Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110348 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Diplomasi RI di Mesir berhasil menarik simpati negara-negara Arab lainnya untuk mengakui kedaulatan RI, seperti Syria, Yordania, Libanon, Irak, Yaman, dan Saudia Arabia. Akan tetapi, tidak sedikit faktor pendukung dan penghambat usaha tersebut. Latar belakang dukungan Mesir terhadap propaganda perjuangan kemerdekaan dan pencarian pengakuan RI dari dunia international adalah adanya keinginan Mesir untuk mengisi kekosongan kekhalifahan umat Islam setelah timbangnya kekuasaan Turki yang pernah menjadi pemersatu umat Islam sebelumnya. Selain itu, Mesir melalui Liga Arab ingin membantu seluruh negara yang mayoritas berpendudukan muslim agar dapat lepas dan merdeka dari kolonialisme dan imperialisme. Dari uraian di atas ternyata diplomasi RI di luar negeri memiliki garis hubungan politik dengan perkembangan politik secara nasional di Indonesiadan wawasan politik kaum intelektual Indonesia di Mesir mengikuti wawasan kebangsaan di Indonesia. Oleh karena itu, perkembangan yang terjadi di Indonesia, juga terjadi di Mesir yang diawali dengan pembentukan organisasi-organisasi mahasiswa indonesia yang menjalankan propaganda perjuangan kemerdekaan dan pencaharian pengakuan kedaulatan dari negara-negara Arab."
[Arab, Universitas Indonesia], 2005
050 ARI 7 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kedatanga mahasiswa Indonesia ke Mesir abad ke-19 dipengaruhi oleh semangat menuntutilmu, hususnya ilmu agama Islam di UniversitasAlAzhar yang menjadi pusat ilmu pengetahuan Islam setelah Mekah dan Medinah. Hubungan Indonesia-Mesirsecara menonjol terjadi setelah peranh Dunia 1 ketika seorang mahasiswa Indonesia, Syekh Ismail Muhammad Al-Jawi mendirikan Riwaq Jawi atau Ruak Jawa(asrama Jawa) di Universitas Al-Azhar. Kata"Jawa" digunakan sebagai pengganti kata"Indonesia" di negara-negara Arab, karena di masa penjajahan Jawa menjadi pusat pemerintahan, kebudayaan, pendidikan, dan eksport-import. Maka segala sesuatu yang datang dari Indonesia dinamakan Jawi, bearti dari jawa, seperti teh Jawi, gula Jawi, dan lainnya hingga kemenyan dinakan Jawi. Ruak Jawa yang merupakan ruak kecil terletak di antara Riwaq Salmaniyyah ynag meliputi mahasiswa dari Afganistan dan Khuurasan, dan Riwaq Al-Shawan untuk orang-orang Suriah. Tetapi jumlah orang yang menempati Ruak Jawa sangat sedikit, hanya 11 orang sesuai dengan jumlah potongan roti yang dibagikan ruak tersebut. Pada waktu iti, Ruak Jawa yang dipimpin oleh Syekh Ismail Muhammad Al_Jawi,juga memiliki sebuah perpustakaan. Dalam perjalanan sejarah hubungan Indonesia-Mesir, keberadaan mahasiswa Indonesia mainkan peranan penting dalam mempercepat proses pengakuan negara-negara Arab terhadap proklamasi kemerdekaan RI. para mahasiswa itulah yang melakukan pendekatan terus menerus terhadap pejabat-pejabat Mesir dan Wakil negara-negara Arab lainnya, terutama di Iskanrdariah ketika berkumpul dalam rangkamembentuk Liga Ara."
Arab, 2005
050 ARI 7 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nendah Koesdianawati
"Penelitian mengenai hubungan Tentara PETA Daidan Jakarta Dengan Tokoh Pergerakan Nasional dan Pemuda menjelang proklamasi tahun 1945, tujuannya untuk mengetahui bagaimana dan mengapa tentara. PETA dapat berhubungan densan tokoh Pergerakan Nasional dan pemuda serta peranan tentara PETA menjelang Proklamasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kepustakaan, berupa buku-buku, surat kabar dan majalah, juga melalui wawancara individual dengan tokoh-tokoh yang bersangkutan. Dari Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa, karena terdesaknya Jepang di berbagai pertempuran, sehingga Jepang memerlukan dukungan bagi usaha perangnya dan rakyat Indonesia, sehingga Jepang mengizinkan tentara PETA, khususnya daidan Jakarta untuk memberikan latihan militer kepada anggota Chuo Sangi In serta para pemuda. Dari latihan militer inilah maka hubungan terjadi. Walaupun latihan militer yang hanya beberapa bulan saja selesai tetapi hubungan antara Tentara PETA khususnya daidan Jakarta dengan tokoh Pergerakan nasional dan permuda, masih terus berlanjut sampai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian terlihatlah bagaimana peranan Tentara PETA khususnya daidan Jakarta menjelang Proklamasi, terutama dalam peristiwa Rengasdengklok"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S12525
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
padang: Pusat Penelitian Universitas Andalas , 1988
380.13 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Malik
Jakarta: Widjaya , 1982
959.06 ADA r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
St. Sularto
Jakarta: Kompas, 2010
959.803 SUL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dorotea Rini Yunarti
Jakarta: Kompas, 2003
959.803 DOR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faradilla Ichmawati
"ABSTRAK
Penjajahan Jepang di Korea membuat masyarakat Korea kehilangan kebebasan untuk berkarya sehingga muncul kelompok penyair yang hanya menulis puisi dengan tema kehidupan. Kelompok yang muncul sejak tahun 1930 ini dikenal dengan nama Saengmyeongpa. Yoo Chi-Hwan merupakan salah satu penyair representatif dari kelompok ini. Penelitian ini membahas perbedaan karakteristik kehidupan masyarakat Korea masa pra dan pasca kemerdekaan melalui tanda-tanda verbal pada puisi Saengmyeongeui Seo yang ditulis oleh Yoo Chi-Hwan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan perbedaan kehidupan masyarakat Korea pada masa pra dan pasca kemerdekaan Korea melalui tanda verbal yang digunakan penyair. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotik untuk mencari makna dari suatu tanda yang merepresentasikan realitas keadaan masyarakat. Analisis menunjukkan bahwa dalam puisinya, Yoo Chi-Hwan menggambarkan keadaan masyarakat Korea melalui tanda-tanda yang berhubungan kehidupan dan alam. Kata yang dominan pada masa pra kemerdekaan adalah kata yang berhubungan dengan kehidupan, sedangkan pada masa pasca kemerdekaan adalah kata yang berhubungan dengan alam. Hal ini menunjukkan bahwa ada perkembangan di kehidupan masyarakat Korea saat itu meskipun secara garis besar tetap diliputi kesedihan dan perbedaan. Banyaknya penggunaan simbol alam daripada simbol kehidupan pada masa pasca kemerdekaan menunjukkan bahwa masyarakat sudah bisa melihat keindahan alam dan tidak fokus hanya pada masalah kehidupan.
ABSTRACT
Japanese colonization in Korea made the Korean people lose their freedom to create a work that leads the group of poets can only write life theme poetry. The group that emerged since 1930 is known as Saengmyeongpa. Yoo Chi-Hwan is one of the representative poets of this group. This study discusses differences in the characteristics of pre and post-independence Korean society life through verbal signs on Saengmyeongeui Seo 39;s poetry written by Yoo Chi-Hwan. The purpose of this study is to explain the differences of Korean society life in pre and post-independence Korea through the verbal signs used by poets. This research uses qualitative method with semiotic approach to find meaning from a sign representing reality of society condition. Analysis shows that in his poetry, Yoo Chi-Hwan describes the state of Korean society through life-related signs and nature. The dominant words in the pre-independence period are related to life, while in the post-independence period the words are related to nature. This shows that there are developments in the life of Korean society at that time even though the broad outline remains filled with sadness and difference. The many uses of natural symbols rather than the symbols of life in the post-independence period indicate that people can see the beauty of nature and do not focus only on the issues of life. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
M. Arif Ramadhan
"Hubungan Indonesia-Mesir merupakan hubungan sangat emosional, hal tersebut dikarenakan beberapa momentum yang terjadi dalam perjalanan sejarah hubungan Indonesia-Mesir sangat mengena. Hubungan yang sering disebut dengan istilah hubungan diplomasi total adalah hubungan transnasionalisme, yang mana melibatkan mahasiswa Indonesia di Mesir. Mahasiswa Indonesia di Mesir memiliki peran penting dalam perjalanan tiga momentum tersebut. Pertama, peran mahasiswa Indonesia di Mesir pasca Proklamasi 1945. Kedua, peran mahasiswa dalam mengatasi dampak krisis moneter 1997-1998. Ketiga, peran mahasiswa dalam evakuasi dan prospek hubungan Indonesia-Mesir pasca revolusi Mesir.
Hubungan Indonesia-Mesir menjadi bukti faktual akan ketepatan salah satu teori hubungan internasional, yang mengatakan hubungan antar negara tidak hanya hubungan yang melibatkan negara sebagai aktor dan pelaku hubungan. Namun bahkan keterlibatan aktor individu jauh lebih penting dalam peningkatan hubungan internasional antar negara. Hubungan tersebut adalah hubungan transnasionalisme. Dan itulah yang terjadi dalam perjalanan hubungan Indonesia- Mesir, bahwa keterlibatan aktif dan pastisipasi total dari mahasiswa Indonesia di Mesir dengan masyarakat Mesir merupakan bukti pentingnya transnasionalisme dalam hubungan Internasional.

Indonesia-Egypt relations are a emotional relations, fact because some moments that occurred in a history of Indonesia-Egypt relations. That relations commonly known as a total diplomatic relations or transnationalism, that there are roles of Indonesian students in Egypt. Indonesian students in Egypt has an importent roles in the three moments. Firstly, the role of Indonesia students in Egypt after Proclamation in 1945. Secondly, the role of Indonesia students in Egypt in addressing and minimizing the impact of economic crisis 1997-1998 in Indonesia. Thirdly, the role of Indonesia students in Egypt in the evacuation process during Egyptian revolution in 2011.
Indonesia-Egypt relations is a factual evidence on the relevance and truth of one theory of international relations that said that relations between countries are not only relations between states, but also the relationship between individuals or groups of individuals is more important in the relationship between one country and another countries. That named by transnationalism relationship. And that is what happened in Indonesia-Egypt relations, that a active role and a total participation between Indonesian students in Egypt and Egyptians peoples. In this fact is a evidence of important of transnationalism in international relationship."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29653
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Abdul Karim Jakobi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama bekerjasama dengan Yayasan Seulawah RI-001, 1998
959.85 TEN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>