Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70614 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutriyanti
"ABSTRAK
Tesis ini menganalisis mengenai ACFTA (ASEAN-China Free Trade
Agreement) yang merupakan suatu perjanjian perdagangan kawasan bebas yang
dibentuk antara negara-negara anggota ASEAN dengan China. ACFTA telah
disepakati sejak tahun 2001. Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China
(ACFTA) terbentuk berdasarkan atas dasar hukum internasional yaitu Framework
Agreement on Comprehensive Economic Co-Operation between ASEAN and the
People?s Republic of China yang ditandatangani pada 4 November 2002 di Phnom
Penh, Kamboja oleh para kepala pemerintahan negara-negara ASEAN dengan
kepala Pemerintahan Republik Rakyat China (RRC). Perjanjian ACFTA berlaku
secara penuh bagi Indonesia sejak Januari 2010, dan dibalik perberlakuan
perjanjian ACFTA bagi Indonesia memberikan dampak baik itu positif maupun
negatif. Selain itu ada pula kendala-kendala yang harus dihadapi Indonesia dari
perberlakuan perjanjian ACFTA. Pemerintah harus segera bertindak untuk
mengatasi berbagai dampak negatif dari perberlakuan perjanjian ACFTA,
terutama kebijakan perdagangan dalam negeri. Berbagai paket kebijakan yang
disiapkan dan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia diharapkan dapat mengatasi
dampak negatif dari pemberlakuan ACFTA (ASEAN-China Free Trade
Agreement). Penelitian yang dilaksanakan dalam penulisan tesis ini adalah
penelitian yuridis normatif. Di dalam tesis ini dibahas mengenai substansi dari
perjanjian ACFTA, dampak positif dan negatif dari perjanjian ACFTA bagi
Indonesia, dan upaya pemerintah melalui kebijakannya yang komprehensif dalam
mengatasi dampak dari perjanjian ACFTA.

ABSTRACT
This thesis discusses the ACFTA (ASEAN-China Free Trade Agreement) which is
a free trade agreement area that formed between ASEAN countries and China.
ACFTA has been agreed since 2001. ASEAN-China Free Trade Agreement
(ACFTA) formed based on international law namely Framework Agreement on
Comprehensive Economic Co-Operation between ASEAN and the People?s
Republic of China that has been signed on November 4, 2002 at Phnom Penh,
Kambodja by the chief ASEAN?s countries governments with Republic of China
(PRC). ACFTA fully cause been effective for Indonesia since Januari 2010, and
behind implementation of ACFTA for Indonesia has given positive and negative
effects. In addition, there are constraints which must be faced by Indonesia.
Indonesian Government must act immediately to solve the several negative effects
from the implementation of ACFTA, especially domestic trading policy. Several
policy packages are prepared and implementated by Indonesian government that
is hoped can solve the negative effect of implementation ACFTA (ASEAN-China
Free Trade Agreement). Research conducted in this thesis is a normative juridical
research. In this thesis are discussed obout substance of ACFTA, postitive and
negative effect of ACFTA for Indonesia, and the effort of Indonesian government
to solve the effect of ACFTA comprehensively."
2012
T30623
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kamal Hamidi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan ACFTA terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia-China dalam jangka panjang dan jangka pendek. Penelitian ini menggunakan data time series dari triwulan 1 tahun 2000 sampai dengan triwulan 4 tahun 2011 dengan menggunakan metode estimasi Error Correction Model (ECM). Perjanjian ACFTA disahkan pada 1 tahun 2005, sedangkan dampak penerapannya pada neraca perdagangan bilateral Indonesia-China secara efektif adalah sejak 1 Januari tahun 2008. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dibuat dua model regresi untuk dua periode ACFTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ACFTA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia-China hanya dalam jangka panjang dan untuk periode ACFTA yang dimulai 1 Januari 2008.

The aim of this study is to know the impact of ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on Indonesia?s-China Balance of Trade in the long term and in the short term. This study uses time series data from 2000 to 2011 (quarterly basis) and the estimation method used is Error Correction Model (ECM). ACFTA agreement was legally implemented starting from January 1, 2005, whereas the impact of the implementation on Indonesia?s-China Balance of Trade was effectively on January 1, 2008. Therefore, there are two regression models for two periods of ACFTA agreement. The result of this study is variable ACFTA has significant effect to Indonesia?s-China Balance of Trade only in the long term and for period of ACFTA agreement starting from January 1, 2008."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T39043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Astatiani
"Era globalisasi saat ini mendorong negara-negara untuk melakukan integrasi dengan negara lainnya dalam hal pemenuhan kebutuhan dalam negeri dengan harga yang lebih murah dan juga mendorong kegiatan ekspor produk dalam negeri. Dengan terjalinnya integrasi ekonomi, selain terjadi peningkatan pada perdagangan internasional, terdapat juga efek peningkatan arus masuk FDI yang disebut sebagai investment creation yang berasal dari ekstra-regional. Terjalinnya kerjasama perdagangan yang menghapus hambatan perdagangan antara Indonesia dan China pada tahun 2010, menimbulkan pertanyaan mengenai apakah terdapat peningkatan pada arus masuk FDI di Indonesia yang berasal dari ekstra-regional dan juga mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi arus FDI di Indonesia semenjak ACFTA diberlakukan. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan melakukan analisi deskriptif dan juga pendekatan ekonometrika. Pendekatan ekonometrika pada penelitian ini menggunakan metode gravitasi dengan memasukkan data panel 91 negara dengan rentan waktu 13 tahun. Pendekatan ekonometrika memberikan hasil bahwa negara ektra-regional berpengaruh negatif signifikan terhadap arus masuk FDI yang menunjukkan bahwa Indonesia masih memerlukan melakukan kebijakan dalam menarik arus FDI dari ekstra-regional.

The era of globalization encourages countries to integrate with other countries to fulfil domestic needs at lower prices and encourages the export of domestic products. When the countries conclude the Economic integration, besides of effect of the increment in international trade, there is also the effect of increasing FDI inflows which are called investment creation, which is the increment of FDI from extra-regional countries. Since Indonesia ratified ACFTA and the tariff between Indonesia and China became 0 tariffs in 2010, it raises questions about whether Indonesia had the investment creation from economic integration with China and what factors have influenced FDI flows in Indonesia since the ACFTA. This study attempts to answer this question using descriptive analysis and an econometric approach. The econometric approach in this study uses the gravity method by including panel data from 91 countries over a period of 13 years. The econometric approach gives the result that extra-regional countries have a significant negative effect on FDI inflows in Indonesia which makes Indonesia still needs to implement policies to attract FDI inflows from extra-regional."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariawan
"Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan ekonomi dunia saat ini khususnya perdagangan internasional telah memasuki rezim perdagangan bebas (free trade) dimana sebagian negara dan kalangan menganggap perdagangan bebas sebagai bentuk penjajahan model baru. Dalam perdagangan internasional, perdagangan negara yang tanpa hambatan berpeluang memberi manfaat bagi masing-masing negara melalui spesialisasi produk komoditas yang diunggulkan oleh masing-masing negara, namun dalam kenyataan dengan semakin terbukanya suatu perekonomian hal tersebut tidak serta merta menciptakan kemakmuran bagi semua negara-negara yang terlibat di dalamnya.
Perjanjian internasional seperti perjanjian perdagangan bebas kerap digunakan oleh negara-negara sebagai instrumen politik untuk kepentingan nasional. Belum lagi perjanjian internasional kerap dimanfaatkan untuk mengintervensi kedaulatan hukum suatu negara sesudah era kolonialisme berakhir. Melalui perjanjian internasional dapat dipastikan bahwa hukum suatu negara seragam dalam derajat tertentu dengan hukum negara lain. Perjanjian internasional di bidang perdagangan pada dasarnya dimanfaatkan oleh negara yang memiliki produsen untuk menghilangkan atau mengecilkan hambatan yang terdapat dalam negara yang memiliki konsumen dan pasar.
Dalam kecenderungan ini pun peran perjanjian internasional menjadi semakin penting, contohnya adalah Perjanjian Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA). Hingga saat ini sangat banyak jumlah FTA yang telah ditandatangani dan berlaku serta telah dinotifikasi dengan subyek baik regional, bilateral dan multilateral. Salah satu perjanjian perdagangan bebas yang penting dan melibatkan Indonesia yang tergabung dalam ASEAN sebagai pihak, yaitu Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA). ACFTA dalam perkembangannya banyak memberikan dampak yang cukup berarti bagi sektor-sektor strategis di Indonesia Sebagai contoh, harga tekstil dan produk tekstik (TPT) Cina lebih murah antara 15% hingga 25%, bahkan produk seperti jarum harus diimpor.
Jika banyak sektor ekonomi bergantung pada impor, sedangkan sektor-sektor vital ekonomi dalam negeri juga sudah dirambah dan dikuasai asing, maka akan berat kekuatan ekonomi Indonesia sehingga butuh kesiapan dan persiapan yang sangat matang. Untuk itu kajian ini membahas mengenai ACFTA baik perkembangan, peranan dan implikasi serta rekomendasi untuk mengoptimalkan perjanjian ini sebelum tahun 2018 dengan berlakunya highly sensitive list ACFTA. Selain itu penting bagi Indonesia untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum mengikuti Perjanjian Perdagangan Bebas ke depan. Pemerintah perlu menyiapkan peran dan langkah kebijakan untuk ke depannya berkaitan dengan perdagangan bebas. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
D1352
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Bowo
"Tesis ini membahas sejauh mana pengaruh penerapan ACFTA terhadap nilai perdagangan Indonesia atas China pada beberapa komoditas terpilih. Penelitian ini menggunakan regresi sebagai alat utama dalam mengestimasi parameter model ekspor dan impor komoditas terpilih Indonesia atas China dengan pendekatan analisis data panel.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberlakuan ACFTA berpengaruh terhadap nilai perdagangan antara Indonesia-China (pada komoditas terpilih). Produk Domestik Bruto Riil China berpengaruh terhadap ekspor komoditas terpilih Indonesia ke China dalam model ekspor. Sedangkan Produk Domestik Bruto Riil Indonesia dan nilai tukar riil Rupiah terhadap Yuan China berpengaruh terhadap impor komoditas terpilih Indonesia dari China pada model impor.

This thesis discusses the impact of implementation of The ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) on Indonesia-China?s Trade for selected commodities. The main tool to estimate parameters of the model of export and import is regression with panel data analysis.
The study concludes that the implementation of ACFTA affects trade value between Indonesia and China (on selected commodities). Export model shows China?s real GDP affects Indonesia's export of selected commodities to China. While import model shows Indonesia's real GDP and real exchange rate of Rupiah against Chinese Yuan affect Indonesia's imports of selected commodities from China.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T26148
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Qasanatun
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak ACFTA terhadap produktivitas perusahaan di Indonesia dari tahun 2003 s.d 2013. Terdapat 4 channel mekanisme perdagangan dapat mempengaruhi produktivitas, yaitu competition channel, intermediate input channel, export channel dan FDI channel. Selanjutnya, pendekatan Difference-in-Difference digunakan untuk menangkap perbedaan dampak ACFTA terhadap perusahaan yang terintegrasi dengan pasar global dengan perusahaan lokal/domestik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ACFTA memberikan dampak negatif terhadap produktivitas perusahaan di Indonesia. Dari 4 channel perdagangan yang diidentifikasi, hanya competition channel yang memberikan dampak positif, sementara export channel memberikan dampak negatif. Lebih lanjut, ACFTA tidak memberikan keuntungan terhadap perusahaan yang terhubung dengan pasar global.

This research aims to estimate the effect of ACFTA on the productivity firms in Indonesia from 2003 to 2013. This research disentangles the various channel through which integration with the global market can effect firm-level productivity : competition channel, intermediate input channel, export channel and FDI channel. Difference-in-Difference approach is used to figure out the productivity effects differences of ACFTA on integrated firms and domestic firms.
The results show that ACFTA had a negative effect on firm productivity in Indonesia. Only the competition channel has a positive effect, while the export channel has a negative effect. Furthermore, ACFTA does not give benefit to integrated firms.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54446
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Irzal
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan Asean-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap integrasi pasar modal negara-negara ASEAN-China. Dengan menggunakan data indeks harga saham harian yang dikeluarkan oleh Morgan Stanley Capital International dari 1 Januari 2005 hingga 31 Desember 2014 untuk enam negara yaitu China, Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina observasi dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan keseimbangan jangka panjang dan jangka pendek dengan pengujian kointegrasi Johansen dan Error Correction Model. Pengujian dilakukan pada data sebelum penerapan ACFTA dan setelah ACFTA dengan breakpoint pada 1 Januari 2010 dimana perjanjian kerjasama ACFTA mulai diberlakukan.
Hasil pengujian jangka panjang dengan kointegrasi Johansen membuktikan bahwa setelah penerapan ACFTA pasar modal di negara-negara ASEAN-China lebih terkointegrasi dengan China sebagai centrepoint. Hasil yang sama juga terlihat dari hubungan jangka pendek menggunakan ECM dimana seluruh pasar modal negara-negara ASEAN-China memiliki hubungan keseimbangan jangka pendek yang stabil dan dinamis terkecuali dengan Filipina yang hanya memiliki hubungan keseimbangan jangka pendek dengan Thailand.

This research attempts to analyze the impact of ACFTA establishment on capital market integration between ASEAN-China. Observation was performed to investigate the long run and the short run correlation using Johansen cointegration test and Error Correction Model. The test performed in two devided periode, before and after Januari 1st 2010 as brekpoint when ACFTA implemented. The Johansen Cointegration test result as measurement of the long run equlibrium proves that after implementation of ACFTA all ASEAN cuntries cointegrated with China except Philippines while among ASEAN countries the cointegration exist between Thailand, Singapore and Malaysia.
The fairly result also found in the short run analysis using ECM where all the countries have a stable and dynamic short run equlibrium except Filipina which only have an equlibrium with Thailand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T46204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Junaidi
"

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak ACFTA terhadap neraca perdagangan dari negara ASEAN dan China serta Indonesia. Dengan mengacu pada model gravitasi, penelitian ini membuktikan bahwa penurunan tarif sebagai konsekuensi dari ACFTA berpengaruh signifikan pada peningkatan ekspor dan impor pada negara ASEAN dan China. Namun, ACFTA tidak mempengaruhi keseimbangan neraca perdagangan pada negara ASEAN dan China secara agregat karena dampak ACFTA pada ekspor dan dampak ACFTA pada impor dapat saling meniadakan. Studi ini juga menunjukkan bahwa penurunan tarif bukan merupakan faktor penting dalam peningkatan ekspor dan impor di Indonesia. Sehingga, dampak ACFTA terhadap keseimbangan neraca perdagangan tidak dapat diukur secara akurat.


This study estimates the impact of ACFTA on ASEAN countries and China`s trade balance in general, and also Indonesia`s trade balance in specific. Using the gravity model, this paper finds that the impact of tariffs elimination due to the implementation of ACFTA increased exports and imports for ASEAN countries and China. However, the aggregate trade balances of ASEAN member countries and China is zero since the impact of ACFTA on imports offset the impact of ACFTA on exports. Tariffs have not played significant role on increasing Indonesia`s exports and imports. As a result, the impact of ACFTA on Indonesia`s trade balance cannot be quantified clearly.

"
2019
T54041
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak kelahiran ASEAN-China Free trade area (ACFTA) pada tahun 2002, gagasan tersebut tela memancing banyak pertanyaan. Mengapa ACFTA perlu disepakati? Apa pula manfaatnya pada ekonomi dan pembangunan negara-negara ASEAN? Bagaimana pengaruhnya terhadap daya saing negara-negara ASEAN yang rendah terkecuali Singapore dan Malaysia? Gaung pertanyaan ini sejak awal 2010 muncul lebih nyaring karena ketentuan pasar bebas di Indonesia, Brunei, Malaysia, Thailand, Singapore. Sedangkan negara-negara yang belakangan bergabung dengan ASEAN seperti Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam muai menerapkannya lima tahun kemudian. Tulisan ini membahas masalah-masalah yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan di atas dan juga memberikan berbagai solusi dalam mengatasi dilema yang timbul dari penerapan ACFTA tersebut.
"
330 ASCSM 9 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Paramartha Sajjana Wiyoso
"Skripsi ini membahas mengenai dampak diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) terhadap persaingan usaha industri elektronik di Indonesia. Dalam skripsi ini dibahas seperti apa dampak yang dirasakan oleh industri elektronik di Indonesia dengan adanya suatu kawasan perdagangan bebas antara ASEAN dengan China, apa saja proteksi-proteksi yang diberikan kepada pelaku usaha di dalam industri elektronik Indonesia, dan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan agar kedepannya industri elektronik di Indonesia dapat bersaing dengan pelaku usaha-pelaku usaha dari luar. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa industri elektronik Indonesia saat ini tidak siap dengan diberlakukannya kawasan perdagangan bebas. Sehingga harus dilakukan langkahlangkah, khususnya di bidang kebijakan persaingan, agar kedepannya industri elektronik di Indonesia dapat bersaing dengan pelaku usaha-pelaku usaha luar.

This thesis is about the impact of enforcement of the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) towards electronic industry competition in Indonesia. Here, it tells about what sort of effect the electronic industry feel regarding the enforcement of the free trade area between ASEAN and China, what sort of protection that can given to the electronic industry in Indonesia, and what sort of action that can be done so that the electronic industry in Indonesia can compete with industries from abroad. From the research that has been conducted, the electronic industry in Indonesia is not prepared for the free trade area enforcement. So, there has to be some action, especially in competition policy, so that in the future the electronic industry in Indonesia can compete with industries from abroad."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S24913
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>