekanan, temperatur, kecepatan, densitas, dan laju
perubahan massa di sepanjang pipa akrilik. Analisa yang digunakan juga akan
dilakukan perbandingan yaitu analisa eksperimental yang akan dilakukan
perhitungan dan analisa pada simulasi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin
jauh jarak pipa pada aliran fluida, maka tekanan, densitas, dan laju perubahan
massa semakin menurun serta temperatur dan volume spesifik semakin
meningkat.

ABSTRACT
There are differences between types of regulator on the market, the
diameter of the output on the regulator to the hose. Of the three different types of
regulators, it was found that the three different diameters in the output that is also
3 mm, 3,25 mm and 3,5 mm. Of the diameter difference, certainly will happen to
the rate of change of the mass difference when done burning. At the time of the
fluid flowing along the pipeline will be a pressure drop. In 1883 Osborne
Reynolds showed that the pressure drop depends on the parameters: density (ρ),
velocity (U), diameter (D) and dynamic viscosity (μ), hereinafter referred to as the
Reynolds number. Therefore, do some research to see how the influence of
different rates of mass change, against the flow characteristics that exist along the
hose prior to the combustion process. LPG gas flow characteristics to be observed
that the changes in pressure, temperature, velocity, density, mass and rate of
change along the acrylic pipe. Analysis will also be used to compare the
experimental analysis to be performed calculations and analysis on the simulation.
The results show that the greater the distance the pipe in fluid flow, pressure,
density, and decreasing the rate of change of mass and temperature and specific
volume increases."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42183
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Adreanni
"Berdasarkan kebijakan pemerintah Indonesia tentang konversi penggunaan minyak tanah menjadi gas LPG untuk kebutuhan rumah tangga, pemerintah telah membagikan kompor dan assesorisnya kepada masyarakat. Pemerintah juga mendukung industri dalam negeri untuk penyediaan bahan baku dan menjual komponen tersebut, sebagai contoh regulator tekanan rendah LPG berdasarkan spesifikasi mutu SNI 7369:2008. Salah satu jenis regulator gas tekanan rendah LPG yang dipakai masyarakat luas memiliki safety ball atau bola gotri pada bagian saluran keluarnya. Meskipun begitu, tidak ada standar regulator yang menyatakan fungsi bola gotri tersebut.
Tugas akhir ini membahas safety ball pada regulator. Penelitian dilakukan terhadap 3 jenis regulator dengan perbedaan tertentu, yaitu diameter lubang keluar regulator 3, 3.25, dan 3.5 mm dengan diameter bola gotri 6.3, 6, dan 5 mm secara berturut-turut. Hasil yang didapat ialah bola gotri pada regulator dengan diameter lubang keluar 3 mm akan menutup aliran dengan laju 7.3 l/s dan menutup lebih cepat pada pengujian aliran balik atau pengujian ball check valve. Pengujian pada kemiringan tabung 900, menunjukan bahwa regulator dengan diameter lubang masuk 4.6 mm dapat menimbulkan lock up pada regulator. Secara umum, fungsi bola gotri berkaitan dengan diameter bola gotri, geometri dan performansi regulator, tekanan, dan laju aliran.

Based on the Indonesian government policy on land use conversion of oil into gas LPG for household needs, the government has distributed the stove and its accessories to the community. The Government also supports the domestic industry for the supply of raw materials and sells components, for example, low pressure LPG regulator is based on ISO 7369:2008 quality specification. One type of low pressure gas regulator LPG used by the general public has a safety ball or the ball shot at the exit channel. Even so, there are no regulatory standards that states the function of the gotri ball.
This final report concerned the safety ball on the regulator. Research conducted on three types of regulators with certain differences, the diameter of the outlet regulator 3, 3.25, and 3.5 mm in diameter spherical pellet 6.3, 6, and 5 mm respectively. The results obtained on the regulator is shot the ball with 3 mm diameter hole will close out with a flow rate of 7.3 l / s and close more quickly on testing or testing of backflow check valve ball. Tests on the slope of the storage 900, showed that the regulator with inlet diameter of 4.6 mm caused lock up in the regulator. In general, the function of gotri ball related to the diameter of the ball, geometry and performance of the regulator, pressure, and flow rate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42103
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nugroho
"Proses pembakaran dengan menggunakan sistem Non-Premixed atau Difusi banyak diterapkan dalam kegiatan industri seperti ruang bakar boiler pada sistem pembangkit listrik, ruang bakar peleburan baja maupun ruang-bakar pada pabrikpabrik kimia lainnya. Akibat bahan bakar dan oksidator tidak tercampur sebelum keluar dari mulut burner menyebabkan titik penyalaan tidak selalu terjadi pada ujung nozel, hal ini diakibatkan dari laju bahan bakar yang cukup besar sehingga reaksi antara bahan bakar dan udara terjadi diatas burner. Hal ini memberikan keuntungan karena temperatur yang terdapat pada ujung nosel tidak terlalu panas sehingga mencegah terjadinya kerusakan nosel akibat beban temperatur.
Pengujian dilakukan dengan mendesain terlebih dahulu alat burner yang akan digunakan dengan menggunakan nosel berdiameter dalam sebesar 2 mm. Selanjutnya dilakukan pengukuran ketinggian lifted flame hingga terjadi blow off, kemudian dicari ketinggian lifted flame yang konstan dari berbagai ketinggian lifted flame tersebut akibat variasi laju aliran bahan bakar. Setelah itu, mengukur temperatur pada daerah lifted flame dari ujung burner hingga flame front menggunakan alat termokopel tipe K. Setelah distribusi temperatur didapat maka dicari nilai ketebalan preheat zone dan bilangan Karlovitz berdasarkan nilai temperatur penyalaan (Ti) berdasarkan literatur yang ada. Hasil yang didapat adalah nilai ketebalan preheat zone berbanding lurus dengan nilai Ti, begitu juga dengan nilai bilangan Karlovitz. Sehingga dapat dikatakan bahwa ketebalan preheat zone berbanding lurus dengan nilai bilangan Karlovitz.
Nilai Bilangan Karlovitz berdasarkan percobaan sebesar 5,528 dan nilai bilangan Karlovitz berdasarkan literatur, yaitu sebesar 1,19. Perbedaan nilai ini disebabkan oleh hasil percobaan dilakukan pada kondisi lifted flame tertinggi/konstan sedangkan pada literatur mulai terjadinya lifted flame sehingga semakin besarnya kecepatan bahan bakar gas maka mengakibatkan nilai residence time semakin kecil dan berakibat pada semakin besarnya nilai bilangan Karlovitz.

Combustion process with non premixed or diffusion system had been used in industrial process, example: boiler in power plant, melted steel, and other chemistry. Because of fuels and oxygen is not mixed before out from nozel, ignition point of fuel is not always in nozel tip, this is because a lot of fuels flow rate, so reaction between fuels and oxygen is take a place on top of burner. It can be an advantages, because temperature on nozel tip is not high and it can make nozel life much longer.
The first research was designed the burner with nozel inner diameter is 2 mm. Next, measuring height of lifted flame until blow off and looking for constant lifted flame because variation of fuel flow rate. Then, measuring temperature at constant lifted flame from burner tip to flame front with K type thermocouple. After that, find preheat zone thickness, and Karlovitz number from ignition temperature according to literature. The results is preheat zone thickness value increase when ignition temperature increase and this characteristic same with Karlovitz number. So preheat zone thickness has same trend value with Karlovitz number.
Karlovitz number from experiment is 5,528 and from literature is 1,19. This difference is because experiment used when the lifted flame constant and literature when beginning of the lifted flame, usually near of the burner tip. So when velocity of fuel increase, residence time decrease and it is make a Karlovitz number increase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37319
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hutahaean, Eco Sudrajad
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan ini mengenai fenomena vapour lock. Vapour lock dapat terjadi jika tekanan tekanan pada regulator melebihi 41mbar. Dengan adanya perbedaa posisi sudut tabung gas LPG akan menaikkan tekanan. Pada kondisi fuel flow rate = 0 liter/s tidak akan terjadi fenomena aliran dua-fasa. Sedangkan ketika fuel flow rate 1,2,3,4 akan terjadi fenomena aliran dua fasa dimana cairan dari tabung LPG pada posisi 900 akan mengalir melalui swirl nozzle kemudian mengalami penguapan dan tekanan akan naik terus sampai sistem dalam keadaan setimbang. Fokus utama dari penelitian ini yang akan dilakukan adalah mengamati pengaruh dari posisi sudut kemiringan tabung gas serta variasi dari fuel flow rate. Data diambil dalam kondisi stabil. Sehingga didapat hubungan ΔP dengan ф dan hubungan T dengan ф untuk setiap fuel flow rate berbeda yang tidak terpengaruh dengan kondisi sistem.

ABSTRACT
The study was conducted on the phenomenon of vapor lock. Vapor lock may occur if the pressure exceeds the pressure on the regulator 41mbar. With the angular position perbedaa LPG gas cylinders will increase the pressure. In conditions of fuel flow rate = 0 liters / s not going to happen two-phase flow phenomena. Meanwhile, when the fuel flow rate will occur 1,2,3,4 two-phase flow phenomena in which the fluid from the cylinder LPG at position 900 will flow through the swirl nozzle is then subjected to evaporation and the pressure will rise continues until the system is in a state of equilibrium. The main focus of this research to be done is to observe the influence of the position angle variation of gas cylinders and fuel flow rate. Data taken in stable condition. Thus obtained ΔP relationship with ф and T with relationship for each different fuel flow rate is not affected by the condition of the system."
2012
S43504
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan
"Proses pembakaran dengan menggunakan sistem difusi banyak diterapkan dalam kegiatan industri seperti ruang bakar boiler pada sistem pembangkit listrik, ruang bakar peleburan baja, maupun ruang bakar pada pabrik-pabrik kimia lainnya. Pembakaran dimana temperatur bahan bakar gas yang rendah menyebabkan pengkonsumsian bahan bakar yang lebih besar atau kurang efisien. Dengan menigkatkan temperatur un-burn (Tu) dari dari bahan bakar maka akan didapatkan laju reaksi yang lebih tinggi, kecepatan pembakaran yang lebih cepat dan energi minimum (Em) yang lebih rendah.
Pada penelitian tugas akhir ini, akan diteliti pengaruh variari temperatur bahan bakar sebelum pembakaran terhadap karakteristik nyala api difusinya dimana bahan bakar yang digunakan adalah gas LPG Campuran. Pemanasan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan medium air. Dan pembakaran dilakukan pada temperatur gas LPG Campuran tanpa pemanasan dan dengan pemanasan temperatur medium 50°C, 60°C, 70°C, dan 80°C. Karakteristik nyala api yang diteliti antara lain: tinggi lifted flame, panjang nyala api, tinggi nyala api, ketebalan preheat zone, dan lain-lain.
Dari analisa penelitian, diperoleh tinggi lifted flame yang lebih besar pada temperatur un-burn yang lebih tinggi, sedangkan panjang nyala-api-nya memendek dengan temperatur un-burn yang lebih tinggi. Sementara, ketebalan preheat zone menipis seiring dengan meningkatnya temperatur un-burn tersebut.

Combustion process with diffusion system had been used in many industrial process, for example: boiler in power plant, melted steel, and other chemistry. Combustion whit low fuel temperature causes high consumption of fuel or can be said the combustion is not efficient. With increase the un-burn temperature of fuel causes increase the rate of reaction, high burning velocity, and low minimum energy (Em).
In this research, the influence of temperature variation of gaseous fuel to it's flame characteristics will be researched where the gaseous fuel used is LPG Mix. The preheating media used in this research is water. And combustion is done at LPG Mix fuel temperature in without preheating and with preheating temperature: 50°C, 60°C, 70°C, and 80°C. The charactheristics that being watched is distance of lifted flame, length of flame (flame length), height of flame (flame height), preheat zone thickness, and others.
From research analysis, the distance of lifted flame is increase with increase the un-burn temperature, yet the length of flame is reduce with this high un-burn temperature. While, preheat zone thickness is diminish along with increase this un-burn temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50782
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pandhu Arief Lakshana
"Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengusulkan sebuah kerangka kerja analisis risiko dinamis dengan menggunakan metode FMEA dan sistem dinamis. FMEA digunakan sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi sistem/ peralatan kritis dengan melihat nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi, kemudian menggunakan nilai dari O (Occurrence/tingkat frekuensi kejadian) sebagai masukan untuk menyimulasikan sejauh mana efektivitas biaya yang dikeluarkan dalam menanggulangi masalah tersebut dan untuk melihat kemungkinan terjadinya penurunan tingkat kejadian dari kegagalan sistem tersebut dari waktu ke waktu. Simulasi dilakukan menggunakan pendekatan sistem dinamis dengan membangun model struktural dari variabel-variabel non-linear (hubungan sebab-akibat) dan mempertimbangkan batasan dari sistem yang terkait dengan manajemen risiko. Dengan kerangka pemodelan ini diharapkan langkah-langkah mitigasi yang berkaitan dengan strategi dan kebijakan manajemen risiko organisasi dapat disimulasikan dan instrumen-instrumen kebijakan dalam manajemen risiko tersebut dapat dievaluasi dalam rangka menurunkan tingkat frekuensi kejadian (Occurrence) dari sistem dan/atau peralatan kritis tersebut. Dalam tesis ini, pendekatan yang diusulkan akan diterapkan untuk menganalisis aspek yang terkait dengan strategi manajemen risiko yang ditimbulkan dari sistem kritis sistem pasokan berbahan bakar gas pada sebuah kapal berbahan bakar gas LNG.

This thesis aims to propose a risk analysis framework using the FMEA method and system dynamics approach. FMEA is used as a first stage to identify critical equipment/system based on the highest RPN, then uses the value of the O (Occurrence) as an input to simulate the extent of the effectiveness of the costs incurred and to see the possibility of a decrease in critical system failure occurrences from time to time. The simulation carried out using a system dynamic approach by constructing a structural model of non-linear variables (cause-effect relationships) and considering the system boundary associated with risk management. With this modelling framework, it is expected that the various mitigation actions expected can be simulated with this modelling framework, and policy instruments related to risk management on the identified critical equipment can be evaluated to reduce the failure occurrences. In this paper, the proposed approach will apply to analyze various scenarios of risk management strategies implemented for the critical equipment of fuel gas supply systems (FGSS) on an LNG fuelled gas vessel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urlyagustina Rakhmawati
"Dengan semakin menipisnya cadangan minyak di Indonesia, sedangkan permintaan energi terus mengalami peningkatan, sehingga diperlukan sumber energi alternatif yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Sumber Daya Gas Bumi di Indonesia saat ini sangat besar, namun pemanfaatannya belum optimal untuk kebutuhan domestik. Pemerintah telah melaksanakan program Diversifikasi BBM ke BBG, namun belum berjalan efektif. Penelitian ini memproyeksi penyediaan dan permintaan gas bumi hingga tahun 2050, sehingga dapat dipetakan produksi dan konsumsi setiap wilayah dengan adanya substitusi BBG terhadap BBM. Permodelan penyediaan dan permintaan gas bumi menggunakan pendekatan sistem dinamik.

With the depletion of oil reserves in Indonesia, while the demand for energy continues to increase, so we need an alternative energy source that can reduce dependence on petroleum. Gas Resources in Indonesia is very large, but not yet optimal utilization for domestic needs. The Government has been implementing fuel gas diversification program, but has not been effective. This research project the supply of and demand for natural gas by 2050, so it can be mapped production and consumption of each region with the substitution of fuel gas instead of fuel oil. Modeling the supply and demand for natural gas using a dynamic systems approach.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35431
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Setyo Wibowo
"Hampir semua aktifitas industri melibatkan proses pembakaran baik sebagai unit utama maupun sebagai bagian dari unit penyedia energi dalam sistem utilitasnya. Nyala difusi merupakan salah satu proses pembakaran yang memiliki aplikasi sangat luas. Tinggi lifted nyala api difusi sangat menentukan kualitas pembakaran. Laju alir semburan udara mempengaruhi tinggi lifted nyala api difusi. Pada penelitian ini, dilakukan variasi laju alir semburan udara untuk mengetahui tinggi lifted nyala difusi. Pengaruh pemanasan awal bahan bakar LPG pada Bunsen Burner juga diamati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi laju alir semburan udara awal menyebabkan tinggi liftedftame akan mengalami penurunan akibat fenomena flame approach. Kecepatan pembakaran maksimum berada pada Q udara 0,25 L/s dan Q bahan bakar 0,0455 Us yaitu dengan kecepatan pembakaran turbulen (ST) 19,15 m/s. Pemanasan awal menyebabkan tinggi lifted nyala api difusi mengalami penurunan.

Almost all industrial aclivity use combustion process as their energy system supply for Utilities. Dijfusion flame is one type of combustion widely used in industry. Liftedflame distance is one parameter contributing in combustion quality, influenced by air injection flowrate. This research conduct air injection flowrate effect to lifted flame distance from dijfusion type combustion. Fuel (LPG) treatment was carry out to flnd out heating effect on burning characteristics. This research show thal air injection flowrate cattse liftedflame distance tends to decrease at the early combustion. Maximum burning velocity in the range of Qalr 0.25 L/s and Qfuel 0.0455L/s, with turbulence burning velocity (ST) 19,15 m/s. Fuel pr e heating cause liftedflame of burning dijfusion tends t o decreased."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25961
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Setyo Wibowo
"Hampir semua aktifitas industri melibatkan proses pembakaran baik sebagai unit utama maupun sebagai bagian dari unit penyedia energi dalam sistem utilitasnya. Nyala difusi merupakan salah satu proses pembakaran yang memiliki aplikasi sangat luas. Tinggi lifted nyala api difusi sangat menentukan kualitas pembakaran. Laju alir semburan udara mempengaruhi tinggi lifted nyala api difusi.
Pada penelitian ini, dilakukan variasi laju alir semburan udara untuk mengetahui tinggi lifted nyala difusi. Pengaruh pemanasan awal bahan bakar LPG pada Bunsen Burner juga diamati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi laju alir semburan udara awal menyebabkan tinggi lifted flame akan mengalami penurunan akibat fenomena flame approach. Kecepatan pembakaran maksimum berada pada Q udara 0,25 L/s dan Q bahan bakar 0,0455 L/s yaitu dengan kecepatan pembakaran turbulen (ST) 19,15 m/s. Pemanasan awal menyebabkan tinggi lifted nyala api difusi mengalami penurunan.

Almost all industrial activity use combustion process as their energy system supply for utilities. Diffusion flame is one type of combustion widely used in industry. Lifted flame distance is one parameter contributing in combustion quality, influenced by air injection flowrate.
This research conduct air injection flowrate effect to lifted flame distance from diffusion type combustion. Fuel (LPG) treatment was carry out to find out heating effect on burning characteristics.
This research show that air injection flowrate cause lifted flame distance tends to decrease at the early combustion. Maximum burning velocity in the range of Qair 0.25 L/s and Qfuel 0.0455L/s, with turbulence burning velocity (ST) 19,15 m/s. Fuel preheating cause lifted flame of burning diffusion tends to decreased.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41209
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>