Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16954 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hartono
610.28 HAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartono
"Hasil pemeliharaan korektif (perbaikan) alat kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar mengalami penurunan yaitu tahun 2012 adalah 53% dan tahun 2013 adalah 49%. Sementara target Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUP Sanglah adalah 75%, dan target Kementerian Kesehatan RI adalah 100%. Kondisi ini merugikan pasien yang memerlukan pelayanan alat, dan rumah sakit dari sisi finansial. Penelitian ini bertujuan mencari faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil pemeliharaan ini, dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teori sistem (input-proses-output). Hasil dan pembahasan penelitian menyimpulkan bahwa penyebab rendahnya hasil pemeliharaan korektif adalah kurang siapnya faktor-faktor perencanaan pemeliharaan, organisasi IPSRS, pelaksanaan pemeliharaan, dan pengendalian mutu pemeliharaan alat kesehatan. Saran ditujukan kepada manajemen RSUP Sanglah adalah perlunya penambahan minimal 7 orang dan pelatihan berkala terhadap teknisi dan operator; Pengendalian peredaran merek-merek dan alat-alat yang kurang berkualitas di rumah sakit; Penyederhanaan prosedur pengadaan barang/ jasa internal dan mempercepat proses pengadaan suku cadang; Pemanfaatan pihak ketiga untuk pemeliharaan alat-alat berteknologi tinggi, dan KSO alat kesehatan yang menguntungkan rumah sakit; Perencanaan yang berbasis kebutuhan aktual di lapangan; Pelaksanaan pemeliharaan preventif yang sesuai rekomendasi pabrik; serta peningkatan motivasi staf agar bekerja untuk mencapai target.

The result of medical equipment corrective maintenance (repair) in Sanglah General Hospital, Denpasar, year 2012 and 2013, were low (53% in 2012 and 49% in 2013), while target of Sanglah Hospital is 75%, and of Ministry of Health (MOH) standard is 100%. This condition will adverse to the pasien, and hospital because of financial loss. The study used qualitative and system approaches (input-process-output), and to find out the factors that affect those low result. The result concluded that the problem was caused by lack of technician and at least additional of 7 persons is needed. This study suggested to restrict the unqualified medical equipment at Sanglah Hospital, simplify and faster the spareparts procurement procedures, involve third party participation to maintain the advance medical equipment and joint operasional (KSO) of medical equipment, planning based on the actual target, implementation of maintenance based on manufacturer recommendation, and improve staff motivation to achieve the hospital target on quality improvement.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Suparlan
"Pandemi Covid-19 menjadikan setiap negara dihadapkan pada tantangan ketersediaan alat kesehatan. Dengan ketergantungan impor alat kesehatan lebih dari 90%, Indonesia
menjadi negara yang mempermudah perizinan operasional dan komersialisasi alat kesehatan untuk membantu betersediaan suplai alat kesehatan secara nasional. Sehingga
banyak industri yang melakukan switching produksi. Penelitian ini mencoba
mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi penentu keberhasilan peralihtan produksi
tersebut. Serangkaian wawancara dilakukan untuk memetakan critical success factors
(CSF), melakukan validasi bersama para ahli, dan penilaian hubungan pengaruh
berpasangan tiap faktor yang dilakukan oleh industri alat kesehatan yang memiliki
pengalaman switching produksi. Dua puluh dua faktor diidentifikasi sebagai CSF yang
valid terbagi dalam empat dimensi. Menggunakan analisis DEMATEL dikombinasi
dengan ANP, didapatkan faktor yang paling berpengaruh pada tiap dimensi, yaitu
“Dukungan yang tinggi dari manajemen”, “Teamwork organisasi yang kuat”, “Memiliki
teknologi dan pengetahuan produk”, dam “Karyawan produksi yang berkompeten”.
Melalui pembobotan secara global faktor “Budaya manajemen kualitas yang ketat dan
dapat dilacak” menjadi faktor dengan tingkat kepentingan paling tinggi. Kualitas dan
kemampuan telurus menjadi elemen penting dalam manajemen resiko pada industri alat
kesehatan, serta diatur dalam regulasi untuk menjamin keamanan dan mengukur tingkat
efektifitas produk. Hasil studi ini dapat berguna di masa depan untuk membantu
perencanaan yang cepat dan pengambilan keputusan yang tepat tentang penanggulangan
bencana dan juga di sektor industri manufaktur alat kesehatan dalam beradaptasi
menyesuaikan bisnis menghadapi keadaan yang baru.

Corona virus disease (covid-19) challenge the medical equipment supply in each country.
The immediate-increasing demand drives industries to response with production’s
switching strategy – a temporary production on special needed items. With a 90%
dependence on imports of medical equipment, Indonesia makes simplify the operational
licensing and commercialization to drive industry to do so the domestic fulfilment also
expect to reduce import number in the future. Moreover, the success of production
switching is dependent on various factors. This study considers the case of production
switching in medical equipment during covid-19 in Indonesia and identifies the critical
success factors (CSFs) in its implementation. A series of interviews were conducted to
map out the critical success factors (CSF), conduct validation with set of experts, and
assess the pairwise influence of each factor by the medical enterprise which has
experience in switching production. Twenty two’s factors identified as valid CSF divided
into four dimensions. By using DEMATEL analysis combined with ANP, found that the
most influential factors were " Highly support and involvement from top management",
"Performing strong organizational teamwork", " Owning technology of the product and
knowledge", and "Competent production employees" in each dimension respectively.
Through global weighting the " Emphasizing the quality management and traceability"
becomes the factor with the highest level of importance. Quality and traceability are
important elements in risk management of medical device industry, and are regulated to
ensure safety and measure the level of product effectiveness. The results of this study
could be useful in the future for rapid-proper planning and decision making on disaster
management also in manufacturing sector to adjust the business in dealing with new
circumstances.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvianty Nazila Nira Prawesty
"Persaingan sektor kesehatan di Indonesia semakin kompetitif ditandai dengan adanya rencana peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Sebagai salah satu perusahaan distributor alat medis di Indonesia, tentunya diperlukan rantai pasok yang efektif dan efisien demi dapat mempertahankan daya saingnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja rantai pasok gudang pusat perusahaan distributor alat kesehatan dan memberikan strategi perbaikan supaya proses aliran barang lebih optimal. Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) digunakan dalam penelitian untuk mengevaluasi kinerja indikator rantai pasok. Berdasarkan hasil pengukuran, didapatkan kinerja keseluruhan gudang pada tahun 2023 berada dalam kategori Average dengan rata-rata sebesar 68,76%. Dari 20 indikator yang diajukan, terdapat 6 indikator prioritas yang masih memerlukan perbaikan menurut pemetaan Importance Perfomance Analysis. Kemudian, disusunlah rancangan strategi perbaikan yang berdasarkan diksusi dan wawancara dengan perusahaan serta penilaian Relationship Matrix. Strategi tersebut diantaranya Satu Optimasi melalui Warehouse Management System (WMS), Digital Logistics Scheduling and Tracking System, dan Evaluasi Rutin Manpower Gudang.

Competition in the healthcare sector in Indonesia is becoming increasingly competitive, marked by plans to increase the Domestic Content Level. As one of the medical equipment distributor companies in Indonesia, an effective and efficient supply chain is needed to maintain its competitiveness. This research aims to measure the performance of the central warehouse supply chain of the medical equipment distributor company and provide improvement strategies to optimize the flow of goods. The Supply Chain Operations Reference (SCOR) model is used in the research to evaluate supply chain performance indicators. Based on the measurement results, the overall warehouse performance in 2023 was in the Average category with an average of 68.76%. Out of the 20 proposed indicators, there are 6 priority indicators that still need improvement according to Importance Performance Analysis mapping. Subsequently, improvement strategy designs were developed based on discussions and interviews with the company and Relationship Matrix assessment. These strategies include Single Optimization through Warehouse Management System (WMS), Digital Logistics Scheduling and Tracking System, and Routine Evaluation of Warehouse Manpower."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qanitah Salsabila
"Industri alat kesehatan di Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan dengan perkembangannya yang meningkat cepat. Pertumbuhan produsen dan distributor pada industri ini menunjukkan bahwa persaingan semakin kompetitif sehingga mendorong perusahaan di dalamnya untuk bekerja lebih efektif. PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan distributor alat kesehatan di Indonesia. Saat ini, terdapat beberapa risiko di dalam rantai pasok gudang sentral PT. XYZ. Oleh karena itu, diperlukan sebuah manajemen risiko rantai pasok menyeluruh dalam gudang sentral PT. XYZ sebagai tindak pencegahan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi agen risiko prioritas pada gudang sentral PT. XYZ serta menentukan rekomendasi mitigasi risiko prioritas untuk mengatasinya. Metode yang digunakan adalah House of Risk (HOR) yang terdiri dari dua fase. HOR fase 1 bertujuan untuk menentukan agen risiko prioritas dan HOR fase 2 untuk memilih aksi mitigasi prioritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 agen risiko prioritas pada gudang sentral PT. XYZ berdasarkan nilai aggregate risk potential (ARP) tertinggi dengan 9 aksi mitigasi prioritas berdasarkan nilai effectiveness to difficulty ratio (ETD) yang direkomendasikan agar diimplementasikan terlebih dahulu oleh perusahaan.

The medical device industry in Indonesia possesses promising potential with rapid development in recent years. The growth of manufacturers and distributors within this industry indicates increasing competition, meaning companies are demanded to operate more efficiently. PT. XYZ is one of the medical device distributors in Indonesia. Currently there are several risks associated with the supply chain of PT. XYZ’s central warehouse. Therefore, a comprehensive supply chain risk management within the central warehouse of PT. XYZ is needed as a preventive measure. This study aims to identify the priority risk agents in the central warehouse of PT. XYZ and determine the priority risk mitigation recommendations to address these risks. This study uses House of Risk method which consists of two phases. HOR phase 1 aims to identify the priority risk agents and HOR phase 2 focuses on selecting the priority mitigation actions. The results of the study show that there are 11 priority risk agents in PT. XYZ’s central warehouse based on the highest aggregate risk potential (ARP) values with 9 priority mitigation actions recommended based on the effectiveness to difficulty ratio (ETD) to be implemented by the company first."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Wilopo
Jakarta: UI-Press, 2009
690 DJO m (1);690 DJO m (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1993
643. 3 DAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Fitriani
"ABSTRAK
Permenkes No. 17 Tahun 2017 ditetapkan sebagai tindak lanjut atas Inpres Nomor 6 Tahun 2016 khususnya poin ldquo;memfasilitasi pengembangan industri alat kesehatan alkes rdquo;. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah industri dan kapasitas produksi alkes substitusi impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kebijakan pengembangan industri alkes dalam negeri khususnya dalam mencapai tujuan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan data primer melalui wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen serta studi literatur mengenai kebijakan terkait, dan data sekunder melalui dokumen perizinan alkes di Kementerian Kesehatan, dengan variabel komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Hasil penelitian mendapatkan bahwa komunikasi sudah dilakukan oleh pelaksana kebijakan; adanya kekurangan pada aspek SDM pada variabel sumber daya; disposisi dari pelaksana kebijakan sehingga tujuan dari kebijakan dapat tercapai; dan struktur birokrasi yang masih terkendala pada koordinasi antar lintas sektoral. Disposisi merupakan variabel yang paling berpengaruh, yaitu sikap dari pelaksana kebijakan dalam mengimplementasikan kebijakan ini ditunjukkan dengan tercapainya tujuan kebijakan dalam meningkatkan jumlah industri dan kapasitas produksi alkes substitusi impor.

ABSTRACT
Regulation of Minister of Health number 17 year 2017 was designated as a follow up to Presidential Instruction number 6 year 2016 in particular pointed to facilitate the development of medical devices industry . One of its objectives is to increase the number of industries and production capacity of import substitution medical devices. This study aimed to find out how the implementation of domestic medical devices industrial development policy especially in increasing the number of industries and production capacity of import substitution medical devices. The research method used was qualitative research method with primary data through in depth interview, observation and document review and literature study regarding related policy, and secondary data through Ministry of Health medical devices approved database, with variables communication, resources, disposition and bureaucratic structures. The result of the research showed that communication has been done by the policy implementers lack of human resource aspects in resource variables disposition of policy implementers so that the objectives of the policy can be achieved and bureaucratic structures that are still constrained on inter sectoral coordination. Disposition is the most influential variable, the attitude of the policy implementers in implementing this policy is indicated by the achievement of policy objectives in increasing the number of industries and production capacity of import substitution medical devices."
2018
T50991
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>