Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Risma Sugihartati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8272
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risma Sugihartati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8268
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Natasya
"Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Cina, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Pengaruh Cina kental sekali terdapat pada instrumennya sukong, tehyan dan kongahyan serta penggunaan tangga nada pada gambang kromong yang menggunakan tangga nada pentatonik Cina.

Gambang Kromong (or written gambang keromong) is similar to the gamelan orchestra that combines Chinese musical instruments, such as sukong, Tehyan, and kongahyan. The title was taken from Gambang Kromong two percussion instruments, namely the gambang and kromong. There is a strong Chinese influence on the instrument such as sukong, tehyan and kongahyan and the scales they use on gambang kromong is using Chinese pentatonic."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Annissa Noviarny
"Skripsi ini menganalisis buruh migran di Cina setelah Reformasi Ekonomi 1978 (1990-2000) melalui pendekatan sejarah. Dalam pemaparannya, dijelaskan identias buruh migran, mobilisasi yang dilakukan dan faktor penyebab utama peningkatan jumlah buruh migran di daerah kota dan industri, khususnya di bagian pesisir atau propinsi timur Cina. Analisis tersebut bertujuan untuk mengungkap seberapa besar peranan buruh migran terhadap pembangunan ekonomi Cina."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12499
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Prasetyo Warsito
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5959
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susayya Nadhira Sonia
"Topik penelitian ini adalah Upacara Perkawinan Cio Tao di lingkungan komunitas Cina Benteng yang berdomisili di wilayah Tanggerang-Banten. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang kehidupan komunitas Cina Benteng khususnya yang berkaitan dengan tradisi perkawinan Cio Tao. Penelitian yang dilakukan berlandaskan metode kualitatif, menemukan beberapa fakta menarik, salah satu di antaranya adalah adanya pengaruh budaya lokal dalam upacara perkawinan tersebut. Penemuan itu menunjukkan bahwa telah terjadi akulturasi di antara budaya komunitas Cina Benteng dengan budaya penduduk lokal. Hal itu juga dapat menjadi petunjuk adanya hubungan yang harmonis antara komunitas tersebut dengan penduduk lokal.

This research topic is the Marriage Ceremony Cio Tao in community Cina Benteng whose domiciled in Tangerang, Banten. The purpose of this research is to provide an overview of life of the Cina Benteng community especially that related to the tradition of Cio Tao. The research was based on qualitative methods, found some interesting facts, one of which is the influence of local culture in the marriage ceremony. The finding shows that there has been a cultural acculturation among Cina Benteng community with cultural locals. It can also be indicative of a harmonious relationship between the community and the local population.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jenni Anggita
"

Nama : Jenni Anggita

Departemen : Ilmu Susastra

Program Studi : Cultural Studies

Judul : Memori Kultural Keluarga Cina Benteng terhadap Transformasi Kampung

Pembangunan kota Bumi Serpong Damai (BSD) telah dilakukan lebih dari 30 tahun sejak 1984, dengan jumlah lahan seluas 6000 hektar. Namun, proyek itu belum selesai dan BSD terus membangun dan melakukan perluasan kota. Salah satu proyek besar yang dikerjakan oleh pemerintah yang bekerja sama dengan PT BSD, pemilik modal lain, dan bank adalah pembangunan infrastruktur jalan Tol Serpong—Balaraja. Salah satu kampung yang terkena dampak atas pembangunan jalan tol itu adalah Kampung Sagalaya, Kb. Tangerang, yang telah menjadi tempat bermukim keluarga besar Cina Benteng dari generasi ke generasi. Dari tiga puluh keluarga yang bermukim di sana, kini hanya tersisa lima keluarga karena keluarga sudah menjual lahan mereka sedikit demi sedikit dan pindah satu per satu. Pembangunan kota BSD City mengakibatkan terjadinya transformasi pada ruang hidup warga Cina Benteng. Mereka yang dulunya erat dengan kehidupan agraris berubah menjadi masyarakat urban. Oleh karena itu, tesis ini mengkaji tentang transformasi kampung dan memori pada keluarga Cina Benteng yang masih bertahan di kampung. Tujuan penelitian ini adalah menarasikan memori-memori warga Cina Benteng tentang kampung, diri sendiri dan keluarga dalam kaitannya dengan identitas ketionghoaan, dan persoalan-persoalan yang dihadapi keluarga karena pembangunan perluasan kota. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan cultural studies. Metode penelitian yang digunakan adalah autoethnography yang merupakan gabungan dari karakteristik autobiografi dan etnografi. Metode itu memungkinkan peneliti terlibat dalam penelitian. Narasumber yang terlibat menjadi subjek penelitian adalah keluarga peneliti yang tinggal di kampung. Penelitian ini menunjukkan dampak atas penguasaan lahan yang berpindah tangan dari warga ke korporat sehingga keluarga Cina Benteng kehilangan ruang hidupnya, terpaksa harus pindah dari tanah leluhur mereka, putusnya hubungan antarkeluarga, dan tercerai-berai dengan keluarganya yang lain. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa terjadi penghapusan narasi kepada keluarga Cina Benteng secara sistematis melalui perampasan lahan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki kapital dan kekuasaan lebih, atas nama pembangunan kota. Meskipun demikian, memori kultural yang masih melekat dalam ingatan mereka menyatakan eksistensi mereka sebagai masyarakat Cina Benteng, harapan bagi kampung, dan melanjutkan kehidupan.

Kata kunci: BSD City, kampung, keluarga Cina Benteng, transformasi ruang, memori kultural


Name: Jenni Anggita

Department: Literature

Study Programme: Cultural Studies

Title: Cultural Memory Benteng Chinese Families towards Kampong Transformation

The development of Bumi Serpong Damai (BSD) City has been done for more than thirty years since 1984, with the total area of 6000 ha. However, the project is not finished yet and BSD still continue to develop and do the city expansion. One of the big projects that is undertaken by the government in cooperation with PT BSD, another investor and bank is the infrastructural construction of Serpong—Balaraja tollway. One of the kampongs that have been affected by this construction is Sagalaya Kampong, Tangerang District which became a place of living for Benteng Chinese big family from generation to generation. From thirty families who lived there, there are only five families left because some families sold their land little by little and move one by one. The development of BSD City affected the living space transformation of Benteng Chinese people. They were lived as an agrarian society and now change into urban society. Therefore, this thesis discusses the kampong transformation and memories of Benteng Chinese family who still live in the kampong. The aim of this research is to narrate the Benteng Chinese people’s memories of kampong, themselves and family in relation with Chinese identity and problems encountered by the family because of the city expansion. This research uses qualitative method with the cultural studies. Autoethnography is used as the research method which combines autobiography and ethnography characters. This method allowed researcher to be involved in the study. Researcher’s family who live in the kampong became informants as the research subject. This research showed the impact of displacement of land ownership from the residents to the corporate thus Benteng Chinese family lost their living space, had to move from their ancestral land, broke up their family relation and scattered with other families. In conclusion, this research proved that there was a narrative elimination to the Benteng Chinese family systematically through land grabbing by parties who have more capital and power, in the name of urban development. Although, the cultural memory that is still inherent in their memories reveals their existence as the Chinese Benteng community, hopes for the village, and continuing life.

Key words: BSD City, kampong, Benteng Chinese families, transformation of space, cultural memory

"
2019
T52104
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Kahfi Ardani
"Topik penelitian ini adalah Festival Pe’cun dalam komunitas Cina Benteng yang berdomisili di wilayah Tangerang, Banten. Penelitian bertujuan untuk menjelaskan sejarah Festival Pe’cun dan manfaat festival ini bagi komunitas Cina Benteng serta bagi hubungan Cina Benteng dengan penduduk lokal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Beberapa hasil analisis yang diperoleh dari penelitian ini adalah Festival Pe’cun merupakan salah satu perayaan hari besar tradisional kaum Tionghoa yang masih dijaga dengan baik hingga saat ini di dalam komunitas Cina Benteng. Perayaan festival ini telah mengalami akulturasi dengan budaya masyarakat setempat seperti Betawi dan Sunda. Akulturasi yang tercipta menunjukkan adanya hubungan yang terjalin harmonis antara komunitas Cina Benteng dengan penduduk lokal. Festival ini juga memiliki manfaat untuk meningkatkan hubungan antara komunitas Cina Benteng dengan penduduk lokal baik dalam aspek budaya, sosial, maupun ekonomi.

The main topic of this research is Dragon Boat Festival as Chinese Benteng Community tradition observation that located in Tangerang, Banten. The purpose of this research is to describe a Dragon Boat Festival history and benefit of Chinese Benteng Community with positive relationship between local and Indo-Chinese. The research’s method is qualitative. According to the conclusion of this research, the author describes that Dragon Boat Festival is one of Chinese celebration day that still exist and annually celebrated in Tangerang. The festival is acculturated naturally with Betawi and Sunda culture. That acculturation describes a positive relationship between local and Indo-Chinese. This acculturation has impact to raise an economic, social, and culture aspect of local and Indo-Chinese.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>