Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakhmat Syarip
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S8294
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jochanan Lintang
"ABSTRAK
Krisis Finansial Global 2008 bagi berbagai pihak adalah krisis ekonomi terbesar yang melanda perekonomian dunia secara luas, bahkan krisis ini seringkali disandingkan dengan Great Depression yang terjadi pada tahun 1930. Dari seluruh negara yang terkena krisis, India merupakan salah satu negara yang mampu menunjukan performa positif ketika berbagai negara lain termasuk negara maju memasuki pertumbuhan ekonomi negatif. Melalui pendekatan deskriptif analisis dan dengan menggunakan teori globalisasi ekonomi yang dikemukakan oleh David Held, penelitian ini menemukan bahwa pola interaksi yang dimiliki oleh India dalam globalisasi ekonomi merupakan salah satu kekuatan utama India dalam menghadapai Krisis Finansial Global. Penelitian ini menemukan bahwa dengan mengunakan variasi variabel yang dijelaskan oleh Held et. al, India memiliki pola interaksi high extensity, low intensity, high velocity dan low impact. Pola interaksi yang dimiliki oleh India menunjukan kegiatan ekonomi India yang walaupun telah dijalin dengan berbagai Negara di seluruh dunia, namun tidak memiliki integrasi yang besar dalam ekonomi domestiknya. Intensity yang rendah tersebut kemudian berbanding lurus dengan rendahnya perubahan dalam landasan kebijakan dan landasan perilaku serta institusi ekonomi di dalam pemerintah dan masyarakat India akibat Krisis Finansial Global.

ABSTRACT
The 2008 Global Financial Crisis for many is the biggest economic crisis that hit the world economy widely, even this crisis is often juxtaposed with the Great Depression that occurred in 1930. Of all the countries hit by the crisis, India is one country that can show a positive performance when various other countries including developed countries entered negative economic growth. Through a descriptive analytical approach and using the theory of economic globalization proposed by David Held, this study found that the pattern of interaction that India has in economic globalization is one of India 39 s major strengths in the face of the Global Financial Crisis. This study found that by using variations of variables described by Held et. al, India has a pattern of interaction of high extensity, low intensity, high velocity and low impact. The pattern of interaction held by India shows the economic activity of India which although has been woven with various countries around the world, but has no great integration in the domestic economy. The low intensity is then directly proportional to the low rate of change in the foundation of policies and the foundations of behavior and economic institutions within Indian government and society due to the Global Financial Crisis."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"The latest global financial crisis was not merely provoked by the fate of the United States (US) financial and economic system. At a wider perspective, it is indeed a result of crisis in global governance which was caused by the exclusivity of state members playing role as decision makers in world economic and financial sector, and the weakness of surveillance as well as regulation concerning the dynamics of financial sector at the global stage. G20, therefore, has been a significant forum to respond to the global financial crisis and as an effort to establish a new world economic order that can cope with the dynamics of international changes. This writing is aimed to highlights: (i) The focus of Indonesian economic diplomacy within the G20 forum during the 2008-2009 global financial crisis; (ii) The opportunities and challenges that Indonesia faces in G20 during the crisis; and (iii) The implementation of global governance concept in international relations in the framework of G20."
JUDIMWR
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Di dalam situasi perekonomian dunia yang tidak menentu saat ini, memang menarik untuk menganalisa, apakah kebijakan perekonomian Indonesia sudah cukup tepat untuk menghadapi carut marut perekonomian global yang demikian terpuruk saat ini; atau perekonomian Indonesia akan turut terpuruk dengan tekanan resesi ekonomi dunia yang sedemikian besar. Tulisan ini akan mencoba melihat latar belakang terjadinya krisis dan menyelami kebijakan-kebijakan yang telah diambil Pemerintah Indonesia dalam menghadapi krisis, untuk kemudian dianalisa secara ringkas dan diambil kesimpulan dan dibuat saran masukan untuk menambah khasanah dalam mengatasi masalah yang harus dihadapi bersama oleh bangsa Indonesia saat ini.
"
IKI 5:26 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rummi Arafat
"ABSTRAK
Tesis ini membahas Faktor penyebab krisis finansial global 2008 serta ekses krisis terhadap tatanan ekonomi global. Krisis finansial global pada tahun 2008 menjadi pukulan telak bagi para penganut paham kapitalisme dimana krisis finansial yang terjadi pada tahun 2008 ini diawali oleh krisis subprime mortgage yang terjadi di negara Amerika Serikat siempunya kapitalisme dan liberalisme. Adalah krisis subprime mortgage yang menghancurkan sendi-sendi perekonomian Amerika Serikat, yang pada akhirnya berdampak pada krisis yang mengglobal serta memberikan ekses terhadap tatanan ekonomi global.

ABSTRACT
This thesis discusses the causes of the factor crisis financial 2008 and the excesses of the global crisis on the global economic order. The global financial crisis in 2008, a blow to the adherents of capitalism in which to understand the financial crisis that occurred in 2008 was preceded by the subprime mortgage crisis that occurred in the United States "the king" capitalism and liberalism. Subprime Mortgage crisis that destroys the joints of the United States economy, which in turn affect the global crisis and provide the access to the global economic order."
2009
T26747
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adriani
"Tesis ini menganalisa peran Jepang di ASEAN pada masa krisis Asia 1998 dan krisis Global 2008. Kepemimpinan Jepang di Asia diperlihatkan dalam kebijakan ekonomi luar negeri yang membantu negara-negara Asia menghadapi krisis finansial. Kebijakan Jepang diantaranya mengajukan pembentukan kerjasama finansial regional yang kemudian berhasil dibentuk dalam wadah Chiang Mai Initiative. Alasan Jepang membantu negara-negara Asia karena ingin mempercepat proses pemulihan ekonomi domestiknya dan mempertahankan ideologi developmental state yang telah lama diusungnya. Dinamika realisasi bantuan Jepang untuk Asia dipengaruhi kondisi geopolitik negara-negara penerima bantuan, yaitu ASEAN, dan respon negara besar lain yang berkepentingan, seperti AS dan China. Tesis ini mencoba untuk mengevaluasi sejauh mana kesuksesan kebijakan ekonomi luar negeri Jepang dalam membentuk kerjasama finansial regional Asia pada.

This thesis analyse the role of Japan in ASEAN during Asian crisis 1998 and global crisis 2008. Japan leadership in Asia shown in term of foreign policy to provide support for Asia countries in overcoming the finansial crisis. One of Japan?s foreign policy is propose regional financial cooperation which is Chiang Mai Initiative. Japan has strong motive to support Asia in order to maintain its own economic recovery and defending developmental state ideology. The dynamic of Japan support realization for Asian countries depend on geopolitic of recipient countires, which is ASEAN countries, and respond from large countries that has interest in Asia too, especially United State and China."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27492
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Cory
"Tesis ini membahas faktor-faktor keberhasilan Korea Selatan dalam menghadapi krisis finansial global 2008 yang telah mengakibatkan permasalahan ekonomi di negara ini, yang mana faktor-faktor ini akan dilihat dari dua sudut pandang yaitu faktor internal (domestik) dan faktor eksternal (internasional). Pembahasan tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan Korea Selatan dalam menghadapi krisis finansial global 2008 tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal Negara ini. Kebijakan pemerintah pada tiga sektor utama ekonomi negara ini (perdagangan, industri dan finansial), keberadaan pihak swasta (chaebol), serta baiknya sistem domestik market dan budaya (mindset) masyarakat Korea Selatan merupakan faktor internal yang memberikan kontribusi bagi Korea Selatan dalam membangun kembali perekonomiannya. Sedangkan dari sisi eksternal, membaiknya kondisi ekonomi global yang didukung oleh keberadaan Negara-negara ekonomi berkembang dengan peningkatan pergerakan masyarakat middle class yang diiringi oleh baiknya iklim konsumsi masyarakat global, serta kemunculan pertumbuhan ekonomi Cina dan permintaan masyarakat global terhadap produk digital dan ICT, telah menjadi kondisi yang ikut memberikan kontribusinya bagi perekonomian Korea Selatan karena negara ini merupakan negara yang fokus akan perdagangan (ekspor) sehingga menuntut negara ini untuk senantiasa memiliki hubungan dengan ekonomi dan masyarakat global.

This thesis is about the determinant factors of South Korea?s economic achievement in facing the global financial crisis of 2008 which heve caused economic unstability in this country. These determinant factors are categorized in two conditions, internal (domestic) factors and external (international) factors. This thesis based on qualitative one and use descriptive analysis technique. The result of this thesis shown that South Korea?s achievement in facing the global financial crisis of 2008 are besed on internal factors and external factors. South Korean government policies in three main economic sectors (trade, industry and financial), South Korean businessmen (chaebol), domestic market conditions and South Korean culture (mindset), are internal factors of South Korea achievement to rebuild its economy. Therefore, in external conditions, the stability of global economic conditions which supported by the present of emerging economic countries in international system with the incresing of meddle class global community and their comsumtion conditions, the present of China, and global order to digital and ICT products, have been give the contribution to South Korea economic growth. This is because South Korea is a country which has the strong tendency and depency in global trade (export), so it makes South Korea normally has the correlation with global economy and global consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30081
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>