Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Made Tantra Wirakesuma
"Tesis ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gugatan medis di Rumah Sakit. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan data primer melalui penelitian arsip yang dilakukan dengan penelusuran rekam medis pasien yang melakukan gugatan medis, dan melakukan wawancara mendalam dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelusuran bahan-bahan pustaka. Hasil penelitian memberikan saran strategis dan saran operasional untuk meminimalisir terjadinya gugatan medis di Rumah Sakit.dan dapat memberikan solusi yang meminimalisir kerugian RS apabila terjadi gugatan medis.

This Tesis study about factors that influence medical accusation in the hospital. This research is qualitatif research with descriptive design. Processing of data collection by primary data and secondary data. Primary data collected by medical record of patients who claim to hospital and deep interview with interrelated party. Secondary data collected by investigation of library document. This study give strategic suggestion and operational suggestion to minimalized medical accusation in hospital and give solution to minimalized hospital loss by medical accusation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Sutandyo
"Perubahan paradigma perumahsakitan di dunia juga membuat rumah sakit di Indonesia dapat sebagai subyek hukum, khususnya mulai tahun 2003 yang menandai kesepakatan pemberlakuan perdagangan bebas antar negara-negara ASEAN (AFTA).
RS Mitra Kemayoran adalah rumah sakit swasta yang penyelenggaraan rekam medisnya telah menggunakan sistem kearsipan sentralisasi dan tahun 2002 ini mendapat sekitar 130 komplain medis pasien, yang terdiri dari berbagai macam kasus. Semua komplain tersebut cepat atau lambat akan berujung pada tuntutan hukum terhadap rumah sakit. Untuk mengantisipasi hal ini maka hal yang berkaitan dengan legal aspek dari komplain tersebut hams sudah tersusun dengan baik, Berkaitan dengan itu peneliti mengangkat masalah penelitian berupa belum diketahuinya tingkat kelengkapan berkas rekam medis di RS Mitra Kemayoran tahun 2002.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam mengisi rekam medis di RS Mitra Kemayoran 'tahun 2002, dalam hal ini diukur dengan kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan pemenuhan pengisian aspek legal rekam medis. Kerangka pikir penelitian ini adalah sistem untuk menggali informasi pengisian berkas rekam medis mulai dari komponen Input, Proses dan Output, tetapi yang diteliti disini komponen Proses dan Output.
Penggalian data diambil secara sekunder yaitu dari rekam medis yang sudah selesai diisi oleh dokter dan sudah dikembalikan ke bagian rekam medik.
Melihat dari tujuannya, penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.
Hasil penelitian ini adalah dari 130 rekam medis didapatkan pada lembar harian dan instruksi dokter tanda tangan/paraf dokter 63% lengkap, nama dokter hanya 12%-lengkap, sedang jam pemeriksaan pasien 18% lengkap,. Pada informed refusal didapatkan 40% lengkap, pulang paksa 62% lengkap, anamnesis dan pemeriksaan fisik 77% lengkap sedangkan informed consent operasi 92% lengkap. Dari in-depth interview baik pada kelengkapan pengisian rekam medis, keakuratan, ketepatan waktu dan aspek legalnya memang masih ada kekurangan dalam pengisian/pendokumantasian rekam medis.
Kesimpulan penelitian ini adalah dari analisis kelengkapan rekam medis yang telah dilakukan serta in-depth interview pada para informan dapat disimpulkan bahwa para dokter di RS Mitra Kemayoran cukup patuh dalam mengisi rekam medis, namun memang masih banyak ketidak lengkapan pada berkas rekam medis tertentu. Hal ini dikarenakan kesadaran dokter akan pentingnya kegunaan rekam medis bagi dokter sendiri masih kurang, sehingga perlu pihak management RS Mitra Kemayoran mensosialisasikan pada dokter untuk mengisi rekam medis dengan lengkap dan pelaksanaannya perlu mendapat kontrol secara terus menerus oleh panitia rekam medik. Belum adanya No Blame Culture di RS Mitra Kemayoran.
Saran yang diberikan oleh peneliti: Perlu ditinjau kembali isi informed consent, karena tampaknya hanya seperti surat persetujuan saja, yang sebenarnya harus ditulis pula apa yang sudah dijelaskan/diterangkan keterangan yang sudah diberikan pada pasien. Perlu dipikirkan pembuatan cap nama dokter yang spesifik dan sangat khas serta dipegang oleh dokter sendiri, yang dibuat oleh pihak rumah sakit untuk memecahkan salah satu masalah ketidaklengkapan rekam medis.
Daftar Pustaka : 30 buah ( 1985- 2003)

Completeness Analysis of Medical Record on Complain Cases During the Year 2002 at Mitra Kemayoran HospitalHospital paradigm shift in the world has placed the present hospitals in Indonesia as a legal subject, especially starting the year 2003 which indicates the agreement of world free trade between ASEAN countries (AFTA).
Mitra Kemayoran Hospital is a private hospital that used Medical Record Centralized Document System. In the year 2002 this hospital has accepted 130 patient complains which consist of variety cases. All complains whether fast or slowly will end on law suit to the hospital. To anticipate this matter, all the connected legal aspect of that complains must be in a good arrangement. In connection with the complains researcher takes the research problem as the level of completeness of medical record is not yet known at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002.
The goal of this research is to get the information about doctor's compliance in completeness of writing medical record at Mitra Kemayoran Hospital in the year 2002, at this point to be measured with completeness of medical records, aquracy, punctuality and fulfillment medical record with fill in legal aspect. The framework of this research is system to dig information about the fill in medical record starting from Input, process and output component, however the process and output component to be researched in this study.
Data collection from secondary data which were finished medical record where the doctors already written and the already returned to the medical record department.
To see the goal of this research, this study is qualitative study with in-depth interview and cross sectional approach.
The result of this research was from 130 medical records can be found in loose paper daily report and doctor's instruction, doctor's signature 63% complete, doctor's name 12 % complete, while hours patient's examination 18% complete. In informed refusal can be found 40% complete. force discharged 62% complete, assessment and physical examination 77%' complete, informed consent for an operation 92% complete. From in-depth interview whether in completeness of medical records, aquracy, punctuality in time and legal aspect are still there are lacking in writing medical records documentation.
The conclusion of this research is from the analysis of completeness of medical records which has been done and with in-depth interview to the informant and can be concluded that the doctors at Mitra Kemayoran Hospital fair compliance in writing medical records, but there are many uncompleted medical records at certain parts. Perhaps this is due to the lack of awareness of the important of medical records and the use of them for the doctors themselves. It is needed for the management of Mitra Kemayoran Hospital to socialized to the doctors to write medical records and the implementation can be controlled continuously from the medical record's committee. At Mitra Kemayoran Hospital there is not yet established "No Blame Culture".
Suggestion given to the hospital there is a need to make an informed consent because it seems only as an agreement letter_ It must be written also what the doctor?s explanation, the information given to the patient. There is a need to be concerned about to have a medical doctor's name stamp that are specific and given to the doctor's him or herself. This stamp is made by the hospital to solve among others the problem of not complete medical records.
Bibliography: 30 ( 1985-2003).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frederik Agnar Widjaja
"Isu mengenai penodaan agama menjadi salah satu topik yang menjadi perbincangan akhir-akhir ini. Tidak adanya suatu kesepahaman mengenai apa yang dimaksud dengan penodaan menyebabkan para hakim dan umat beragama dapat dengan leluasa mengartikan penodaan. Padahal, penjelasan Pasal 156A KUHP telah memberikan suatu penjelasan objektif mengenai niat seseorang dalam melakukan tindak pidana. Pada praktiknya, luasnya arti penodaan agama ini dapat digunakan untuk menuntut orang-orang yang salah dalam melakukan ritual keagamaan dengan alasan menodai agama tersebut. Salah satu contohnya dalam skripsi ini adalah pencemaran hosti, yang mana diimani sebagai kehadiran tubuh Yesus menurut ajaran Gereja Katolik. Sepanjang tahun 2012-2019, terdapat enam kasus pencemaran hosti, yang hampir semua dilakukan oleh umat Kristen Protestan, termasuk pula Katolik sendiri, hingga berujung pada tindak pidana. Kesemua kasus terkait pencemaran hosti terjadi di satu satunya provinsi mayoritas Katolik di Indonesia, Nusa Tenggara Timur. Ketidaktahuan para terdakwa tentang ajaran Katolik mengenai hosti menjadi alasan pembelaan diri mereka. Meskipun demikian, hakim berpendapat bahwa memasuki rumah ibadah agama lain selain agamanya sendiri haruslah dilihat sebagai bentuk pengetahuan terhadap ajaran dan norma yang haruslah ditaati.

Blasphemy issues have been a hot topic to discuss recently. The absence of a clear understanding on blasphemy causes judges and religious communities to freely interpret it. However, Article 156A of the Criminal Code on blasphemy law gives an objective explanation which requires a personal intention to commit the crime. The wide interpretation of this article is also aimed to prosecute people who are falsely carrying out religious rituals by the reason of disrespecting the religion. One example which is highlighted in this thesis is desecration towards sacred host (communion bread), which is believed as the presence of body of Jesus according to the Catholic Church. During 2012-2019, there were six cases of host desecration, in this regards, were conducted by perpetrators who have Protestant, and also Catholic itself, as their religious backgrounds, which eventually resulted as crimes. All cases related to the host desecration occurred in the only Catholic-majority province in Indonesia, East Nusa Tenggara. The lack of knowledge about the Catholic values of host has been the main defending arguments. Nevertheless, judges concluded that entering a house of worship of another religion should be seen as awareness of different religious teaching and values which require respect."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriwanto Sakidjan
"Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini mengkaji ketidaktepatan pengisian catatan rekam medis dan ketidaktepatan melakukan koding dalam INA-CBG yang menyebabkan pelayanan menanggung risiko financial pada kasus Tetralogy of Fallot di unit Pediatrik Kardiologi dan Penyakit Jantung Bawaan RS Harapan Kita periode Januari-September 2013. Dengan hasil 21,4% kasus dengan diagnosis sekunder yang tidak lengkap dan selisih klaim Rp 251.273.615,00 (4%). Faktor yang menyebabkan ketidaklengkapan isian rekam medik adalah: tanggung jawab, sarana, standar pelayanan operasional, pembinaan, pemantauan, dan sosialisasi. Saran untuk dilakukan peningkatan sarana dan prasarana fisik serta pengelolaan kebijakan seperti adanya SPO pengisian rekam medis, sosialisasi, pembinaan staf dan pemantauan secara berkala."
Depok: Pusat kajian administrasi kebijakan kesehatan (FKM_UI), 2014
351 JARSI 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Angginia Nita
"Skripsi ini membahas tentang pengetahuan tenaga kesehatan yang mempunyai peran dalam analisis ketidaklengkapan isian resume medis di RS. Hospital Cinere tahun 2009. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif, pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran variabel dependen (ketidaklengkapan isian resume medis) dengan faktor-faktor variabel independen (manfaat resume medis, syarat resume medis, item terpenting di resume medis, dan peraturan menteri kesehatan tentang resume medis). Data yang diambil merupakan hasil penelitian terhadap kelengkapan pengisian formulir rekam medis yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, yaitu berupa hasil wawancara mendalam dengan informan yang terkait dalam analisis ketidaklengkapan isian resume medis sebanyak 6 informan.

The focus of this study about knowledge of health resource having role inanalyzing un-equipment of medical resume stuffing in RS. Hospital Cinere the year 2009. This research applies qualitative approach with descriptive design, approach qualitative done to know image of variable dependent (incomplete of medical resume stuffing) with independent variable factors ( medical resume benefit, condition of medical resume, all important item in medical resume, and
regulation of health minister about medical resume). Data taken is result of research to equipment of admission filling of medical record form obtained directly from research subject that is in the form of result of in-depth interview with related informant in analyzing incomplete of medical resume stuffing counted 6 informant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indriwanto Sakidjan Atmosudigdo
"Penelitian ini membahas ketidaktepatan dalam pengisian catatan rekam medis,
Dan ketidaktepatan dalam melakukan koding yang menyebabkan pelayanan
menanggung risiko finansial pada kasus Tetralogy of Fallot di unit Pediatrik
Kardiologi dan Penyakit Jantung Bawaan RS Harapan Kita periode Januari-
September 2013. Dengan metode kualitatif. Dengan hasil 21,4% kasus dengan
diagnosis sekunder yang tidak lengkap dan selisih klaim Rp 251.273.615,00 (4%).
Saran untuk dilakukan peningkatan sarana dan prasarana fisik serta pengelolaan
kebijakan seperti adanya SPO pengisian rekam medis, sosialisasi, pembinaan staf
dan pemantauan secara berkala.

This study discusses the inaccuracies in medical record entry charging, and
inaccuracy in doing coding that caused service run the risk of financially in the
case of Tetralogy of Fallot in the Pediatric Cardiology and congenital heart
disease unit RS Harapan Kita from January-September 2013. With the qualitative
method. With the results at 21.4% of cases with a diagnosis of incomplete
secondary and the difference between the claim of Rp 251.273.615 b (4%).Advice
to do the physical facilities and infrastructure increased as well as themanagement
policies as there are SPO medical record filing, socialization, training staff and
monitoring at regular intervals.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Hasani
"Saat ini rumah sakit dan tenaga kesehatan rawan akan tuntutan-tuntutan yaitu tuntutan mutu pelayanan, tuntutan kesejahteraan karyawan, tuntutan hukum dari pasien dan banyak pesaing dalam bidang perumahsakitan. Atas dasar itu diperlukan upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu.
Penelitian Departemen Kesehatan tahun 1989 di rumah sakit kelas B, C, D pads enam provinsi rekam medis belum dapat digunakan sebagai alat ukur mutu pelayanan kesehatan dimana - pengisian rekam medis tak lengkap dan data-datanya disangsikan. Kejadian serupa terjadi di RSUD Tarakan Jakarta, dimana dari penelitian bulan Juni 2002 dan wawancara prapenelitian dengan kepala sub bagian rekam medis RSUD Tarakan Jakarta pada bulan Desember 2002, pengisian rekam medis tak lengkap dan pengembalian 100% terlambat.
Untuk itu diperlukan penelitian kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian rekam medis rawat inap serta faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap kelengkapan dan ketepatan waktu pengembalian. Penelitian ini menggunakan metoda deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian pada rekam medis rawat inap bulan Oktober 2002 didapat rekam medis, yang lengkap hanya 4,7% dan tak lengkap 95,3% sedangkan tepat waktu pengembalian 18% dan tak tepat waktu 82%. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelengkapan adalah lingkungan kerja kurang menyenangkan, kompensasi belum memadai, ketidakdisiplin waktu kerja, monitoring (supervisi) tak berjalan, belum ada penghargaan yang memadai, peran dan fungsi panitia rekam medis tak berjalan, urgensi terhadap rekam medis masih rendah, sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis sangat kurang sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan pengembalian adalah resume medis belum diisi, pengetahuan dan pemahaman petugas administrasi ruang perawatan sangat kurang dan fungsi monitoring ( supervise) tak berjalan.
Atas dasar temuan itu disarankan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan staff sub bagian rekam medis, peningkatan fungsi dan peran panitia rekam medis, peningkatan kompensasi, peningkatan disiplin waktu kerja, peningkatan sosialisasi buku pedoman pengelolaan rekam medis, peningkatan prasarana fisik dan sarana, dilaksanakan sistim pemberian penghargaan dan teguran terhadap petugas yang telah melaksanakan pengelolaan dengan baik dan tidak baik serta untuk masa akan datang digunakan sistim komputerisasi rekam medis dimana bila salah satu petugas tidak mengisi rekam medis maka secara otomatis jasa produksi tak keluar.
Daftar Pustaka : 29 ( 1983-2003 )

Recently, the hospital and health personnel are troubled by claims that are the claim of service quality, the claim of employee's welfare, criminal procedure by the patient and other competitors in hospitalization aspects. Base on those facts, so some effort of improving and maintaining the quality is needed.
The study by Department of Health on 1989 in the hospitals class B, C, D, in six provinces reveals that the medical record is can not be used yet as a measurement device to the quality of health services because the filling up of medical record is still incomplete and the data are doubted.
Similar things happen in RSUD Tarakan Jakarta; where from the study in June 2002 and the pre-study interview with the chief of medical record sub department in RSUD Tarakan Jakarta in the month of December 2002, the filling up of medical record was incomplete and the returns was 100% delayed.
Thus, there is a need to study about the completeness and accuracy of the medical record return in the hospitalized patient and those factors, which affect the completeness, and accuracy in returning time. This study was using the qualitative and quantitative descriptive method.
The study result about the medical record of hospitalized patient in October 2002 revealing only 4,7% of complete medical record and the incomplete of 95,3%, where as the medical record with on time returning of 18% and not on time of 82%. The factors that affect completeness are inconvenient of working environment, insufficient compensation, indiscipline of working hours, stuck monitoring (supervision), insufficient reward, interference in the role and function of medical record committee, low urgency of medical record, the lack of medical record management guiding books socialization. Whereas the factors that affect returns are no filling up of resume of medical record, knowledge and understanding of the health care room administrative officer and the stuck in monitoring (supervision) function.
Based on those findings, it is suggested to improve the quality of human resources and make the staff of the medical record sub department to be efficient, enhance the function and role of the medical record committee, improve compensation, improve the discipline of working hours, enhance the socialization of the guiding book of medical record management, improve the physical utility and pre-utility, do the reward and punishment system for the officer who had done good and bad management respectively, and for the future, it will be used computerization system, where if there is an officer who does not fill up the medical record, then automatically there will be no production services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Fitri Arestria
"Skripsi ini membahas mengenai belum optimalnya sistem pengelolaan limbah medis di Rumkitpolpus R.S Sukanto. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan dan memaparkan gambaran pengelolaan limbah medis di rumah sakit tersebut. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan wawancara singkat dengan beberapa orang cleaning service sebagai data primer serta telaah dokumen sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan pengelolaan limbah medis di Rumkitpolpus R.S Sukanto memang belum memenuhi persyaratan dalam KepMenkes No. 1204/Menkes SK/X/2004, ini merupakan akibat dari tidak adanya sosialisasi dan penegakkan terhadap kebijakan intern rumah sakit, terbatasnya tenaga cleaning service yang sekaligus dijadikan sebagai petugas pengangkut, terbatasnya petugas incinerator, tidak adanya anggaran khusus untuk limbah medis, dan fasilitas/peralatan yang kurang memadai.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas sistem pangelolaan limbah medis di Rumkitpolpus R.S Sukanto yaitu diadakan sosialisasi dari SOP yang telah ada, pengkajian yang benar mengenai karakteristik limbah, peningkatan jenjang pendidikan Kepala IPAL, peningkatan kualitas tenaga pengelola limbah medis (cleaning service dan petugas incinerator), pengadaan tenaga khusus pengangkutan limbah medis, penambahan tenaga cadangan buat operator incinerator, secara bertahap Rumkitpolpus R.S Sukanto mengalokasikan dana tetap untuk pengelolaan limbah medis, meningkatkan disiplin setiap petugas sehingga dapat melakukan pelaksanaan pengelolaan secara konsisten dan menyeluruh, mengadakan kerjasama dengan pelayanan kesehatan lainnya untuk melakukan pemusnahan/pembakaran di Rumkitpolpus R.S Sukanto sehingga mesin incinerator dapat dimanfaarkan secara optimal dan menambah pendapatan bagi rumah sakit.

This minithesis explained about Rumkitpolpus R.S Sukanto had not optimal in the medical waste management system. This research was a qualitative descriptive approach that aims to got a picture and explained the management of medical waste in this hospital. Dataes obtained in this research through in-depth interviews, observations, and short interviews with some of the cleaning service as the primary data and research documents as secondary data. Results of research indicate medical waste management in Rumkitpolpus RS Sukanto was not appropriate with the requirements in the KepMenkes No. 1204/Menkes/SK/X/2004, because lack of socialization and enforcement of the hospital's internal policies, the limited power of cleaning service at the same time serve as the official carrier, limited operator of incinerator, the absence of a budget specifically for medical waste, and facilities/equipments were inadequate.
Based on the research above, there are several things that can be done to improve the quality of medical waste management system in Rumkitpolpus R.S Sukanto are held the socialization of the existing SOP, the true investigation of characteristics from medical waste, increasing education of IPAL head, improving the quality of labor force (cleaning service and operator incinerator), the procurement of special medical waste carrier, the addition of incinerator operator, gradually Rumkitpolpus R.S Sukanto allocate funds to keep the management of medical waste, increase staff discipline so can make the implementation of medical waste management with consistent and comprehensive, a collaboration with other health services to do the destruction/burning medical waste in the Rumkitpolpus R.S Sukanto?s incinerator so that the engine can be used optimally and increase revenue for the hospital."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S4860
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edlani Yudistia Armay
"Skripsi ini membahas ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri menurut jenis kelas perawatan dan jenis pembayaran perawatan di RSMM Bogor dengan subjek penelitian adalah rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain penelitian adalah studi potong -lintang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri tahun 2008 di RSMM Bogor rela tif sebanding dengan kelengkapan pengisiannya dilihat dari 10 jenis formulir yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hanya 2 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik menurut jenis kelas perawatan, yaitu formuli r catatan perjalanan penyakit dan resume. Sementara pada jenis pembayaran perawatan, hanya ada 1 formulir yang menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik, yaitu formulir resume.
Saran yang diusulkan yaitu melaporkan hasil penelitian ini kepada kom ite medik RSMM Bogor melalu panitia rekam medis sebagai salah satu bahan kasus mengenai mutu rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dilakukan analisisis kualitatif rekam medis guna mengetahui keakuratan data dan informasi yang terekam pada setiap formulir secara lebih mendalam; perlu dilakukan pengawasan/supervisi pada setiap kelas perawatan dan kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis secara berkala terkait kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap psikiatri; perlu dibuat peraturan/regulasi yang tegas dan baku untuk mengatur kelengkapan pengisian rekam medis; RSMM Bogor perlu memberikan pelatihan tentang rekam medis kepada petugas yang bertanggung jawab melakukan pengisian rekam medis.

This study discusses the incompleteness of the medical record Inpatient psychiatry according to the type of class treatment and care in the types of payment at RSMM Bogor. The subject of this research is the medical record Inpatient psychiatry in 2008 at R SMM Bogor. This research is quantitative research with cross-sectional research design. Results of research indicate that the incompleteness of medical records in RSMM Inpatient psychiatry in 2008 comparable with the relative completeness of the contents v iews of 10 types of forms reviewed.
Based on the results of research, note that only two types of form, the form of progress notes of disease and discharge summary form that showed statistically significant relationship with the type of class treatment. In addition, the type of discharge summary form again showed a significant relationship with the type of statistical treatment of payment.
Suggestions can be proposed to report the results of this research to the medical committee in RSMM Bogor through the medical record committee as one of the cases the quality of medical record Inpatient psychiatry; qualitative analysis should be performed to determine the accuracy of data and information recorded on each form in more depth; needs to be done supervision in each class and to the maintenance officer is responsible to the medical record related to the medical record completeness of Inpatient psychiatry; regulations need to be made and set the standard for completeness of medical record ; RSMM need to provide training in medical record to the officer responsible to the medical record filling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumenta, Benyamin
Yogyakarta: Kanisius, 1989
362.1 BEN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>