Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94032 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rocher, Jean
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2011
809.3 ROC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2019
959.802 HIS d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Maribandono
Bandung: Lubung Agung, 2011
338.9 DJO k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Ali
Jakarta: Majas, 2009
899.232 RAH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Janitra Wardhana
"Makalah ini menjelaskan kaitan antara Revolusi Perancis dengan kedatangan Daendels ke Jawa. Daendels menerapkan sistem sentralisasi pemerintahan di Jawa. Beberapa kebijakan Daendels yang diterapkan adalah pengubahan hubungan horizontal menjadi hubungan vertikal, antara raja penguasa dengan pemerintahan Belanda khususnya dengan Daendels; pemindahan ibukota; pembagian daerah di Jawa serta pembangunan De Grote Postweg. Kebijakan Sentralisasi pemerintahan ini memberikan dampak positif maupun negatif.
This paper explains the link between the French Revolution with Daendels 39 arrival to Java. Daendels implemented centralized system of govermment in Java. Some policies implemented by Daendels were changing the horizontal relationship into a vertical relationship between teh king and the Dutch goverment, especially with Daendels the displacement of capital city the division of areas in Java as well the construction of De Grote Postweg. Centralized policy of this goverment give positive or negative impacts."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fisher, H.A.L.
London: Thornton Butterwort, Limites, 1932
923 FIS n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
"Sejak VOC menguasai wilayah Hindia Timur, banyak masalah tidak pernah ditangani secara tuntas oleh pemerintah. Masalah-masalah itu antara lain pemberantasan korupsi, penyuapan kepada penguasa dengan dalih pemberian hadiah, atau penyelewengan lain yang merugikan pemerintah. Masalah itu seakan telah mengakar dan "membudaya", sehingga sulit untuk diatasi. Upaya mengatasi penyelewengan itu pernah dilakukan. Namun, sejak kapan upaya untuk mengatasi masalah-masalah itu pernah dilakukan, merupakan pertanyaan yang dapat dijawab oleh sejarawan, khususnya yang mempelajari sejarah kolonial.
Berkaitan dengan upaya menertibkan sistem administrasi pemerintahan pada masa kolonial, diketahui bahwa pembenahan itu pernah dilakukan dan dimulai pertama kali oleh Gubemur Jenderal Herman Willem Daendels (selanjutnya disebut Daendels) yang menjabat Gubernur Jenderal di wilayah koloni Hindia Timur dari tanggal 14 Januari 1808 hingga 16 Mei 1811 (3 tahun 4 bulan). Daendels melakukan upaya itu dalam rangka melaksanakan perintah yang diberikan oleh Napoleon Bonaparte kepadanya, yang saat itu menguasai Belanda.
Daendels disebut sebagai "orang asing" oleh orang Eropa yang bertugas di Batavia. Hal ini disebabkan karena sebelum kedatangannya di Jawa, ia belum pemah bekerja atau bahkan belum pernah mengunjungi wilayah koloni ini. Daendels tidak memiliki pengalaman karir kolonial. Padahal, telah menjadi kebiasaan di koloni Hindia Timur, yang menjadi Gubernur Jenderal di Hindia Timur adalah para pejabat Eropa yang telah bertugas di wilayah ini, khususnya kelompok penguasa di Batavia. Mereka itu biasanya menjadi sumber bakal calon Gubernur Jenderal dan Gubernur.
Selain disebut sebagai "orang asing", Daendels juga disebut sebagai seorang "revolusioner" oleh para sejarawan. Sebutan itu diberikan kepadanya karena sebelum ditugaskan menjadi Gubernur Jenderal, ia menjadi bagian dari penganut paham Revolusi Prancis yang sangat dikaguminya. Ia adalah pemimpin patriot, bahkan bersama dengan pasukan Prancis, ia menyerbu Belanda dan berhasil menggulingkan Republik Belanda Bersatu (Republiek der Verenigde Nederlanden) yang dianggap bersekutu dengan pihak Inggris dan Prusia Daendels juga membantu upaya Prancis dalam mendirikan Republik Bataf di Belanda (Ong Hok Ham 1991:107)
Ong Hok Ham juga menyatakan bahwa Republik Bataf memiliki ciri pemerintahan yang sentralistis dan birokratis. Dikatakan sentralistis karena semua hal yang berkaitan dengan kenegaraan diatur oleh pusat, sementara disebut birokratis karena pemerintahan dijalankan oleh pegawai pemerintah yang memiliki hirarki dan jenjang jabatan. Dengan pemerintahan seperti ini, Belanda dan Prancis dianggap sebagai dua negara pertama di Eropa yang menerapkan birokrasi modern. Belanda meniru Republik Prancis yang baru, khususnya setelah kemenangan kelompok Unitaris, yang menggunakan sistem pemerintahan yang sentralistis dan demokratis.
Pada tahun 1806, Republik Bataf dibubarkan. Sebagai gantinya, didirikan pemerintahan kerajaan di bawah kekuasaan Raja Belanda Louis Napoleon, adik kandung Napoleon Bonaparte. Ia menjadi Raja Belanda dari tahun 1806 hingga 1810. Setelah penandatangan kesepakatan Rembouillet (Juli 1810), negara Belanda dijadikan bagian dari kekaisaran Prancis di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte.
Konflik antara Prancis dan Inggris tidak dapat dilepaskan dari sejarah kedua bangsa Eropa itu. Konflik yang sering diikuti dengan perang bermula dari abad XIV, sejak Prancis diperintah oleh raja Charles VII (1403-1461). Konflik antardua negara ini terus berlangsung sarnpai masa Napoleon Bonaparte berkuasa. Bahkan hingga akhir abad XX, hubungan kedua negara itu masih sering menemui kendala. Oleh karena itu, untuk memahami pembenahan yang dilakukan oleh Daendels dan kebijakannya di Hindia Timur dari tahun 1808-1811 hal itu hanya bisa dipahami dalam konteks sejarah Eropa pada awal abad MX."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
D544
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Immaculatus Djoko Marihandono
"ABSTRAK
Dalam kajian ini telah dilakukan pembahasan mengenai kebijakan Gubernur Jenderal Daendels selama menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Jawa tahun 1808-1811. Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut ini. Untuk menjawab permasalahan pertama penelitian ini, yakni adakah kaitan antara sistem pemerintahan Napoleon Bonaparte dan pemerintahan Daendels di Jawa, berdasarkan penelitian arsip dapat disimpulkan bahwa terdapat kaitan yang erat"
2005
D1593
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanza, Conrad H.
Depok: Komunitas Bambu, 2010
355.4 LAN n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Deden Purnama
"Dalam tinjauan sosiologi sastra, kenyataan sejarah yang menjadi inti cerita novel sejarah merupakan hasil penafsiran pengarang. Sang Gubernur Jenderal adalah novel sejarah yang berlatar belakang konflik Kerajaan Mataram dan VOC di masa pemerintahan Sultan Agung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aspek-aspek sejarah yang terdapat dalam novel tersebut. Selain itu, dalam Sang Gubernur Jenderal, pengarang juga menciptakan tokoh fiktif bernama Pande Wulung sebagai representasi gagasannya. Sebagai karya sastra yang bersifat rekaan, aspek sejarah seperti tokoh dan peristiwa yang terdapat dalam Sang Gubernur Jenderal merupakan hasil imajinasi pengarang dalam menafsirkan sebuah kenyataan sejarah menurut pandangannya. Oleh sebab itu, novel sejarah tidak dapat dijadikan sebagai referensi suatu fakta sejarah.

In the review of sociology of literature, the reality of history which is the core of the historical novel?s story that was the result of the author?s interpretation. Sang Gubernur Jenderal is a historical based novel of the conflict between Mataram Kingdom and The VOC during Sultan Agung?s era. This thesis aims to preview the historical aspects in the Sang Gubernur Jenderal novel. On the other side, the author also created a fictional character named Pande Wulung as his view and idea representation in Sang Gubernur Jenderal. As a fiction-historical based novel, the historical aspects such as characters and events on Sang Gubernur Jenderal are the author?s imagination in interpreting his views on a historical fact. Therefore, historical novel cannot be used as a reference of historical facts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>