Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S9117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Trisnahadi Darga
"Perkembangan kota-kota besar di Indonesia saat ini ditandai oleh laju urbanisasi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk kota yang sangat pesat sejak pertengahan abad kedua puluh ini telah mengaklbatkan berbagai masalah perkotaan yang semakin rumit. Sementara ini, guna memenuhi tuntutan akan pemukiman yang terus meningkat jum Iahnya. telah tumbuh usaha-usaha swasta dalam pembangunan kawasan perumahan. Bisnis real Estate masih merupakan gejala yang relatif muda dalam perekonomian Indonesia. Kini bisnis real estate berkembang pesat. Begitu banyak pengusaha yang terdorong menginvestasikan modalnya dalam bidang ini. Developer berani mengambll resiko berdasarkan perhitungan bahwa harga penjualan maupun nilai sewa bangunan yang dimllikinya adalah lebih tìnggi dari pada tlngkat harga pembeli maupun konstruk sinya.
Usaha real estate ini melingkupi bidang yang luas bahkan sejak dari pengadaan tanah. Ditinjau dari kacamata itu resiko usaha real estate jauh ¡ebih besar apalagl mengingat investsi dengan skate besar. Jangka waktu sampai terjual juga panjang serte fluktuasi harga yang bahkan kemungkinan besar bisa terjadi yang kesemuanya mengandung resiko yang besar. Prayek dengan Iuas 8.000 Ha seperti pada PT Bumi Serpong Damai membutuh kan biaya investasi yang sangat besar oleh karena itu dalam pelaksanaannya haruslah direncanakan dengan matang. Juga dengan adanya proyek seluas BSD ini, jelas mempunyai konsekuensi pendanaan besar. Sebagai gambaran awal dapat diperkirakan bahwa dalam 20 tahun pertama, pengembangan kota baru ini akan menyerap dana investasi sebesar Rp. 3,2 trllyun yang berasal baik dari sektor pemerintah maupun dari sektor nonpemerintah, dari dalam maupun luar negeri.
Dalam mengelola suatu proyek mega yang bernilal trllyunan rupiah ini tentu diperlukan penanganan yang serius, Baik dari segi perencanaan fisik maupun peren canaan keuangannya. Namun pembahasan pada penulisan ini terutama difokuskan pada aspek keuangan pada konsorsium perusahaan ini. Terutama jika dilihat bahwa proyek ini memerlukan investasl yang sangat besar sehingga keikutsertaan lembaga lembaga keuangan dalam memberikan dukungannya sangatlah diperlukan. Situasi ekonomi, Iklim investasI sarta kesempatan kerja merupakan rangkaian yang tak terpisahkan dalam pembentukan suatu kota baru yang swasembada. Sejauh mana ketiga hal tersebut dapat merupakan hambatan yang serius akan jelas terlihat dalam perkem bangan situasi yang akan datang.
Secara garis besar permasalahan yang digali dalam penulisan ini dititik beratkan pada financial planning yang meliputi strategic planning, optímalisasi penggunaan dana dalam jangka panjang, metode-metode pengelolaan keuangan yang diper gunakan faktor - taktor yang berpengaruh baik yang berupa pengaruh eksternal sepertl : aspek sosial, politik, tlngkat suku bunga, sumber pendanaan dan luar, kebijaksanaan pemerlntah, dan laIn - laIn, maupun yang berupa pengaruh Internal seperti : capital budgeting, financial control, capital structure, cost sales forecast dan lain-lain. Sedangkan dalam pemecahan permasalahannya digunakan metoda analisa keuangan baik yang menyangkut kelayakan investasi maupun analisa raslo keuangan. Selanjut nya akan dianaIisa pula sensitivitas proyek terhadap perubahan dan varibel - variabel penentunya.
Dari analisa yang dilakukan diharapkan dapat diketahui kelayakan dari proyek, performance dari pengelolaan keuangan dan optimasi investasi selain itu diharapkan dapat turut memberikan masukan-masukan dalam mengembangkan proyek ini selanjutnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T2085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ernita
"Penetapan harga sebagai salah satu strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin tajam, seperti halnya dalam industri real estate, perlu didukung oleh informasi mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produknya. Dengan perkat aan lain, untuk menentukan harga jual diperlukan penetapan biaya yang tepat dimana hal ini membutuhkan suatu sistem akuntansi biaya yang baik. Kesalahan dalam penetapan biaya akan menyebabkan biaya tersebut terlalu tinggi (overstated) atau terlalu rendah (understated) yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga jualnya. Penelitian yang dilakukan sehubungan dengan penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui konsep biaya dan harga yang digunakan perusahaan real estate serta sejauh mana konsep biaya dan harga tersebut dapat diterapkan. Penelitian itu sendiri dilakukan dengan melakukan pengamatan pada sebuah perusahaan real estate sebagai suatu studi kasus. Selain itu, penelitian kepustakaan juga dilakukan untuk mendapatkan data dan bahan yang bersifat teoritis yang relevan guna mendukung penelitian tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal dalam pelaksanaan pencatatan akuntansinya yang mengakibatkan perusahaan sulit untuk memperoleh harga jual yang real. Akhirnya, untuk menetapkan suatu harga jual yang berdasarkan biaya-biaya yang sebenarnya, perusahaan wajib mengembangkan suatu sistem dan kebljaksanaan akuntasi yang tepat dan sesuai seperti dalam hal pencatatan, penggolongan dan pengakumulasian biaya yang terjadi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Irfan
"ABSTRAK
Real Estate Bumi Serpong Damai (BSD) yang terietak di Barat kota Tangerang saat ini menghadapi persaingan yang sangat kompetitif dengan banyaknya pengembang menawarkan
produk perumahannya di wilayah Tangerang. Pengembang tersebut masuk dengan menawarkan pemukiman dengan skala kota dan konsep kota yang beraneka ragam pula. Tingkat persaingan yang cukup tinggi ini menyebabkan pesaing banyak menawarkan produk dengan harga murah. Pembeli juga mempunyai banyak altemative pilihan yang lebih banyak hingga ada tuntutan akan perumahan dengan fasilitas dan kondisi lingkungan yang lebih baik.
Adanya peraturan pemerintah mengenai lingkungan berimbang juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan mengingat selama ini segmen pasar yang dituju oleh Bumi Serpong
Damai merupakan multi segmen dimana pengembangan rumah cenderung dialokasikan kepada perumahan segmen menengah keatas.
Analisa SWOT yang dilakukan mengidentifikasikan adanya peluang untuk merebut pasar
segmen menengah kebawah disertai dengan kemampuan perusahaan untk membangun dan
mengembangkan perumahan untuk segmen tersebut dengan fasilitas yang disesuaikan. Ancaman ada pada segmen menengah ke atas dimana daya serap untuk segmen tersebut mengalami penurunan yang tajam sebagai akibat penurunan daya beli konsumen. Terbatasnya kredit sector konstruksi bagi pengembang merupakan ancaman perusahaan dalam pembiayaan. Dari hasil analisa dapat dilihat bahwa real estate Bumi Serpong Damai mempunyai kekuatan seperti reputasi sebagai pengembang kota mandiri pertama, luas lahan yang cukup besar. Lingkungan yang ramah dan fasilitas kota yang sangat lengkap. Kelemahan yang cukup menonjol dibandingkan Kompetitor adalah akses ke perumahan yang sering teijadi kemacetan, promosi yang tidak terarah, dantidak fokusnya manajemen Bumi Serpong Damai dalam membangun produk perumahan.
Alternatif-alternatif strategi didapatkan dengan menggunakan matriks- TWOS yang mencocokkan peluang atau ancaman yang ada dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
BSD. Dari alternatif-alternatif strategi tersebut akan dipilih strategi bersaing dengan menggunakan matriks perencanaan strategi secara kumulatif (QSPM). Pengembangan lahan baru
untuk pembangunan rumah sederhana mempakan salah satu strategi yang dapat dipertimbangkan
untuk menarik minat pembeli dari kalangan segmen menengah kebewah. Untuk rumah sederhana
bagi segmen tersebut pembangunan rumah dengan tipe kecil dilokasi baru dapat memberikan
keunggulan bersaing dalam harga mengingat harga tanah di lokasi BSD berada masih relatif lebih
murah dibandingkan lokasi perumahan pengembang lainnya yang semakin terbatas dan mahal.
Memfokuskan pengembangan dan pembangunan rumah sederhana dapat dijadikan strategi
perusahaan dalam mengantisipasi pergeseran pasar pembelian rumah dimana pertumbuhan daya
serap rumah sederhana tersebut cukup pesat dibandingkan rumah menengah keatas.
Penyediaan mmah sederhana dan sangat sederhana harus dilakukan dengan ikut
memperhatikan kebijakan-kebijakan pemerintah yang menjadi pengawas dalam pengelolaan
perumahan nasional. Menurunnya suku bunga Kredit Perumahan Rakyat membuka kesempatan
bagi masyarakat untuk memiliki rumah sehingga BSD perlu memikirkan lebih lanjut temtama
mengenai system pembelian agar semakin mudah.
Selain itu usaha meningkatkan inovasi, infrastruktur, fasilitas, dan lingkungan yang berkualitas harus disertai dengan media promosi yang tepat dan efektif . Sehingga memberikan kesan bagi konsumen terhadap rasa nyaman dan benar-benar menciptakan sebuah kota mandiri yang lengkap merupakan hal yang sangat penting mengingat semakin kompetitifnya tingkat
persaingan di dalam bisnis real estate. Karena dengan usaha tersebut maka kebutuhan konsumen terhadap sebuah konsep kota mandiri akan terpenuhi.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listi Herlistiani
"Marketing Communication Strategy at Property Company During Crisis In 1997 a Case Study in PT Bumi Serpong DamaiA case study toward Property Company during Economic Crisis in Indonesia, which starting in 1997, in the field of Communication Science, specifically in Communication Management is very rare. More to writer's knowledge, there is no such study ever written in Communication Science Graduate Program -- University of Indonesia, in which becomes writer's interest.
The 1997 crisis gave negative impact to Indonesian economic, including in Property area. Crisis began from the economic un-stabilize marked by Government regulation to close down 16 Banks. When the 16 Bank's being liquidated, most of Property Company in Indonesia went into bankruptcy because of their foreign currency (US$) debt. It is also a fact that most Banks in Indonesia invested in Property business or even own it as its subsidiary company.
PT Bumi Serpong Damai (BSD) is one of those who does not really hit by the crisis. That because of; (1st), there is only a small portion of it's debt in foreign currency and (2nd), BSD still have spare land to build, which in the crisis time the management used a new approach in its marketing communication by invented some innovation as to keep BSD in its production and still promote through a limited mass media. Some innovation being invented by BSD later on become a role model for other Property Company as lesson learned.
Writer used a qualitative study with descriptive analysis method of this case study, by having some informant as its primary data sources and also other written sources or relevant research study which already being published. Unit Analysis is the Organization itself with `life story' as its style to write.
By taking the best advantage in communication strategy and using strategy management approach, BSD has proven to be survived in the crisis time. This success supported by having a good media strategy and also a very good coordination between marketing/promotion division and its public relation activity, on which both division are in the same department. With having some innovation, BSD, in the restructuring period, do not restructure its employee nor having a company reposition during crisis, but more to do efficiency in all department. The founder (Ciputra) is the person behind all the success that influent the management with his team leader style.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Suminarno
"Penetapan harga jual produk merupakan kegiatan perusahaan yang penting untuk kelangsungan dan pengembangan perusahaan. Kebijaksanaan penetapan harga harus betul-betul dipahami oleh setiap manager agar perusahaan tetap survive dan berkembang. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana penetapan harga jual termasuk penetapan harga pokok perumahan real estate terhadap konsep penetapan harga pokok dan penetapan harga jual, terutama konsep joint cost. Untuk tujuan dengan menggunakan pada PT "X" selaku tersebut penulis melakukan penelitian studi kepustakaan, survey dan tanya jawab developer perumahan real estate. Penulis mendapatkan bahwa Perusahaan tersebut menggunakan estimated cost dan standart cost dalam penetapan harga pokok dengan kalkulasi pendahuluan dan menggunakan cost plus pricinng dalam penetapan harga jual. Perusahaan dalam menetapkan harga pokok tanah tidak menggunakan konsep penetapan harga pokok, yaitu konsep joint cost. Dalam penetapan harga pokok tanah tersebut, perusahaan mengkaikuiasi semua biaya yang berhubungan dengan pematangan tanah dibagi luas tanah efektif, menghasilkan harga pokok tanah per M2 yang sama untuk semua jenis kavling. Sedangkan penetapan harga jual per M2 untuk jenis kavling tanah ( 119 M2, 126 M2 dan Ruko ) berbeda-beda. Akibatnya terjadi overcosted dan undercosted pada jenis produk kavling tanah tersebut. Perusahaan seharusnya menggunakan konsep penetapan harga pokok joint cost dalam menghitung harga pokok tanah dengan memakai metode rata-rata tertimbang. Dan beban untuk tanah parkir dan biaya pembangunannya harus dibebankan pada kavling Ruko. Apabila Perusahaan mempertahankan profit margin secara keseluruhan dari penjualan, menyebabkan penetapan harga jual lebih rendah pada kavling tanah 119 M2 dan 126 M2, sebaliknya harga jual tanah Ruko lebih tinggi. Strategi ini akan meningkatkan penjualan, sehingga Perusahaan akan tetap survive dan berkembang pesat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18826
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virenti Sastria
"Penulisan ini dibuat untuk menganalisa perbandingan dan penialian kesesuaian pembukuan akuntansi yang dilakukan oleh PT CFD baik pada proses pengakuan pendapatan dan beban, dan penyajian aktiva real estate pada laporan keuangan PT CFD dengan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan yang telah dilakukan oleh PT CFD sesuai dengan PSAK 44 : Akuntasi Aktivitas Pengembang Real Estate, namun, terdapat kesalahan pada klasifikasi asset perusahaan dan kapitalisasi beban yang berhubungan langsung dengan aktivitas pengembangan real estat.

This writing is made to analyze the comparisons and appropriateness of accounting bookkeeping conducted by PT CFD both in the process of recognizing income and expenses, and presenting real estate assets in the financial statements of PT CFD with PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities.
From the results of the analysis that has been done, it can be concluded that the revenue recognition that has been carried out by PT CFD is in accordance with PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities, however, there are errors in the classification of company assets and expense capitalization that are directly related to real estate development activities.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Hermanto Nandar
"ABSTRAK
Pemasaran merupakan suatu aksi penjualan dari suatu produk yang dilalui tanpa
memahami perilaku konsumen dengan menjanjikan layanan purna jual terhadap produk
yang dipasarkan. Perilaku konsumen yang beraneka ragam ini dapat memberikan
dampak penilaian yang berbeda. Untuk itu tujuan utama penelitian ini adalah
mengevaluasi sejauh mana strategi pemasaran dapat memenuhi keinginan dan kepuasan
konsumen.
Karya akhir ini coba melakukan penelitian pada PT. Bumi Serpong Damai yang
merupakan perusahaan yang membangun dan mengelola kota mandiri Bumi Serpong
Damai. Pemilihan kota mandiri Bumi Serpong Damai sebagai lokasi penelitian
dilandasi upaya peneliti untuk dapat membuktikan apakah reputasi dan konsorsium
sepuluh perusahaan dapat menjamin terpenuhinya janji dan slogan yang pernah
disampaikan dalam taktik pemasaran. Pembuktian ini tidak terlepas dari masukan
pendapat yang diterima dan penghuni tentang kepuasan mereka terhadap kondisi
rumah, prasarana dan sarana yang disediakan. Usaha pembuktian dilakukan dengan
menganalisa strategi bisnis yang pernah dilakukan oleh PT. Bumi Serpong Damai.
Pembatasan pembuktian terbatas pada tiga variabel pemasaran yaitu segmen pasar
(market segmentation), sasaran pasar (market targeting) dan posisi strategi perusahaan
(positioning strategies).
Hasil survei menunjukkan bahwa karakteristik demografi di Bumi Serpong Damai
adalah sebagai berikut: mayoritas penghuni yang berusia 30-39 tahun, dengan
penghasilan díbawah Rp. 500.000,-. Pendidikan terakhir penghuni rata-rata SMA, dan
pekerjaan utama penghuni sebagai pegawai swasta, serta lokasi tempat kerja di
Tangerang. Rata-rata harga rumah yang dibeli dibawah Rp. 50.000.000,- dan penghuni
memiliki sebuah mobil. Sebagian penghuni memeluk agama Islam, sedangkan jumlah
keluarga dengan dua orang anak, tempat tinggal asal dan Jakarta Selatan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa sebagian besar penghuni merasa tidak puas pada
beberapa aspek yaitu bangunan, lingkungan, transportasi dan fasilitas. Ketidak puasan
penghuni pada aspek bangunan menurut presepsi penghuni karena kualitas bahan
bangunan yang digunakan bermutu rendah, pengaturan ruangan yang kurang
mempertimbangican faktor privacy, tampak depan bangunan yang tidak memenuhi
selera dan kurangnya kelengkapan fungsi ruangan. Ketidak puasan penghuni pada
aspek Iingkungan menurut presepsi penghuni karena penarikan retnibusi sampah oleh
dua instansi yang berbeda, sistem keamanan yang kurang terkoordinasi, taman yang
dibuat tidak terencana dengan balk, air bcrsih keruh dan mahal harganya, kurang cepat
dalam memperbaiki lampu jalan yang mati. Ketidak puasan penghuni pada aspek
transpoasj znenurut presepsi penghuni karena kurangnya jerus dan pilihan angkutan,
waktu tunggu yang lama karena frekwensj angkutan umuin yang terbatas, jalur/trayek
yang terbatas, kurangnya terminal pemberhentian angkutan umum. Ketidak puas
penghuni pada aspek fasilitas menurut presepsi penghuni karena kurangnya jumlah
tempat ìbadah (masjid) dengan jarak pencapaian yang jauh, terbatasnya sarana olah
raga, kurangnya sekolah negeri, harga jual di pasar terlalu mahal, kurangnya sarana
rekreasi/hiburan.
Ketidak puasan penghuni diatas menggambarkan bahwa masih ada beberapa prasarana
dan sarana yang perlu ditingkatkan. Oleh sebab itu pembangunan peramahan di BSD
harus memiliki preferensi rumah yang sesuai dengan kondìsi ekonomi konsumen yang
akan membeli rumah. Mengingat segmen potential mempunyai karakteristik dan
keinginan yang unik, maka piliak developer hams cepat mengantisipasi ciri ciri
tersebut. Disarankan developer membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh
sehingga penghuni dapat mengembangkan sesuai kebutuhannya. Perbaikan mutu
bangunan dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas sesuai dengan segmen
pasarmya perlu juga dilakukan di BSD, misalnya dengan subsidi silang pembiayaan
antara rumah mewah dengan rumah sederhana. Sistem keamanan dengan melibatkan
peran serta masyarakat, instansi terkait sefla tenaga keamanan melalui pendidikan SDM
yang terlatth dapat meningkatkan keamanan lingkungan perumahan BSD. Peningkatan
sistem transportasi dengan penambahan junilah angkutan umum memberikan
keleluasaan memilth penghuni dengan jalur/trayek yang lengkap. Penambahan sarana
peribadahan untuk umat Islam sangat mendukung penghuni yang mayoritas beragama
Islam
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Nopri Karliyadi
"Penelitian ini membahas mengenai pemberlakuan PPh final bagi wajib pajak yang usaha pokoknya melakukan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, dampak terhadap beban pajak penghasilan dan net profit perusahaan, permasalahanpermasalahan yang muncul. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui studi kasus yang terjadi di PT X. Hasil penelitian menyarankan kepada PT X untuk menghitung pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan PPh final , PT X harus menyetorkan PPh sesuai dengan nilai transaksi dan disetor saat pembayaran dari pembeli.

This study discusses the application of the final income tax for taxpayers who attempt to transfer rights to the principle of land and / or buildings, the impact on income tax expense and net profit companies, the problems that arise. The study was a descriptive qualitative research design through a case study in PT X. The results suggest that PT X to calculate income tax in accordance with the provisions of the final income tax, PT X must pay the income tax in accordance with the value of the transaction and paid-time payment from the buyer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18051
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>