Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157562 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Biyanti Dwi Winarsih
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang peran serta orang tua dan dampak hospitalisasi anak
prasekolah yang dirawat di RSU RA. Kartini Jepara. Hospitalisasi dapat
menimbulkan krisis pada kehidupan anak. Peran orang tua sangat dibutuhkan
untuk meminimalkan dampak hospitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian
studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Uji hipotesis jenis kelamin,
pengalaman dirawat, orang tua, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua,
pengalaman merawat anak dan peran serta orang tua dengan dampak hospitalisasi
menggunakan chi-square. Pada pengujian hipotesis usia orang tua dan dampak
hospitalisasi menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menyarankan
bahwa perawat perlu melibatkan orang tua dalam proses asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan yang diberikan kepada anak sebaiknya berdasarkan prinsip
atraumatic care dan Family Centered Care.

ABSTRACT
This thesis discusses the parent participation and the impact of preschooler?s
hospitalization who were treated in RSUD RA Kartini Jepara. Hospitalization can
cause a crisis in the lives of children. Parent participation is needed to minimize
the hospitalization impact. This research is a correlation study with cross sectional
approach. The hypothesis testing of sex, the experience of being treated, the
parents, parental education, parental employment, children care experience and
the parent?s role with the impact of hospitalization using the chi-square. At the
hypothesis testing parents age and the hospitalization impact using the Mann-
Whitney test. The results suggest that nurses need to involve parents in the
process of nursing care. Nursing care provided to children should be based on the
principle of a traumatic care and Family Centered Care."
2012
T30718
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marice Benga Olla
"Orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter cenderung menggunakan hukuman fisik ataupun ancaman untuk kesalahan yang anak buat. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat penerapan pola asuh otoriter yang disertai dengan perilaku kekerasan orang tua terhadap anak harus dicegah. Desain kualitatif fenomenologi digunakan untuk melihat lebih dalam tentang pengalaman keluarga menggunakan pola asuh otoriter dalam mengasuh anak usia sekolah. Partisipan dalam penelitian ini adalah orangtua yang menggunakan pola asuh otoriter dalam mengasuh anak usia sekolah di Kabupaten Maluku Tengah. Pemilihan partisipan dengan menggunakan metode purpossive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dianalisis dengan metode Colaizzi. Saturasi data dicapai pada partisipan keenam.
Penelitian ini menghasilkan tiga tema yaitu upaya orang tua mendidik anak dalam mencapai standar nilai dan norma keluarga, kegagalan mencapai standar nilai dan norma keluarga, dan masalah yang dialami anak sebagai akibat dari pola asuh yang digunakan. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu perlu dilakukan riset lanjutan dari perspektif nilai-nilai budaya untuk menggali dan memahami lebih jauh tentang faktor-faktor yang mendukung orang tua menggunakan pola asuh otoriter dalam mengasuh anak.

Parents who use authoritarian parenting style tends to use physical punishment or threats for children who make some mistakes. The negative impact caused by the implementation of authoritarian parenting style are accompanied with violent behavior of parents against children should be prevented. Phenomenological qualitative design was used to look more deeply about the family's experience using authoritarian parenting style in caring for school-age children. The Participants in this study were parents who used authoritarian parenting style in caring for school-age children in Central Maluku district. In selecting the participants, this study used purposive sampling. In collecting data, this study utilized in-depth interviews and analyzed by using Colaizzi method. The Saturation data was achieved in the sixth participant.
This research resulted in three themes, namely the efforts of parents to educate children to reach the standard of family values and norms, failure to achieve a standard of values and norms of the family and problems experienced by children as result of parenting style used. The recommendation of this study is the need to be done further research from the perspective of cultural values to explore and understand more about the factors that support parents using authoritarian parenting style.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Puspita Sari
"Latar Belakang: Orangtua perlu berperan aktif dalam pengasuhan dimulai sejak masa awal kehidupan bayi. Sejauh ini, pengasuhan sendiri lebih banyak dihubungkan dengan ibu daripada ayah. Hal ini membuat ayah kurang terlibat dalam pengasuhan bayi. Keterlibatan ayah dalam pengasuhan ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah sikap ibu terhadap pengasuhan oleh ayah.
Metode: Penelitian ini akan melihat perbandingan sikap dan gambaran jarak sikap orangtua terhadap pengasuhan oleh ayah yang memiliki bayi 0 ? 12 bulan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dengan cara accidental sampling sebagai metode sampling. Peneliti menganalisis 102 data pasangan ayah dan ibu.
Analisis Statistik: Peneliti menggunakan uji T-Test dependent sample untuk membandingkan sikap orangtua terkait pengasuhan oleh ayah pada bayi usia 0 - 12 bulan.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam sikap orangtua terhadap pengasuhan oleh ayah yang memiliki bayi 0 ? 12 bulan. Selanjutnya, mayoritas pasangan tidak memiliki perbedaan sikap terhadap pengasuhan oleh ayah. Hal ini berarti jika ibu memiliki sikap yang positif terhadap pengasuhan bayi oleh ayah, maka ayah cenderung memiliki sikap positif. Begitu juga sebaliknya, jika ibu memiliki sikap yang negatif terhadap pengasuhan bayi oleh ayah, maka ayah cenderung memiliki sikap yang negatif pula.
Kesimpulan: Di dalam penelitian ini, ditemukan bahwa ibu memiliki sikap yang lebih positif terhadap pengasuhan oleh ayah daripada ayah. Sikap ayah yang rendah bisa dikarenakan kurang percaya diri terhadap kemampuannya dalam merawat bayi dan juga karena kurangnya umpan balik positif atas aktifitas perawatan bayi yang dilakukannya. Berdasarkan analisis tambahan, sikap ayah terhadap pengasuhan tidak dipengaruhi oleh pengetahuan ayah. Ayah juga memiliki sikap positif pada beberapa kegiatan di dalam pengasuhan anak, seperti mengetahui penyakit bayi, mengantarkan bayi ke dokter, mengetahui makanan yang dikonsumsi bayi dan mengajak bayi bermain.

Background: Parents need to be active in child rearing activities from the beginning of the baby?s life. So far, child rearing activities more related to mother than father. That?s why fathers not involved in baby rearing activities. Many factor influenced father involvement in child rearing activities, one of the factor is mother's attitude toward father involvement.
Methods: this research will compare attitude difference and gap between fathers and mothers toward father involvement in child rearing activities among couples with 0-12 months old babies. This research used quantitative methods with accidental sampling as sampling methods. Researcher analyzed 102 data of fathers and mothers.
Statistical analysis: researcher used T-Test dependent sample for compare fathers and mothers attitude toward father involvement in child rearing activities.
Result: research showed significance difference in parents attitude toward father involvement in child rearing activities among couples with 0-12 months old babies. Most of the couples didn?t have difference attitude toward father involvement in child rearing activities. It means if mothers have positive attitude toward father involvement, fathers will also have positive attitude. And if mothers have negative attitude toward fathers involvement in child rearing activites, fathers will have negative attitude.
Conclusion: this research found that mothers had more positive attitude toward father involvement rather than father. The reason why fathers have lower attitude rather than mothers because of lack of confidence and lack of positive feedback in child rearing activities. Based on additional analysis, father's attitude in child rearing activities not affected by fathers knowledge. Fathers also positive attitude in some child rearing activities, such as knowing child disease, accompany baby to the doctor, knowing which food that can be consume by baby and play with baby.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siti Sofiah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Inof
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara pengalaman neglect oleh orang tua pada masa kanak-kanak dan psychological distress ketika dewasa. Penelitian dilakukan kepada 382 mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia dengan rentang usia 18-20 tahun. Psychological distress diukur menggunakan Self Reporting Questionnaire (WHO, 1994) dan childhood parental neglect diukur dengan The Multidimensional Neglectful Behavior Scale, Form AS: Adolescent and Adult-Recall, Short Version (Straus, Kinard, & Williams, 1995).
Pengujian statistik dengan simple linear regression membuktikan bahwa childhood parental neglect (M = 13.94 , SD = 3.83) dan psychological distress (M = 7.23, SD = 4.70) berkorelasi secara signifikan dan positif (F(1.380) = 29.521, p = .000) dengan effect size sebesar R2 = 0.072. Hal ini mengindikasi bahwa psychological distress yang dialami mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia berhubungan dengan pengalaman childhood parental neglect, dimana jika skor childhood parental neglect meningkat maka skor psychological distress juga akan meningkat.

This research aimed to explore the relationship between childhood experience of neglect by parents and later psychological distress. The research conducted to 382 first-year students at Universitas Indonesia with age range of 18-20 years. Psychological distress is measured using the Self Reporting Questionnaire (WHO, 1994) and childhood parental neglect is measured by the Multidimensional Neglect Behavior Scale, Form US: Adolescent and Adult-Recall, Short Version (Straus, Kinard, & Williams, 1995).
Statistical testing with simple linear regression proved that childhood parental neglect (M = 13.94, SD = 3.83) and psychological distress (M = 7.23, SD = 4.70) correlated significantly and positively (F(1.380) = 29.521, p = .000) with an effect size of R2 = 0.072. The result indicates that the psychological distress experienced by first-year students at Universitas Indonesia related to the history of childhood parental neglect, when the childhood parental neglect score increases, the psychological distress score will also increase.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewa Ayu Diah Tri Paramita Putri Nida
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas penerapan prinsip-prinsip Standard Positive Parenting Program (Triple-P) untuk mengurangi perilaku mencuri pada anak. Penanganan perilaku mencuri pada anak penting dilakukan untuk menghindari terbentuknya pola perilaku bermasalah di kemudian hari. Salah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan munculnya perilaku mencuri adalah rendahnya kualitas pengasuhan orangtua. Program intervensi Standard Triple-P akan menyasar pada kompetensi pengasuhan orangtua untuk mengurangi perilaku mencuri melalui peningkatan pengawasan, keterlibatan ayah, pemahaman kebutuhan anak serta penerapan aturan yang efektif. Intervensi Standard Triple-P terdiri dari 11 sesi yang dirancang sesuai manual program dengan modifikasi berdasarkaan kebutuhan partisipan. Partisipan penelitian adalah anak perempuan berusia 10 tahun 6 bulan yang menunjukkan masalah perilaku mencuri dengan kondisi Borderline Intellectual Functioning dan Child Affected By Parental Relationship Distress, serta ayah L yang berperan sebagai orangtua tunggal dengan kualitas pengasuhan yang rendah.
Metode penelitian yang digunakan adalah single case subject design dengan bentuk penelitian kuasi ekperimen. Perubahan perilaku mencuri dilihat dari lembar pencatatan frekuensi perilaku mencuri dan alat ukur Eyberg Child Behaviour Inventory. Perubahan kompetensi pengasuhan ayah akan diketahui dari alat ukur Parenting Sense of Competence Scale dan Parental Scale.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan frekuensi perilaku mencuri, skor masalah perilaku anak dan disfungsi pengasuhan serta peningkatan rasa kompeten ayah dalam melakukan pengasuhan. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan intervensi Standard Triple-P yang telah dimodifikasi sesuai kebutuhan partisipan terbukti efektif mengurangi frekuensi perilaku mencuri anak melalui peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ayah dalam melakukan pengasuhan.

This study aims to know the effectiveness of applying the principles of Standard Positive Parenting Program (Triple-P) to reduce stealing behavior in children. The handling of stealing behavior in children is important to avoid the formation of problematic behavior patterns in the future. One of the risk factors that can lead to the appearance of stealing behavior is poor parenting quality. The Standard Triple-P intervention program will target parental care competencies to reduce stealing behavior through increased supervision, father involvement, understanding of the needs of children, and effective application of rules. Standard Triple-P intervention consists of 11 sessions designed according to the program manual with the modification based on participants' needs. The study participants were a 10-year-6-month-old girl (L) who demonstrated stealing behavior problem with Borderline Intellectual Functioning and Child Affected by Parental Relationship Distress condition and L's father who acted as single parent with poor parenting qualities.
The research method used is single case subject design with quasi experimental research form. Changes in stealing behavior are seen from the recording sheets of the frequency of stealing behavior and the Eyberg Child Behavior Inventory measuring instrument. Changes in the competence of parenting will be known from the Parenting Sense of Competence Scale and Parental Scale instruments to find out.
The results of the study show a decrease in the frequency of stealing behavior, the score of child behavior problems, parenting dysfunction, and enhancement on the competence of father in parenting. This suggests that the implementation of the modified Standard Triple-P interventions according to the needs of the participants has proven effective in reducing the frequency stealing behavior, through the increase on knowledge and skills of father in parenting."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T49222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suciati
"
ABSTRAK
Desakan ekonomi merupakan salah satu faktor yang memaksa kedua orang
tua harus mencari nafkah, dapat menimbulkan masalah jika mereka memiliki bayi
yang masih membutuhkan kasih sayang dan perhatian mereka secara utuh. Salah
satu alternatif solusi adalah mempekerjakan seorang Pembantu Rumah Tangga
(PRT) untuk membantu mereka mengasuh dan merawat anaknya. Solusi ini pun
menimbulkan masalah baru. PRT yang diharapkan dapat menggantikan orang tua
yang bekerja dalam merawat dan mengasuh anaknya memiliki pendidikan yang
rata-rata rendah (SD). Hal ini memungkinkan adanya kekurangan stimulasi
(rangsangan) pada anak dan dapat menurunkan kualitas pengasuhannya, sehingga
ada kemungkinan anak tidak dapat menyeiesaikan tugas perkembangannya,
termasuk sosioemosional. Salah satu bentuk perkembangan sosioemosionai adalah
terbentuknya hubungan kelekatan yang aman (secure) antara anak dan orang yang
berarti, baik orang tua maupun pengasuh (PRT) sebagai orang tua pengganti.
Klein memperkenalkan suatu metode yang dapat digunakan pengasuh agar
dapat menghasilkan kualitas pengasuhan dan interaksi yang baik dengan anak.
Metode itu disebut MLE (Mediated Learning Experience). Dalam metode ini
pengasuh bertindak sebagai mediator antara anak dan lingkungan. Mediasi dapat
tercapai melalui proses matching/ menyesuaikan hal yang dimediasikan dengan
respon anak. Untuk dapat melakukan hal itu, seorang mediator harus sensitif/ peka
dan berespon pada keinginan dan kebutuhan bayi. Dengan demikian ia baru dapat
memberikan rangsangan yang tepat bagi bayi.
Oleh karena itu, ada kemungkinan jika PRT menggunakan metode MLB
tersebut, maka akan terbentuk suatu hubungan kelekatan yang cenderung aman/
secure pada anak/ bayi yang diasuhnya.
Selain pendidikan tersebut, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
perilaku pengasuhan seseorang, baik internal maupun eksternal, seperti diri
pengasuh, diri anak, konteks sosial (Belsky, 1984). Sedangkan dalam Hamner &
Turner, 1990 ditambahkan faktor kebudayaan dan media massa.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran perilaku pengasuhan
PRT sebagai dampak dari faktor-faktor internal dan eksternal pengasuh sekaligus dinamikanya sehingga terjadi pembentukan hubungan kelekatan pada anak yang
diasuhnya.
Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai ibu dan PRT serta
mengobservasi perilaku anak dan PRT dalam interaksi mereka sehari-hari. Teknik
pengambilan sampel adalah dengan menggunakan kasus tipikal dengan
karakteristik PRT yang sudah bekerja minimal tujuh bulan pada keluarga yang
bersangkutan dan bayi berusia 18-24 bulan pada golongan sosial ekonomi
menengah di wilayah Jabotabek.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PRT yang telah menggunakan
metode MLB (Mediated Learning Experience) dengan memenuhi tiga kriteria
minimalnya pada kegiatan bermain anak dan memberi perhatian intensif,
membawa dampak kelekatan yang cenderung aman (secure) pada anak yang
diasuhnya.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa cara ibu mengorganisasikan rumah
tangganya berpengaruh penting pada pola asuh PRT, maka disarankan kepada
para ibu untuk mengorganisasikan, mendelegasikan, dan mengkontrol rumah
tangganya secara tepat dan proporsional. Di samping itu, agar pola pengasuhan
PRT lebih terarah dan berkualitas, sebaiknya para ahli mulai memikirkan cara
untuk mensosialisasikan metode MLE kepada ibu untuk kemudian dapat di
transfer kepada PRT.
"
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sellina Desnawati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara gaya pengasuhan orang tua dengan regulasi emosi pada anak usia 3-6 tahun. Gaya pengasuhan diukur menggunakan PSDQ short version (Parenting Styles & Dimensions Questionnaire) (Robinson dkk., 2001), sedangkan regulasi emosi diukur menggunakan ERC (Emotion Regulation Checklists) (Ann & Cicchetti, 1997). Penelitian dilakukan terhadap 126 orang tua dari anak usia 3-6 tahun. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ketiga tipe gaya pengasuhan memiliki hubungan yang signifikan dengan regulasi emosi. Tipe pengasuhan otoritatif berkorelasi positif dengan regulasi emosi, sedangkan tipe pengasuhan otoritarian dan permisif berkorelasi negatif dengan regulasi emosi. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan gaya pengasuhan yang dominan dilakukan. Perbedaan signifikan ditemukan pada tingkat pendidikan sarjana dibandingkan dengan pendidikan di SD hingga SMA.

The aim of this study was to investigate the relationship between parenting styles and the emotion regulation of children ages 3 to 6 in Jabodetabek. Parenting style was measured by PSDQ short version (Parenting Styles & Dimensions Questionnaire) (Robinson dkk., 2001), while child emotion regulation was measured by ERC (Emotion Regulation Checklists) (Ann & Cicchetti, 1997). The participants of this study were 126 parents of children ages 3 to 6. The results of the study showed that all of the three parenting styles correlated significantly with child emotion regulation; authoritative parenting styles correlated possitively, while both authoritarian and permissive parenting style correlated negatively. Further analysis indicated a possitive correlation between parent?s level of education and authoritative parenting styles. Significant difference was found in level of bachelor compared to the education level of primary to high school."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59175
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Nurhalimah Br.
"Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi hubungan antara pengasuhan orangtua dengan theory of mind (ToM) anak usia 6-8 tahun. Partisipan penelitian ini adalah 107 anak sekolah (61 laki-laki, 46 perempuan) dan orangtuanya di Bogor, Indonesia. Peneliti mendapatkan skor ToM anak melalui pengukuran menggunakan skala ToM (Wellman & Liu, 2004) dan second order false belief (Astington et al., 2002; Sullivan et al., 1994) serta skor pengasuhan orangtua menggunakan inventori pengasuhan (PAI) Vinden (2001) yang disempurnakan oleh OReilly dan Peterson (2015). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan pada skor pengasuhan otoritarian dan total skor ToM anak (r = -.199, p < 0.05). Artinya, semakin otoriter pengasuhan orangtua, maka semakin kecil skor ToM anak. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengasuhan orangtua dan perolehan ToM anak.

This study aims to investigate the correlation between parenting attitude and theory of mind (ToM) among 6-8 years old children. Participant of this study are 107 pupils (61 boys, 46 girls) and their parents in Bogor, Indonesia. We assessed childs ToM using ToM Scale Wellman & Liu (2004), and second order false belief task (Astington et al., 2002; Sullivan et al.,1994). We assessed parenting style using Parenting Attitude Inventory (PAI) Vinden (2001) that has been modified by OReilly and Peterson (2015). The result of this study showing a negative and significant correlation between autoritarian parenting and childs ToM total score (r = -.199, p < 0.05). This result indicate that more autoritarian parenting styles lead to less childs ToM. There is no significan correlation between autoritative parenting and childs ToM has been found."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>