Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91676 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurlaila Hadi
"Keadaan produk yang memerlukan penjelasan dan peragaan memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi penjualan melalui personal selling. Apalagi dengan kondisi persaingan yang bersifat monopolistik menyebabkan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis komputer harus mampu bersaing untuk menarik minat pembeli. PT. Elnusa Multi Industri Komputer (ELMIK) sebagai salah satu perusahaan yang terlibat dalam bisnis komputer tidak luput dari usaha untuk mengatasi persaihgan tersebut, yaitu dengan lebih menekankan pada personal selling dalam memasarkan produknya; sehingga peranan armada wiraniaga sebagai pelaksana kegiatan tersebut patut mendapat perhatian. Paparan tulisan berikut akan menyajikan serangkaian informasi dan bahasannya, berkisar pada pelaksanaan personal selling pada PT. ELMIK, terutama yang meliputi penelaahan mengenai pengelolaan/manajemen armada wiraniaganya.
Hal-hal yang tercakup adalah masalah : penarikan, penyeleksian, pelatihan serta kompensasi. Guna mengetahui efektivitas pelaksanaan manajemen armada wiraniaga PT. ELMIK akan dilihat produktivitas kerjanya, yaitu dengan membandingkan: antara hasil penjualan yang diperoleh dengan targetnya. Dari hasil perhitungannya dapat/diketahui bahwa secara umum, efektivitas manajemen armada wiraniaga PT. ELMIK cukup baik (cukup efektif). Namun kiranya masih diperlukan peningkatan pelatihan bagi wiraniaga yang kurang berpengalaman guna lebih meningkatkan produktivitas kerjanya. Konsekuensi penekanan personal selling dalam memasarkan komputer, bagi PT. ELMIK ternyata berhubungan langsung dengan tingkat penjualan yang diperoleh sampai tahun 1987. Bahkan peningkatan biaya personal selling tersebut berkorelasi positif terhadap peningkatan hasil penjualan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
TA2002
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Gunarta
"ABSTRAK
PT. Barata Indonesia (Persero) adalah sebuah lndustri Manufaktur yang mengerjakan pesanan berupa proyek-proyek rekayasa yang bervolume besar.
Dalam menjadwalkan proyek-proyek tersebut, PT Barata Indonesia dihadapkan pada keterbatasan sumber daya yang dimiliki seperti tenaga kerja dan mesin-mesin, di lain pihak proyek harus diselesaikan sesuai dengan due date/waktu penyelesaian yang telah disepakati perusahaan dengan konsumen.
Saat ini penjadwalan produksi di PT Barata Indonesia dikerjakan secara manual per project, sehingga sangat sering terjadi konflik pemakaian sumber daya yang berakibat pada keterlambatan penyelesaian proyek dan membengkaknya biaya produksi karena belum adanya metode yang efektif untuk menangani konflik penggunaan sumber daya tersebut.
Untuk memecahkan masalah itu, dicoba untuk mengaplikasikan suatu metode penjadwalan yang sesuai dengan kondisi pada perusahaan. Metode penjadwalan yang diaplikasikan menggunakan algoritma Multi Project Multi Resource yaitu suatu algoritma penjadwalan untuk beberapa proyek sekaligus dengan sumber daya yang lebih dari satu.
Pada tesis ini akan dicobakan sebuah kasus penjadwalan untuk menangani pesanan dari PT. Semen Tonasa dengan menggunakan algoritma Multi Project Multi Resource. Pesanan tersebut terdiri dari delapan sub proyek sesuai dengan pengerjaan di lapangan. Hasil dari penjadwalan ini kemudian dibandingkan dengan hasil penjadwalan jika tidak memperhitungkan keterbatasan sumber daya yang saat ini diterapkan oleh PT Barata Indonesia.
Agar metode ini bisa diaplikasikan untuk proyek-proyek selanjutnya dengan mudah, maka dibuatkan program komputer yang digabungkan dengan perangkat lunak aplikasi manajemen proyek lain yang dapat menghasilkan Gantt Chart, Resources Loading serta susunan aktivitas dari masing-masing proyek dengan cara visual Untuk pengendaliannya dibuatkan suatu sistem monitoring yang sangat memudahkan pengguna sistem ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andreas Sutjiawan
"Ada ungkapan yang mengatakan, bahwa sebelum seorang wiraniaga bisa menjual produk, ia harus "menjual diri"nya terlebih dahulu. Maksudnya, bila dirinya belum laku di rnata pembeli, apa mungkin produknya mau dibeli orang? Ungkapan di atas menuntut keaktifan seorang wiraniaga dalam mengemban tugas utamanya, menjual produk perusahaan. Bagi seorang pimpinan bagian penjualan, memahami individu bawahan dan medan kerja anak buahnya sangat penting dalam menentukan keberhasilan program penjualan. Dalam industri kotak karton gelombang (KKG), dengan pasar industri sebagal peiahggannya, peran wiraniaga sangat menentukan besarnya penjualan perusahaan. PT SKU yang menjadi obyek tulisan mi, sifat pesanannya bersifat job order. Tiap pelanggan punya jenis kemasan dan disain yang berbeda (customized), bahkan satu pelanggan dengan macam macam jenis kemasan cukup banyak. ditemui. Dengan situasi yang makin kompetitif, pelanggan makin kritis, yang memerlukan kesabaran ekstra seorang wiraniaga, baik dalam memberi penjelasan sebelum terjadi transaksi penjualan maupun memadamkan keluhan (complaint), setelah transaksi. Persaingan yang tajam juga membutuhkan mental tahan banting seorang wiraniaga, yang tidak dimiuiki karyawan di bidang lain.
Menghadapi lingkungan yang demikian, motivasi yang kuat dan wiraniaga untuk mencapai sasaran penjualan penulis anggap sangat penting. Meskipun motivasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor imbalan merupakan yang paling menentukan tinggi rendahnya motivasi wiraniaga tersebut. Imbalan, finansial dan non finansial, perlu dirancang sedemikian, agar memberi motivasi individual yang tinggi, di samping untuk memenuhi kebutuhan wiraniaga dan pencapaian sasaran penjualan perusahaan. Dengan motivasi yang tinggi, arah yang diharapkan perusahaan adalah pencapaian kinerja seoptimal mungkin, yaitu pencapaian target penjualan. Dengan demikian, motivasi seorang wiraniaga bisa dicerminkan dari kinerjanya.
Dalam kasus PT SKU, penulis terlebih dahulu melihat seluruh jenis imbalan yang ditenima seorang wiraniaga, baik finansial, penghargaan, maupun karir. 3 komponen mi oleh Charles Futrell diistilahkan sebagai reward triangle. Lalu penulis juga ingin melihat secara khusus hubungan antara kinerja wiraniaga (pencapaian target) dan imbalan finansial, khususnya insentif finansial dan pendapatan tetap, yaitu dengan menggunakan model:
Kinerja wiraniaga = f (insentif finansial, pendapatan tetap)
Dari data tahun 1990 dan 1991, di mana pimpinan penjualan mengubah sistim insentif di tahun 1991, bisa disimpulkan bahwa sistim insentif yang baru tersebut memang bisa memberikan perbaikan kinerja. Di samping pengujian statistik terhadap imbalan finansial tersebut, penulis juga ingin melihat secara sepintas aspek imbalan non finansial dari wiraniaga PT SKU. Pendapat wiraniaga dalam menjawab kuesioner yang diedarkan membërj kesan, bahwa mereka pada saat itu lebih menginginkan imbalan berupa penghargaan. Minimal hal ini bisa dijadikan indikasi, setelah dipelajari lebih dalam lagi nantinya, bahwa pimpinan penjualan PT SKU perlu memberi penghargaan / simbol status bagi armadanya, untuk menyempurnakan sistim imbalannya. Bukan hanya itu saja, evaluasi secara periddik terhadap sistim imbalan yang sedang berjalan juga perlu dilakukan, untuk melihat relevansinya terhadap pencapaian target penjualan dan menyesuaikan dengan perubahan sasaran yang akan dilakukan perusahaan, tanpa mengurangi antusiasme wiraniaga itu sendiri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Farida Sukardjo
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5923
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asih Wijayanti
"ABSTRACT
Kemajuan yang pesat di bidang industri selalu diharapkan oleh negara
berkembang sedangkan peningkatan jumlah industri tidak saja memberikan
dampak positif tetapi juga dampak negatif berupa pencemaran terhadap
lingkungan yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas lingkungan.
Untuk mencegah pencemaran terhadap lingkungan, setiap industri harus
mengelola limbahnya sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi standar
baku tingkungan yang telah ditetapkan.
Sebagai dasar adalah Pasal 33 UUD 1945, Ketetapan MPR Rl Nomor
II/MPR/1998 tentang GBHN, Pasal 16 UU RI No.23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No.20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air, Keputusan Menteri Perindustrian No. 134/M/SK/2/1988
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Sungai Sebagai
Akibat Kegiatan Usaha lndustri Terhadap Lingkungan Hidup, Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-51/MENLH/10/1995 tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri dan Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat 1 Jawa Barat Serta Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah
Tingkat ll Tangerang No.660.1/SK-395/LH-1994.
PT. Multi Bintang Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang
memproduksi minumam bir terbesar di Indonesia, yang telah melaksanakan
usaha minimisasi limbah yaitu dengan mengumpulkan dan menjual Iimbah
padat spent grains sebagai campuran pakan ternak dan juga mengolah
limbah cair secara mandiri dengan mendirikan WWTP (Waste Water
Treatment Plant). Dengan adanya unit pengolah Iimbah tersebut maka
PT.MBI berusaha untuk mengurangi kadar pencemar dalam air limbahnya.
Walaupun demikian pada saat ini hasil pengolahan Iimbah untuk beberapa
parameter masih belum memenuhi baku mutu Iingkungan yang telah
ditetapkan karena kurangnya efektivitas kerja unit pengolahan Iimbah
tersebut.

"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Julian
"Laporan magang ini membahas tentang pengajuan Panjer Kerja (PK) pada PT Elnusa Petrofin, yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang meliputi pendistribusian BBM, penjualan zat aditif untuk bahan bakar dan penjualan BBM untuk Inmar (Industri and Marine). PK merupakan dana kerja yang digunakan untuk kegiatan pendistribusian BBM ke daerah-daerah. Pengajuan PK ini merupakan pengajuan permintaan dana dari Unit di daerah kepada kantor pusat. Pengajuan PK ini sangat penting bagi perusahaan, karena apabila terjadi ketiadaan dana di Unit maka kegiatan pendistribusian BBM di daerah akan terhambat dan menimbulkan kerugian. Walaupun sistem pengajuan PK ini memiliki Pengendalian Internal yang baik, Tetapi dalam prosesnya terjadi kendala yaitu dibutuhkan waktu yang lama dalam pemrosesannya. Hal itu akan berdampak dengan terganggunya kegiatan pendistribusian BBM di daerah. Oleh karena itu diperlukan penyesuaian dan perubahan pada sistem agar pengajuan PK tersebut menjadi lebih efektif dan efisien.

The internship report describes about the submission of Panjer Kerja (PK) of PT Elnusa Petrofin, a public company focuses on distribution of gas, selling of additive matter to gas and selling gas for Industries and Marine sector. PK is a financial plan, which used for the process of gas distribution to the remote station throughout Indonesia. PK?s submission is a process to be done by the unit office for the Headquarter. PK submission plays important role in the Company, whereas if there is insufficient fund in the unit office, the distribution will get troubled, which will incur loss for the Company. Although the system of the PK submission has its own Internal Control, but in reality the process has its own problem, i.e. the lead time. Hence the system needs more adjustment here and there to make it more effective and efficient."
Depok: Program Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>