Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tulisan ini berupaya menunjukkan fungsi intelejen kepolisian pada tingkat polres,
untuk mengidentifikasi individu-individu atau organisasi-organisasi yang
menyebabkan timbulnya gangguan kamtibmas, menganalisa dan menuangkan dalam
produk tertulis yang dapat digunakan sebagai acuan atau dasar pertimbangan
penentuan kebijakan pemolisian. Kegiatan intelejen kepolisian merupakan
penanganan informasi yang berkaitan dengan gejala-gejala sosial beserta
perubahannya yang diluangkan ke dalam produk intelejen. Yang bermanfaat untuk
menciptakan maupun memelihara kamtibmas.
"
Jurnal Polisi Indonesia, Vol. 7 (2005) Juli : 99-110 , 2005
JPI-7-Jul2005-99
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Masitah Handayani
"Kemampuan knowledge creation untuk menghasilkan produk intelijen yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan organisasi intelijen keamanan. Organisasi intelijen keamanan Polri (Polisi Republik Indonesia) menarik untuk dikaji, karena kemampuan knowledge creation-nya selama ini. Untuk memahami bagaimana knowledge creation terjadi di organisasi, penelitian ini mengangkat tiga masalah, yaitu: 1) bagaimana pola knowledge creation yang terjadi di dalam organisasi intelijen keamanan Polri; 2) bagaimana karakteristik knowledge creation di dalam organisasi intelijen keamanan Polri; dan 3) bagaimana dari knowledge creation di organisasi intelijen keamanan Polri.
Menggunakan model knowledge creation SECI (Socialization, tempat terjadinya kreasi pengetahuan, penelitian ini memberikan manfaat: 1) pemahaman teoritis tentang karakteristik dan pola-pola proses knowledge creation di organisasi intelijen; dan 2) pengetahuan praktis bagaimana mengelola knowledge creation di dalam organisasi intelijen bagi anggota organisasi dalam pelaksanaan tugas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode systems thinking-system dynamics untuk memahami fenomena kompleksitas dinamik melalui analisis struktur reinforcing & balancing loop.
Penelitian ini menyimpulkan: pertama, pola knowledge creation yang terjadi di dalam organisasi intelijen keamanan Polri memiliki kekhasan tersendiri, dimana proses SECI terjadi dalam pola umpan balik dan tidak membentuk pola spiral; kedua, knowledge creation organisasi ini memiliki karakteristik yang dominan pada tacit knoweldge, struktur dominan reinforcing loops, dan peran teknologi yang relatif signifikan; ketiga, karakteristik Ba pada proses knowledge creation, terutama tahap sosialisasi dan internalisasi, efektif dilakukan pada saat pelaksanaan tugas di lapangan atau justru di luar kantor.

Knowledge creation capability to produce quality intelligence is the key for successful security organization. Police security intelligence organization (Indonesian Police) is interesting to be studied, because of its knowledge creation capability so far. To understand how knowledge creation occurs in the organization, this study raised three issues, namely: 1) how the patterns of knowledge creation that occurs in the organization of the Polri security intelligence; 2) how the characteristics of knowledge creation in the Polri security intelligence organization; and 3) how the 'Ba' characteristics of the knowledge creation in Polri security intelligence organization.
Using a model of SECI knowledge creation (Socialization, Externalization, Combination, Internalization) and the concept of 'Ba' or place of the knowledge creation, this study provides the benefits: 1) a theoretical understanding of the characteristics and patterns of knowledge creation process in intelligence organization, and 2) practical knowledge of how to manage knowledge creation in the security intelligence organization for the organization members in the performance of duties by utilizing optimal support of 'Ba' organization. This study used a qualitative approach and systems thinking-system dynamics method for understanding the phenomenon of dynamics complexity by analysing the structure of reinforcing and balancing loops.
The study concluded: first, the pattern of knowledge creation that occurs in Polri security intelligence organization has its own exclusiveness, which SECI process occurs in a pattern of feedback and does not form a spiral pattern; second, knowledge creation in this organization has a dominant characteristic of the tacit knoweldge, dominant structure in reinforcing loops, and a relatively significant role of technology; third, characteristics of Ba in the process of knowledge creation, especially the socialization and internalization, effectively carried out during the implementation of tasks in the field or just outside the office.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
D1911
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baron John Senjaya Putra
"Satuan Intelkam ditingkat Pokes merupakan salah satu fungsi pendukung pelaksanaan tugas operasional satuan Salah satu tugasnya adalah deteksi sumber-sumber kerawanan sehingga dapat memberikan informasi pada unsur pimpinan tentang situasi dan kondisi kerawanan pada tahap awal kejadian sebagai bahan masukan, evaluasi dan saran, serta pedoman dalam pengambilan keputusan untuk menentukan arah kebijakan pimpinan secara teknis maupun strategis operasional kepolisian.
Namun perkembangan lebih lanjut menuntut fungsi dan peranannya tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, masukan dan saran kepada pimpinan saja, namun juga menawarkan suatu alternatif solusi.Permasaiahan dalam penelitian ini adalah : a. Pemahaman personel intelijen dalam proses penyajian dan pelaporan informasi intelijen kepada pimpinan dan satuan lain. b. Kemampuan personel intelijen dalam pelaksanaan tugas mentransformasikan informasi intelijen. c. Pola sistem informasi intelijen dapat berjalan secara efektif, efisien dan bermanfaat dengan mengacu pada pola investigasi berbasis Ipoleksosbudhankam dibandingkan dengan pola unit kasus per kasus di Polres Metropolitan Jakarta Pusat.
Adapun tujuan penelitian ini adalah : a. Mengetahui pemahaman personel dalam proses penyajian dan pelaporan informasi intelijen kepada pimpinan dan satuan lain. b. Mengetahui kemampuan personel intelijen dalam pelaksanaan tugas mentransformasikan informasi. c. Mengetahui, membandingkan dan mengevaluasi pola sistem informasi yang mengacu pada gala investigasi berbasis Ipoleksosbudhankam dan pola unit kasus per kasus.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode diskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi berperan (partisipan observation); instrumen pengumpulan data penelitian ini adalah lembar observasi dan pendapat wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis domain, analisis taksonomi.
Oleh sebab itu penulis mengusulkan suatu sistem informasi intelijen yang dire-apkan mampu meminimalisasi ketidakmampuan personel satuan Intelkam dalam transformasi informasi ke satuan lain Basil penelitian bahwa kebijakan pemberdayaan anggota Intelkam dalam upaya deteksi sumber-sumber kerawanan di Polres Metropolitan Jakarta Pusat belum berjalan secara optimal dan cenderung masih bersifat formalitas bagi oganisasi. Walaupun demikian pelaksanaan secara informal dengan cara lisan sudah berlangsung. Beberapa kendala yang diidentifikasi sebagai masalah antara lain kurangnya bobot I kualitas informasi intelijen, kurangnya dukungan dan Satuan Operasional Kepolisian, masih adanya pembiasan informasi dilingkungan internal Organisasi Polri akibat kurang efektifaya komunikasi serta perbedaan persepsi, arus pelaporan informasi yang kurang tepat sasaran, serta sifat informasi yang formal untuk disampaikan dalam bentuk tertulis."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suswanto
"ABSTRAK
Tesis ini adalah tentang pengorganisasian penyelidikan intelijen. Perhatian utama kajian ini adalah pada organisasi unit intelijen dalam pelaksanaan penyelidikan terhadap tidak pidana vcd/dvd ilegal di Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat. Masalah penelitian dalam tesis ini adalah tentang pengorganisasian Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat dalam penyelidikan tindak pidana vcd.dvd ilegal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana penulis mendapatkan data dengan Cara melakukan pengamatan, wawancara dan studi dokumen terhadap berbagai macam sumber informasi yang terkait dengan masalah penelitian.
Hasil dari pada penelitian menemukan indikasi bahwa Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat dalam menjalankan penyelidikan telah membentuk unit untuk pelaksanaan tugas penyelidikan yaltu Unit V (Giatmas),beberapa faktor yang mempengaruhi penyelidikan di Polres Metro Jakarta Barat antara lain: sumber daya manusia yang terbatas, minimnya sarana dan prasarana pendukung, anggaran yang terbatas serta penerapan/ pelaksanaan aturan organisasi yang tidak konsisten(kebijakan pimpinan) ,motivasi personal dan adanya hubungan patron-klien antara pelaku dengan aparat.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pengorganisasian penyelidikan tindak pidana vcd/dvd ilegal di Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat dilaksanakan oleh Unit V merupakan kebijakan Kasat Intelkam karena unit tesebut mempunyai kring(daerah pantuan kamtibmas)di wilayah Kecamatan Taman Sari yang dimana daerah tersebut terdapat kawasan Glodok sebagai pusat peredaran dan perdagangan vcd/dvd ilegal terbesar di Indonesia. Penyelidikan inteljen yang dilakukan Sat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat untuk memperoleh infomasi,data dan bukti-bukti otentik, kemudian dianalisa untuk dibuat produk intelijen yang akan disajikan kepada pimpinan untuk mengambil suatu kebijakan dalam rangka pemberantasan penggandaan, peredaran dan perdagangan vcd/dvd ilegal di wilayah hukum Polres Jakarta Barat."
2007
T 20684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Nurjanah
"Kecerdasan emosional dihasilkan dari lingkungan sosial dimana individu dapat mengembangkan kemampuan kesadaran, kontrol, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial. Salah satu lingkungan sosial tersebut adalah wahana kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan tingkat kecerdasan emosional remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-korelatif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini berjumlah 106 siswa SMAN 14 Jakarta dengan menggunakan teknik quota sampling.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler dan tingkat kecerdasan emosional remaja (p= 0,041, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan kuantitas dan kualitas pembinaan kegiatan ekstrakurikuler sehingga dapat menunjang optimalisasi kecerdasan emosional siswa.

Emotional intelligence is a result of social environment where can improve five competences: self-awareness, self-control, self-motivation, empathy, and social- skill. One of it is the extracurricular activity. The purpose of this study is to examine the relationship between participation in extracurricular activity and adolescent’s emotional intelligence. This study used correlative-descriptive with cross sectional design approach. The sample of this study are 106 students in 14 Senior High School Jakarta through quota sampling.
The result showed that was significant relationship between participation in extracurricular activity and adolescent’s emotional intelligence (p= 0,041, α= 0,05). This study recommended educational institutions to improve quantity and quality of estabilishing extracurricular activities in order to support optimalization of emotional intelligence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanter, Diandra Epifania
"Emotional intelligence (EI) merupakan konsep yang menggambarkan bagaimana individu mengintegrasikan fungsi kognitif dan afektif serta memanfaatkannya di kehidupan sehari-hari (Salovey & Mayer, 1990; Mayer, Salovey, & Caruso, 2000; 2004). Mahasiswa psikologi seharusnya mengembangkan EI dari pengalamannya berkuliah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan EI antara mahasiswa tingkat akhir, yang telah memiliki banyak pengalaman belajar psikologi, dan mahasiswa baru, yang baru mulai belajar psikologi. Selain itu, EI dihubungkan dengan trait yang berkaitan dengan emosi, yakni Extraversion dan Neuroticism. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (wawancara terfokus) dengan melibatkan 125 mahasiswa program sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EI mahasiswa tingkat akhir lebih tinggi daripada mahasiswa baru namun tidak ditemukan perbedaan jenis kelamin pada EI. Pendidikan psikologi yang dipersepsikan mahasiswa tingkat akhir berkontribusi terhadap perkembangan EI mencakup mata kuliah yang membahas emosi dan yang menolong mereka mengenal diri sendiri dengan kegiatan belajar-mengajar yang bersifat reflektif. Minat terhadap topik emosi dan pengalaman dalam situasi yang melibatkan emosimembedakan mahasiswa dengan EI tertinggi dan terendah. Ditemukan hubungan positif dan signifikan antara Extraversion dan EI, namun, tidak ada hubungan antara Neuroticism dan EI. Penelitian ini dapat ditindak lanjuti dengan desain longitudinal, atau komparatif dengan melibatkan mahasiswa psikologi dari seluruh angkatan.

Emotional intelligence (EI) is a concept that represents individual differences in the ability to integrate cognitive and affective function and use it in daily lives (Salovey & Mayer, 1990; Mayer, Salovey, & Caruso, 2000; 2004). Psychology students, who have studied the science of human behavior and mental activity should have developed their EI from that knowledge. This research investigates the difference on EI between final year students, who have the most experiences in studying psychology, and first year students, who just started learning psychology. The relationship between EI and traits that are related to emotions, namely Extraversion and Neuroticism, is also explored.This study is conducted by using quantitative and qualitative approach (focused interview) which involved 125 students of undergraduate program at the Faculty of Psychology, University of Indonesia. Courses in the faculty that the final year students perceive contribute to the development of their EI include courses about emotion as well as courses that guide them to know about themselves and their emotional problems, with reflective learning as the characteristic of the learning process. Interest in the topic of emotion and involvement in emotional situations, such as social situations, differentiate between students with high and low EI. There is a positive and significant relationship between Extraversion personality trait, which indiciates individual’s preference to be involved in social interactions, and students’ EI. There is no relationship between Neuroticism personality trait and students’ EI, and there is no difference between the EI of male and female students. Similar studies in the future can be conducted using longitudinal design, or comparative design involving students from all years of study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambulagan
"Artikel ini akan mencoba membahas pemecahan masalah penjadwal kuliah dengan pendekatan ilmu Intelegensia Semu (Artificial Intelligence), yakni dengan menggunakan Constrain Satisfaction Problem. Penulis telah merancang dan menguji sebuah teknik baru pencarian solusi dengan intelligent search yang dikombinasikan dengan algoritma Smart Backtracking.
Algoritma yang kami kembangkan ini telah dicoba dengan sejumlah studi kasus berskala kecil (7 dosen 7 matakuliah 23 kelas 2 ruang 35 jam perkulaiahan tiap minggu dan lebih dari 1380 mahasiswa) dan menghasilkan output yang diinginkan dalam waktu yang sangat singkat.
Percobaan dengan real data (1198 dosen, 1457 matakuliah, 2311 kelas, 122 ruang, 40 jam perkuliahan tiap minggu dan lebih dari 20000 mahasiswa) telah menghasilkan solusi yang baik meskipun tidak dapat mencapai solusi 100% lengkap. Sejumlah constraint terutama yang berkaitan dengan dosesn dan mahasiswa kelas paket seringkali sulit dipenuhi karena adanya sejumlah kelas yang merupakan gabungan beberapa paker (dapat mencapai 12)"
2002
JIKT-2-1-Mei2002-34
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
G. Ambar Wulan
Jakarta: Rajawali, 2009
363.2 AMB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Ibrahim
Depok: Rajawali Press, 2023
658.472 NIK s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Widuri Andarini
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1976
S2218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>