Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142924 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nanda Heraini
"ABSTRAK
Penelitian fenomenologis ini mencoba menggali pemahaman para penari hip hop
Jakarta Monkiez terhadap konsep resistensi. Informasi yang didapatkan dari para
informan kemudian dianalisa dengan menggunakan teori studi resepsi. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman para anggota tari hip hop
Monkiez tersebut terhadap konsep resistensi yang menjadi esensi munculnya
kebudayaan hip hop serta esensi yang membuat kebudayaan ini tetap bertahan hingga
kini. Pemahaman terhadap konsep resistensi yang didapatkan kemudian lebih jauh
ditarik kepada praktik resistensi dalam keseharian para informan.

ABSTRACT
This phenomenologist research try to explore hip hop dancing crew in Jakarta,
Monkiez? meaning on resistance concept. The information which gets from those
informants later being analyzed using reception study. It is done to know the
deepness of Monkiez hip hop dancing crew members in interpreting the concept of
resistance which became the essence of Hip Hop culture occurrence, and also the
essence of its existence until nowadays. The resistance concept reception later being
related with the resistance practice on informants? daily life."
2012
T30407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kharina Dewi Malinda
"Hip-hop adalah budaya yang sangat penting bagi orang berkulit hitam. Melalui sejarah yang panjang, hip-hop berkembang menjadi salah satu dari beberapa genre yang digunakan untuk menyampaikan kritik politik dan sosial. Topik rasisme struktural dan interseksionalitas ras yang mempengaruhi cara hidup orang kulit hitam adalah beberapa contoh. Bahkan di institusi pendidikan, rasisme dan kesenjangan ras memiliki peran yang besar, terutama di sekolah-sekolah yang mempengaruhi sudut pandang anak-anak muda tentang kesuksesan. Rapper hip-hop seperti Dead Prez dan Kanye West menyampaikan isu ini dalam karya-karya mereka yang merefleksikan pentingnya pendidikan dan kesuksesan dari sudut pandang remaja kulit hitam. Penelitian ini akan berfokus pada sikap dan perubahan perspektif masing-masing artis hip-hop dengan menggunakan analisis tekstual dari lagu "They Schools" milik Dead Prez dan "School Spirit" milik Kanye West.

Hip-hop serves as a notable culture of the black community. Through its long history, hip-hop progressed to be one of several genres that people use to convey political and social criticism. The topic of structural racism and race intersectionality that affects the way black people live are some examples. Even in an early stage such as in educational institutions, racism and racial disparity play a big role, especially in schools that affected young children’s idea of success. Hip-hop rappers such as dead prez and Kanye West mentioned this issue in their works that reflect on the significance of education and success from the point of view of black adolescents. This research will be focusing on each hip-hop artist's attitudes and change of perspective by using a textual analysis of dead prez’s song “They Schools,” and Kanye West’s “School Spirit.”"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Damariva
"Pelaku hip-hop secara global memandang otentisitas sebagai sebuah elemen pokok dari kebudayaan hip-hop. Penyebaran kebudayaan hip-hop secara global memicu kelahiran situs-situs musik hip-hop lokal. Kehadiran situs-situs musik hip-hop lokal membuat cakrawala pemaknaan musik hip-hop ikut terlokalisasi. Beberapa penelitian terdahulu memandang bahwa lokalisasi cakrawala pemaknaan akan melahirkan pemaknaan lokal terhadap otentisitas musik hip-hop. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana musisi rap di Indonesia mengonstruksi otentisitas musik hip-hop, sesuai dengan konteks lokal. Penelitian fenomenologi ini mengadaptasi metode pengumpulan data dari studi-studi grounded theory. Penelitian ini menemukan bahwa musisi rap di Indonesia mengonstruksi identitas lokal melalui musik rap. Dalam proses konstruksi tersebut, musisi rap lokal menggunakan kembali, menolak, memodifikasi, dan membentuk ulang berbagai aspek musik rap global. Musisi rap lokal memaknai otentisitas hip-hop dengan perspektif lokal. Maka, musisi rap lokal mengonstruksi otentisitas dengan menampilkan identitas lokal dalam praktik-praktik musik rap.

This study focuses on the authenticity construction of hip-hop music in Indonesia. Globally, hip-hop artists consider authenticity as an essential element of the Hip-hop Culture(s). The global spread of hip-hop cultures engenders the development of local hip-hop music scenes. Therefore, the horizons of significance of hip-hop music is being localized. Previous studies have shown that the localization of horizons of significance eventually leads to the construction of local definitions of hip-hop authenticity. This phenomenological study aims to explore how local rappers construct the authenticity of hip-hop music in Indonesia. This research adapts the data collection methods being used in grounded theory studies. This study discovers that local rappers utilize rap music to fashion their local identities. Consequently, local rappers reuse, reject, modify, and reconstruct the practices and cultural forms of global rap music. Indonesian rappers perceive the meaning of hip-hop authenticity through local perspective. Hence, local rappers construct hip-hop authenticity by expressing their local identities through the practices and cultural forms of hip-hop music. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zunizar Erza Firmansyah
"Penelitian ini membahas mengenai tanda dan makna yang terdapat dalam sembilan video klip lagu hip-hop duo SXTN. Tanda-tanda yang terdapat dalam video klip direpresentasikan melalui unsur-unsur aktivitas, seksualitas, dan juga visualisasi warna merah muda. Dari analisis unsur-unsur tersebut, diketahui bahwa ia mengandung ideologi feminis (post-feminist). Selain itu, untuk menunjang analisisnya, penulisan ini juga menggunakan teori semiotik dan metode semiologis. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam sembilan video klip lagu SXTN dalam aspek aktivitas (mengonsumsi cannabis, berpesta), seksualitas (gestur, atribut pakaian), dan visualisasi warna merah muda (pencahayaan dalam video klip, atribut) mencerminkan identitas diri personel grup SXTN, yang dipandang dalam konteks ideologi post-feminisme.

This paper discusses about the signs and meanings that was contained within nine Video clips of Hip-Hop duo SXTN. The signs were represented through the elements of activities, sexuality, and also visualization of colour pink. Through the analysis of those elements, it is noticeable that the video clips contain the ideology of feminism (Post-Feminism). In order to support the analysis, this paper uses semiotic theory and semiology. From this research paper, we can conclude that the elements within the nine music video clips of SXTN, from the aspects of activities (cannabis consumption, partying), sexuality (gesture, attributes), and visualization of colour pink (lighting, attributes) shows the identities of rappers from Hip-hop duo SXTN, that was seen from the ideology of Post-Feminism."
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bajora Rahman
"Keberhasilan Amerika Serikat menjalankan diplomasi jazz sebagai diplomasi budaya pada era Perang Dingin lalu telah menginspirasi U.S. State Department untuk mengulangi hal yang sama sekarang. Oleh karena itu, sejak tahun 2006 Amerika Serikat telah menjalankan diplomasi hip hopnya ke negaranegara di dunia. Hip hop dipilih selain karena perkembangannya yang begitu pesatnya, juga kedekatannya dengan anak-anak muda. Diharapkan hip hop dapat membantu misi diplomasi budaya Amerika Serikat yaitu memperbaiki image dan menyebarkan values-nya di dunia. Penelitian ini mencoba mengevaluasi karakteristik hip hop dengan karakteristik diplomasi budaya Amerika Serikat untuk menjawab pertanyaan ?Mengapa Amerika Serikat memilih hip hop sebagai diplomasi budayanya.

The United States success in implementing Jazz Diplomacy as cultural diplomacy during the Cold War era had inspired the U.S. State Department to implement the same policy. Thus, since 2006, the U.S. had been implementing hip hop diplomacy as part of its foreign policies. Hip hop was chosen not only for its rapid development but also for its close connection with young generation. This hip hop diplomacy is expected to help the U.S. cultural diplomacy mission to improve its image around the world and spread its values among foreign audiences. This research is trying to help to asses hip hop characteristics compared to other US cultural diplomacy characteristics in order to answer the research question. Why does the U.S. choose hip hop as its cultural diplomacy initiatives?"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fatkhiyah
"Berdasarkan riset melalui kuesioner yang dibagikan kepada 20 responden, didapatkan hasil bahwa komunitas hip hop memerlukan sumber informasi yang dapat mendidik seniman hip hop di Indonesia agar dapat memproduksi karya yang bersifat edutainment. Untuk itu, penulis membuat rancangan majalah online "Hip Hop Indonesia" yang terdiri dari 45 halaman. Majalah budaya ini bertujuan untuk berpartisipasi untuk memberikan informasi yang bersifat edutainment. Majalah ini akan menyajikan review/ulasan serta informasi seputar budaya hip hop dan elemennya yang berkembang di Indonesia meliputi rap, graffiti, breakdance, dan Disk Jokey (DJ). Liputan acara, tips, video, dan tautan informasi menjadi tema pendukung majalah online ini. Majalah online "Hip Hop Indonesia" bersifat edutainment yang tidak hanya memberikan edukasi namun juga memberikan hiburan bagi pembacanya karena mencakup konten video, music streaming, dan tautan. Majalah ini dapat mengembangkan kreatifitas anak Indonesia agar menghasilkan produk budaya (musik, lukisan, dan tari) yang mengandung unsur edutainment. Anggaran pengeluaran pada tahun pertama adalah sebesar Rp 711.565.800. Majalah ini diperuntukkan bagi laki-laki dan perempuan usia 16 - 35 tahun dan ditayangkan melalui situs "www.hiphopindonesia.com". Sebagai bentuk pengembangan majalah dalam mengikuti selera pasar, redaksi selalu mengadakan evaluasi secara berkala berupa evaluasi bulanan (tiap edisi) dan survey pembaca.

Based on the research by spreading questionnaire to 20 respondents, the Author got the result that hip hop community in Indonesia need edutainment informations to educate the activist of Hip hop culture. Therefore, the Author made a prototype of online magazine "Hip Hop Indonesia" with 45 pages. This cultural magazine is created to give edutainment informations. It will give review about hip hop cultere and its elements (rap, breakdance, grafity, and DJ) which are growing fast in Indonesia. Event coverage, tips, video, and links will be supporting articles in this magazine. As online edutainment magazine, "Hip Hop Indonesia" not only give informations to educate but also to entertain its readers by providing video, music streaming, and links This magazine will improve creativity of teenagers in producing edutainment culture product (music, painting, and dance). Total Expenditure of the first year is IDR 711.565.800. "Hip Hop Indonesia" online magazine is presented for men and women in the range of age around 16 - 35 years old and uploaded in "www.hiphopindonesia.com" website. As a form of development of magazine to follow the market tastes, the editor will always conduct a periodic evaluations in a form of monthly evaluations (each edition) and surveys of readers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mukhradis Hadi Kusumajaya
"Tesis ini tentang Diplomasi hip hop Muslim Amerika Serikat (AS) di Indonesia melalui pengiriman duta diplomasi Remarkble Current dan Native Deen. Diplomasi hip hop memberikan pendekatan yang lebih luwes, rileks dan terbuka. Objek vital dari pendekatan diplomasi ini adalah anak-anak muda yang memiliki peran strategis dalam membangun generasi akan datang. Metode penelitian yang digunakan berupa library research dan analisis data melalui metode kualitatif dari sumber pustaka serta in-depth interview terhadap narasumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hip hop memberikan kesan namun secara spesifik program ini belum mampu melakukan perubahan tradisi atau pandangan objektifitas anak-anak muda yang sejauh ini masih menjaga tradisi dan budaya patuh atas kiyai, yang menjadi simbol keagamaan di tengah-tengah masyarakat.

This Thesis is about United States (US) Muslim hip hop diplomacy in Indonesia through diplomacy with Remarkable Current and Native Deen as ambassadors. Hip hop diplomacy provides a more flexible approach, relaxed and open. Vital object of this diplomatic approach is young children that have a strategic role in building future generations. The method used this study involved library research and data analysis using qualitative methods from literature sources as well as in-depth interviews with informants. The results of this study, hip hop diplomacy gives the impression that this program is not able to change the traditional view regarding issues of objectivity or those young children who have so far been keeping the tradition and culture obeys the Imam, who became a religious symbol at particular society.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matsnaa Chumairo
"Budaya hip hop dan musik rap berasal dari komunitas Afrika-Amerika yang muncul sekitar tahun 70-an di Kota New York. Hip hop mulai masuk ke Cina di tahun 90-an dan terus berkembang di kalangan generasi muda. Sebuah ajang pencarian bakat bertajuk The Rap of China yang dirilis pada tahun 2017 menjadi sangat populer, dan membawa musik dan budaya hip hop di Cina naik ke permukaan. Konfrontatif dengan budaya Cina, hip hop yang semakin populer di kalangan generasi muda dalam perkembangannya harus berhadapan dengan intervensi dari pemerintah Cina. Artikel ini membahas mengenai pengaruh kebijakan sensor pemerintah Cina terhadap perkembangan musik dan budaya hip hop di Cina. Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, dengan sumber data diambil melalui koran, jurnal, buku, dan artikel ilmiah, serta menggunakan The Rap of China—sebuah program pencarian bakat hip hop terpopuler di Cina dari season 1 hingga season 4 sebagai studi kasus.

Hip hop culture and rap music originated in the African-American community that emerged around the 70s in New York City. Hip hop began to enter China in the 90s and continues to grow among the younger generation. A talent show called The Rap of China which was released in 2017 became very popular, and brought hip hop music and culture in China to the fore. Confrontational with Chinese culture, hip hop which is increasingly popular among the younger generation in its development has to deal with intervention from the Chinese government. This article discusses the influence of the Chinese government's censorship policy on the development of hip hop music and culture in China. This study uses a historical approach, with data sources taken from newspapers, journals, books, and scientific articles, and uses The Rap of China—a popular hip hop talent program in China from season 1 to season 4 as a case study."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Halimah Felda
"Hip hop sudah menjadi gaya hidup di Korea Selatan sejak awal kedatangannya di era 1990-an. Media massa berperan penting dalam mendorong publisitas dan popularitas hip hop dan musik rap di Korea Selatan yang biasa disebut Korean hip hop (KHH). Hip hop yang awalnya merupakan budaya underground kemudian menjadi budaya mainstream berkat media massa. Penelitian ini menganalisis bagaimana peranan media massa dalam publisitas KHH selama era 2010-an dengan metode kualitatif analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa media penyiaran dan media digital menjadi dua jenis media yang paling berperan dalam publisitas KHH. Sedangkan, media cetak kurang berperan dalam publisitas KHH secara umum. Media penyiaran berperan dalam komersialisasi KHH, media digital berperan dalam memberikan ruang diskusi dan edukasi, sementara itu media cetak yang berupa buku pelajaran berperan dalam mengenalkan budaya yang terdapat dalam hip hop kepada remaja (pelajar).

Since the arrival of hip hop to South Korea in the 1990s, hip hop itself has already been a lifestyle. Mass media holds a very important role in publicity and popularity of hip hop and rap music in South Korea or known as Korean hip hop (KHH). As the result of mass media, hip hop was an underground culture shifted into mainstream culture. This study analyzes the role of mass media in publicity of KHH during the 2010s era with qualitative descriptive analysis method. This study argues that broadcast media and digital media hold the biggest role in the publicity of KHH. While, print media does not give that much impact in the publicity of KHH in general. The broadcast media took a role in commercialization of KHH, the digital media took a role in giving the discussion spaces and education about the culture, and print media such as school textbooks took a role in introducing culture that is in hip hop to teenagers (students)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Lestari
"Pengajaran bahasa Inggris dengan media musik berperan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris pemelajar dan membentuk suasana rileks Segal, 2014; Kao Oxford, 2014 . Selain itu, musik dapat digunakan untuk memfasilitasi pengajaran bahasa Gardner, 1993 sehingga terdapat korelasi antara kemahiran bahasa Inggris dan kecerdasan musikal Shabbani Torkeh, 2014 . Untuk keperluan membuktikan peran musik rap dalam pengajaran bahasa Inggris di kelas ekstrakulikuler bahasa Inggris untuk pemelajar anak-anak, penelitian ini membandingkan signifikansi peningkatan nilai pemelajar di kelompok eksperimental dan kontrol. Desain penelitian adalah kuasi-eksperimental dengan metode campuran. Data berupa nilai tes awal dan akhir, TIMI, kuisioner, catatan peneliti, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi peningkatan signifikan pada nilai tes pemelajar anak-anak di kelompok eksperimental dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ini disebabkan pemelajar anak-anak di kelompok eksperimental tidak pernah terpajankan dengan musik rap sebelumnya sehingga mereka merasa kesulitan mengikuti tempo musik rap dan mereka merasa kelelahan belajar karena kelas dilaksanakan setelah pelajaran sekolah. Namun, pemelajar pada kelompok eksperimental merasa senang dan rileks. Hasil Ini memperkuat teori Segal 2014 dan Kao dan Oxford 2014 . Selain itu, anak-anak dengan kecerdasan dominan musikal di kelompok eksperimental memeroleh peningkatan nilai akhir yang signifikan. Hasil ini memperkuat teori Gardner 1993 dan penelitian Shabani dan Torkeh 2014 . Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan penerapan media musik rap dalam pengajaran bahasa Inggris di kelas pemelajar anak-anak di Indonesia.

Teaching English with rap music has an important role in improving students 39 English proficiency and creating a relaxed atmosphere in the classroom Segal, 2014 Kao Oxford, 2014 . In addition, music facilitates students learning language so that perhaps there is correlation between teaching English with music and musical intelligence Shabbani Torkeh, 2014 . Therefore, to prove it, this research examines the significance of English test score of young learners in experimental and control groups. This study used a quasi experimental design with mixed method research. The data were obtained from the results of pre tests, post test, multiple intelligences test TIMI , questionnaires, field notes, and interviews. The result shows that both young learners in the experimental group did not have a significant result in their test compared with the control group. It is because the young learners in the experimental group never listened to rap music before so that they found it difficult to follow rap music tempo and they felt tired as the class was held after school. However, the young learners in the experimental group felt happy and relaxed. These results reinforce Segal 39 s theory 2014 and Kao and Oxford 39 s 2014 . In addition, the young learners in the experimental group with dominant musical intelligence had significant post test results. These results confirm Gardner 39 s 1993 theory and Shabani and Torkeh rsquo s 2014 research. Therefore, this study recommends implementing rap music in teaching English for young learners in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49400
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>