Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166753 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tamara Wahyuli
"ABSTRAK
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya adalah karena kemampuannya dalam mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Segmentasi pasar merupakan alat untuk mengidentifikasi baik kendala maupun peluang yang dihadapi perusahaan, yang pada gilirannya akan berfungsi sebagai pedoman dalam perumusan Strategi Marketing Mix agar aktivitas pemasaran menjadi semakin efektif. Merosotnya posisi Bata di pasaran mendorong Bata untuk menambah jajaran produknya, untuk meraih segmen baru yakni segmen kelas sosial menengah dan atas. Sehingga Bata mengeluarkan sederetan produk .baru yang salah satu diantaranya adalah sepatu olah raga Power Analisis yang dilakukan pada segmen remaja untuk melihat keberhasilan Power dalam meraih segmen baru bagi Bata menunjukkan bahwa Power kurang mampu bersaing pada segmen kelas menengah dan atas seperti yang diharapkan perusahaan. Pasar didominasi oleh merek-merek lain yang telah lebih dulu merebut hati remaja. Usaha-usaha pemasaran Power yang memang kurang agresif ternyata tak mampu mengusik minat remaja, sehingga merek tersebut makin tenggelam yang ditandai oleh penurunan penjualan tiap tahunnya. Power yang mulanya ditujukan untuk segmen menengah ke atas ternyata mendapat tanggapan yang sediki lebih baik pada segmen non sasaran, yakni pada segmen kelas sosial bawah. Secara teoritis basis segmentasi yang digunakan Bata yakni kelas sosial cukup memenuhi syarat yang diberikan Kotler yakni measurability Accesibility dan Substantiality. Hambatan utama justru ketidakberhasilan dalam mengiplementasikannya ke dalam program pemasaran. Dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat Strategi Pemasaran Power dirasakan kurang defensif terhadap persaingan, sudah saatnya Bata tidak hanya, mendasarkan starategi segmentasi atas basis kelas sosial semata. Sebagai produsen sepatu yang tergolong besar, Bata terlalu berani mengambil risiko untuk memasarkan produk tanpa melalui usaha mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui riset pemasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dadang Santosa
"Produk Sangobion merupakan produk anti anemia/hematinic. Sudah dipasarkan sejak 30 tahun yang lalu, dan untuk pertama kalinya Sangobion dipasarkan ke konsumen melalui peresepan dokter-dokter. Jadi aktifitas komunikasi pemasaran Sangobion adalah melakukan promosi kepada dokter-dokter, baik dokter umum atau spesialis supaya meresepkan Sangobion sebagai obat anti anemia. Sejak tahun 1994 strategi komunikasi pemasaran Sangobion dirubah dan diarahkan langsung kepada konsumen sebagai upaya memasuki pasar obat bebas. Hal ini membawa konsekwensi pada komunikasi produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada saat akan memasuki pasar obat bebas. Setelah itu dilakukan analisis terhadap strategi komunikasi pemasaran ini dengan menggunakan teori-teori komunikasi pemasaran. Penelitian dilakukan dengan pendekatan secara qualitatif dengan tujuan supaya mendapatkan informasi dan data yang lengkap mengenai strategi komunikasi pemasaran Sangobion. Desain penelitian dalam analisis dan penyusunan tulisan ini akan dilakukan secara deskriptif. Metode pengumpulan data untuk keperluan analisis dilakukan dengan wawancara dan analisis data sekunder seperti rencana pemasaran Sangobion tahun 1994 dan 1995. Dari analsis terhadap strategi komunikasi pemasaran ini, mendapatkan kesimpulan penting antara lain mengenai posisioning, distribusi, visi perusahaan, publisitas dan humas, keterpaduan bauran pemasaran dan bauran promosi. Posisioning yang dibangun pada produk Sangobion dengan menonjolkan keunggulan produk Sangobion dan penentuan keunggulan produk ini berdasarkan perkiraan bagian pemasaran. Posisioning Sangobion juga dibedakan antara konsumen, pesaing hematinic dan pesaing multivitamin. Rencana untuk meningkatkan jalur distribusi Sangobion dengan memasuki jalur distribusi makanan (wet murkel) akan memberikan dampak kontra produktif terhadap posisioning Sangobion sebagai obat anemia yang terpercaya. Visi perusahaan untuk menjadi market leader dalam setiap core bisnisnya termasuk dalam bisinis CHC/Sangobion belum dikomunikasikan dalam rangka mendukung posisioning Sangobion. Fungsi dan peranan publisitas dan humas belum dimanfaatkan secara maksimal. Aktifitas humas dalam rencana program komunikasi pemasaran baru mengadakan sponsor untuk seminar dan belum memberikan dampak luas pesan kepada konsumen. Selain itu membuat artikel-artikel yang dimuat di media cetak. Program komunikasi bauran pemasaran dan bauran promosi sudah diupayakan untuk dilaksanakan secara terpadu, hanya ada beberapa elemen yang pemanfaatannya belum maksimal seperti publisitas dan humas, dan juga visi perusahaan. Dengan adanya temuan-temuan seperti diatas dapat memberikan saran-saran untuk memperbaiki program komunikasi pemasaran. Setiap elemen bauran pemasaran, bauran promosi dan visi perusahaan harus memberi sumbangan dalam membentuk brand equity Sangobion melalui posisioning. Selain itu temuan diatas juga menggambarkan adanya ketidak konsistenan program komunikasi terutama dalam distribusi karena bertentangan dengan teori-teori komunikasi khususnya dalam persepektif komunikasi pemasaran terpadu."
2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukadiah
"Bagi perusahaan yang bergerak dalam pasar global di era hiperkompetitif seperti scat ini, tantangan yang dirasakan semakin lama semakin kompleks. Kondisi seperti ini menyebabkan banyak perusahaan menghadapi permasalahan strategis. Perusahaan saling berusaha untuk memiliki keunggutan bersaing serta dituntut untuk meningkatkan aktivitas pemasarannya. Efektivitas pemasaran sangat tergantung pada formulasi strategi pemasaran yang dibuat.
Dalam memformulasikan strategi pemasaran yang sesuai, perusahaan perlu membuat suatu perencanaan pemasaran yang baik, karena tanpa adanya perencanaan yang balk maka perusahaan tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal dari kegiatan pemasaran yang dijalankannya. Untuk itu diperlukan informasi yang lengkap tentang iingkungan ekternal dan internal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Informasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi ofeh perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses formulasi strategi pemasaran dan apa yang mendasari pemilihan strategi yang dilakukan oleh PT. XYZ yang bergerak dalam industri jasa konstruksi, Penulis mencoba memahami apa yang menyebabkan pemasaran menjadi begitu panting dalam suatu organisasi bisnis, karena sampai seat ini masih banyak yang berpendapat bahwa pemasaran adalah menjual atau melangkah lebih jauh lagi yaitu promosi. Padahal pemasaran bukan hatiya sekedar menjual atau promosi, tetapi juga suatu perencanaan (planning) yang matang dan pelaksanaan (implementing) yang baik.
Tipe penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan penelitian studi kasus. Unit penelitian adalah PT. XYZ, anak Perusahaan "W" yang berkantor pusat di Eropa, yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi dan memfokuskan diri pada pembuatan jembatan baja. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi atau studi pustaka untuk memperoleh data sekunder dan metode wawancara terhadap beberapa responden pada tingkat managerial untuk memperoleh data primer.
Hasil dari penelitian ini menunjukan tahap-tahap proses perencanaan pemasaran yang dilakukan oleh PT. XYZ dalam rangka memformulasikan strategi pemasaran yang tepat. Proses formulasi strategi pemasaran PT, XYZ diawali dengan menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan marketing audit yang diikuti dengan analisis SWOT. Hal ini dilakukan agar formulasi strategi pemasaran yang dipilih dapat memaksimalkan peluang yang ada serta meminimalisir ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Selain itu juga dapat kita ketahui bahwa strategi yang dipilih didasari oleh somber daya dan kapabilitas yang dimiliki oleh perusahaan.

For a company which moves in hyper competitive global market like today, challenges which are available gain to be more complicated. This condition causes a lot of companies have to face strategic problems. Companies try to be better to compete also are expected to improve their marketing activities. The effectively of marketing really depend on the marketing strategy formulation which the company made.
In formulating marketing strategy, the company has to make a good planning, because without that, there will be no maximal results from the marketing activities. That's why, complete information about external and internal environment which influence company success is needed. This information is useful to identification the strength, weakness, opportunity and threat which the company has to face.
This research aimed to know regarding the formulation process of marketing strategy and served as a basis for the selection of strategy done by PT. XYZ which is active in construction service industry. The writer try to understand what caused marketing become so important in a business organization, because up to now there are many people who still thinking is selling or further more that is promotion. Though, marketing is not just selling or promotion, but it is also a good planning and implementing.
The type of study is analysis descriptive, a case study. The research unit is PT. XYZ, the sub company of "VII company, where the head quarter is located in Europe, one of construction service companies, focus on its steel bridge building project. Method of data gathering used was documentation or literature study to obtain secondary data, and interview with some managerial respondents to get primary data.
The result of this study showed the steps of marketing planning process conducted by PT. XYZ in the framework of formulating appropriate marketing strategy. The process of formulation marketing strategy is started with deciding the goal of the company. Then, continue by doing marketing audit which is followed by SWOT analysis. The purpose are to maximally the opportunity and to minimalist the threat. Beside that, we can also know that strategy which is chosen based on the resources and capability which the company has.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T19934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmadi Chaidir
"Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia. Oleh sebab itu tidak mengherankan apabila jumlah kunjungan penderita jantung ke rumah sakit baik yang ringan sampai yang berat menunjukkan gejala peningkatan. Rencana pengembangan poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo yang beberapa tahun yang mengalami peningkatan memerlukan beberapa paradigma baru dalam pelayanan pemasaran jantung. Pada penelitian kali ini disusun stretagi pemasaran yang tepat untuk Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal melalui teknik SWOT analisis. Penyusunan strategi dtlakukan dalam tiga tahap yaitu input stage, yang menganalisis situasi untuk menentukan peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan melalui proses Consensus Decision Making (COM) dengan menggunakan alat Bantu TOWS, IE, BCG, Grand Strategi Matrik.
Berdasarkan analisis tersebut Posisi pelayanan Poliklinik jantung RSUD Pasar Rebo pada saat ini berada pada posisi future kuadran, Hold Maintain, Stars. Kemudian dengan penyesuaian (matching) antara keempat analisis tersebut diperoleh alternatif strategi yang dianjurkan yakni market penetration, market development dan product development. Strategi yang dipilih sebagai prioritas adalah product development. Startegi yang terpilih sebagai prioritas utama, yakni dengan menggunakan QSPM adalah market penetration.
Strategi pengembangan produk yang pertu dikembangkan dalam operasional adalah sebagai berikut : membentuk divisi pemasaran, mengoptimalkan promosi pelayanan jantung, distribusi ditingkatkan, melengkapi fasilitas Rumah Sakit, pasar sasaran diperjelas dengan pemetaan dan meningkatkan kualitas layanan.

Abstract
The Heart Disease is a kind of disease to make died in indonesia. Therefore make more pasient of it come to the Hospital both usually or emergency. The planning of improvement the heart Policlinic RSUD Pasar Rebo many years ago that is to improve some new paradigms for servicing the heart marketing.
These researches is arranged exactly strategic for heart Policlinic RSUD Pasar Rebo by making balanced external and internal factor through analysis SWOT Technic. The arrangement strategic is done in 3 steps namely, input stage to be analysis situation to make chance and strenght also the weakness thing by Consensus Decision Making (CDM) using TOWS, IE, BCG, Grand Strategic Matrix.
Based of this analysis, the service position of heart policlinic RSUD Pasar Rebo now days is future kuadran position hold Maintain and stars. And then to maching between the fourth analysis got some strategic alternative idest ; Market Penetration, Market Development and Product Development. The chosen strategic is product development. The chosen strategic as priority is to used QSPM market penetration.
The product strategic that must be improved in operational is ; to form marketing devision, making optimal promotion of heart service, to increase distribution, to complete facilities of Hospital, to be clear marketing by cartograpy and quality service increased."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sofwan Farisyi
"Hoist crane secara kategori termasuk barang industri kategori capital item kelompok alat berat. Sedang secara teknis termasuk ke dalam kategori peralatan pengangkat. Peralatan pengangkat adalah alat yang digunakan untuk memindahkan muatan atau barang berat dan titik awal ke titik tujuan dalam jarak yang relatif pendek dan terbatas.
Seiring dengan berkembangnya berbagai industri dl Indonesia maka kebutuhan akan hoist crane juga mengalami peningkatan. Walaupun karena krisis ekonomi permintaan hoist crane juga mengalami penurunan tetapi masih ada segmen pasar yang cukup potensial, yaitu segmen-segmen yang tidak begitu terpengaruh oleh krisis ekonomi ini.
PT Bangun Panca Sarana Abadi melihat peluang ini dan tertarik untuk masuk pasar hoist crane, Permasalahannya, PT Bangun Panca Sarana Abadi selama ini bergerak sebagal kontraktor bidang listrik dan mekanik pembangunan Pusat Listrik Tenaga Disel (yang mengalami penurunan penjualan karena krisis ekonomi) sehingga walaupun kompetensi keahlian yang dimiliki (secara teknis) masih berhubungan, PT Bangun Panca Sarana Abadi masih belum mengetahui tentang kondisi pasar hoist crane di Indonesia.
Untuk melakukan targeting terhadap pasar yang paling potensiai maka perlu dilakukan analisa segmentasi pasar hoist crane secara makro dan mikro. Karena tìngkat Persaingan dalam industri ini sangat tinggi perlu dilakukan strategi positioning terhadap Produk hoist crane agar sesual dengan image yang ingin kita tanamkan di benak konsumen. Selanjutnya untuk membidik pasar tersebut perlu dilakukan strategi komunikasi dengan menetapkan positioning statement terhadap produk hoist crane.
Penelitian ini membutuhkan data primer yang diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada para responden dan segmen industri yang dipilïh. Sedangkan data sekunder didapat penulis dari PT Bangun Panca Sarana Abadi, PT Sucofindo, majalah infocommercial, dan informasi dari media cetak yang erat kaitannya dengan topik yang penulis bahas.
Pada saat melakukan segmentasi mikro, penelitian dibatasi hanya pada dua sektor industri yaitu industri besi baja dan industri perkebunan gula. Pertimbangan untuk memilih dua sektor industri ini (1) inclustri besi baja merupakan industni yang paling banyak menggunakan hoist crane dibandingkan industni lainnya; (2) industri perkebunan memiliki prospek yang cerah pada masa krisis ini. Khusus untuk industri perkebunan penulis memilih industri gula karena dibandmgkan industri perkebunan lain, hanya industri gula yang banyak menggunakan hoist crane dalam proses produksinya.
Berapa temuan penting yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya perbedaan karakteristik dari industri besi baja dan industri perkebunan gula. Hal ini terlihat pada cara memperoleh informasi hoist crane, cara menentukan keputusan pembelian, pendapat dan keluhan terhadap agen hoist crane yang ada di indonesia.
Perbedaan itu penting untuk melakukan targeting dan positioning. Saat targeting faktor-faktor yang dilihat adalah pertumbuhan pasar, besar pasar, daya tarik pasar, dan kemampuan dari perusahaan (misalnya: jumlah sumber daya manusia, tingkat keahliannya., dan modal yang dimiliki). Berdasalkan data tersebut maka PT Bangun Panca Sarana Abadi disarankan membidik pasar industri perkebunan gula.
Strategi positioning yang dilakukan oleh PT Bangun Panca Sarana Abadi dibuat berdasarkan karakteristik yang ada pada industri perkebunan gula. Karakteristik yang penulis peroleh pada saat melakukan segmentasi mikro di perkebunan gula yaitu faktor yang menentukan pada saat memutuskan pembelian adalah kualitas dan keandalan dari produk. Selain itu produk tersebut harus didukung oleh kemampuan teknis dan agen di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka ada dua strategi positioning yang dapat dilakukan. Pada level produk, hoist crane ini disarankan untuk diposisikan di benak konsumen sebagai produk yang berkualitas dan andal, Sedangkan pada level korporat, PT Bangun Panca Sarana Abadi (sebagai agen) disarankan untuk diposisikan sebagai perusahaan yang memiliki kemampuan teknis engineering.
Langkah selanjutnya adalah membentuk value melalui pengembangan produk (menjadi agen hoisi crane merek Kuli Hebezuege dari Jerman), pengembangan pelayanan (meningkatkan kemampuan teknis untuk pelayanan purna jual), penetapan harga (yang sedikit di bawah harga produk dengan kuaiitas yang sama), dan terakhir mempersiapkan jalur distribusi untuk mendukung penjualan dan pelayanan purna jual.
Berdasarkan strategi positioning maka dibuat strategi komunikasi dengan menetapkan positioning statement. Untuk level produk yang menunjukan kualitas tinggi maka positioning statement yang disarankan untuk dipakai adaiah ?Quality and Reliability.? Sedangkan untuk level agen penjualan hoist crane yang menunjukkan kemampuan tekriis engineering maka positioning statement yang disarankan untuk dipakai adalah ?The Real Engineering Company"."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Sahang Sapta A.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Kartika Sari
"Selama ini tolak ukur segmentasi pasar yang umum digunakan adalah berdasarkan demografi, geografi, behavioristik, dan psikografi. Tetapi dengan semakin kompleksnya teknologi yang ada telah membuat perubahan gaya hidup masyarakat. Perubahan ini mendorong pakar-pakar riset pemasaran dan ahli tingkah laku manusia untuk memformulasikan pola kategorisasi segmentasi pasar yang baru berbasiskan nilai-nilai teknologi, dikenal sehagai teknografi. Teknografi membuat segmen terkategorisasi atas dasar nilai nilai keinginan, dan kemampuan untuk menginvestasikan dalam hal teknologi. Teknografi diperkenalkan oleh Forester berdasarkan penelitiannya yang dilakukan di Cambridge, Massachusetts yang menyimpulkan bahwa teknografi mempengaruhi molivasi konsumen dalam rnembeli dan menggunakan teknologi. Dengan teknogrnfi, pasar dapat terhagi-bagi alas segmen neoheartminders, traditionalist, fast forward. techno strivers, hanshakers, mouse potatoes, gadged grahers, media junkies, cyber-snobbs, x-tech, country clubbers, dan srdeline­ zitizens. CDMA (Code Division Multiple Access) yang merupakan altematif layanan jaringan telepon selular selain GSM (Global System for Mobile...

The market segmentation comonly used are based on demographics, geographies, behavioristics, and psychographies. But, technology advancements shift the society's lifestyle. These changes drives market research expert and behaviorist to formulating new market segmentation category based on technology values, named technographics. Technographics segmentize society based on motivation, want. and ability to Invest in technology values. Technographics was introduced by Forester based on his research done in Cambridge, Massachusetts which conclude technographics influences consumer motivation in buying and using of technology. Technographics divided the market into neoheartminders, traditionalist, fast forward, techno strivers, hanshakers, mouse potatoes, gadged grabers, media junkies, cyber-snobbs, x-tech, country clubbers, dan sideline-citizens. CDMA (Code Division Multiple Access) is an alternative to GSM (Global System for Mobile communication) CDMA is relatively new in Indonesia and recent time has been deployed in several areas within Indonesia teri1ory. CDMA, with has better technology than GSM, it predicted having large market opportunity. This research is focused on figuring out the size of market..."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rewoldt, Stewart H.
Jakarta: Bina Aksara, 1988
658.8 REW it
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>