Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179419 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ita Kurniawati
"Sistem kerja di industri tekstil memiliki risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko ergonomi dan keluhan subjektif MSDs pada pekerja pabrik proses finishing di Departemen PPC PT SCTI Ciracas Jakarta Timur tahun 2009. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian berjumlah 21 orang (10 orang inspeksi kain, 6 orang pembungkusan, dan 5 orang pengepakan). Penilaian tingkat risiko ergonomi digunakan metode REBA, sedangkan gambaran keluhan MSDs digunakan kuesioner nordic body map. Hasilnya adalah tingkat risiko ergonomi tertinggi pada proses pengepakan. Bagian tubuh yang memiliki risiko MSDs terbesar adalah punggung pada proses pengepakan, lengan atas kiri pada proses pemeriksaan kain, serta lengan atas dan punggung pada proses pembungkusan. Seluruh responden (100%) mengalami keluhan gejala MSDs di hampir semua bagian tubuh. Bagian tubuh yang paling banyak dikeluhkan adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, pinggang dan kaki. Untuk meminimalkan risiko MSDs, pekerja harus memperbaiki metode kerja, peralatan dan desain tempat kerja.

Textile industry's work systems has musculoskeletal disorders? risk factors. The objectives of this research are to describe ergonomic risk factors and subjective complaints of MSDs among factory workers at PPC Department PT SCTI, Ciracas, East Jakarta at 2009. This research used cross sectional design study. Total sample in this research is 21 workers consist of 10 workers in material inspection, 6 workers in material covering, and 5 workers in packing . REBA assessment method is used to assess ergonomic risk level and nordic body map questionnaire is used to get description of MSDs? subjective complaints among workers.. Activity which has the highest ergonomic risk level is packing process. The parts of body which have the major MSDs risk are in back area at packing process, left upper arm area at material inspection process, back and upper arm area at material covering process. All respondent (100%) have MSDs subjective complaints in almost all their body. The most parts of body which have MSDs complaints among workers are in back, upper arm, lower arm, wrist and leg area. To reduce MSDs risk, workers should change their work methods, equipment and workstation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Ony Prihartono
"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan. Salah satu strategi tersebut yaitu intervensi yang dilakukan oleh pemerintah, karena pemerintah melalui aparat birokrasinya berperan untuk menjalankan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat, mendorong kemajuan masyarakat dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan keadilan. Kemajuan masyarakat tersebut dapat berwujud tatanan kehidupan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam proses pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat.
Untuk menghadapi hal itu aparatur birokrasi secara terus menerus dan terprogram harus meningkatkan dan ditingkatkan kemampuannya agar secara internal dapat melaksanakan tugas organisasi dan secara eksternal dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Peningkatan dan pemantapan profesionalisme aparatur pemerintah (Depdagri dan Pemda) melalui pendidikan dan pelatihan aparatur merupakan salah satu fungsi yang vital hares dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri dalam rangka membina dan mengembangkan kualitas profesional aparat birokrasi pemerintahan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan perlu dilakukan Analisis Kebutuhan Diklat sebagai langkah awal untuk mengidentifikasi secara tepat kemampuan yang dibutuhkan atau yang belum dimiliki oleh aparatur dalam pelaksanaan tugas-tugas kedinasan dilapangan.
Akan tetapi pada kenyataannya dilapangan diperoleh fakta bahwa dalam perumusan program diklat aparatur di Badan Diktat Depdagri tidak melalui tahapan awal perencanaan yaitu melaksanakan analisis kebutuhan diklat sehingga tidak memberikan hasil yang maksimal dalam perencanaan diklat aparatur.
Sehubungan dengan hal tersebut, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui mengapa program ini tidak dapat berjalan sesuai dengan normative yang ada serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam pelaksanaan analisis kebutuhan diklat agar program ini dapat berjalan sesuai dengan rencana awal kebijakan ini dikeluarkan .
Penelitian ini mempergunakan pendekatan teori dan konsep tentang analisis kebutuhan diklat, perencanaan dan pendidikan dan pelatihan aparatur serta analisis kebutuhan diklat sebagai sebuah program kebijakan Badan Diklat Depdagri. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data memakai teknik wawancara studi kepustakaan serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dilapangan data yang telah terkumpul akan dianalisis untuk menjawab permasalahan penelitian ini.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa, pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat tidak dapat berjalan sesuai dengan ketentuan normatif yang ada karena lemahnya unsur perencanaan pada saat program ini akan ditetapkan sehingga program ini terlihat tidak rasional, integrative dan fleksibel. Disamping itu terdapat tiga faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan program ini.
Faktor tersebut berupa ada tidaknya kewenangan pelaksanaan program analisis kebutuhan diktat, karakteristik pelaku kebijakan (stakeholders) serta pengaruh lingkungan intern dan ekstern yang turut mempengaruhi kebijakan pelaksanaan program analisis kebutuhan diklat. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi dan terkait satu dan lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iyus Hidayat
"ABSTRAK
Bagian Spinning III merupakan salah satu bagian di PT. Grand Textile Industry yang mengolah serat kapas menjadi benang. Dalam kegiatan proses produksi, masing-masing unit operasi selain menghasilkan produk yang diinginkan juga menimbulkan debu ke udara lingkungan kerja. Adanya debu ini akan mengganggu kesehatan pekerja dan mengakibatkan sakit sehingga dapat mengganggu produktivitasnya.
Dalam rangka perlindungan pekerja dari pengaruh debu, maka informasi mengenai konsentrasi debu yang ada di masing-masing unit operasi perlu diketahui, agar pekerja merasa aman dalam melakukan pekerjaannya.
Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran konsentrasi debu total dan debu respirable di udara lingkungan kerja pada masing-masing unit operasi, baik pada saat proses bahan baku jenis biasa maupun pada saat proses bahan baku jenis khusus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi debu total di udara lingkungan kerja pada masing-masing unit operasi masih di bawah ambang batas, baik menurut NAB yang ditetapkan oleh Depnaker-RI (1978) maupun dalam TLV (ACGIH, 1994), yaitu di bawah 10 mg/a. Sedangkan konsentrasi debu respirable di atas TLV, yaitu di atas 0,2 mg/m= Dari hasil penelitian terhadap konsentrasi debu di udara lingkungan kerja berdasarkan jenis bahan baku yang diproses, diketahui bahwa jenis bahan baku biasa menghasilkan konsentrasi debu total dan debu respirable di udara lingkungan kerja lebih tinggi daripada jenis bahan baku khusus.
Agar pekerja tetap aman dalam melakukan pekerjaan, perlu dilakukan pengendalian, baik dengan menggunakan slat pelindung diri atau re-design sistem ventilasi ruangan. Dalam mendesign atau re-design sistem ventilasi ruangan, perlu dipertimbangkan komposisi jenis bahan baku yang akan diproses.

ABSTRACT
The Observation of Dust Concentration Surrounding Each Operation Unit of Spinning III Section, PT. Grand Textile IndustrySpinning III section is one of fiber cotton process to become tread in PT. Grand Textile Industrry. In this production process, cotton dust might be appeared in working environment. The presence of cotton dust will interfere the worker's health and productivity.
In order to protect workers againts cotton dust from each operation unit, must be measured to make sure that workers feel convinience and safe during doing their jobs.
This study is descriftive detailed examination to detect total dust and respirable dust concentration in its surrounding.
The result showed that total dust concentration still below Threshold Limit Values (TLV) of Indonesian Goverenment Regulation (Depnaker-RI, 1978) or American Conference Goverenmental of Industrial Hygienist (ACGIH, 1994) but respirable dust concentration above the TLV of ACGIH 1994.
In conection with row material use, design or re-design room ventilation must be consideration. In order to achieve safe and health environment control must be chose, whither by using personal protection or re-design room ventilation system.
"
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>