Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28478 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Milky Iskandar
"ABSTRAK
Pengelolaan modal kerja merupakan tugas penting bagian keuangan perusahaan. Tugas ini menjadi amat penting selain karena nilai modal kerja yang sering lebih dari separuh aktiva perusahaan juga karena modal kerja berkaitan erat dengan 3 aspek penting dalam pengelolaan suatu perusahaan, yaitu : aspek likuiditas, aktivitas dan juga profitabilitas. Bagian Keuangan dalam mengelola modal kerja perusahaan harus memperhatikan ketiga aspek tadi. Tugas pengelolaan modal kerja dengan memperhatikan ketiga aspek tadi bukanlah hal yang mudah karena dihadapkan pada dua kutub yang bertentangan. Modal kerja disatu pihak dibutuhkan untuk dapat membayar utang setiap saat ,menjalankan kegiatan sehari-hari dan untuk dapat menghasilkan laba. Dilain pihak modal kerja juga membutuhkan biaya. Modal kerja yang besar mengakibatkan likuiditas perusahaan meningkat, akan tetapi bila telalu besar akan mengurangi keuntungan. Agar profitabilitas tidak berkurang maka aktivitas perusahaan harus diperhatikan. Apakah perusahaan mampu mengelola modal kerja sedemikian besar. Pengelolaan modal kerja PD. X tahun 1986 dan 1987 cenderung konservatif. Modal kerja demikian besar, likuiditas badan usaha besar. Walaupun likuiditas badan usaha, besar likuiditas perusahaan sangat kecil karena ada ketidak seimbangan antara persediaan dan aktiva lancar lainnya. Akibatnya aktivitas perusahaan demikian rendah dan selanjutnya membuat laba perusahaan juga rendah. Awal tahun 1988 perusahaan mendapat Proyek Segi Tiga senen. Proyek ini cukup besar bila dilihat dari ukuran proyek-proyek terdahulu. Untuk proyek pembebasan tanahnya perusahaan telah mendapatkan pinjaman jangka panjang dari Departemen Keuangan sebesar 17,5 milyar. Selain itu perusahaan juga mendapatkan pinjaman jangka pendek 2,25 milyar dari BPD. Masuknya Proyek Segitiga Senen ini ternyata mengakibatkan perusahaan semakin kesulitan likuiditas (likuiditas perusahaan). Proyek ini ternyata menyerap fikiran serta tenaga pengelola perusahaan, akibatnya proyek lain agak terbengkalai. Pembebasan mengakibatkan Segitiga Senen nilai persediaan meningkat menjadi cukup tinggi. Peningkatan persediaan yang demikian tinggi perlu dana lancar untuk mengelolanya. Akibat kesulitan dana tersebut aktivitas perusahaan menurun jauh dan laba perusahaan juga merosot. Sampai akhir tahun 1989 belum terlihat titik terang yang menunjukkan pemecahan masalah. Proyek Segitiga Senen masih dalam tahap pembebasan tanah dan belum menghasilkan, sedangkan persediaan tanah semakin banyak dengan proyek pembebasan tanah tersebut."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elida M.R. Malik
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1987
S17608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wulan Rizkarina
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S21479
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Prabowo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayda Wardianti
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Arsin Lukman
1983
D1079
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermojo Phaptosoegondho
"Ringkasan Eksekutif
PT. Iglas (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara dibawah pembinaan Departemen Perindustrian sebagai departemen teknis dan dikelompokkan kedalam jajaran Direktorat Jendral Aneka Industri, sejak akhir tahun 1986 telah merintis usaha-usaha memasarkan produkiiya kepasaran ekspor. Usaha-usaha tersebut ditunjang oleh kebijaksaan devaluasi nilai mata-uang Rupiah oleh Pemerrntah pada bulan September 1986 yang berdampak positif atas harga harga komoditi ekspor non-migas Indonesia, Oleh karena harga-harga produk manufakturing untuk tujuan ekspor makin kompetitif dipasaran internasional, sejak tahun 1987 ekspor produk P.T. Iglas telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan jumlah negara tujuan ekspor yang makin berkembang pula.
Dipandang dari segi finansial Perusahaan, peningkaan penerimaan devisa dan ekspor telah membantu memperkuat posisi likuiditas perusahaan. Posisi keuangan yang makin membaik selain diakibatkan oleh bertambahnya nilai penju alan, juga disebabkan oleh tingkat perolehan laba bersih. Hal ini juga disebabkan makin membaiknya penagihan piutang (?collection of debt?) keberhasilan ma najemen didalam menekan persediaan bahan-baku, suku-cadang, alat-alat pabrik dan persediaan barang-jadi, sehingga sejak tahun 1987 sampai pada laporan Kantor Akuntan Negara terakhir pada tahun 1990 Kinerja Tahunan P.T. Iglas telah memperoleh penilaian dan Departemen Keuangan yaitu penilaian tingkat kesehatan keuangan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 740/KMK.OO/1989 tanggal 28 Juni 1989, dan termasuk dalam kategori sebagai perusahaan yang "Sehat Sekali".
Perolehan devisa Perusahaan sebagai hasil ekspor produknya, telah berhasil ditingkatkan lebih dan 30 kali selama jangka waktu 4 tahun, yaitu pada tahun 1986 diperoleh valuta asing sebesar USD 201,810.00 dan pada tahun 1990 mencapai nilai USD 6,128,840.00. Didalam tonase dan 948 ton menjadi 16,359 ton at.au meningkat sthesar lebih dari 17 kali.
Liputan negara-negara tujuan ekspor (yang merupakan pasar ekspor produk-produk P.T. ¡glas) semula hanya pada 2 negara di Timur Tengah melalui pedagang perantara dari Singapura. Namun pada tahun 1990 telah berhasil diliput lebih dari 20 negara tujuan mulai dari Fiji kepulauan Pacific, Asia Timur, Asean, Asia Barat, Afrika Timur dan Timur Tengah. Dengan langganan setempat pada umumnya telah diadakan hubungan dan negosiasi secara langsung tanpa melalui perantara kecuali untuk negara-negara Reunion, Mauritius, Madagaskar, Saudi Arabia, Oman, Bahrain, Abu Dhabi dan Kuwait.
Masalah yang akan dibahas dalam karya akhir ini adalah aspek pengem bangan usaha-usaha ekspor dan pemanfaatan atau penggunaan antara dana yang diperoleh dan kegiatan ekspor, dengan kewajiban pembiayaan kegiatan opera sional perusahaan berupa penyediaan dana untuk impor atas bahan-baku (soda ash), bahan penolong (chemicals), suku-cadang, dan cetakan (moulds).
Selama kurun waktu perolehan devisa sejak tahun 1986 - 1991 pemanfaa tannya adalah dengan cara menyeimbangkan atau menyesuaikan antara pendapa tan dan hasil ekspor dengan kewajiban membuka ataupun melunasi "Letter of Credit" atas impor dan bahan-bahan yang disebutkan diatas. Dengan kata lain Biro Keuangan (Treasury) dari waktu ke waktu selalu melakukan "matching" antara pendapatan dan kewajiban dari valuta asing Dalam hal diperoleh kelebihan dana, maka valuta asing yang tersisa dicairkan kedalam mata uang Rupiah untuk pembiayaan operasional perusahaan atau untuk disimpan didalam bentuk deposito berjangka.
Mengingat prospek ekspor produk perusahan dalam jangka waktu 5 - 10 tahun mendatang memberikan gambaran yang cerah, maka dapat diperkirakan bahwa perolehan valuta asing pull akan makin besar, sehingga penulis berpenda pat, bahwa cara atau metode pembelanjaan dan valuta asing yang diperoleh perlu dan dapat ditingkatkan sehingga memberikan manfaat dan keuntungan bagi peru sahaan. Untuk itu maka Perusahaan memerlukan 3 kebijakan pengelolaan valuta asing, yaitu:
1. Memberikan perlindungan/pengamanan terhadap gejolak fluktuasi nilai-tukar
2. Memanfaatkan tingkat bunga simpanan pada bank-bank didalam negeri.
3. Menekan suatu kombinasi yang optimal antara perolehan ekspor dan kewaji ban impor dengan melaksanakan ?foreign exchange hedging?.
Ketiga kebijaksanaan tersebut dapat dilaksanakan dengan sangat mudah, mengingat tersedianya berbagai fasilitas perbanican dan fasilitas lembaga-lembaga keuangan non-bank, demikian juga dengan tersedianya seperangkat produk produk perbankan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T5371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Wulandari
"Manajemen modal kerja merupakan suatu hal penting dalam menilai kinerja keuangan karena membahas mengenai kondisi perusahaan berdasarkan analisis rasio keuangan. Tujuan dari manajemen modal kerja adalah mencapai tujuan perusahaan dalam hal profitabilitas dan likuiditas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh manajemen modal kerja terhadap kinerja keuangan dan strategi bisnis serta kebijakan manajemen PT X, salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Karakteristik pengelolaan modal kerja dijelaskan melalui pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan. Pembahasan berupa studi kasus yang menggunakan dua metode, yakni metode tinjauan pustaka dan tinjauan lapangan. Data yang digunakan bersifat sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan dan informasi lainnya untuk periode tahun 2015-2017 dengan tujuan untuk menilai hubungan antara pengukuran modal kerja dengan menggunakan rasio keuangan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan untuk periode 2018-2020. Pengelolaan modal kerja yang baik berdampak pada berjalannya kegiatan operasional perusahaan dan menunjang terjadinya kemandirian finansial perusahaan. Kinerja perusahaan yang sesuai dengan perencanaan menghasilkan profitabilitas dan meningkatkan akumulasi aset perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah pengelolaan modal kerja berpengaruh untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Working capital management is an important thing in assessing financial performance and the purpose of working capital management is to achieve company goals in terms of profitability and liquidity. This research aims to analyze the influence of working capital management on company rsquo s financial performance and company rsquo s business strategies and also policies of PT X, a construction company in Indonesia. Characteristics of working capital management explained through company rsquo s performance measurement with financial ratio. This research is a case study which using two methods, namely literature review method and field review This study uses secondary data which is company rsquo s financial statements for period of 2015 2017 with an attempt to investigate the relationship existing between working capital measured by financial ratios in obtaining sales targets for period 2018 2020. Good working capital management has an impact on the running of the company 39 s operational activities and to support the company 39 s financial independence. The company 39 s performance in accordance with the plan generates profitability and increases the company 39 s asset accumulation. The result of this research shows that working capital management affects to increase company rsquo s performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Gunawan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16478
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gloria Rizki Adiarti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>