Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hot Martuahman
"ABSTRAK
Dalam masyarakat sering terjadi perbedaan antara yang diinginkan dengan
kenyataan. Perbedaan tersebut yang merupakan sumber sengketa. Akta Hibah
yang dibuat oleh seorang Pejabat Pembuat Akta Tanah adalah merupakan akta
otentik dan merupakan alat bukti yang sempurna dan merupakan alas hak untuk
membalik nama atau peralihan hak atas tanah. Dari ketentuan Pasal 852 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata ditetapkan bahwa anak kandung adalah ahli
waris dari Pewaris. Dalam tesis ini penulis membahas mengenai Putusan
Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 15 Mei 2008 Nomor 1000/K/
Pdt/2007 mengenai Akta Hibah oleh Alm. Noto Budi Mulio terhadap istri yang
terikat dalam perkawinan. Berdasarkan ketentuan Pasal 1678 Kitab Undang-
Undang Hukum Perdata yang menentukan bahwa dilarang adanya penghibahan
antara suami dan istri selama perkawinan. Dengan demikian, Akta Hibah tersebut
memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalam Perbuatan Melawan Hukum, yaitu
unsur kesengajaan tanpa kelalaian sehingga merupakan Perbuatan Melawan
Hukum. Kantor Pertanahan telah membuatkan peralihan hak atas tanah sehingga
menimbulkan sengketa dari para ahli waris. Berdasarkan Putusan Mahkamah
Agung Republik Indonesia tertanggal 15 Mei 2008 Nomor 1000/K/ Pdt/2007,
Akta Hibah Nomor 117/Kelapa Gading/ 1998 dinyatakan batal demi hukum
sehingga Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 919 dinyatakan tidak mempunyai
kekuatan hukum dan harus dibatalkan dan obyek tanah tersebut merupakan buedel
warisan sehingga obyek gugatan merupakan hak bersama ahli waris. Pejabat
Pembuat Akta Tanah yang membuat Akta Hibah tersebut dalam menjalankan
fungsinya yang kurang memiliki kehati-hatian sehingga produknya tidak memiliki
kepastian hukum dan dapat dibatalkan.

ABSTRACT
Between in a society often the difference between the desired reality. The grant
deed made by a Deed Of Land Officer is an authentic act and the evidence base
and is a perfect right to reverse the name or the transfer of land right. The Book of
the provisions of Article 852 of Civil Law Act stipulated that the biological
children are heirs of the Heir. In this thesis the author discusses The Supreme
Court of the Republic of Indonesia dated May 15, 2008 No. 1000 / K/ Pdt / 2007
the Grant Deed by Alm. Noto Budi Mulia bound to a wife in a marriage. Under
the provisions of Section 1678 of Act Book of the Civil Code which provides that
prohibited the bequest between husband and wife during marriage. Thus, the Act
grants to meet the elements contained in the Deeds Against the Law, namely that
the element of intent without an act of negligence against the law. Land Offices
has made the transfer of land rights, giving rise to the dispute of the heirs. Based
on the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated May 15, 2008 No. 1000
/ K / Pdt / 2007, Deed of Grant No. 117/Kelapa Gading/ 1998 declared null and
void so that the certificate Broking No. 919 otherwise has no legal force and
should be canceled and the land object is a legacy so that the object a lawsuit
buedel a joint right heirs. Land Deed Officer who made the Deed of Grant in
carrying out its functions with little caution so that the product does not have legal
certainty and can be canceled."
2012
T30783
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Sutedi
Jakarta: Sinar Grafika, 2007
343.054 ADR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erwati Wahyuningtiyas Kusumastuti
"ABSTRAK
Hukum Tanah Nasional yang kita miliki belum dituangkan secara lengkap ke dalam hukum yang tertulis, dan dari hukum yang tertulis itu masih ada yang belum jelas. Oleh sebab itu diperlukan tindakan untuk melengkapi dan memperjelasnya. Hal itu dapat dilakukan melalui keputusan hakim dibidang hukum tanah., karena hakim harus dapat memutus suatu perkara walaupun hukumnya belum ada atau belum jelas. Dengan cara melengkapi hukum tanah yang belum lengkap dan memperjelas hukum tanah yang belum jelas melalui suatu penafsiran, keputusan hakim di bidang hukum tanah telah berfungsi dalam. pembangunan dan pengembangan hukum tanah nasional, asal saja hal tersebut disertai dengan adanya kebebasan hakim dalam memutus perkara."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Puspa Rahayu
"ABSTRAK
Penelitian ini termasuk jenis penelitian yuridis normatif, dan bersifat deskriptif, evaluatif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang akan digunakan dalam menganalisis suatu hak atas tanah yang berasal dari Hak Guna Bangunan kemudian telah habis masa berlakunya dan beralih menjadi tanah Negara. Dalam kondisi hak atas tanah seperti ini, bangunan atau rumah tinggal tetap dikuasai oleh bekas pemilik hak atas tanah karena di Indonesia dikenal asas pemisahan horizontal. Dengan demikian untuk melakukan peralihan terhadap bekas tanah hak guna bangunan dan rumah tinggal yang ada diatasnya diperlukan akta Notaris, bukan akta PPAT, mengingat kewenangan PPAT terbatas dalam hal pembuatan akta tanah.

ABSTRACT
This research is a type of juridical normative, and descriptive evaluative. The type of the data used are secondary data which is useful to analyze an expired land Title, such as Hak Guna Bangunan, and then by default turned into State Land. In this kind of land Title condition, premises remain occupied by the former owners of the land Title; in Indonesia known as horizontal separation principle. Therefore, Notary deed is required to perform the transfer of formerly HGB land and premises above the for- mentioned land, given that the Land Deed Officer’s authority is limited."
2013
T32634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alicia Lisda Yunita
"Jual beli hak atas tanah merupakan salah satu cara peralihan hak atas tanah yang
sering terjadi. Pengaturan jual beli dalam hukum tanah nasional berbeda dengan jual
beli hak atas tanah dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.Jual beli hak milik
atas tanah dengan akta dibawah tangan sering terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Yang menyebabkan permasalahan apakah akta dibawah tangan tersebut
menyebabkan jual beli sah dan telah terjadi peralihan hak milik dari penjual kepada
pembeli bila ditinjau dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan hukum tanah
nasional."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S22211
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Samuel S.
"Tesis ini membahas tentang kekuatan pembuktian akta jual beli PPAT, terhadap kepemilikan hak atas tanah. Jual beli tanah merupakan perbuatan hukum untuk mengalihkan hak atas tanah dari penjual kepada pembeli. Akta jual beli PPAT mempunyai fungsi sebagai alat pembuktian mengenai benar telah dilakukannya perbuatan hukum jual beli tanah. Setelah Akta Jual Beli PPAT dibuat, kemudian Pembeli mendaftarkan peralihan hak atas tanah tersebut ke Kantor Pertanahan setempat. Namun dalam prakteknya masih terdapat hambatan-hambatan untuk melaksanakan pendaftaran tanah tersebut. Pada tahun 1988, Tuan Wagianto membeli sebidang tanah Sertipikat Hak Milik, dari Tuan Anwar Manaf dan Nyonya Moechisina berdasarkan Akta Jual Beli PPAT. Tuan Wagianto tidak dapat mendaftarkan peralihan hak atas tanah tersebut di BPN, karena Yayasan UMS menguasai fisik dari tanah tersebut dan mengklaim tanah tersebut adalah miliknya. Tahun 1998 Tuan Wagianto meninggal dunia, dan Akta Jual Beli tersebut masih belum didaftarkan ke BPN. Dengan meninggalnya Tuan Wagianto, demi hukum hak atas tanah tersebut jatuh kepada ahli waris. Kemudian pada tahun 2002, para ahli waris menggugat yayasan UMS melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui bagaimana suatu akta jual beli PPAT mempunyai kekuatan pembuktian terhadap kepemilikan hak atas tanah. Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan, dengan data sekunder sebagai datanya. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, maka penulis mendapati bahwa akta jual beli PPAT tersebut telah memenuhi syarat formil dan syarat materiil dari jual beli tanah. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa Akta Jual Beli PPAT tersebut memiliki kekuatan pembuktian yang sempurna.

This thesis focuses on the probative force of the deed of sale and purchase by PPAT towards the ownership of land right. Sale and Purchase of land is a legal act to transfer land rights from the seller to the buyer. The Deed of Sale and Purchase by PPAT has a function as a tool to prove the truth of the legal act of sale and purchase of land. After making Deed of Sale and Purchase by PPAT, then registered to the local Land Office. However, in practice there are still obstacles to implementing land registration. In 1988, Mr. Wagianto buy a plot of land with Freehold Title, from Mr. Anwar Manaf and Mrs. Moechisina by Deed Of Sale And Purchase by PPAT. But Mr. Wagianto can’t register his rights at BPN, because UMS Foundation physical controls of the land and claimed the land was his. In 1998 Mr Wagianto died, and The Deed of Sale and Purchase are still not registered to BPN. With the death of Mr. Wagianto, by law the land rights fall to the heirs. Then in 2002, the heirs sued UMS Foundation through the West Jakarta District Court. The purpose of this Thesis is to find out how The Deed of Sale and Purchase by PPAT has probative force toward the ownership of land rights. Writing of this thesis uses library research methods, the data required is secondary data. Based on data obtained from this research, the Authors found that The Deed of Sale and Purchase by PPAT has met the terms of the formal and material of sale and purchase land. The Authors conclude that Deed of Sale and Purchase by PPAT has perfect probative force.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42072
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahjuningsih
"ABSTRAK
Tesis ini membahas sertipikat yang diterbitkan dengan dasar akta cacat hukum sehingga berpotensi untuk dimintakan pembatalannya oleh pihak-pihak yang dirugikan. Namun, perlu diperhatikan juga kepentingan pembeli yang beritikad baik, yang harus dilindungi. Penelitian tesis ini bersifat deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukan bahwa akta cacat hukum yang tidak memenuhi syarat sahnya perjanjian karena kesepakatan,tetap berlaku dan mengikat para pihak sepanjang akta yang cacat hukum tersebut tidak dimintakan pembatalannya. Untuk itu, sertipikat hak atas tanah yang terbit dengan dasar akta cacat hukum pun tetap merupakan alat bukti yang kuat bagi pemegangnya.

ABSTRACT
This study analyzes the certificate of land title which was issued based on the invalid deed so that it is potentially to be asked for its annulment by the suffered parties. However, it is also required to be paid attention for the interest of the good faith purchaser, who need to be protected. This research is analytic descriptive. The research result shows that the invalid deed which do not comply with the requirement for the valid agreement due to consencus, remind valid as long as such invalid deed is not asked for its annulment. So, the certificate of land title which was issued based on the invalid deed remain constituting a strong evidence for its holder."
2013
T32972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ocin Setiawan
"ABSTRAK
Di dalam kehidupan di dunia ini, manusia selalu berkaitan dan mempunyai kebutuhan akan tanah, baik untuk keperluan perumahan, pertanian ataupun keperluan lainnya; yang mana untuk memenuhi keperluan tersebut secara legal, maka mereka perlu mempunyai hak perorangan atas bidang tanah yang diperlukannya. Dalam perkembangannya kemudian, penguasaan tanah dengan sesuatu hak itu memerlukan adanya jaminan kepastian hukum guna adanya ketertiban dan ketenteraman dalam menggunakannya. . Untuk menjamin kepastian hukum tersebut, maka peraerintah raerabentuk hukum tanah yang tertulis, yang antara lain mengatur hak-hak perorangan tersebut, dan melaksanakan pendaftaran terhadap hak-hak tanah tersebut. Khusus mengenai Pendaftaran Tanah sebagai salah satu upaya guna menjamin kepastian hukum dari hak-hak tanah, di Indonesia sekarang ini pelaksanaannya adalah berdasarkan Peraturan Pemerintah no, 10/1961 ttg. Pendaftaran Tanah. Untuk mengetahui realisasi pelaksanaan Pendaftaran Tanah di suatu daerah, maka penulis melakukan penelitian di wilayah Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian tersebut ternyata menunjukkan, bahwa sampai saat penelitian dilakukan, di daerah perkotaan, rakyat pemilik tanah /ang mendaftarkan tanahnya adalah relatif jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan rakyat pemilik tanah di daerah pedesaan. Di daerah pedesaan, faktor masih kurangnya pengetahuan dan pengertian masyarakat akan maksud dan tujuan Pendaftaran Tanah serta mengenai fungsi sertipikat sebagai surat tanda bukti hak atas tanah menyebabkan kurangnya kesadaran mereka untuk mendaftarkan tanahnya."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Soerodjo
Jakarta: Arkola,
346.04 IRA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Sutedi
Jakarta: Cipta Jaya, 2006
346.04 ADR k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>