Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8561
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmulan Sati Tomohardjo
"Isu-isu yang timbul di dalam Kantor Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Badan Pengelola BUMN dalam proses privatisasi BUMN, menimbulkan beragam implikasi yang berpengaruh terhadap persepsi masyarakat dan publik internal, yakni BUMN-BUMN yang ada di dalam pengelolaannya. Untuk itu diperiukan suatu strategi komunikasi yang efektif, terarah, efisien dan terencana yang dilakukan oleh Public Relations/Humas, dalam hal ini Asisten Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Bidang Komunikasi, yang secara institusi bertugas sebagai public relations dan berhubungan dengan publik organisasi.
Dalam manajemen publik relations, salah satu strategi komunikasi yang dipergunakan adalah manajemen isu. Manajemen Isu menitlkberatkan pada aktivitas memahami, memobilisasi, mengkoordinasi semua permasalahan, strategi dan perencanaan kebijakan yang berkaitan dengan hubungan publik guna mencapai tujuan organisasi.
Fenomena organisasi yang hidup dalam sistem yang terbuka, menjadikan public relations memiliki peran yang strategis dalam menunjang tujuan, visi dan mini organisasi serta untuk mendidik dan memellhara hubungan publik Internal dan eksternal terhadap kepentingan organisasi.
Penelitlan ini menggunakan pendekatan kuaiitatif yang bersifat evaluatif, dimana pengambilan datanya dilakukan melalui wawancara tidak berstruktur tetapi terfokus kepada permasalahan, serta studi kepustakaan yang dapat memberikan kelengkapan data penelitian. Kerangka pemikiran yang dipergunakan dalam studi ini adalah teori komunikasi organisasi dan komunikasi efektif, yang meliputi persuasi, public relations dan manajemen Isu.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwasanya penyusunan strategi komunikasi pada Kantor Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Badan Pengelola BUMN masih belum maksimal dan efektif. Hal ini disebabkan oleh banyaknya permasalahan yang berkaftan dengan kebijakan ekonomi dan politik dan sikap masyarakat yang sangat kritis. Serta masih banyaknya gejolak dan sikap resisten dari internal BUMN yang menjadi binaannya. Disamping adanya perbedaan kultur dan lklim organisasi masing-masing BUMN tersebut, sehingga strategi komunikasi yang dipergunakannyapun akan berbeda pula. Sehingga dituntut kemampuan dalam mengelola isu-isu yang timbul, khususnya program privatisasi yang telah menjadi isu tersendiri dan menjadi suatu wacana publik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Amil Shadiq
"Tujuan Penelitian untuk mengetahui manfaat yang dapat diambil oleh pemerintah dari privarisasi PT Semen Tonasa, untuk mengetahui mekanisme privatisasi pada BUMN khususnya privatisasi pada PT Semen Gresik Group Tbk, untuk mengetahui manfaat apa yang dapat diambil oleh PT Semen Tonasa dengan keikutsertaan Cemex dalam kepemilikan saham di PT Semen Gresik Group Tbk,
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa proses privatisasi PT Semen Gresik Group Tbk (PT Semen Tonasa) memberi manfaat jangka pendek bagi pemerintah dimana pemerintah akan memperoleh dana segar untuk dimasukkan kedalam anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2000, tetapi disisi lain pemerintah akan mengalami kerugian jangka panjang. Terhadap keikutsertaan Cemex kedalam kepemilikan saham PT Semen Gresik Group Tbk, dimana laba yang diperoleh PT Semen Tonasa 2 (dua) tahun berturut-turut yaitu, tabus anggaran 1999 dan tahun 2000 mengalami penurunan secara drastis, hal ini berpengaruh terhadap produksi semen. Tantangan dan berbagai kendala selama privatisasi PT Semen Gresik Group Tbk pada tahun 1998, tetap tidak mempengaruhi pemerintah untuk melepas sebagian sahamnya ke Cemex Mexiko. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Daerah bersania masyarakat Sulawesi Selatan untuk mengembalikan eksistensi PT Semen Tonasa agar lepas dari PT Semen Gresik Group Tbk untuk menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mumi tetap mengalami hambatan. Privatisasi versi pemerintah dilakukan tidak memata-mata untuk memberikan konstribusi ke APBN tetapi untuk perbaikan dan peningkatan perekonomian nasional, dapat membawa perubahan bagi Badan Usaha Milik Negara (manajemen dan karyawan) maupun masyarakat pads umumnya sehingga perlu kesadaran kolektif untuk menyikapi agar privatisasi membawa dampak positif secara nasional. Argumentasi demikian tetap dipertahankan pemerintah pusat untuk menjaga keseimbangan pemberitaan yang selalu terfokus terhadap sisi kelemahan pemerintah itu sendiri. Diperlukan kearifan kolektif seluruh komponen bangsa dalam menyikapi persoalan ini, mengingat argumentasi yang dimunculkan pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Selatan bukanlah argumentasi tanpa dasar, sebab dukungan rill seluruh komponen masyarakat dapat dijadikan refensi dan sekaligus pertunbangan pemerintah pusat. Adapun pelaksanaan Spin Off bilamana itu menjadi altematif, tetap dilaksanakan berdasarkan procedure hukum yang berlaku mengingat PT Semen Gresik merupakan Perusahaan yang telah go publik dalam hal ini rencana tersebut haruslah didukung dan disetujui oleh pemegang saham minoritas serta hams ada negosiasi ulang dengan pihak cemex yang telah menjadi pihak dalam perjanjian jual bell bersyarat dengan pemerintah. Terhadap pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi Selatan yang berkeinginan untuk memiliki saham pada PT Semen Tonasa maka tetap harus berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang ada
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T18919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jessy Annastasia
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
S24312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhwan Aulia Fatahillah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah-masalah
mengenai bagaimana dukungan peraturan perundang-undangan di
Indonesia terhadap proses privatisasi PT Jasa Marga dengan
menggunakan metode Inltial Public Offering.Penelitian ini
menggunakan metode penelitian normatif yang didukung data di
lapangan sebagai penunjang.Tap MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang
GBHN Tahun 1999 - 2004 yang menyatakan bahwa bagi BUMN yang
usahanya tidak berkaitan dengan kepentingan umum didorong untuk
melakukan privatisasi melalui pasar modal. Prosedur kebijakan
privatisasi BUMN kemudian diperkuat dan diatur dalam Undangundang
Nomor 25 Tahun 2000 Tentang P R O P E N A S Tahun 2000 - 2004,
yang salah satu kegiatan pokoknya adalah kewajiban pemerintah
untuk meningkatkan pemanfaatan kepemilikan BUMN melalui proses
privatisasi. Selain itu, kebijakan privatisasi BUMN diperkuat
dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN yang
menjadi dasar hukum dalam pengelolacin dan pengawasan
BUMN.Temuan dalam penelitian ini adalah bahwa pemerintah
Indonesia sudah memiliki dasar hukum dan peraturan-peraturan
yang relatif lengkap dalam melakukan proses privatisasi PT Jasa
Marga dengan menggunakan metode Initial Public Offering, akan
tetapi metode Initial Public Offering (IPO) di pasar modal bisa
dikatakan dapat mendatangkan manfaat bagi pemerintah dan
masyarakat Indonesia apabila setelah privatisasi tersebut, PT
Jasa Marga mampu bertahan hidup dan berkembang di masa depan,
mampu menghasilkan keuntungan, dan juga dapat memberdayakan
kemampuan perusahaannya. Namun implementasi kebijakan
privatisasi PT Jasa Marga melalui penjualan saham di pasar
modal akan menemui kendala apabila, belum adanya komitmen yang
tinggi di kalangan pemerintah untuk mengembangkan PT Jasa Marga
ke arah yang lebih baik, belum tuntasnya sosialisasi mengenai
aspek hukum kebijakan privatisasi PT Jasa Marga, baik untuk
manajemen, kalangan investor maupun masyarakat luas dan
lemahnya law enforcement di Indonesia yang bisa mengakibatkan
tingkat kepercayaan investor dalam dan luar negeri terhadap
kebijakan privatisasi di Indonesia masih rendah. Dengan
demikian, privatisasi PT Jasa Marga dengan menggunakan metode
Initial Public Offering (IPO) di pasar modal diharapkan mampu
meningkatkan kinerja perusahaan, mampu menerapkan prinsipprinsip
good Corporate governance dalam pengelolaan
perusahaannya, mampu meningkatkan akses ke pasar internasional,
terjadinya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dan
terjadinya perubahan budaya kerja.

ABSTRACT
This research has the objective to answer the problems subject
how is the support of the regulation in Indonesia upon the
process of PT. Jasa Marga privatization by using Initial
Public Offering Method. This research used the normative
research method that supported by the data from the jobsite as
the supporter. The decree of the MPR Number IV /MPR/1999
subject GBHN Year of 1999 until 2004 states for the BUMN
that its efforts don't have any relations with public
interest is pushed to conduct the privatization through the
stock exchange. The procedure of SoE privatization policy is
then strsngthened and managed in the Regulation Number 25 Year
of 200 Subject PROPENAS Year of 2000 - 2004 that one of its
main activity is the obligation of the government to increase
the beneficial of the ownership of the SoE through the process
of privatization. Besides, the SoE privatization policy is
strengthened by the Regulation Number 19 Year of 2003 Subject
the SoE becomes the fundamental legal in the management and the
supervising of the SoE. Finding in this research is that the
government of Indonesia has owned the fundamental legal and the
relative complete regulations in conducting the process of
privatization of PT Jasa Marga by using the Initial Public
Offering Method but the Initial Public Offering (IPO) method
in the stock exchange can be said that it may result the
benefit for the government and the people of Indonesia if after
the privatization, PT Jasa Marga be able to survive and will
develop in the future, able to yield the benefit and also
able to empower the company ability. But the implementation of
the PT. Jasa Marga privatization policy through the selling of
its shares in stock exchange will face the problem if it
doesn't have high commitment in the government lines to develop
PT. Jasa Marga to better direction; incompleteness of its
socialization, subject the legal aspect of PT. Jasa Marga
privatization policy, either for management, the investors
parties, and wide society and the weakness of the law
enforcement in Indonesia that may cause the level of the trust
of domestic and foreign investors to the privatization policy
in Indonesia is still low. By that reason PT. Jasa Marga
privatization by using the Initial Public Offering (IPO) in
the stock exchange is expected be able to increase the
performance of the company, able to apply the principles of
good Corporate governance in the management of its company,
able to increase the access to international markets, the
happening of the transferring of knowledge and technology
and the happening of the change of the work culture."
2008
T37071
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Julius C. Barito
"Skripsi ini membahas mengenai Pelaksanaan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikonsentrasikan pada permasalahan PT. Krakatau Steel (Persero). Latar belakang dari penelitian ini adalah di mana terjadi pertentangan dalam menerapkan kebijakan Privatisasi yakni dengan menggunakan cara Penjualan Strategis maupun dengan Penawaran Umum Perdana (IPO). Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode penelitian normatif dikarenakan data yang digunakan adalah data sekunder. Permasalahan yang hendak dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada PT. Krakatau Steel (Persero) dan melihat lebih jauh keunggulan Privatisasi dengan cara IPO sebagai bentuk yang hendak diterapkan pada PT. Krakatau Steel (Persero). Hasil penelitian ini melihat bahwa pengaturan mengenai Penjualan Strategis tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 karena hak penguasaan negara tidak terdapat di sana. Selain itu, IPO tidak hanya menambah modal usaha melainkan juga untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Ada pun PT. Krakatau Steel (Persero) tidak dapat melakukan IPO disebabkan situai perekonomian dan juga proses due dilligence yang belum terlaksana diakibatkan laporan keuangannya sudah kadaluarsa.

The focus of this study is the implementation of State Owned Enterprise Privatization which is concentrated in PT. Krakatau Steel (Persero) set of problem. The research background is started when conflict began actualize Privatization policy that used Strategic Sales Method or Initial Public Offering (IPO) Method. This study is the qualitative research and use the normative research method because of the data which is used is the secondary data. The problem solving is how to implemented State Owned Enterprise Privatization and inspect the excellence point of Initial Public Offering method for Privatization which is implemanted for PT. Krakatau Steel (Persero). Result of the research that regulation with Strategic Sales is not appropriated with 1945 Indonesian Constitution because of state autority right was not included. Otherwise, IPO do not only increase the capital effort instead of to increase enterprise productivity. Then PT. Krakatau Steel (Persero) could not execute IPO because of economic situation and PT. Krakatau Steel (Persero) was not implemented due to their financial statement was expired."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S24906
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S23254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khoerur Roziqin
[Place of publication not identified]: Jurnal Keuangan Publik, 2004
JKP2004/2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I.G.N Agung Kamasan
"Tesis ini membahas mengenai Kebijakan Privatisasi PT. Indosat Tbk, oleh pemerintah Indonesia paska krisis ekonomi akhir tahun 90-an. Divestasi saham pemerintah terhadap PT. Indosat Tbk, pada tahun 2002 merupakan privatisasi kedua yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Penjualan saham PT. Indosat Tbk, dilakukan dengan mekanisme Strategic Sale, yang pada akhirnya tender ini dimenangkan oleh Singapore Technologies Telemedia (STT) yang merupakan anak perusahaan Temasek Holding salah satu BUMN negara Singapura. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analitis, pengambilan data dilakukan melalui studi literatur dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa faktor yang membuat pemerintah melakukan kebijakan privatisasi BUMN. Kondisi eksternal dan internal BUMN, kondisi krisis finansial dan privatisasi merupakan salah satu desakan dan syarat yang diajukan IMF dalam memberikan bantuan finansialnya kepada pemerintah Indonesia di masa krisis. Bagi pemerintah khusus untuk penjualan saham PT. Indosat Tbk, melalui mekanisme strategic sale, adalah karena adanya niatan pemerintah guna mendapatkan dana dalam rangka menutup defisit APBN 2002 karena krisis ekonomi.

This thesis is focusing about the privatisation regulation toward PT. Indosat Tbk, by the Indonesian government after economic crisis in the end 90s. The divestation of the government?s stock of PT. Indosat Tbk, in 2002 was the second privatisation had been carried out by the government. The Selling of PT. Indosat Tbk's stock has been done by using strategic sale mechanism, which in the end this bid won by Singaporean Technologies Telemedia (STT) which is the sister company of Temasek Holding, one of Singapore?s State-Owned Enterprise. This research uses quantitative method and deductive analytical approach, which using literature study to collect datas.
The outcome of this research is to confirm that there are several reasons made Indonesian Government committed through the privatisation of state-owned enterprise. Both the external and internal of the state-owned enterprise situation, financial crisis and particularly privatisation was one of the requisites that issued by IMF in related to given aid in financial sector for the Indonesian government during the economic crisis. Privatisation of PT. Indosat Tbk's through the strategic sale mechanism had been chosen due to the government's need in obtaining fund in order to cover the deficit of APBN year 2002 which had emerged by the economic crisis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26233
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>