Ditemukan 138071 dokumen yang sesuai dengan query
"Nabi adalah manusia yang mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri. Iatidak diperintahkan menyampaikan wahyu yang memuat pelajaran keagamaan kepada umat manusia. Sedangkan Rusul adalah nabi yang mendapat wahyu dari Allah dan diperintahkan menyampaikannya kepada umatnya. Jadi tidak semua nabi adalah Rusul."
[Arab, Universitas Indonesia], 2005
UI-ARABIA 7(14-15)2004/2005
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Tulisan ini membicarakan secara umum perkembangan sejarah tasawuf dengan sebuah overview yang membahas dua"aliran' tasawuf yaitu sunni dan tasawuf falsafi (syi'i). Juga dikemukakan melalui permasalahan-permasalahan tematis atau pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh dari kedua aliran tasawuf tersebut. Ada perbedaan bendasar antara kedua tasawuf tersebut dari latar belakang sejarah dan karateristiknya. Tokoh utama tasawuf sunni adalah Al-Ghazali dan tokoh utama falsafi adalah Ibn'Arabi'. Kendati kedua macam"aliran" tasawuf ini memilikiperbedaan yang kadang-kadang prinsipal, namun keduanya masih tetap berada dalam Islam, karena sama-sama berlandasakan pada soal penafsiran antara yang literer(lafdzi) dan metafora(majazi).
"
[Arab, ], 2005
UI-ARABIA 7(14-15)2004/2005
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Dalam diskursus ilmu tasawuf telaah tentang muqamat adalah penting. Melalui penelitian kepustakaan kata muqamat dari bahasa arab secara bahasa berarti tahapan yang dialami oleh seseorang Sufi dalam mendekatkan diri kepada Allah swt. Adapun secara istilah maqamat bisa diartikan sebagai sebuah proses panjang dengan ahwal di dalamnya yang ditempuh melalui latihan-latihan ruhaniah serta amalan dan metode tertentu untuk mencapai tingkat tertinggi dalam metode 'Irfani disebut ma'rifat Allah swt., mahabbah ila Allah atau ittihad ma'a Allah.
Dengan pengetahuan yang benar tentang istilah-istilah dalam maqamat diharapkan dapat dijadikan pedoman khususnya bagi para pelaku pemula dalam upaya mendekatkan diri kepada sang khaliq, dan umumnya bagi para peneliti yang menekuni bidang tasawuf."
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Ketika kekuasaan Islam mengalami perluasan politik dan kemajuan material, tasawuf timbul sebagai upaya untuk mnedekatkan diri kepada Allah. Bertasawuf tidak berarti miskin dan lusuh. Sangat keliru menyamakan kesalehan dengan kemiskinan. Tasawuf sejati bukan tidak memiliki dunia, tetapi tidak dimiliki dunia. Maka ketika dilanda kemiskinan tasawuf bisa menjadi penawar. Penghayatan atas sebab-sebab kemunculan dan ajaran tasawuf dapat menimbukan nilai-nilai positif misalnya untuk membentuk etika kerja, menjaga diri dari khianat, meredam sifat individualis, materialis dan hedonis. Tasawuf juga dapat mendorong kesadaran untuk berbagi terlebih saat jurang antara yang kaya dan miskin semakin mencolok akibat dominasi sistem kapitalis. Dalam pengentasan kemiskinan melalui bukunya Rakaiz al-imam baina al-'Aqal wa al-Qulub, al Ghazali mengajak umat islam untuk mengamalkan nilai-nilai tasawuf, a.l. Zuhud, yakni menjauhi segala yang haram, tidak berlebihan dalam perkara yang halal dan meninggalkan apa saja yang dapat memalingkan diri dari mengingat Allah. Dan atsar yakni tulus untuk mendahulukan mereka yang memerlukan. "
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Abuddin Nata
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001
297.01 ABU i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Abuddin Nata
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001
297.01 ABU i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"What might be the relevant approach to study tasawuf? to fully understand sufism,shoulds the scholars experience mystical practices or is it enough to simply study it? if the scho;ars simply learn sufism as a science,what might be the adequate approach to understand the statements and explanations contained in sufism literature?....."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
050 PBS 1 (1975)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Jakarta : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah
050 REF 9:1 (2007)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
"Sebagai salah satu cabang dari ilmu-ilmu Islam, tasawuf berakar kuat dalam Al-Qur'an. Hadis dan tradisi islam. Ia menekankan dimensi esoteris agama, untuk mengimbangi ilmu hukum (fiqh) yang berorientasi pada dimensi eksoteris agama sehingga timbul keberagaman yang sangat formalistik. Ikhwal shalat, misalnya tasawuf berusaha untuk menangkap ruh ibadah yang dikatakan al-Qurani berpotensi menyeret pelakunya ke neraka. Melalui Ihya Ulum al-din Imam Al Ghazali memberikan ruh pada ritual peribadatan Islam. Terjadinya kontroversi tasawuf terkait soal kebersatuan 'abid dan ma'bud yang diistilahkan sebagai al-ittihad, al-hulul dan wahdat al-wujud. Ajaran terpenting tasawuf adalah membangun akhlaq mulia, mempunyai sifat-sifat terpuji sebagaimana sifat-sifat Allah, dengan melakukan amal-amal ibadah seperti digariskan syariat yang dibawa Rasulullah. Meskipun secara formal tidak bertasawuf, tetapi pada substansinya para sesepuh Muhammadiyah misalnya Buya ZAS, Buya Zul, Pak AR dan Amin Rais adalah para pelaku tasawuf akhlaqi."
JTW 1:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library